Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengetahuan............................................................................. 3
b.
Ilmu........................................................................................... 4
c.
Filsafat....................................................................................... 4
d.
Metode Ilmiah............................................................................7
B. ............................................................................Struktur Ilmu
...................................................................................................9
3. Klasifikasi Ilmu..............................................................................9
1.Natural Science (Ilmu Alam)....................................................9
Cabang-cabang ilmu alam :...........................................................10
4. Pendekatan Keilmuan..................................................................12
A...........................................................Pendekatan Antropologis
.................................................................................................12
B. .............................................................Pendekatan sosiologis
.................................................................................................13
C. ................................................................Pendekatan filosofis
.................................................................................................13
D. ...............................................Pendekatan Historis (Sejarah).
.................................................................................................14
E. ............................................................Pedekatan Psikologis.
.................................................................................................15
F.
...............................................Pendekatan Teologis Normatif
.................................................................................................15
G. ......................................................Pendekatan Kebudayaan
.................................................................................................16
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam abad ke 20 ini, di satu pihak orang mengamati kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat dan mendalam, namun bersamaan
dengan itu dipihak lain orang mengamati dekadensi kehidupan beragama
dikalangan umat manusia. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tampak jelas memberikan buah yang sangat menyenangkan bagi kehidupan
lahiriyah umat manusia secara luas. Dan manusia merasa telah mampu
mengeksploitasi kekayaan-kekayaan dunia secara besar-besaran.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi kurun ini, secara
bertahap tapi pasti membuktikan bahwa ayat-ayat al-Qur'an itu benar dan
mengagumkan. Sejak bentuk tulisan yang paling primitif dengan bahan kertas
yang amat sederhana manusia memulai abad-abad yang gemerlapan oleh sinar
ilmu pengetahuan itu, manusia telah menulis berjuta-juta buku, dan dapat
menyelesaikan penulisan beribu-ribu kata dalam waktu yang amat singkat. Dna
yang paling aktual serta masih mengagumkan di kalangan manusia adalah
penemuan alat komputer yang begitu besar manfaatnya.
Sepanjang yang kita ketahui, rasanya belum ada sesuatu agamapun yang
melampaui dalamnya pandangan terhadap ilmu pengetahuan sebagaimana
pandangan yang diberikan Islam. Islam sangat gigih dalam mendorong umat
manusia untuk mencari ilmu dan mendudukkannya, sebagai sesuatu yang utama
dan mulia.
Sejak awal turunnya wahyu kepada Muhammad Saw (al-Qur'an), masalah
ilmu pengetahuan merupakan pangkal perintah Allah kepada manusia. Perintah
membaca merupakan kunci mencari dan mengulas ilmu pengetahuan itu,
membaca apakah yang hendak dibaca tanpa ada sesuatu yang tersurat? Dan ini
merangsang manusia untuk giat menulis, meneliti, mengobservasi, menganalisis,
dan kemudian merumuskannya sebagai teori ilmu, membacapun tak dapat jalan
tanpa memiliki pengetahuan membaca dan ketrampilan bahasa dan pandai
Allah meninggikan kedudukan orang-orang yang berilmu, baik disisi Allah
maupun disisi manusia.
menulis adalah rangkaian dari sarana dalam rangka menimba ilmu pengetahuan
itu.
Dari sini kita dapat mengambil pengertian bahwa Allah benar-benar
menyatakan betapa tingginya nilai ilmu itu. Karena itu Allah meninggikan
kedudukan orang-orang yang berilmu, baik disisi Allah maupun disisi manusia.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan. (QS. 58 : 11).
Sebagai makhluk yang diberi kelebihan-kelebihan, manusia dijadikan
penguasa di bumi dengan tugas, kewajiban serta tanggung jawabnya, dia harus
melalukan pengelolaan yang baik untuk itu ia harus mengetahui dan memahami
benar-benar sifat dan kelakuan alam sekitarnya yang harus dikelolanya itu, baik
yang tak bernyawa maupun yang hidup beserta masyarakatnya, pengetahuan dan
pemahaman ini dapat diperolehnya karena manusia hidup di dalam, dan dapat
menginderakan alam fisis di sekelilingnya. Dan diharapkan orang dapat
memperoleh pengetahuan yang berguna baginya dalam menjalankan peranannya
sebagai khalifah di bumi.
Pemeriksaan dengan perhatian yang besar untuk mengetahui sesuatu
memerlukan observasi yang berulang-ulang secara teliti serta pengumpulan data
secara sistematis yang kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan
tentang apa yang diperiksa itu untuk dihimpun sebagai pengetahuan, tetapi
analisis terhadap suatu himpunan data untuk mencapai kesimpulan itu
memerlukan kemampuan berfikir secara kritis. Namun untuk sampai pada
kesimpulan-kesimpulan yang dapat dihimpun menjadi suatu sistem yang logis
atau kesatuan yang rasional yang kita sebut ilmu pengetahuan perlu digunakan
pertimbangan yang melibatkan akal. Dan hal inipun diungkapkan dalam ayat
lanjutannya yaitu ayat 12 surat an-Nahl yang artinya:
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya)
2. Rumusan Masalah
a. Apa arti dan Perbadaan antara pengetahuan, ilmu dan filsafat?
b. Apa saja metode ilmiah dan struktur ilmu?
c. Apa saja klasifikasi ilmu?
d. Sebutkan pendekatan-pendekatan keilmuan
Pengetahuan
Pengetahuan menurut Dr. MJ. Langgeve mengatakan bahwa pengetahuan
adalah "kesatuan antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui".
Sebgai contoh, A melihat es batu, lalu tergambar dalam benaknya air yang
didinginkan rupanya bisa menjadi beku dan keras seperti batu. Kenapa bisa beku?
Apa yang membuat es tersebut menjadi keras, sangat dingin dan sebagainya tidak
lagi menjadi objek penyelidikan.
Pengetahuan itu sendiri pada garis besarnya dibagi menjadi dua, yang
pertama disebut dengan pengetahuan ( )hudury atau Knowledge by Present
dan yang kedua adalah pengetahuan ( )ushuly atau Knowledge by
Correspondence.
Knolwedge by Present artinya adalah pengetahuan yang diperoleh secara
langsung dan tidak memerlukan landasan teori apapun. Contohnya adalah
pengetahuan tentang rasa lapar. Rasa lapar diketahui selalu bersamaan dengan rasa
lapar itu sendiri, pengetahuan ini tidak membutuhkan pengetahuan luar. Untuk
mengetahui rasa lapar kita tidak memerlukan penjelasan dan pengetahuan tentang
rasa lapar dari orang lain dan ataupun dari buku-buku teori.
Sedangkan yang Knowledge by Correspondence adalah sebaliknya, pada
knowledge by correspondence pengetahuan itu diperoleh harus melalui perantaran
semisal melalui perantaran indra dan lain-lain. Tentang pengetahuan knowledge
by correspondence ini sendiri sebenarnya masih bisa dibagi menjadi dua bagian
lagi, yang pertama disebut dengan pengetahuan rasional dan yang kedua disebut
dengan pengetahuan empiris.
Pengetahuan rasional, contohnya adalah pengetahuan tentang matematika,
politik, filsafat dan lain lain. Sedangkan yang disebut dengan pengetahuan
emphiris contohnya adalah pengetahuan tentang biologi, kimia, fisika dan lainlain.
Perlu untuk dicatat bahwa, pada tahapan tertentu bisa saja sebuah
pengtahuan yang tadinya rasional berubah menjadi emphiris dan sebaliknya yang
emphiris bisa dilihat dengan pendekatan rasional
b.
Ilmu
Ilmu adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu 'Ilmun ()
c.
Filsafat
Filasafat berasal dari bahasa Arab ( )orang arab sendiri mengambilnya
Kata filsafat itu lebih jauh dijelaskan oleh Drs. Amsal Bukhari, MA. Belia
mengambil ulasan Al Farabi menyatakan bahwa, "filsafat adalah pengetahuan
tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat sebenarnya".
Apa yang dipaparkan oleh Al Farabi dicontohkan tentang kedudukan
manusia dalam realita jagat raya ini. Ini harus dikaji dengan pemikiran yang
mendalam, luas, universal, radikal, sistematis, kritis, deskritif, analisis, evaluatif
dan spekulatif.
Dan dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu
yang menerangkan dan menggunakan metode dan sistem guna mendapatkan apa
yang ingin diketahui secara mendalam dan mengakar melebihi apa yang
didapatkan oleh ilmu pengetahuan.
d.
adalah bahwa pengetahuan itu berada pada tahap pertama yaitu sekedar
mengetahui secara umum dan tidak sampai mengakar, sedangkan ilmu sudah
sampai pada tahapan yang ke dua yaitu pengenalan secara rasio, artinya
keberadaan manusia (manusia sebagai objek) dengan segala sifat-sifatnya sudah
dianalisa secara akal, sehingga tidak bertanya-tanya dan ragu-ragu. Dan perbedaan
ilmu dan filsafat adalah filsafat objeknya universal atau berifat umum sementara
ilmu bersifat khusus.
Kemudian penjelajah ilmu akan puas dengan teori-teorinya, sedangkan
filasafat terus berenag dan menyelam pada uji cobadan eksperimen, seperti halnya
yang dilakukan Ibrahim ketika ingin mengetahui cara menghidupkan yang mati.
(QS. Al-Baqarah: 260) yang artinya:
"Dan (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum
yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku Telah meyakinkannya, akan tetapi
agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian)
Allah meninggikan kedudukan orang-orang yang berilmu, baik disisi Allah
maupun disisi manusia.
Metode Ilmiah
Nazir (1998) menjelaskan, metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan
a.Menggunakan hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir
dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggok-kan
persoalan serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga
hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa
merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
b.Menggunakan ukuran obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang
obyektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara obyektif dengan menggunakan
pikiran yang waras.
c.Menggunakan kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim digunakan,
kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat dikuatifikasikan. Ukuran-ukuran
yang digunakan misalnya ton, mili meter, detik, tak hingga dan sebagaimana.
Bukan menggunakan ukuran sejauh mata memandang, sehitam pekat aspal dan
sebagainya yang dianggap tidak dapat diukur dengan akal manusia. Kuantifikasi
yang mudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
B.
Struktur Ilmu
Struktur artinya adalah susunan, dengan menggabungkan struktur bersama
3. Klasifikasi Ilmu
Ilmu dapat digolongkan menjadi :
4. Pendekatan Keilmuan
A.
Pendekatan Antropologis
Antropologis sebagai sebuah ilmu yang mempelajari manusia penting
Common sence
Dalam satu sisi common sence mencerminkan kegiatan sehari hari yang
biasa diselesaikan dengan pertimbangan rasional ataupun dengan bantuan
teknologi.
Religious sence
Religious sence adalah kegiatan atau kejadian yang terjadi diluar
jangkauan kemampuan manusia.
B.
Pendekatan sosiologis
Studi islam dengan pendekatan sosiologis adalah materi studi islam yang
masyarakat.
b) Perubahan masyarakat (sosial change) biasanya didefinisikan sebagai
perubahan sosial yang meliputi perubahan pada budaya. Struktur sosial
dan perilaku sosial dalam jangka tertentu.
c) Studi pola interaksi sosial masyarakat muslim. Studi yang mempelajari
pola pola perilaku masyarakat muslim dengan sesama muslim dan
d)
C.
Pendekatan filosofis
Berdasarkan pendekatan filosofis, pendidikan islam dapat diartikan
sebagai studi proses tentang kependidikan yang didasari dengan nilai-nilai ajaran
islam menurut konsepsi filosifis, bersumberkan kitab suci Al Quran dan sunnah
Nabi Muhammad saw. Pendekatan filosofis ini memandang bahwa manusia
adalah makhluk rasional atau human national sehingga segala sesuatu yang
menyangkut pengembangannya didasarkan kepada sejauh mana pengembangan
berpikir dapat dikembangkan.
Tujuan pendekatan ini dimaksudkan agar siswa dapat menggunakan
pemikiran (rasio) seluas luasnya sampai titik maksimal dari daya tangkapnya
sehingga siswa terlatih untuk terus berpikir dengan menggunakan kemampuan
berpikirnya.
D.
dimaksud
adalah
meninjau
suatu
permasalahan,
serta
atau kejadian kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang
sebenarnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan mempelajari masa lalu,
orang dapat memahami masa kininya, dengan memahami serta menyadari
keadaan masa kini, maka orang dapat menggambarkan masa depannya. Di dalam
Studi Islam, permasalahan atau seluk beluk agama Islam dan Pelaksanaan cara
perkembangannya dapat ditinjau dan dianalisis dalam kerangka perspektif
kesejarahan yang demikian itu.
Studi Islam dengan menggunakan pendekatan sejarah yang meliputi :
Sejarah Al Quran.
Sejarah Nabi.
Sejarah Perkembangan Islam.
E.
sampai Abad 11 H.
Periode Modern, yaitu dimulai sejak abad 12 sampai sekarang.
Pedekatan Psikologis.
Pengertian psikologis agama pada mulanya sering terjadi permasalahan
Sikap dan tingkah laku seseorang atas mekanisme yang bekerja dalam diri
seseorang yang menyangkut cara berpikir, bersikap, bereaksi, dan bertingkah laku
yang tidak terpisahkan dari keyakinannya. Karena keyakinan ini masih dalam
konstruk kepribadiannya.
Psikologi khusus yang mengkaji sikap dan tingkah laku seseorang yang
timbul dari keyakinan yang dianutnya berdasarkan pendekatan psikologis.
Sedangkan Psikologi Agama menitikberatkan pada :
Allah meninggikan kedudukan orang-orang yang berilmu, baik disisi Allah
maupun disisi manusia.
F.
sumber sumber aslinya dan tradisinya dalam konteks permasalahan masa kini,
yaitu teologi yang bergerak antara dua kutub : teks dan situasi : masa lampau dan
masa kini.
G.
Pendekatan Kebudayaan.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai
hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, adat istiadat, dan berarti juga kegiatan (usaha) batin (akal dan
sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.
Sementara itu, Sutan Takdir Alisjahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsur unsur yang berbeda seperti
pengetahuan kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat, dan segala kecakapan
lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan adalah hasil
daya cipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan segenap potensi batin
yang dimilikinya. Didalam kebudayaan tersebut yang terdapat pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, adat istiadat, dan sebagainya. Semuanya tersebut
selanjutnya digunakan sebagai kerangka acuan oleh seseorang dalam menjawab
berbagai masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, kebudayaan tampil
sebagai pranata yang secara terus menerus diprlihara oleh para pembentuknya dan
generasi selanjutnya yang diwarisi kebudayaan tersebut.
KESIMPULAN
Dari tiga kalasifikasi ilmu pengetahuan tersebut, satu dengan yang lainnya
tidak bisa terpisahkan. Dengan kata lain ilmu alam tidak bisa terlepas dari ilmu
social dan humaniora, humaniora tidak bisa terlepas dari ilmu social dan ilmu
alam, begitu juga ilmu social tidak bisa terlepas dari ilmu alam dan humaniora.
Ketiganya saling berkaitan. Walaupun tampak pemisahan atau pembagian
pengetahuan, bukanlah berarti ilmu itu tidak terkait satu sama yang lainnya.
Pemisahan itu terjadi, karena ilmu pengetahuan itu berkembang dalam proses
yang cukup lama. Tetapi dalam perkembangannya lebih lanjut, tampak
kecenderungan generalisasi dari beberapa cabang ilmu pengetahuan, sehingga
beberapa cabang ilmu pengetahuan itu bertemu kembali, karena pada hakikatnya
satu unit. Studi Islam, berkaitan dengan tiga macam klasifikasi ilmu tersebut dapat
dikaji secara epistimologi, sebab Islam menempati posisi sentral kajian keilmuan.
Dan ternyata dapat dikaji dari berbagai perspektif, baik sosiologis, antropologis
dan histories fenome