Anda di halaman 1dari 4

DASAR TEORI

Piridoksin adalah merupakan vitamin B kompleks yang termasuk


senyawa larut dalam air. Bersifat sebagai koenzim dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein yang nantinya menjadi energi yang
digunakan tubuh untuk beraktivitas. Selain itu, metabolismenya juga
menyangkut

asam

amino

dan

juga

sistem

imunitas.

Sehingga

membantu tubuh tetap prima dan tahan terhadap serangan penyakit.


Vitamin B6 ini memiliki 6 jenis bentuk kimia dan tentu paling sering
didapatkan pada sayuran. Piridoksin memiliki rumus molekul yaitu
C8H11NO3 kemudian memiliki massa molar 169,18 g/mol dan memiliki
titik lebur 159-162oC. Piridoksin sendiri ditemukan pada tahun 1934
dimana ditemukan saat meneliti kacang-kacangan. Hingga sekarang
dapat diproduksi luas untuk masyarakat pada umumnya.
Asam amino dalam tubuh dapat dipecah menjadi lebih sederhana
karena penggunaan vitamin B6 ini. Sehingga dapat diserap melalui
usus. Selain itu juga berperan dalam pemecahan protein sehingga
dapat juga membentuk senyawa seperti dopamine, histamin, serotonin
dan adrenalin. Tentu serotonin dimanfaat dalam sistem imunitas tubuh.
Bahkan dalam mengurangi rasa sakit pada wanita yang sedang
mengalami menstruasi. Secara lebih umum, manfaat dari penggunaan
piridoksin ini untuk tubuh adalah pencegahan penyakit jantung, lalu
digunakan dalam siklus menstruasi dan kehamilan. Kemudian berperan
dalam perkembangan otak, meningkatkan energi pada tubuh agar bisa
lebih berstamina, meningkatkan sistem imunitas, menjaga kadar gula
dalam darah

serta

menjaga

sistem saraf pada

tubuh. Karena

manfaatnya begitu penting inilah penggunaannya perlu diperhatikan


lagi untuk setiap hari.
Kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Namun kelebihan vitamin B6 pun juga dapat menimbulkan berbagai
masalah pada tubuh. Masalah seperti kesemutan dan mati rasa,
rendahnya koordinasi otot hingga kelumpuhan, sulit bernafas, alergi

pada kulit, sakit kepala, kelelahan berat, iritasi saraf, kerusakan saraf
dan perubahan psikis adalah akibat kelebihan vitamin B6.
1. Kesemutan dan Mati Rasa
Kesemutan dan mati rasa terjadi saat diri kelebihan vitamin
B6. Hal ini terjadi karena vitamin B6 berfungsi untuk menjaga
sistem kekebalan tubuh dan membantu pembentukan sel darah
merah. Saat terlalu banyak vitamin B6 maka tubuh terutama
saraf akan mengalami iritasi. Sehingga mengalami kesemutan
dan mati rasa. Kesemutan terjadi di kaki dan tangan. Karena
saraf mengalami toksisitas terutama pada saraf tepi pada kaki
dan tangan sehingga menimbulkan kesemutan dan mati rasa.
Dengan

menghentikan

kelebihan

vitamin

B6

maka

akan

mengurangi kesemutan dan mati rasa.


2. Rendahnya Koordinasi Otot Hingga Kelumpuhan
Memang dengan kelebihan vitamin B6 dapat mempengaruhi
kinerja saraf pada tubuh. Namun sebenarnya iritasi pada saraf
tidak mempengaruhi indra peraba dan sentuhan pada tubuh.
Lalu rendahnya koordinasi otot terjadi karena saraf yang
menghubungkan otot yang bekerja semestinya menjadi tegang,
kaku hingga menimbulkan kejang otot. Saat otot tidak dapat lagi
dikoordinasikan

maka

tubuh

akan

mengalami

kelumpuhan

sementara. Tidak perlu pengobatan khusus karena mengurangi


konsumsi vitamin B6 saja dapat membantu koordinasi otot
kembali seperti dulu dan kelumpuhan bisa diatasi.
3. Sulit Bernafas
Selain saraf tepi yang menyebabkan kesemutan dan mati
rasa, serta menyebabkan kejang otot hingga kelumpuhan,
kelebihan vitamin B6 juga mengakibatkan seseorang mengalami
sulit bernafas. Karena kelebihan vitamin B6 mengakibatkan saraf
pada

pernafasan

dikendalikan

terganggu.

seperti

Sehingga

normalnya.

nafas

Penanganan

tidak

dapat

terbaik

tentu

dengan bantuan medis. Karena tidak cukup hanya dengan

mengurangi kelebihan vitamin B6 saja. Bisa jadi sebelum


mengurangi kelebihan vitamin B6, pernafasaan semakin parah.
Lebih banyak membuang oksigen daripada menghirupnya. Jika
terlambat mendapatkan penanganan oleh medis, bisa jadi nafas
terhenti.
4. Alergi Pada Kulit
Walaupun kasus ini jarang terjadi. Namun dengan kelebihan
vitamin B6 bisa terjadi. Saat alergi kulit terjadi, kulit akan
memerah dan saat digaruk menimbulkan iritasi dimana timbul
bengkak berwarna merah. Kulit alergi ini juga mengalami kering
dan bersisik. Jika terjadi lebih dari 3 hari lebih baik segerakan ke
dokter.

Karena

selain

dokter

akan

menyarankan

Anda

mengurangi vitamin B6, Anda juga akan mendapatkan obat


untuk kulit yang luka dan diberikannya vitamin lainnya sebagai
penyeimbang akibat kelebihan vitamin B6 namun kekurangan
vitamin lainnya.
5. Sakit Kepala
Sakit kepala yang terasa ngilu dapat diakibatkan karena
seseorang kelebihan vitamin B6. Keracunan vitamin B6 ini
mengakibatkan sakit kepala dimana terjadi iritasi saraf disekitar
kepala. Kemudian sakit kepala ini bisa sebagian (migrain) bisa
seluruhnya. Bisa juga iritasi pada saraf yang mengontrol aliran
darah ke kepala. Gejala ringannya tentu darah mengalami
tekanan

yang

tinggi.

Hingga

tekanan

darah

tinggi

ini

mengakibatkan sakit kepala.


6. Kelelahan Berat
Saat tubuh mengalami kelelahan yang berkepanjangan atau
benar-benar

kelelahan

dengan

berat,

maka

Anda

sedang

mengalami kelebihan vitamin B6. Ditimbulkan dengan gejala kaki


tidak tenang, diikuti sakit kepala sampai kram pada bagianbagian tubuh. Akibat lainnya tidur pun menjadi tidak nyenyak
karena

kelelahan

mengganggu

untuk

tubuh

lebih

rileks.

Keracunan vitamin B6 akibat overdosis ini menimbulkan fungsi


otot tidak teratur dan menyebabkan kelelahan berat.
7. Perubahan Psikis
Karena overdosis vitamin B6 mengakibatkan seseorang
mengalami kelelahan berat. Sehingga asupan darah ke otak yang
tidak stabil diikuti dengan gangguan zat kimia pada otak.
Sehingga

orang

yang

mengalami

overdosis

akan

mudah

tersinggung dan depresi. Dengan begitu kelebihan vitamin B6


dapat mengalami perubahan psikis seseorang. Banyak yang
mengira bahwa dirinya akan mengalami gangguan mental atau
jiwa. Padahal belum tentu demikian. Karena kelebihan vitamin B6
membuat seseorang kesulitan mengontrol emosinya akibat
tubuh tidak mampu digerakkan sesuai yang diinginkannya.
8. Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf pun terjadi akibat kelebihan vitamin B6. Hal
ini lebih

berbahaya dibandingkan iritasi saraf. Saat saraf

mengalami iritasi, maka tubuh akan mengalami kesemutan,


kejang otot, badan linu, sulit tidur. Berbeda dengan iritasi saraf,
kerusakan saraf tentu sarafnya telah rusak. Bahkan dapat
mengalami kelumpuhan total. Dimana saraf yang seharusnya
bekerja dengan baik benar-benar rusak. Dengan mengurangi
konsumsi vitamin B6 pun belum tentu dapat menyembuhkan
kerusakan saraf yang sudah terjadi. Karena butuh waktu
berbulan-bulan untuk dapat mengetahui apakah saraf yang rusak
dapat difungsikan kembali. Walaupun tetap kasusnya banyak
yang tidak bisa pulih sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai