Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

DYNAMIC ROUTING
Dosen Pengampu: Athika Dwi Wiji Utami M.Pd

Oleh :
Nama : Andes Kurniawan
NIM : 14520241004

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA E1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

A. Tujuan
1. Mampu membangun jaringan dengan Dynamic Routing
2. Mampu memahami konsep routing dan table routing.
3. Mampu membuat tabel routing.

B. Skenario Praktikum

Dalam sebuah perusahaan terdapat tiga buah divisi yang berbeda ip address dan
dihubungkan
menggunakan beberapa router. Bagaimana seorang network administrator dalam
perusahaan tersebut membuat ketiga divisi tersebut dapat saling berkomunikasi.
Dari kebutuhan pada scenario tersebut diatas, seorang network administrator membuat
simulasinya pada paket tracert dengan dynamic routing menggunakan protocol RIPv2,
OSPF dan EIGRP.

C.Dasar Teori
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch
merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network

(LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu
jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada
jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP,
dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk
Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama
dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut
dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke beberapa subnetwork
untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang
digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang
berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan

komputer

dengan

menggunakan

radio,

ia

juga

mendukung

penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line
(DSL).
Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line
seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut,
meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet- filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data
yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm
yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

1. Jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni :
a. Static router (router statis)
adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan.
b. Dynamic router (router dinamis)
adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis,
dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
dengan router lainnya.
2. Bentuk Router
Berdasarkan bentuk nya dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Router PC
Router PC adalah komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas
untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat jaringan (PC) yang
terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi
internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi yang
dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client-server, seperti
Windows NT, Windows
NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux),
dan lain-lain.

b. Router Aplikasi
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi
sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh
aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.

c. Router Hardware
Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router
sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan
men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware digunakan untuk
membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini
adalah router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.

3. Algoritma Dynamic Routing


Router Dinamis adalah Router yang me-rute-kan jalur yang dibentuk secara otomatis
oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan
topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru. Dynamic
routing biasanya digunakan untuk mengantisipasi kelemahan static routing yang tidak
dapat mencari jalur alternative jika jalur pengiriman putus sehingga pake data tidak dapat
terkirim. Dynamic routing secara umum dapat dibagi menjasi 2 kategori, yaitu Distance
Vector dan link state routing protocol. antara lain : Routing Information Protocol (RIP),
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol
(EIGRP),Open Shortest Path First (OSPF).
Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh
protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara
dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi
routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain tidak hanya
untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain
untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan
pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling
bertukar informasi routing agar dapat mengetahui

alamat tujuan dan menerima tabel

routing. Ada dua jenis algoritma dynamic routing yaitu ;


a. Distance Vector
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router
ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling
berhubungan saat terjadi perubahan topologi. Setiap router menerima table routing

dari router tetangga yang terhubung secara langsung. Proses routing ini disebut juga
dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson.
Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel
(sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap
tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update
dengan cara saling bertukar informasi dengan router tetangga. Routing distance
vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak ke link-link lain di
suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali
topologi yang benar pada suatu internetwork.
Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama
dengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router
ke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke
semua router untuk mengirim ke isi table routing-nya. Table routing berisi informasi
tentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router
pertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema oleh Analogi
distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang menunjukkan titik
ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu
pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan arak yang akan ditempuh
untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.

b. Link State
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest
path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi
topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang
distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state
memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.
Beberapa fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:
1) Link-state advertisement (LSA) - paket kecil dari informasi routing yang dikirim
antar router.
2) Topological database - kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.
3) SPF algorithm - hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF.
4) Routing table - adalah daftar rute dan interface.

Konsep dari algoritma link state sebagai berikut :


1) Setiap router mempunyai peta jaringan,
2) Router menentukan rute ke setiap tujuan di jaringan berdasarkan peta jaringan
tersebut.
3) Peta jaringan disimpan router dalam bentuk database sebagai hasil dari pertukaran
info link-state antara router-router bertetangga di jaringan tersebut.
4) Setiap record dalam database menunjukkan status sebuah jalur dijaringan (linktate).
5) Menerapkan algoritma Dijkstra.
6) Topologi jaringan dan link cost diketahui oleh semua node router.
7) Dilakukan dengan cara mem-broadcast informasi link state.
8) Semua node memiliki informasi yang sama.
9) Menghitung cost terkecil dari satu node ke node lainnya.
10) Memberikan tabel rute untuk router tersebut setelah iterasi sebanyak n, diketahui
link cost terkecil untuk n tujuan.

4. Protocol Dynamic Routing


a. RIP (Routing Information Protocol)
Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed protocol

menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk


melewatkan
paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh
ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan
mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan
memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058,
dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Routing protokol distance vector.
2) Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
3) Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
4) Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
Berikut adalah 2 versi RIP yang digunakan dalan dynamic routing :
a) RIP versi 1
o Dokumen RFC1058.
o RIPv1 routing vector jarak yang dimodifikasi dengan triggered update
dan split horizon dengan poisonous reverse untuk meningkatkan
kinerjanya.
o RIPv1 diperlukan supaya host dan router dapat bertukar informasi untuk
menghitung route dalam jaringan TCP/IP.
o Informasi yang diperlukan RIPv1 berupa host, network, subnet dan rute
default.
b) RIP versi 2
o Enhancement dari RIPv1 ditambah dengan beberapa kemampuan baru,
o Algoritma routing sama dengan RIPv1, bedanya terletak pada format
dengan tambahan informasi yang dikirim,
o Kemampuan baru; tag untuk route eksternal, subnet mask, alamat hop
berikutnya, autentifikasi.

b. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


Adalah salah satu routing protocol yang bersifat proprietary dari Cisco System
yang di rilis pada tahun 1992. Disebut sebagai proprietary karena routing protocol
EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco, tidak untuk router yang lain.
Dilihat dari namanya dapat disimpulkan, EIGRP adalah "pengkayaan" dari IGRP
(Interior Gateway Routing Protocol). EIGRP menggunakan formula berbasis
bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai untuk rute. EIGRP
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak
melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protocol link
state. Hal ini membuat EIGRP tidak memputuhkan delay extra, sehingga hanya
memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan dengan protocol link
state. Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan protocol distance vector
lainnya, hal ini di sebabkan karena EIGRP tidak memerlukan loop avoidance yang
pada kenyataannya menyebabkan protocol distance vector melambat.
EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan karena hanya mengirim sebagian dari
routing update, EIGRP tidak akan mengirimkan update jika tidak ada perubahan.
Jika ada perubahan, langsung update dilakukan, akan tetapi hanya mengirim update
kepada yang terkena imbas update.
EIGRP sering pula disebut hybrid-distance vector routing protocol, hal ini
dikarenakan EIGRP seperti memiliki dua tipe routing protocol yang di gunakan
yaitu distance vector dan link state. Akan tetapi walaupun EIGRP mempunyai
kemampuan seperti link-state routing protocol, EIGRP tetaplah distant vector
routing protocol, oleh sebab itulah dalam kurikulum cisco, kata hybrid routing
protocol dihapuskan atau tidak dipergunakan. Dalam perhitungan untuk
menentukan jalur mana yang terpendek, EIGRP menggunakan algoritma DUAL
(Diffusing Update Algorithm) dalam menentukannya, DUAL juga memiliki fungsi
menyiapkan backup dan memastikan backup loop-free.
EIGRP memiliki karakteristik sebagai berikut ;
o Reliable Transport Protocol (RTP)

o Bounded Updates
o Diffusing Update Algorithm (DUAL)
o Establishing Adjacencies
o Neighbor and Topology Tables
Kelebihan EIGRP dibanding routing protocol lainnya:
o Satu-satunya routing protocol yang menggunakan route backup.
o Mudah di konfigurasi, semudah RIP
o Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
o EIGRP satu satunya routing protocol yang dapat melakukan unequal load
balancing
o Kombinasi terbaik dari protocol distance vector dan link-state
c. OSPF (Open Shortest Path First)
adalah link-state routing protokol yang dikembangkan sebagai pengganti untuk
distance vector routing protocol RIP. RIP merupakan routing protocol yang
digunakan pada awal perkembangan jaringan dan Internet, tetapi ketergantungan
pada hop sebagai satu-satunya ukuran untuk memilih rute terbaik dan cepat
menjadi tidak dapat diterima dalam jaringan yang lebih besar yang membutuhkan
solusi routing lebih kuat. OSPF adalah protokol routing tanpa kelas (classless)
yang menggunakan konsep area untuk skalabilitas. RFC 2328 mendefinisikan
metrik OSPF sebagai cost. IOS Cisco menggunakan bandwidth sebagai penentu
cost metric OSPF. Keunggulan utama OSPF setelah berakhirnya RIP adalah
konvergensi yang cepat dan skalabilitas untuk implementasi jaringan yang jauh
lebih besar.
d. Redistributed Routing Protokol

Redistribute adalah cara untuk meredistribusikan kembali routing tabel yang


dibentuk oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing protocol lain.
Dengan redistribute kita bisa membentuk routing tabel yang lengkap dari suatu
topologi walaupun menggunakan routing protocol yang berbeda. Pada prinsipnya
router yang menjadi penghubung antara network dengan routing protocol yang

berbeda akan menggunakan routing protocol sesuai dengan routing protocol yang
dipergunakan oleh kedua network tersebut, misal interface f0/0 pada router tersebut
berhubungan dengan network yang menggunakan RIP maka router tersebut harus
menggunakan RIP dan pada F0/1 menggunakan OSPF maka router tersebut juga
harus menggunakan OSPF sesuai dengan network tempat interface tersebut
terhubung. Untuk membuat agar routing tabel yang dibentuk oleh RIP bisa
diteruskan menuju ke OSPF maka dipergunakan redistribute RIP, dan sebaliknya
agar routing tabel yang terbentuk pada OSPF bisa diteruskan menuju RIP maka
dipergunakanlah redistribute OSPF.

D. Alat Dan Bahan


1. Software Paket Tracert 5.3.
2. PC/Laptop.

E. Bahan Diskusi

F. Troubleshooting
1.

Permasalahan
a.

Setelah melakukan konfigurasi PC tidak dapat terkoneksi satu sama lain

2. Troubleshooting
a.

Periksa kembali konfigurasi yang telah di buat. Periksa satu per satu setingan
pada ip address, gateway maupun konfigurasi routing pada protocol dan
konfigurasi redistribusinya

G.Kesimpulan

RIP merupakan routing protocol sederhana dan termasuk jenis Distance Vector.
RIPmenggunakan jumlah lompatan (hop count) untuk menentukan cara terbaik ke
sebuahnetwork remote, yaitu jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk
mencapai alamat tujuannya.

EIGRP merupakan routing protocol yang termasuk Cisco proprietarty yang


berartihanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP( Enhanced Interior
GatewayRouting Protocol) adalah pengembangan dari IGRP (Interior Gateway
RoutingProtocol).

OSPF merupakan sebuah protocol standar terbuka yang telah diimplementasikan


olehsejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan algoritma Dijkstra.

Redistribute untuk menyebarkan network antar routing protocol yangberbeda .

Routing protocol ada berbagai macam jenis routing yang dapat kita gunakan untuk
membangun suatu jaringan yang sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya seperti
OSPF,EIGRP, dan RIP. Supaya setiap routing protocol yang berlainan dapat saling
berkomunikasi

satu

sama

lain

maka

kita

dapat

menggunakan

perintah

REDISTRIBUTE. Fungsi redistribuse adalah untuk menyebarkan network antar


routing protocol yang berbeda.

H.Daftar Pustaka
Rezye. Makalah Routing Dynamic. http://www.slideshare.net/Rezye/makalah
-routing-dynamic (diakses pada tanggal 12 April 2015, pukul 07.05 WIB).
Setiawan, Candra. 2010.Prinsip Redistribute Routing Protocol,
(Online),(http://candra.unsri.ac.id/?p=251, diakses Minggu, 12 April 2015, pukul 07.15 WIB).

Anda mungkin juga menyukai