Laporan Praktikum Jaringan Komputer 7
Laporan Praktikum Jaringan Komputer 7
DYNAMIC ROUTING
Dosen Pengampu: Athika Dwi Wiji Utami M.Pd
Oleh :
Nama : Andes Kurniawan
NIM : 14520241004
A. Tujuan
1. Mampu membangun jaringan dengan Dynamic Routing
2. Mampu memahami konsep routing dan table routing.
3. Mampu membuat tabel routing.
B. Skenario Praktikum
Dalam sebuah perusahaan terdapat tiga buah divisi yang berbeda ip address dan
dihubungkan
menggunakan beberapa router. Bagaimana seorang network administrator dalam
perusahaan tersebut membuat ketiga divisi tersebut dapat saling berkomunikasi.
Dari kebutuhan pada scenario tersebut diatas, seorang network administrator membuat
simulasinya pada paket tracert dengan dynamic routing menggunakan protocol RIPv2,
OSPF dan EIGRP.
C.Dasar Teori
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch
merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu
jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada
jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP,
dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk
Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama
dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut
dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke beberapa subnetwork
untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang
digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang
berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan
komputer
dengan
menggunakan
radio,
ia
juga
mendukung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line
(DSL).
Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line
seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut,
meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet- filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data
yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm
yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
1. Jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni :
a. Static router (router statis)
adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan.
b. Dynamic router (router dinamis)
adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis,
dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
dengan router lainnya.
2. Bentuk Router
Berdasarkan bentuk nya dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Router PC
Router PC adalah komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas
untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat jaringan (PC) yang
terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi
internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi yang
dapat digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client-server, seperti
Windows NT, Windows
NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik (Berbasis Linux),
dan lain-lain.
b. Router Aplikasi
Router aplikasi adalah aplikasi yang dapat di-install pada sistem operasi
sehingga sistem operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh
aplikasi ini adalah Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
c. Router Hardware
Router hardware adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router
sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan
men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware digunakan untuk
membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini
adalah router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.
dari router tetangga yang terhubung secara langsung. Proses routing ini disebut juga
dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson.
Routing vektor jarak beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel
(sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap
tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update
dengan cara saling bertukar informasi dengan router tetangga. Routing distance
vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak ke link-link lain di
suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali
topologi yang benar pada suatu internetwork.
Update table routing dilakukan ketika terjadi perubahan toplogi jaringan. Sama
dengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by-step dari router
ke router. Gambar diatas menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke
semua router untuk mengirim ke isi table routing-nya. Table routing berisi informasi
tentang total path cost yang ditentukan oleh metric dan alamat logic dari router
pertama dalam jaringan yang ada di isi table routing, seperti skema oleh Analogi
distance vector dapat dianalogikan dengan jalan tol. Tanda yang menunjukkan titik
ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu
pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan arak yang akan ditempuh
untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik.
b. Link State
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest
path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi
topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang
distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state
memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.
Beberapa fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah:
1) Link-state advertisement (LSA) - paket kecil dari informasi routing yang dikirim
antar router.
2) Topological database - kumpulan informasi yang dari LSA-LSA.
3) SPF algorithm - hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF.
4) Routing table - adalah daftar rute dan interface.
o Bounded Updates
o Diffusing Update Algorithm (DUAL)
o Establishing Adjacencies
o Neighbor and Topology Tables
Kelebihan EIGRP dibanding routing protocol lainnya:
o Satu-satunya routing protocol yang menggunakan route backup.
o Mudah di konfigurasi, semudah RIP
o Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
o EIGRP satu satunya routing protocol yang dapat melakukan unequal load
balancing
o Kombinasi terbaik dari protocol distance vector dan link-state
c. OSPF (Open Shortest Path First)
adalah link-state routing protokol yang dikembangkan sebagai pengganti untuk
distance vector routing protocol RIP. RIP merupakan routing protocol yang
digunakan pada awal perkembangan jaringan dan Internet, tetapi ketergantungan
pada hop sebagai satu-satunya ukuran untuk memilih rute terbaik dan cepat
menjadi tidak dapat diterima dalam jaringan yang lebih besar yang membutuhkan
solusi routing lebih kuat. OSPF adalah protokol routing tanpa kelas (classless)
yang menggunakan konsep area untuk skalabilitas. RFC 2328 mendefinisikan
metrik OSPF sebagai cost. IOS Cisco menggunakan bandwidth sebagai penentu
cost metric OSPF. Keunggulan utama OSPF setelah berakhirnya RIP adalah
konvergensi yang cepat dan skalabilitas untuk implementasi jaringan yang jauh
lebih besar.
d. Redistributed Routing Protokol
berbeda akan menggunakan routing protocol sesuai dengan routing protocol yang
dipergunakan oleh kedua network tersebut, misal interface f0/0 pada router tersebut
berhubungan dengan network yang menggunakan RIP maka router tersebut harus
menggunakan RIP dan pada F0/1 menggunakan OSPF maka router tersebut juga
harus menggunakan OSPF sesuai dengan network tempat interface tersebut
terhubung. Untuk membuat agar routing tabel yang dibentuk oleh RIP bisa
diteruskan menuju ke OSPF maka dipergunakan redistribute RIP, dan sebaliknya
agar routing tabel yang terbentuk pada OSPF bisa diteruskan menuju RIP maka
dipergunakanlah redistribute OSPF.
E. Bahan Diskusi
F. Troubleshooting
1.
Permasalahan
a.
2. Troubleshooting
a.
Periksa kembali konfigurasi yang telah di buat. Periksa satu per satu setingan
pada ip address, gateway maupun konfigurasi routing pada protocol dan
konfigurasi redistribusinya
G.Kesimpulan
RIP merupakan routing protocol sederhana dan termasuk jenis Distance Vector.
RIPmenggunakan jumlah lompatan (hop count) untuk menentukan cara terbaik ke
sebuahnetwork remote, yaitu jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk
mencapai alamat tujuannya.
Routing protocol ada berbagai macam jenis routing yang dapat kita gunakan untuk
membangun suatu jaringan yang sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya seperti
OSPF,EIGRP, dan RIP. Supaya setiap routing protocol yang berlainan dapat saling
berkomunikasi
satu
sama
lain
maka
kita
dapat
menggunakan
perintah
H.Daftar Pustaka
Rezye. Makalah Routing Dynamic. http://www.slideshare.net/Rezye/makalah
-routing-dynamic (diakses pada tanggal 12 April 2015, pukul 07.05 WIB).
Setiawan, Candra. 2010.Prinsip Redistribute Routing Protocol,
(Online),(http://candra.unsri.ac.id/?p=251, diakses Minggu, 12 April 2015, pukul 07.15 WIB).