Anda di halaman 1dari 3

PROFIL USAHA Seni Kriya Malang : Modern

Java Art
Seni Kriya Malang merupakan unit usaha berskala kecil yang berada di area
Malang tepatnya di jalan Mayjen Panjaitan no 221 yang lokasinya tidak jauh dari kampus
Universitas Brawijya. Seni Kriya Malang telah berdiri sejak 20 tahun yang lalu yakni
sekitar abad 19 (tahun 1990). Usaha ini merupakan usaha manufaktur yang bergerak
dalam menyediakan produk utama berupa guci. Namun disamping itu, Seni Kriya
Malang juga menyediakan pot, aksesoris rumah, dan berbagai jenis gerabah lain sebagai
produk sampingan usaha tersebut. Guci yang tersedia dibandrol dengan harga Rp 25.000
Rp 150.000 sesuai dengan ukiran dan tingkat kerumitan pembuatan pada barang tersebut.
Sedangkan untuk produk sampingan berupa pot, aksesoris rumah dan berbagai jenis
gerabah lainnya dijual dengan harga Rp 20.000 Rp 100.000. Gerabah seperti kita ketahui
merupakan salah satu produk yang lekat di masyarakat khususnya kalangan menengah ke
atas, selain kegunaan unsur artistik lekat dengan bentuk kriya satu ini. Visi dari usaha
Seni Kriya Malang yakni menjadi UKM yang mampu berkarya dengan sebaik mungkin
karena segala sesuatu yang didasari oleh niat dan ketulusan akan
terpandang,menguntungkan. Misi usaha Seni Kriya Malang ialah mampu menyediakan
produk-produk inovatif bermutu tinggi yang memenuhi,bahkan melebihi harapan
konsumen,dan yang lebih penting adalah harga murah serta terjamin mutu barang.
Bahan baku pembuatan produk Seni Kriya Malang semuanya berbahan dasar
lempung (tanah liat). Bahan baku ini dikirim langsung dari daerah Mendit. Setiap proses
pengiriman barang diambil dengan 2 motor pick-up guna bahan baku yang akan diolah
menjadi produk gerabah bisa maksimla dalam hal kuantitas. Namun, ketika di tengah
perjalanan saat pengangkutan bahan baku terjadi force majeur di luar ekspektasi, maka
kerugian akan ditanggung oleh penjual (pemilik usaha Seni Kriya Malang) sehingga
upaya maksimal masih terus dilakukan dalam menjaga kualitas bahan baku dari lokasi
pengiriman sampai lokasi usaha Seni Kriya Malang. Kendala lain yang baru-baru ini
dihadapi oleh usaha Seni Kriya Malang ini adalah adanya kebijakan pemerintah Kota
Malang One Way Traffic terkait pemberlakuan jalan satu arah di wilayah Malang
termasuk di area sekitar usaha Seni Kriya Malang tersebut. Berdasar hasil wawancara

dengan Pak Hartono, pekerja di usaha Seni Kriya Malang, omset usaha tersebut
menurun drastis yang sebelumnya berpenghasilan Rp 700.000 - Rp 800.000/hari saat ini
hanya mampu menjual maksimal 2 produk untuk penjualan tiap hari. Hal ini merupakan
suatu pukulan yang cukup keras, mengingat harga sembako yang kian hari kian meningkat
akibat harga BBM yang juga meningkat. Tadi saja (2 Desember 2013) saya beserta
masyarakat di sekitar sini barusan demo menolak adanya kebijakan pemkot Malang
tentang jalur satu arah itu, bagaimanapun kebijakan itu tidak memihak kami sebagai
masyarakat golongan bawah. Omset turun lalu bagaimana kami bisa bertahan hidup kalau
seperti ini terus ?, ujar Hartono selaku pekerja Seni Kriya Malang sekaligus salah satu
demonstran yang menentang kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam meberlakukan
One-way Traffic. Dianalisa dari segi perhitungan akuntansi, adanya kebijakan yang
dianggap merugikan ini bisa jadi memunculkan biaya di luar kegiatan operasional usaha
yakni berupa biaya eksplisit yang besarnya jauh lebih besar dari manfaat yang diperoleh
dari implementasi kebijakan ini.

Kesimpulan :
Usaha Seni Kriya Malang merupakan usaha manufaktur dalam menyediakan berbagai
jenis model gerabah dengan produk utama berupa guci dan produk sampingan berupa pot,
aksesoris rumah, hiasan taman maupun jenis model gerabah lain yang keseluruhan
pembuatan produk berbahan baku tanah liat (lempung) yang diambil dari daerah Mendit.
Saran :
1. Bagi pemerintah
Pemerintahan Kabupaten Malang maupun Kota Malang sebenarnya memiliki potensi
untuk mengembangkan wisata cendera mata, dalam hal ini industri pembuatan gerabah.
Tetapi, hal ini harus diiringi dengan upaya sustainable development yakni
pembangunan berkelanjutan dalam membangun kawasan ekonomi terpadu melalui
pembangunan dan pengembangan UKM di Malang , bisa dalam hal pembangunan
secara fisik ataupun memberlakukan kebijkan yang mampu menyokong keberadaan

usaha masyarakat. Melihat adnya kontra yang begitu jelas dari masyarakat terkat
kebijakan pemberlakuan One way traffic penulis ingin memberikan rekomendasi bagi
pemerintah sebagai alternative solusi dalam menyikapi kebijakan tersebut yakni
pemerintah bisa mulai mendirikan PSU (Pasar Seni dan UKM) dan
mempromosikannya dengan gencar sebagai upaya memperkenalkan UKM yang ada di
masyarakat. Selain itu pemerintah kota Malang juga bisa berupaya dalam pemetaan
wilayah produk terutama produk yang dihasilkan dari unit usaha skal kecil di
masyarakat agar mampu terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai