Anda di halaman 1dari 6

http://birokrasi.kompasiana.com/2014/11/18/tindaklanjut-undang-undang-nomor23-tahun-2014-tentang-pemerintahan-daerah--704102.

html

Tindak Lanjut Undang-Undang Nomor 23


Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
OPINI | 18 November 2014 | 10:56

Dibaca: 4087

Komentar: 1

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, saat ini daerah mengalami implikasi dalam
segala bidang, salah satunya adalah pelayanan terhadap masyarakat.
Peraturan Perundang-undangan tersebut, saat ini belum memiliki
regulasi teknis sehingga mempengaruhi sistem, tata kelola dan urusan
pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, baik di
Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota. Urusan
pemerintahan tersebut meliputi urusan pendidikan, urusan perikanan
dan kelautan, urusan ESDM dan urusan kehutanan, sehingga
berdampak terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
melaksanakan urusan tersebut. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang
dalam proses melaksanakan Tindaklanjut dari Undang-Undang Nomor
23 Tahujn 2014, sebagai berikut:
1. Urusan Pendidikan
a. Ijin mendirikan Sekolah Menengah;
b. Persiapan dalam menghadapi kondisi banyaknya permintaan
pengalihan dari guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi
Sekolah Menengah Atas (SMA) sejak diundangkannya UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014, yang berpengaruh pada Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi;
c. Dinas
Pendidikan
menyarankan
sebaiknya
di
setiap
Kabupaten/Kota dibangun kantor perwakilan atau kantor cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan tujuan agar
pelayanan pendidikan menengah dapat dilaksanakan secara
optimal; dan
d. Penambahan anggaran bagi Biaya Operasional Sekolah (BOS).
2. Urusan Perikanan dan Kelautan
a. Kebutuhan mengenai revisi tupoksi dari Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi;

b. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bersertifikat


khusus dalam melaksanakan tugas Bidang Perikanan dan
Kelautan; dan
c. Kebutuhan penganggaran Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)
pada tahun 2015.
3. Urusan Kehutanan
a. Kebutuhan dalam penganggaran rehabilitasi hutan pada tahun
2015;
b. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas Kabupaten/Kota;
dan
c. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Kehutanan.
4. Urusan ESDM
a. Kebutuhan mengenai dasar hukum dalam pelayanan perizinan
pertambangan;
b. Kebutuhan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014;
c. Pemetaan lokasi pertambangan di wilayah Provinsi; dan
d. Pengelolaan retribusi dari hasil pertambangan di wilayah Provinsi.
5. Kondisi saat ini yang terjadi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi adalah
beralihnya urusan terkait kemetrologian kepada Pemerintah Kabupaten/Kota

sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Dinas


Perindustrian dan Perdagangan membutuhkan dasar hukum yang jelas
dalam pelaksanaan kewenangan dan
retribusi terkait kemetrologian
6. Urusan Perizinan
a. Perlunya Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur mengenai
Pelayanan Perizinan ; dan

b. Perlu adanya website yang dapat diakses dan dijangkau oleh


seluruh lapisan masyarakat yang berada di Kabupaten/Kota di
wilayah Pemerintah Provinsi dalam melakukan perizinan.
7. Urusan Kepegawaian
a. Melakukan inventarisasi dan pemetaan terhadap pegawai yang
berpindah dari pegawai Kabupaten/Kota menjadi pegawai
Provinsi sebagai tenaga pendidik;
b. Melakukan penghitungan pada pegawai yang memiliki jabatan
fungsional dan staf pada Balai yang terdapat di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan serta melakukan distribusi
pegawai;
c. Melakukan penghitungan mengenai kebutuhan TPP bagi pegawai
yang beralih status dari Pegawai Kabupaten/Kota menjadi
Pegawai Provinsi;
d. Menyiapkan penambahan serverr untuk melaksanakan pelayanan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) online bagi penambahan pegawai
yang beralih status dari Pegawai Kabupaten/Kota menjadi
Pegawai Provinsi yang direncanakan sekitar 20.000 pegawai;
dan
e. Menyediakan pelayanan bagi pegawai yang akan melaksanakan
kenaikan pangkat, akreditasi dan tugas belajar dan ijin belajar.

Biro Organisasi akan melakukan penataan pada kelembagaan


Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro yang berada di lingkungan
pemerintah Provinsi Jawa Barat, setelah revisi Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Saat ini
Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro dapat menjalankan tugas
tanpa ada perubahan tupoksi.

Implikasi dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang


berpengaruh pada anggaran, untuk dilakukan penyesuaian melalui
perubahan APBD Tahun 2015, sesuai dengan arahan dari pimpinan.
Kesimpulan dari rapat Tindaklanjut Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai berikut:
1. Penuntasan Peraturan Gubernur tentang Tupoksi, Peraturan
Gubernur tentang Urusan, Peraturan Gubernur tentang Perizinan
dan Peraturan Gubernur tentang Tugas Pembantuan serta Naskah

Kesepakatan Bersama terkait penyelenggaraan urusan pendidikan,


urusan perikanan dan kelautan, urusan kehutanan, urusan ESDM
dan urusan kemetrologian dari Pemerintah Kabupaten/Kota ke
Pemerintah Provinsi dan sebaliknya dari Pemerintah Provinsi ke
Pemerintah Kabupaten/Kota;
2. Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Kehutanan,
Dinas ESDM dan Dinas Badan Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu (BPMPT) Provinsi, diharapkan dapat melakukan koordinasi
dengan Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas
Kehutanan, Dinas ESDM dan Dinas Badan Penanaman Modal dan
Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten/Kota; dan
3. Khusus untuk Dinas Pendidikan agar melakukan pendataan terhadap
tenaga pendidik, pendidik, sarana prasarana, aset/barang daerah
dan dokumen yang akan dialihkan dari Pemerintah Kabupaten/Kota
ke Pemerintah Provinsi pada jenjang pendidikan menengah.
Selanjutnya agar inventarisasi dapat disampaikan kepada Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), Biro Pengelolaan Barang Daerah
(PBD), dan Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama.

Anda mungkin juga menyukai