Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S USIA 30 TAHUN P 1001 Ab000

DENGAN AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI


DI BPS NY.SITI NURCAHYANINGSIH
PURWODADI MALANG
Tanggal 24 Desember 2010

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Praktek Klinik Kebidanan II Semester V

Oleh :
AULIA YUNIARTI S
B0B008449

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
2010 2011

LEMBAR PENGESAHAN

Ditulis Oleh

: AULIA YUNIARTI S

Nim

: BOBOO8449

Judul

: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S USIA 30 TAHUN P1001


Ab000 DENGAN AKSEPTOR KB PIL KOMBINASI DI BPS
NY.SITI NURCAHYANINGSIH PURWODADI MALANG

Malang, Desember 2010


Mengetahui,

Pembimbing Akademik

( Chatarina Galuh, SST, M.Kes )

Pembimbing Klinik

(Siti Nurcahyaningsih, Amd.Keb )

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan
kebidanan pada Ny S usia 30 tahun P1001 Ab000 dengan Akseptor KB Pil
Kombinasi Di BPS Ny. Siti Nurcahyaningsih Purwodadi Malang.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak
pihak yang telah dalam pembuatan makalah ini. :
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku Pembina Yayasan STIKES
Kendedes Malang.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan STIKES Kendedes Malang.
3. Ibu Sri Untari, Amd. Keb, SPd. M.Kes, selaku Direktur Yayasan STIKES
Kendedes Malang.
4. Ibu Indah Mauludiyah, SST, MPH, selaku Direktur Yayasan STIKES
Kendedes Malang.
5. Siti Nurcahyaningsih, Amd. Keb, selaku pembimbing klinik di BPS
6. Chatarina Galuh, SST, M.Kes, selaku pembimbing akademik
7. Teman teman yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini
karena keterbatasan kemampuan, waktu dan dana. Untuk itu mohon masukan
yang positif demi perbaikan berikutnya dan penulisan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Malang, Desember 2010

Penulis

iii

DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................... ii
Kata Pengantar ........................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................... iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum ........................................................ 1
1.2.2. Tujuan Khusus ....................................................... 1
1.3. Metode Penulisan ............................................................... 2
1.4. Sistematika Penulisan ........................................................ 2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1. Konsep KB ......................................................................... 4
2.2. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan............................. 12
BAB III TINJAUAN KASUS
I.

Pengkajian.............................................................................. 16

II.

Identifikasi Masalah / Diagnosa............................................. 20

III.

Antisipasi Masalah Potensial................................................. 20

IV.

Identifikasi Kebutuhan Segera............................................... 20

V.

Intervensi................................................................................ 21

VI. Implementasi.......................................................................... 21
VII. Evaluasi.................................................................................. 22
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 23
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 24
5.2 Saran..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA

iv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya
manusia dengan kelahiran 5.000.000/tahun. Untuk dapat mengangkat derajat
kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan
ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata
uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan
pembangunan ekonomi dikhawatirkan hasil pembangunan tidak berarti.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerapkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada
zero population growth (pertumbuhan seimbang).
Metode pil KB telah menjadi bagian gerakan KB Nasional serta
peminatnya makin bertambah karena aman, sederhana, efektif, tidak
menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pada pasien pasca persalinan.

1.2

Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. S Usia 30 tahun P1001 Ab
000

1.2.2

dengan Akseptor KB Pil Kombinasi.

Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian pada Ny. S usia 30 tahun P1001 Ab000
meliputi data subyektif dan obyektif.
b. Menegakkan diagnosa kebidanan dan menidentifikasi masalah
kebidanan berdasarkan data subyektif dan obyektif.
c. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan
diagnosa kebidanan dan masalah yang ada.
d. Melaksanakan implementasi dari rencana yang telah disusun.
e. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.

1.3

Manfaat
Dengan adanya Asuhan Kebidanan ini diharapkan pembaca pada
umumnya dan mahasiswa pada khususnya dapat memahami tentang KB Pil
Kombinasi sehingga dapat menerapkan Asuhan Kebidanan dengan baik dan
benar sesuai dengan standart.

1.4

Metode Penulisan
Data dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini didapatkan dengan cara :
a. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku buku referensi yang
berhubungan dengan masalah yang ditulis. Tujuannya agar mendapatkan
data dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah.
b. Observasi
Dengan pengamatan secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi.
c.Wawancara
Mengadakan Tanya jawab secara langsung kepada klien, keluarga atau
tenaga kesehatan tentang hal hal yang berhubungan dengan kesehatan
atau keadaan klien. Tujuannya adalah untuk memperoleh data secara
langsung dari sumber data.
d. Mempelajari Kasus
Dengan melihat rekam medis klien terhadap program pengobatan
melalui catatan medik.

1.5

Sistematika Penulisan
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini terbagi dalam 5 bab yaitu :
BAB I

: PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan
dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI


Berisi tentang konsep KB dan konsep manajemen kebidanan

vi

BAB III : TINJAUAN KASUS


Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnosa,
antisipasi masalah potensial.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang pembasahan kesenjangan antara teori dengan
kasus dan praktek di lapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

vii

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep KB
2.1.1

Pengertian

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan. Uapaya ini


dapat bersifat sementara, atau dapat pula bersifat permanen.
( Sarwono, 2002 : 889)

Kontrtsepsi adalah merupakan sutu cara yang efektif untuk


mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan
suami isttri menghindari kehamilan risiko tinggi.
( Hanafi, 2004 : 22)

Menurut WHO (1970)


Adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri
untuk :

Mendapat obyektif-obyektif tertentu

Menghindari kelahhiran yang tidak diinginkan

Mendapat kelahiran yang memeng diiginkan

Mengatur interval diantara kehamilan

Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan


umur suami istri

Menentukan jumlah anak dalam keluarga

KB Secara Umum
Suatu usaha mengatur banyaknya kelahiran sedemikian rupa,
sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayahnya serta keluarga
dan masyarakat yang bersangkutan tidak menimbulkan kerugaian
sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.

KB Secara Khusus
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
pembuahan atau mencegah pertemuan antara sel mani dan ovarium.

viii

( Manuaba , 1998 )
Ada beberapa metode kontrasepsi atau KB yang tersedia. Untuk memilih
apa kontrasepsi atau KB yang cocok untuk anda, sebaiknya anda
mengetahui kebaikan dan kekurangan dari metode KB ini.
Metode Perlindungan
Metode kontrasepsi jenis ini yang paling banyak digunakan adalah
Kondom; yang juga termasuk metode ini adalah diafragma, kondom untuk
wanita, dan juga spermatisida.
1. Kondom,
Bekerja dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga
tidak terjadi pembuahan. Penggunaan kondom akan lebih efektif bila
digunakan bersama dengan spermatisida (senyawa kimia terdapat dalam
bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang berfungsi membunuh
sperma).
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan
benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan menggunakan kondom
dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan lepaskan pada saat
ejakulasi.
Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati
atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
Efek samping dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap karet
kondom.
Keuntungan dari kondom dapat dibeli secara bebas di apotek-apotek,
mudah digunakan dan kondom juga memperkecil penularan penyakit
kelamin.
2. Spermatisida,
Bahan kimia aktif untuk membunuh sperma, berbentuk cairan, krim
atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum
senggama. Efektivitasnya 70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi
alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup,
jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah
dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.

ix

3. Vaginal diafragma,
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya
sangat kecil, karena itu harus digunakan bersama spermatisida untuk
mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak
pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam) setelah
senggama.
Hormonal
Ada beberapa cara/metode yang dapat diberikan yaitu suntikan, bentuk pil
yang diminum serta susuk atau implant. Pemakaian kontrasepsi dengan
metode hormonal tidak dianjurkan untuk wanita dengan riwayat tekanan
darah tinggi atau penyakit jantung.
1. Pil
Keuntungan pil tetap membuat menstruasi yang teratur, mengurangi
kram atu sakit saat menstruasi dan penelitian terakhir menyatakan
pemakaian pil kb dapat mencegah terjadinya kanker rahim. Kesuburan
juga dapat kembali pulih dengan menghentikan pemakaian pil ini saja.
Pil termasuk metode yang efektif saat ini, bekerja dengan mencegah
pelepasan sel telur. Pil mempunyai efektifitas yang tinggi (99%) bila
digunakan dengan tepat dan secara teratur.
Tentu saja ada sedikit efek samping dari pil ini yaitu kenaikan atau
penurunan berat badan, payudara terasa kencang, mual, muntah, depresi.
Alam pemakaian Pil diperlukan komitmen dari wanita untuk dapat
memakai secara teratur dan tepat.
2. Suntik
Suntikan dan implant/susuk mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali (depo Provera) keuntungannya
mengurangi resiko lupa minum pil dan keamanan selama 3 bulan.
Efek samping yang diberikan , menstruasi yang tidak teratur dan
peningkatan berat badan serta pemulihan kesuburan agak terlambat.

Jenis Suntikan KB
Upyhon Company ( 1958 )
a.Depo provera yang mengandung medoxy progesterone asetat 150
mg
b. Cyclofem yang mengandung medoxy progesterone asetat 50 mg
dan komponen estrogen.
(Manuaba, 1998)
Schering AG ( 1957 )
Suntikan Kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg dan 5 mg estradiol


spionat. Diberikan injeksi IM sebulan sekali ( cyclofem ).

50 mg norition enantat dan 5 mg estradiol valerat. Diberikan


secara IM sebulan sekali.

Suntikan Progestin

Depo medioksiprogesteron asetat (DMPA); Depo provera injeksi


secara IM tiap 3 bulan sekali, mengandung 150 mg DMPA

Depo noretisteran enantat ( Depo Noristerat ); mengandung 200


mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan sekali untuk
suntikan pertama sampai ke empat dan untuk suntikan kelima
dan suntikan pertama sampai ke empat dan untuk suntikan
kelima dan selanjutnya berinterval 3 bulan.

3. Susuk
Implant/susuk dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit di
bagian tangan yang dilakukan oleh dokter anda, dan hormon yang terdapat
dalam tabung akan terlepas sedikitsedikit untuk mencegah kehamilan.
Keuntungannya tidak harus minum pil atau suntikan, dan proses
memasukkan tabung ini 1 X dan untuk 2-5 tahun. Dan bila anda ingin
berencana

hamil

kembali

hanya

melepas

implant

ini

kembali.

Efek samping yang ditimbulkan seperti menstruasi yang tidak teratur dan
peningkatan berat badan.
4. Koyo Kontrasepsi (Patch)
xi

Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit


sensitif sering menimbulkan reaksi alergi.
Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus),
Ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-80%. Faktor
kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar
sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis
keluar
2. Sistem kalender (pantang berkala).
Pada beberapa wanita ini menjadi satu-satunya metode yang dapat
diterima.
Cara ini adalah dengan memperkirakan saat masa subur (ovulasi) dan
tidak melakukan hubungan seksual pada saat tersebut.
Metode ini tidak terlalu efektif dan diperlukan kedisiplinan dari wanita
untuk selalu mengetahui waktu ovulasi atau masa subur. Dan
sebaliknya pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur
akan

sulit

untuk

menggunakan

metode

ini.

Ada beberapa cara untuk mengetahui masa subur, yaitu:

Dengan cara menghitung tanggal/kalender,


Cara ini cocok untuk yang punya siklus haid teratur. Perhitungan
ini didasarkan saat ovulasi terjadi pada hari ke-14 dari menstruasi
yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup
selama 48 jam setelah ejakulasi dan ditambahkan 2 hari karena sel
telur dapat hidup 24 jam setelah ovulasi. Jadi misalnya siklus
haidnya 28 hari dan haid terakhirnya terjadi tanggal 1, tanggal haid
bulan berikutnya adalah tanggal 28. Dengan demikian, perkiraan
waktu ovulasi anda , yaitu di tengah - tengah periode haid yakni
tanggal 14. Jadi, masa subur berada pada rentang tanggal 12 hingga
16

Dengan menilai peningkatan suhu badan,


Biasanya suhu badan meningkat menjelang dan sesudah masa
ovulasi karena pengaruh hormon progesteron

xii

Dengan menilai lendir rahim.


Hormon estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi terjadi
dan mempengaruhi lendir rahim. Menjelang ovulasi biasanya
lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan dua jari
membentuk benang dan berwarna bening
Ketiga hal ini dapat menjadi petunjuk masa ovulasi/masa subur
anda

3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah


melahirkan saat bayi hanya minum asi dan menstruasi belum terjadi,
otomatis anda tidak akan hamil. Tapi begitu ibu hanya menyusui < 6
jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar
Sumber: www.InfoIbu.com, www.medicastore.com
2.1.2 Konsep Dasar Kontrasepsi Pil
Pengertian
Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.
(Sarwono P. 1999:534)
Microginon adalah

pil yang tersedia dalam

kemasan 21 tablet,

mengandung hormon aktif estrogen/progesteron dalam dosis yang sama


dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
(Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003: MK 27)
2.1.2 Profil
- Efektif dan reversibel
- Harus diminum setiap hari
- Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan
bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
- Efek samping serius jarang terjadi
- Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi baik yang sudah punya
anak/belum
- Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.
2.1.3 Cara Kerja
- Menekan ovulasi
- Mencegah implantasi

xiii

- Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma


- Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya
akan terganggu pula.
2.1.4 Manfaat
- Memiliki efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas
tubektomi), 1 kehamilan / 1000 wanita dalam

tahun pertama

penggunaan.
- Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
- Tidak mengganggu hubungan sex
- Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga monopause
- Mudah digunakan setiap saat
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
- Dapat digunakan kontrasepsi darurat
2.1.5 Keterbatasan
- Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari
- Mual, terutama pada 3 bulan pertama
- Spotting
- Pusing
- Nyeri payudara
- Amenorhea (jarang)
- Depresi
- Tidak mencegah IMS
2.1.6 Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua boleh menggunakan:
- Usia reproduksi
- Telah memiliki anak atau belum
- Gemuk atau kurus
- Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui

xiv

- Pasca keguguran
2.1.7 Kontra Indikasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Menyusui eksklusif
- Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
- Hepatitis
- Perokok dengan usia > 35 tahun
- Riwayat penyakit jantung, stroke, hipertensi, DM
- Kanker payudara
- Epilepsi/riwayat epilepsi
- Tidak bisa menggunakan pil secara teratur setiap hari
2.1.8 Waktu Mulai Menggunakan
- Setiap saat selagi haid untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut
tidak hamil
- Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
- Setelah melahirkan
* Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif
* Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
* Pasca keguguran (seberapa atau dalam waktu 7 hari)
* Bila

berhenti

menggunakan

kontrasepsi

infeksi

dan

ingin

menggantikan dengan pil, pil dapat segera diberikan tanpa perlu


menunggu haid.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003)

xv

2.2. Konsep Manajemen Kebidanan


1.

Pengkajian
1. Biodata

Nama ibu / suami : untuk mengetahui identitas, mengenal/memanggil


penderita agar tidak keliru dengan penderita
penderita lain serta untuk menjaga keakraban.

Umur

: untuk mengetahui keadaan ibu apakah termasuk


primi biasa atau primi para tua, deteksi resiko
kehamilan.

Agama

: untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama


yang dianutnya dan mengenali hal hal yang
berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan.

Suku bangsa

: untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan


menentukan cara pendekatan serta pemberian
asuhan.

Pekerjaan

: untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan


sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu /
suami dapat mempengaruhi kesehatan klien/tidak.

Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai


dasar dalam memberikan asuhan.

Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan


mengetahui pola kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan klien.

Alamat

: untuk mengetahui tempat tinggal klien dan


menilai apakah lingkungan cukup aman bagi
kesehatannya.

Alasan datang

: mengetahui alasan klien mengapa datang ke


klinik dan mengetahui bagaimana kondisi saat
klien pertama datang.

Riwayat Haid

: untuk mengetahui apakah haidnya berjalan


normal atau tidak, dan mengetahui keadaan alat

xvi

kelamin dalam apakah normal atau tidak.

Riwayat kesehatan yang lalu :


untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah merupakan kontraindikasi kontrasepsi suntik atau tidak.

Riwayat kesehatan keluarga :


untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
menular

atau

tidak, adakah penyakit

keturunan yang

dapat

mempengaruhi efektifitas kontrasepsi.

Riwayat pernikahan :
untuk mengetahui keadaan kelamin dalam ibu dan mengetahui berapa
lama ibu menikah.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :


Untuk mengetahui apakah kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
berjalan normal atau adakah komplikasi selama kehamilan, persalinan
dan nifas.

Riwayat KB :
untuk mengetahui adanya keluhan selama ibu menjadi akseptor KB
dan berapa lama ibu menjadi akseptor KB

Pola kebiasaan di rumah :


untuk mengetahui bagaimana kebiasaan ibu di rumah yang dapat
mempengaruhi efektifitas dari kontrasepsi.

2. Pemeriksaan Umum

Untuk mengetahui keadaan ibu secara keseluruhan.

3. Pemeriksaan Fisik

Rambut : untuk mengetahui apakah rambut ibu tampak bersih atau


kotor, ada kutu atau tidak.

Kepala : untuk mengetahui kebersihan, bentuk, adakah benjolan yang


abnormal atau tidak.

Mata : untuk mengetahui apakah konjungtiva anemis, ikterus pada


sclera.

Telinga : untuk mengetahui kebersihan atau ada pengeluaran secret

xvii

dan bentuk kesimetrisannya.

Mulut : untuk mengetahui apakah mukosa bibir kering dan adakah


stromatitis.

Leher : untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar tiroid


dan vena jugularis.

Perut : untuk mengetahui apakah ada pembesaran abnormal.

Ekstermitas : untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak


(polidaktil atau sindaktil), adanya oedema, adakah
varices.

Integumen : untuk mengetahui kebersihan.

II. Identifikasi Diagnosa/Masalah


Diagnosa : Ny. .... P...... Ab..... akseptor KB Pil Kombinasi, diperoleh dengan
didasarkan pada :

Data subyektif

Alasan datang ke Puskesmas

III.

Identifikasi Masalah Potensial


Masalah potensial yang mungkin terjadi pada kontrasepsi KB Suntik yaitu
efek samping yang ditimbulkan dan keluhan dari pasien.

IV. Identifikasi KebutuhanSegera


Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah
potensial yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan
lainnya).
V. Intervensi
Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah
atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
VI. Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau

xviii

anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap
memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di
dalam

diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dianggap efektif jika

memang benar dalam pelaksanaannya.

xix

BAB III
TINJAUAN KASUS

I.

PENGKAJIAN
Tanggal : 24 Desember 2010
Jam

A.

: 18.00 WIB

Data Subyektif

1. Biodata
Nama

: Ny.S

Nama Suami : Tn.A

Umur

: 30 thn

Umur

: 35 thn

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Suku/Bangsa : Jawa

Suku/ Bangsa : Jawa

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Penghasilan

: -

Penghasilan

: Rp 900.000/bln

Alamat

: Jl. Ikan tombro 1 Alamat

: Jl.Ikan tombro 1

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin KB pil
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan
(hipertensi), kencing manis, asma) ibu juga tiadk pernah menderita
penyakit menular (TBC, hepatitis, AIDS) dan tidak pernah menderita
penyakit jantung kronik, kanker
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu tidak sedang menderita penyakit keturunan (hipertensi), kencing
manis, asma) ibu juga tiadk pernah menderita penyakit menular

xx

(TBC, hepatitis) dan tidak pernah menderita penyakit jantung kronik,


kanker
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menurun (darah tingi, kencing manis) tidak ada yang menderita
penyakit menular (TBC, hapatitis) dan juga tidak ada yang menderita
penyakit penyakit jantung dan kanker
7. Riwayat Haid
Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 28 hari

Lama haid

: 5 - 6 hari

Jumlah

: sedikit (hanya flek)

Keluhan

: tidak ada

Flour Albus

: tidak ada

8. Riwayat Pernikahan
Menikah

: 1x

Lama menikah

: 3 tahun

Umur pertama menikah : 25 tahun


Jumlah anak

:1

9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu


KEHAMILAN
No Sua Hamil
UK
mi Ke
1. I
I
9 bln

PERSALINAN
Peno
Pen
Cara
Long
yulit
Bidan
Normal -

ANAK
NIFAS
H/P/
Hidup
Meny KET
Sex BBL
Mati
Hari
I/A
Umur
usui
P 3000 gr H
2 th
40
Ya
-

10. Riwayat KB
KB yang lalu

: Pil Kombinasi

Lama pemakaian dan keluhan

: 8 bulan, tidak ada keluhan

Rencana KB selanjutnya

: Pil Kombinasi

11. Pola Kebiasaan Sehari-hari


a. Nutrisi

xxi

Makan 3 x/hari (nasi, lauk pauk dan sayuran) minum air putih 67 gelas/hari. Tidak ada pantangan dan alergi makanan.
b. Eliminasi
BAB : 1 x/hari, dengan konsistennya lembek
BAK : 3-4 x/hari konsistensinya cair warna kuning jernih
c. Istirahat
Tidur malam : 7-8 jam/hari
Tidur siang

: 2 jam/hari

d. Aktivitas
Ibu setiap harinya melakukan pekerjaan rumah tangga (menyapu,
memasak, mencuci baju dll)
e. Rekreasi
Ibu menggunkan waktu luangnya dengan nonton TV dengan
keluar
f. Personal Hygine
Ibu mandi 2 x/hari, keramas 3 x/minggu, gosok gigi tiap kali
mandi, ganti baju tiap kali selesai mandi
g. Kebiasaan
Ibu tidak merokok, tidak minum muniman keras dan tidak minum
jamu.
12. Riwayat Psikososial
Psikologi
Ibu dan keluarga senang dengan metode kontrasepsi yang
digunakan
Sosial
Hubungan ibu dalam keluarga dan dengan masyarakat sekitar
baik, pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh
suami. Ibu dan keluarga menganut budaya Jawa.
B. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum :
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran

: Composmentis.
xxii

Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 88 x/menit

RR

: 20 x/menit

Suhu

: 368 oC

BB sekarang

: 50 kg

Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :

Kepala

: Bersih, tidak ada ketombe, tidak tampak


benjolan abnormal.

Wajah

: Tidak pucat, tidak terdapat cloasma


gravidarum, tidak oedema

Mata

: Simetris, konjungtiva tidak

anemis, sklera
tidak ikterus, tidak juling.

Telinga

: Bersih, simetris, tidak ada pengeluaran


serumen, tidak ada gangguan pendengaran

Hidung

: Bersih, tidak ada polip, tidak aada


peneluaran sekret.

Mulut

: Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis,


tidak ada rhagaden, gigi tidak caries, lidah
bersih.

Leher

: Bersih, tidak tampak pembesaran tyroid,


vena

Ketiak

Jugularis dan kelenjar limfe

: Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar


limfe.

Dada

: Bersih, simetris, tidak ada retraksi

Payudara

: Simetris, membesar, tegang, puting susu


menonjol, tidak ada striae livide atau striae
albican.

Abdomen

: tidak ada luka bekas operasi.

xxiii

Ekstermitas

: Atas dan bawah normal, tidak

ada kelainan.

Integumen

: Bersih

Palpasi :

Leher

: Tidak ada pembesaran

kelenjar thyroid dan


pembesaran kelenjar limfe

Payudara

: Lembek, simetris, tidak ada benjolan


abnormal, tidak ada nyeri tekan.

Abdomen

: Tidak ada pembesaran uterus, dan tidak


ada nyeri tekan.

Ekstremitas

: Tidak ada oedema pada kedua kaki dan


tangan

Auskultasi :

Dada

: Tidak terdengar ronchi dan wheezing

Perkusi :

Reflek patella

:+/+

II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA


Diagnosa

: Ny H usia 28 tahun P 1001 Ab000 dengan akseptor KB Pil


Kombinasi.

DS

: - Ibu mengatakan ingin mendapatkan KB pil karena sudah


waktunya.

DO

Keadaaan Umum

Kesadaran

Tekanan Darah

Nadi

: 88 x/menit

Suhu

: 368 oC

Respirasi Rate

: Baik
: composmentis
: 120/80 mmHg

: 20 x/menit

xxiv

BB sekarang

: 50 kg

III.IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-

V.

INTERVENSI
Diagnosa

: Ny S usia 30 tahun P1001 Ab000 dengan akseptor KB Pil


Kombinasi

Tujuan

: setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan klien mengerti


tentang KB pil baik efek samping dan manfaatnya.

KH

: klien mengerti dan dapat mengulangi kembali semula yang


dijelaskan petugas kesehatan.

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeautik pada klien
R/ Terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan pasien
2. Lakukan obseravasi TTV dan BB
R/ Diharapkan kondisi klien terpantau selama menjadi akseptor KB
3. Berikan satu kemasan KB pil

( 28 butir )

R/ merupakan kelanjutan dari kemasan KB pil sebelumnya


4. Ingatkan kembali cara minum dan waktu minum
R/ Diharapkan KB pil bekerja optimal dan keefektifitasannya tinggi
5. Ingatkan kembali komplikasi dan efek samping
R/ Diharapkan klien lebih faham mengenai komplikasi dan efek
samping KB pil
6. Beritahu klien untuk datang kembali
R/ Menjaga agar tidak terdapat keterlambatan sehingga tidak terjadi
kegagalan.

xxv

VI.

IMPLEMENTASI
1. Melakukan pendekatan terapeutik kepada klien seperti memperkenalkan
diri, melakukan anamnesa klien, mendengarkan keluhan-keluhan dan
pertanyaan-pertanyaan.
2. Melakukan observasi TTV dan BB
3. Memberikan satu kemasan KB pil (28 butir)
4. Mengingatkan kembali cara minum dan waktu minum
Pil yang akan diminum merupakan kelanjutan dari kemasan yang
lama dan terus berurutan sesuai tanda panah
Pil diminum pada jam yang sama setiap hari
Bila lupa satu hari pil diminum segera ketika ingat pada hari
berikutnya
Bila lupa dua hari pil diminum sampai jadwal minum terkejar
sehingga sesuai dengan jadwal minum sebelumnya
Jika lupa sampai tiga hari atau lebih berhenti minum dan tunggu haid
berikutnya, untuk sementara menggunakan alat kontrasepsi kondom
5. Mengingatkan kembali komplikasi dan efek samping KB pil
Seperti mual, spooting, pusing, nyeri pada payudara, BB naik,
amenorrhea, depresi dan tidak mencegah IMS.
6. Meberitahu klien untuk datang kembali pada atau sewaktu-waktu ada
keluhan

VII. EVALUASI
Tanggal : 24 Desember 2010
Jam

: 18.30 WIB

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan faham penjelasan petugas


O : Keadaaan Umum : Baik

Kesadaran

Tekanan Darah

Nadi

: 88 x/menit

Suhu

: 368 oC

: composmentis
: 120/80 mmHg

xxvi

Respirasi Rate

: 20 x/menit

BB sekarang

: 50 kg

A : Ny S usia 30 tahu P1001 Ab000 dengan akseptor KB Pil Kombinasi


P : - Ibu boleh pulang
- Ingatkan cara minum pil dan waktunya
- Ingat komplikasi dan efek samping
- Beritahu klien kontrol kembali atau sewaktu-waktu jika ada keluhan

xxvii

BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny S usia 30 tahun P 1001
Ab000 dengan akseptor KB Pil Kombinasi, maka hasil yang didapatkan yaitu
pasien dilakukan pengkajian terlebih dahulu untuk mengetahui identitas pasien.
Pengkajian pasien dapat dilakukan kerja sama dengan petugas kesehatan,
sehingga data yang didapatkan baik data subyektif maupun data obyektif dapat
menggambarkan keadaan umum yang dirasakan oleh pasien.
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ini, secara teori diperoleh
adanya efek samping dari kontrasepsi Pil Kombinasi antara lain :gangguan haid,
depresi (jarang terjadi), keputihan, jerawat, perubahan libido, kenaikan berat
badan menurut POGI dalam Buku Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2003. Pada
kasus Ny S usia 30 tahun P1001 Ab000 dengan akseptor KB Pil kombinasi, pasien
mengalami keluhan peningkatan berat badan. Jadi disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

xxviii

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari berbagai uraian masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan Asuhan Kebidanan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.

Dalam melakukan pengkajian, diperlukan komunikasi terapeutik yang


baik dengan klien sehingga dapat diperoleh data yang lengkap.

2. Dengan menganalisa data secara cermat maka akan dibuat diagnosa


masalah.
3. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan tidak mengalami
kesulitan jika kerjasama yang baik dengan klien.
4. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah didasarkan
perencanaan tindakan yang disusun.
5. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian
tentang keberhasilan asuhan kebidanan.
5.2 Saran
a.

Bagi petugas kesehatan


Sebagai tenaga kesehatan hendaknya mempunyai kinerja yangbaik dan
dapat menguatkan mutu pelayanan kontrasepsi KB Pil Kombinasi di
masyarakat sehingga dapat memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan.

b.

Bagi mahasiswa
a. Mampu meningkatkan praktek klinik dalam Asuhan Kebidanan pada
ibu akseptor KB Pil Kombinasi
b. Mampu memberikan dukungan pada ibu untuk selalu menjadi akseptor
KB untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera.

xxix

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina


Pustaka.

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Jakarta, Yayasan Bina


Pustaka, Sarwono Purwohardjo.

xxx

Anda mungkin juga menyukai