Berbusana Dalam Perspektif Islam
Berbusana Dalam Perspektif Islam
Berbusana Dalam Perspektif Islam
Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya berbagai kemajuan tekhnologi dan perkembangan zaman yang serba
canggih dan
cepat dapat menghasilkan produk – produk yang beraneka ragam yang digunakan
untuk
kebutuhan manusia. Salah satu aspek yang sangat berkembang dan dapat
mempengaruhi
kehidupan manusia adalah industri pakaian, pakaian pada dasarnya adalah
kebutuhan primer
(pokok) yang sangat dibutuhkan oleh manusia didunia dan perkembangannya
cukup
signifikan, hal ini terbukti dengan berdirinya pabrik – pabrik pakaian dengan
berbagai model
dan bahan yang sangat bervariasi di seluruh dunia.
Sebagai seorang muslim kita harus melihat kaidah – kaidah berbusana yang
sesuai dengan
syari’at islam, supaya apa yang kita kenakan dapat dipertanggung jawabkan
diakhirat kelak
dan tidak memicu hal – hal yang tidak diinginkan. Berbeda dengan zaman
sekarang banyak
sekali model yang tidak sesuai dengan syari’at islam, sebagai contoh ada model
pakaian yang
dikenal dengan istilah “ you can see “. bahkan ada yang
rela mati – matian untuk menaikan bagian bawahnya keatas dan ayang atas rela
untuk
diturunkan kebawah, atau ada yang mengenakan baju yang semestinya dipakai
oleh anak
TK / SD ( pakaian super ketat ) hingga terlihatlah apa yang seharusnya tidak boleh
terlihat.
Nauzubillah min dzalik.
Dengan gaya berpakaian seperti itu akan dapat memicu perbuatan – perbuatan
yang tidak
diinginkan, yang jelas akan merugikan baik di dunia atau diakhirat kelak. Untuk
itu kami
mengangkat judul mengenai “ Berbusana Dalam Perspektif Islam “.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Illahi robbi karena berkat rahmatnya kami
dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam
semoga tercurah
kepada Rasulullah SAW, juga kepada keluarga, para sahabat dan orang – orang
yang selalu
meniti dijalan kebenaran dan membela sunnah – sunnahnya.
Akhirnya semoga segala itikad dan ikhtiar yang dilakukan hamba mendapatkan
rahmat dan rida Allah swt.
18
September 2009
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Pengertian pakaian
B. Ketentuan berbusana muslim dan muslimah
C. Perintah berjilbab bagi wanita muslim
D. Ketentuan pria berbusana dan berdandan
E. Implementasi Berbusana Menurut islam dalam era globalisasi
BAB III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
B. Perintah berjilbab bagi wanita muslim
Muslimah hendaknya kembali pada fitrah islam. Dan tak layak bagi mereka
mengingkari
perintah Allah SWT ketika Allah mensyari’atkan suatu kewajiban, tidak ada pilihan
lain
kecuali menaatinya. Begitu pula ketika jilbab disyari’atkan , tidak ada pilihan lain
kecuali
mengenakannya dengan penuh ketaatan, tidak setengah-setengah dan tidak
dicampurkan
denagn mode-mode yahudi.
An-Nur Ayat 31
َ وُقل ل ّل ْمؤْمنات يغْضضن م
ن َ دي ِ ْ ل ي ُبَ َن و ّ ُ جه َ ن فُُرو َ ْ حَفظ ْ َ ن وَي ّ ِصارِهَ ْ ن أب ْ ِ َ ْ ُ َ ِ َ ِ ُ َ
مما َ ل ّ ِن إ ّ ُِزين َت َه
ن ّ ن ِزين َت َُهم َ دي ِ ل ي ُْبم َ َن و ّ ِجُيموب ِه ُ ن عََلمى ّ هم ِ ِمر ُ خ ُ ِن ب َ ْ ضمرِب ْ َ من َْها وَل ْي
ِ ظ َهََر
ن أ َْو ّ ِل ل ِب ُُعمول َت ِه ّ ِإ
ن أ َوْ ب َِني ّ ِوان ِه ْ ِ ن أ َوْ إ
َ خ
َ َ آبائ ِهن أ َو آباء بعول َت ِهن أ َو أ َبنائ ِه
ّ ِن أوْ أب َْناء ب ُُعول َت ِه ّ ِ َْ ْ ّ ِ ُُ َ ْ ّ ِ َ
َخمموان ِهن أو ْ ِإ
ْ ّ ِ َ
َ كمت أ َيممانه َ خوات ِهن أ َو ن ِسائ ِه َ
ِ ن غَْيم
ر َ ن أوِ الّتماب ِِعي ّ ُ ُ َ ْ ْ َ َ مل َ مما َ ْ ن أو ّ ِ َ ْ ّ ِ َ َ ب َِني أ
ُ
ن َ مم ِ ِأوِْلمي ال ِْْرَبمة
ن َ ْ ضرِب ْ َل ي َ َساء و َ ّ ت الن ِ م ي َظ ْهَُروا عََلى عَوَْرا ْ َن لَ ِ ّ ل ال
ذي ِ ل أ َوِ الط ّْف ِ جا َ الّر
َ
م َ ن ل ِي ُعَْلم ّ ِجل ِه ُ ب ِأْر
َ
م ْ ُ ن ل َعَل ّك َ مُنو ِ ْ مؤ ُ ْ ميعا ً أي َّها ال ِ ج َ ل ّ ن وَُتوُبوا إ َِلى ا ّ ِمن ِزين َت ِه ِ ن َ خِفي ْ ُ ما يَ
ن َ حو ُ ِ ت ُْفل
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau puteraputera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Al-Ahzab 59
َ
ممن ِ ن ّ ِن عَل َي ْه
َ ن ي ُد ِْني ِ ْ مؤ
َ مِني ُ ْ ساء ال َ ِ ك وَنَ ِ ك وَب ََنات ِ ي ُقل ل ّْزَوا
َ ج ّ ِ َيا أي َّها الن ّب
ك ّ جل َِبيب ِِهم
َ ن ذ َِلم َ
ً حيما
ِ ل غَُفورا ً ّر َ َن و َ َن ف َ َ
ّ نا َ كا َ ْ ل ي ُؤْذ َي َ ْأد َْنى أن ي ُعَْرف
“ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
di ganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Islam agama fitrah. Hukum-hukum yang terkandung didalamnya sesuai dengan
fitrah
manusia. Hukum islam yang senantiasa cocok dengan kondisi zaman karena
pembuat hukum
itu sendiri Allah SWT adalah Yang Mahatahu akan kondisi manusia. Hukum yang
terkait
Para lelaki jelas dilarang memakai pakaian sutera, namun ada pengecualian bagi
mereka yang sakit kulit untuk memakai sutera ( karena pakaian lain memicu
penyakit mereka
) sebagaimana keringanan yang diberikan nabi saw kepada Abdurahman bin Auf
dan Zubair
bin Awwam.
5. Emas
Rasulullah bersabda, “ diharamkan memakai sutera dan emas bagi kalangan laki –
laki
umatku dan diperbolehkan bagi kalangan wanitanya “ ( HR Abu Dawud, tirmidzi,
An –
Nasa’I dan Ibnu Majah ), jadi walau bagaimanapun indahnya emas laki – laki tidak
boleh
memakainya, tapi perak boleh dipakai.
6. Menyemir Rambut
Seorang muslim diperkenankan untuk menyemir rambut, menurut halal haram
dalam
islam, untuk orang tua yang rambutnya telah memutih semuanya semestinya
dihindari semir
rambut warna hitam, sementara yang masih muda diperkenankan semir rambut
warna hitam.
DAFTAR PUSTAKA
Al – Ghifari, Abu. ( 2005 ). Jilbab Seksi. Bandung : Media Qalbu.
A Fillah, Salim. ( 2008 ). Agar Bidadari Cemburu Padamu. Yogyakarta :
Pro-U Media.
Asmawati dan Al – Bughuri, Subki. ( 2008 ). Pria Berdandan Pesolek Atau Jaga
Penampilan. Ummi ( 11 Maret 2008 ).
i
El Ghozy al – akhfiya. Sheiddi. ( 2006 ) . Ukhti Cantik. Bandung : Pustaka
Ulumuddin.
Fathari, Abu. ( 2005 ). 101 Alasan mengapa Saya Pakai