Judul Praktikum
Hari/Tanggal
Waktu
: 12.00-14.30 WITA
Tempat
Praktikan
Rinawati
NIM. I1B111008
Mengetahui,
Dosen Pembimbing,
Dra.Fujiati, M.Si
NIP.19640104 199403 2 001
Asisten Kelompok
Maulidiya Septiany
NIM.I1B110035
Abstrak
Latar Belakang: Larutan standar adalah larutan yang kadar atau
konsentrasinya diketahui secara pasti. Proses untuk membuat larutan standar
disebut dengan standarisasi.
Metode: Proses titrasi dilakukan satu kali untuk masing-masing indikator dengan
mengencerkan titrat yaitu larutan HCl pekat menggunakan 10 ml aquades,
kemudian ditambah 2-3 tetes indikator ke dalamnya. Selanjutnya, titrat dititrasi
dengan Na2CO3 sampai terjadi perubahan warna.
Hasil: Pada larutan HCl dengan indikator metil orange terjadi perubahan warna
dari merah menjadi kuning, dengan volume titran yang didapat 7,5 ml. Sedangkan
dengan indikator phenolphtalein terjadi perubahan warna dari bening menjadi
merah muda, dengan volume titran yang didapat 11 ml.
Kesimpulan: Larutan HCl yang dititrasi dangan indikator metil orange dan
phenolptalein akan mengalami perubahan warna.
Kata Kunci: Titrasi, larutan standar, konsentrasi, indikator
Abstract
Background: Standard solution is a solution that we know the concentration
exactly. The process to make acid standard solution was called standardization.
Method: We have titration once for several indicator by soluble HCl with
aquades, afterward, 2 drops of indicator was poured into the solution.
Furthermore, the titrate was titrated with Na 2CO3 until the alteration color
occurred.
Result: Titration in HCl solution with metil orange as indicators occurs
alternation color from red to yellow, with titrant volume are 7.5 ml. While using
phenolphthalein the color alters from transparent to pink, with titrant volume are
11 ml.
Conclusion: HCl condensation which have titration with metal orange and
phenolptalein indicator would experiencing of colour change.
Keyword: Titration, Standart Solution, Concetration, Indicator
PENDAHULUAN
Larutan adalah campuran homogen dari satu zat atau lebih yang terdiri dari
zat terlarut ( solute ) dan zat pelarut ( solven ). Jumlah solute jauh lebih sedikit
dari pada jumlah solven. Perbandingan antara jumlah zat pelarut dan zat pelarut
disebut konsentrasi. Satuan konsentrasi dapat dinyatakan dalam normalitas.
Normalitas adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.1
Normalitas satu larutan dapat diketahui langsung dari label yang tertera
pada botol reagen. Perlu diketahui normalitas dari suatu zat yang didapat dari hasil
perhitungan dapat tidak sesuai dengan normalitas yang terdapat pada label botol
reagen. Oleh karena itu, untuk mengetahui normalitas larutan tersebu dapat
dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan standar. 1
Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut.
Perbandingan ini dpt di ungkapkan dengan dua cara :1
1. Jumlah zat terlarut
Jumlah pelarut
2. Jumlah zat terlarut
Jumlah larutan
Normalitas adalah jumlah ekuivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.1
Macam macam larutan :1
1. Larutan encer: larutan yang mengandung relatif sedikit solute dalam
larutan
2. Larutan pekat: larutan yang mengandung banyak solute dalam larutan
3. Larutan jenuh: larutan dimana ada keseimbangan antara solute padat dan
solute dalam larutan
4. Larutan tak jenuh: larutan yang mengandung jumlah solute yang kurang
dari larutan jenuh.
Jika dua zat berbeda dimasukkan dalam wadah, maka ada tiga
kemungkinan yang terjadi, yaitu bereaksi, bercampur dan tidak bercampur.
Campuran yang membentuk satu fasa, yaitu yang menpunyai sifat dan komposisi
yang samaantara satu bagian dengan bagian yang lain di dekatnya atau campuran
homogen lebih umum dikenal dengan larutan. Larutan terdiri dari zat yang terlarut
(solute) yang berada dalam jumlah yang lebih sedikit dan zat pelarut (solvent)
yang berjumlah lebih banyak. Kebanyakan larutan mempunyai salah satu
komponen yang besar jumlahnya. Komponen yang besar disebut pelarut dan yang
lain disebut terlarut.2
Kadar asam dan basa yang terlalu tinggi dapat menimbulkan gejala
gejala gangguan kesehatan pada masyarakat di sekitarnya di samping merusak
lingkungan hidupnya. Rusaknya lingkungan hidup di sebapkan banyak hewan dan
tumbuhan yang tidak tahan atau tidak dapat beradaptasi dengan konsentrasi asam
atau basa yang terlalu tinggi.3
Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan
sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis. Perbedaan antara titrasi asam-basa
dan titrasi oksidasi-reduksi muatan yang berpindah adalah elektron, sedangkan
pada titrasi asam-basa adalah proton.3
Untuk mengurangin seberapa besar kandungan asam/basa tersebut dapat
dengan cara titrasi. Titrasi adalah suatu metode untuk menetapkan konsentrasi
suatu larutan dengan mengukur volume suatu larutan yang konsentrasinya sudah
di ketahui, sehingga reaksi dapat berlangsung sempurna.4
Adapun cara cara menyatakan konsentrasi yaitu :1
Cara I
1. % berat b/b
% berat adalah jumlah gram zat terlarut dalam 1000 gram larutan.
Misal larutan NaOH 10% berati ada 10 g NaOH dilarutkan dalam 90 g
H2O.
2. Molalita (kemolalan) m
Molalita zat ialah jumlah mole zat yang terlarut dalam 1000 gram zat
pelarut. Misal : Larutan NaOH 0,1m berarti 0,1 mole NaOH larut dalam
1000g air (H2O)
3. Fraksi mole
Bila jumlah mole zat pelarut dalam suatu larutan kita sebut n1 dan jumlah
zat mole terlarut n2 maka yang di sebut fraksi mole zat pelarut dalam
larutan ialah
Jumlah fraksi mole pelarut + zat terlarut = 1
METODE
1. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan buret, Erlenmeyer, pipet tetes, statif, corong, dan
pipet volume.
b. Bahan praktikum
Cara Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Memasukkan 15 ml larutan HCl ke dalam erlenmeyer.
Tambahkan 10 ml aquades ke dalam erlenmeyer yang telah berisi
larutan HCl.
Tambahkan 2-3 tetes indikator metil orange pada campuran larutan
tersebut.
Titrasi larutan tersebut dengan larutan standar Na 2CO3. Penetesan
dilakukan secara hati-hati dan goncang erlenmeyer secara terus-
titrasi.
Ganti indikator metil orange dengan phenoptalein dengan
perlakuan yang sama. Amati perubahan warna dan hitung berapa
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil percobaan menggunakan indikator Metil Orange
N
o
1.
Titran
Na2CO3
Volume
Titran
7,5 ml
Titrat
HCl
Volume
Indikato
Titrat
25 ml
r
Metil
Perubahan
Awal Akhir
Merah Kunin
orange
Tabel 2. Hasil percobaan menggunakan indicator Phenoptalein
N
Titran
Volume
Titrat
Volume
Indikato
Perubahan
N
Titrat
0,03
N
N
o
1.
Titran
Na2CO3 11 ml
HCl
Titrat
25 ml
r
PP
Awal
Benin
Akhir
Ungu
Titrat
0,044
N
Perhitungan :
Diketahui : V1
7,5 ml
V2
25 ml
N1
0,1 N
Ditanya : N2
Penyelesaian : V1 . N1 = V2 . N2
7,5 . 0,1 = 25 . N2
N2 = 0,03 N
Diketahui : V1
11 ml
V2
25 ml
N1
0,1 ml
Ditanya : N2
Penyelesaian : V1 . N1 = V2 . N2
11 . 0,1 = 15 . N2
N2 = 0,044 N
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum di ketahui bahwa titrasi yang di lakukan adalah titrasi
asam basa. Titrasi asam basa ada 5 macam :1
1.
2.
3.
4.
5.
Karena dalam titrasi asam basa ini selalu terbentuk garam dan air maka pH
dari titik ekivalen adalah sama dengan pH dari garam yang terbentuk :1
Indikator
Metil Orange
Penggolonga
Warna yang
n sifat
Basa lemah
terionisasi
terionisasi
Dalam lingkungan Dalam lingkungan
asam , ion-ionnya basa
anionnya
Phenolphthalei
n
Asam lemah
merah
kuning
Dalam lingkungan Dalam lingkungan
asam , ion-ionnya basa
tidak berwarna
anionnya
memberikan warna
merah keunguan
bersama, sifat koligatif berarti sifat yang di sebabkan hanya karna oleh
kebersamaan (jumlah partikel) dan bukan oleh ukurannya. Ada empat sifat
koligatif, yaitu penurunan tekanan uap larutan, penurunan titik beku larutan,
kenaikan titik didih larutan dan tekanan osmotik.1
1. Penurunan tekanan uap larutan
Tekanan uap ialah tekanan yang dilakukan oleh uap yang berada dalam
kesetimbangan dengan fasa padat atau fasa cairnya.
Menurut hukum Roult, tekanan uap salah satu cairan dalam ruang di atas
larutan ideal bergabung pada fraksi mol cairan tersebut dalam larutan.
Berdasarkan hukum ini ternyata bahwa tekanan uap pelarut murni lebih besar dari
pada tekanan uap pelarut dalam larutan.1
inti sel. Sel ini di kelilingi oleh membran yang impermeabel terhadap beberapa zat
terlarut.2
Komponen penyusun
Hemoglobin
Bahan organik lain
Garam organik
Air
Jumlah (%)
32,0
0,5
1,0
60,0
c. Sel darah merah yang terdapat pada larutan NaCl yang lebih pekat
dari pada larutan garam NaCl 0,9% mengalami pengurangan
volume sel.
Perubahan dalam biokimia darah, terutama asam-basa status, relatif
terhadap acara telah menangkap secara rutin digunakan untuk menyediakan
informasi kuantitatif tentang besarnya dan sifat stres menangkap.5
Penelitian kami adalah yang pertama untuk menyelidiki efek dari makan
pada keseimbangan asam-basa dan osmoregulasi dalam air laut dan
air tawar ikan-menyesuaikan diri euryhaline.6
Larutan Buffer adalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa
konjunsinya atau basa lemah dan asam konjugsinya. Larutan buffer mempunyai
sifat menyangga usaha mengubah pH seperti penambahan asam, basa, atau
pengenceran. Artinya, pH larutan buffer praktis tidak berubah walaupun
kepadanya ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat atau bila larutan di
encerkan.4
Macam- macam larutan buffer :4
1. Larutan buffer yang mengandung campuran asam lemah dan basa
konjugasinya.
2. Larutan buffer yang mengandung campuran basa lemah dan asam
konjugasinya.
Sifat larutan buffer4:
1. pH larutan buffer praktis tidak brubah pada penambahan sedikit asam kuat
atau sedikit basa kuat atau pengenceran.
2. pH larutan buffer berubah pada penambahan asam kuad atau basa kuat
yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang di
tambahkan yang menghabiskan komponen larutan buffer itu, maka pH
larutan akan berubah drastis.
3. Daya penyangga larutan
buffer
bergantung
pada
jumlah
mol
SIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pada proses titrasi, perubahan warna dengan indikator metil orange lebih
cepat dibandingkan dengan indicator phonoptalein.
2. Titrasi HCl dengan indikator metal orange normalitasnya adalah 0,03 N.
3. Titrasi HCl dengan indikator phenoptalein normalitasnya adalah 0,044 N.
4. Titik ekuivalen adalah titik perubahana warna pertama tetapi masih dapat
mengalami perubahan kewarna semula.
5. Titik akhir titrasi adalah titik akhir dimana warna tidak mengalami
perubahan kewarna semula.
6. Ketika HCl ditetesi metil orange berubah menjadi warna orange.
7. Ketika HCl ditetesi maka phenoptalein maka berubah menjadi merah
muda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukmariah dan Kumianti.1990. Kimia Kedokteran. Jakarta: Binarupa
Aksara
2. Suhartono, Eko, Edyson, Fujiati, Triawanti.2011. Diktat dan Modul Kimia
Keperawatan. Banjarbaru: FK UNLAM.
3. Anonim.2010. Ilmu Kimia Edisi 3. Jakarta: Depertemen Kesehatan RI.
4. Harmanto, Ari, Ruminten.2009. Kimia. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
5. Ke-Gui Li, Zhen-Dong Cao, Jiang-Lan Peng, and Shi-Jian Fu. The
Metabolic Responses and AcidBase Status After Feeding, Exhaustive
Exercise, and Both Feeding and Exhaustive Exercise in Chinese Catfish. J
Comp Physiol B.180:661671. 2010.
6. Josi, R. Taylor, Jonathan M. Whittamore, Rod W. Wilson, and Martin