Oleh:
Afina Maryam Pratiwi
6411412103
Nining Purnawati
6411412137
Sholekhah
6411412180
Rombel 02 Epidemiologi
A. PENGERTIAN WABAH
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
949/MENKES/SK/VIII/2004 wabah adalah berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi
daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulan malapetaka. Menteri menetapkan dan mencabut daerah tertentu
dalam wilayah Indonesia yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah.
3.
4.
5.
6.
7.
Investigasi kausa
Langkah pencegahan dan pengendalian
Studi analitik
Komunikasikan temuan
Evaluasi dan meneruskan surveilans
(6) Pelapor (berguna untuk mencari informasi tambahan dan laporan balik
hasil investigasi).
Pemeriksaan klinis ulang perlu dilakukan terhadap kasus yang meragukan
atau tidak didiagnosis dengan benar (misalnya, karena kesalahan pemeriksaan
laboratorium). Informasi tentang masing-masing kasus yang diwawancara/
ditemui dimasukkan dalam tabel wabah atau KLB (=line listing). Dalam
tabel wabah atau KLB, variabel-variabel tentang informasi kasus diletakkan
pada kolom, sedang urutan kasus diletakkan pada baris. Ikhtisar informasi
tentang kasus yang dicatat dalam tabel wabah atau KLB berguna untuk
merumuskan teori/ hipotesis tentang sumber, kausa, dan cara penyebaran
penyakit.
b. Epidemiologi deskriptif.
Tujuan epidemiologi deskriptif adalah mendeskripsikan frekuensi dan pola
penyakit pada populasi menurut karakteristik orang, tempat, dan waktu.
Dengan menghitung jumlah kasus, menganalisis waktu, incidence rate, dan
risiko, peneliti outbreak mendeskripsikan distribusi kasus menurut orang,
tempat,
dan
waktu,
menggambar
kurva
epidemi,
mendeskripsikan
DAFTAR PUSTAKA
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia.
2004.
Pedoman