Preeklampsia
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante,intra,dan
postpartum.Dari gejala-gejala klinik preeclampsia dapat dibagi menjadi preeclampsia ringan dan
preeclampsia berat.1
Pembagian preeclampsia menjadi berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua penyakit yang
jelas berbeda,sebab seringkali ditemukan penderita dengan preeclampsia ringan dapat mendadak
mengalami kejang dan jatuh dalam koma.1
Gambaran klinik preeclampsia bervariasi luas dan sangat individual.Kadang-kadang
sukar untuk menentukan gejala preeclampsia mana yang timbul lebih dahulu.
Secara teoritik urutan-urutan gejala yang timbul pada preeclampsia ialah edema,hipertensi,dan
terakhir proteinuria,sehingga bila gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan di atas,dapat di
anggap bukan preeclampsia.1
Dari semua gejala tersebut,timbulnya hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang
paling penting.Namun,sayangnya penderita seringkali tidak merasakan perubahan ini.Bila
penderita sudah mengeluh adanya gangguan nyeri kepala,gangguan penglihatan,atau nyeri
epigastrium,maka penyakit ini sudah cukup lanjut.1
Preeklampsia ringan
Definisi
Preeklampsia ringan adalah suatu sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi
organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi endotel.1
Diagnosis
Diagnosis preeclampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria
dan/atau edema setelah kehamilan 20 minggu.140/90 mmHg.
mengurangi
vasospasme.peningkatkan
curah
jantung
akan
membutuhkan
lebih
banyak
konsumsi
garam.Bila
konsumsi
garam
hendak
dibatasi,hendaknya diimbangi dengan konsumsi cairan yang banyak,berupa susu atau air buah. 1-3
2
Diagnosis
Volume plasma
Pada
hamil
normal
volume
plasma
meningkat
dengan
bermakna
(disebut
Mean arterial Blood Pressure (MAP) tidak berkorelasi dengan besaran proteinuria.MAP
jarang dipakai oleh sebagaian besar klinisi karena kurang praktis dan sering terjadi kesalahan
pengukuran.Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara standar. 1
Fungsi Ginjal
Perubahan fungsi ginjaldisebabkan oleh hal-hal berikut :
-Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipovolemia sehingga terjadi oliguria,bahkan
anuria.
-Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabilitas membrane
basalis sehingga terjadi kebocoran dan mengakibatkan proteinuria.Proteinuria terjadi
jatuh
pada
akhir
kehamilan,sehingga
sering
dijumpai
preeclampsia
tanpa
- Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis preeclampsia ,tetapi proteinuria umumnya timbul
jauh pada akhir kehamilan,sehingga sering dijumpai preeclampsia tanpa proteinuria,karena janin
sudah lahir lebih dahulu.
6
- Pengukuran proteinuria,dapat dilakukan dengan (a) urin dipstick :100 mg/l atau+1,sekurangkurangnya diperiksa 2 kali urin acak selang 6 jam dan (b) pengumpulan proteinuria dalam 24
jam.Dianggap patologis bila besaran proteinuria 300 mg/24 jam.
Asam urat serum (uric acid serum) :umumnya meningkat 5 mg/cc
Hal ini disebabkan oleh hipovolemia,yang menimbulkan menurunnya aliran darah ginjal
dan mengakibatkan menurunnya filtrasi glomerulus,sehingga menurunnya sekresi asam
urat.peningkatan asam urat dapat terjadi juga akibat jaringan. 1
Kreatinin
Sama halnya dengan kadar asam urat serum,kadar kreatinin plasma pada preeclampsia
juga
meningkat.Hal
ini
menurun,mengakibatkan
disebbakan
menurunnya
oleh
filtrasi
hipovolemia,maka
aliran
glomerulus,sehingga
darah
menurunnya
ginjal
sekresi
asam
berat
yang
basa.Pada
mengalami
waktu
hipoksia
terjadi
kejang
dapat
menimbulkan
eklampsia
kadar
gangguan
bikarbonat
menurun,disebabkan timbulnya asidosis laktat dan akibat kompensasi hilangnya karbon dioksida.
Kadar natrium dan kalium pada preeclampsia sama dengan kadar hamil normal,yaitu
sesuai dengan proporsi jumlah air dalam tubuh.Karena kadar natrium dan kalium tidak berubah
pada preeklampsian,maka tidak terjadi retensi natrium yang berlebihan.Ini berarti pada
preeclampsia tidak diperlukan restriksi konsumsi garam. 1
Tekanan osmotic koloid plasma/tekanan onkotik
Osmolaritas serum dan tekanan onkotik menurun pada umur kehamilan 8 minggu.Pada
preeclampsia tekanan onkotik makin menurun karena kebocoran protein dan peningkatan
permeabilitas vascular.
Koagulasi dan fibrinolisis
Gangguang koagulasi pada preeclampsia ,misalnya trombositopenia,jarang yang
berat,tetapi sering dijumpai.Pada preeclampsia terjadi peningkatan FDP,penurunan antitrombin
III,dan peningkatan fibronektin. 1
Viskositas darah
Viskositas darah ditentukan oleh volume plasma,molekul makro;fibrinogen dan
hematokrit.Pada preeclampsia viskositas darah meningkat,mengakibatkan meningkatnya
resistensi perifer dan menurunnya aliran darah ke organ.
Hematokrit
Pada hamil normal hematokrit menurun karena hipervolemia,kemudian meningkat lagi
pada trimester III akibat peningkatan produksi urin.Pada preeclampsia hematokrit meningkat
karena hipovolema yang menggambarkan beratnya preeclampsia.
Edema
Edema dapat terjadi pada kehamilan normal.Edema yang terjadi pada kehamilan
mempunyai banyak interpretasi,misalnya 40% edema dijumpai pada hamil normal,60% edema
dijumpai pada kehamilan dengan hipertensi,dan 80% edema dijumpai pada kehamilan dengan
hipertensi dan proteinuria.
Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel kapilar.Edema yang patologik
adalah edema yang nondependent pada muka dan tangan,atau edema generalisata ,dan biasanya
disertai dengan kenaikan berat badan yang cepat. 1
Hematologik
Perubahan
hematologic
disebabkan
oleh
hipovolemia
akibat
vasospasme
peningkatan
viskositas
darah,
trombositopenia,
dan
gejala
hemolisis
mikroangiopatik.
Disebut trombositopenia bila trombosit < 100.000 sel/ml.Hemolisis dapat menimbulkan
obstruksi eritrosit.
Hepar
Dasar perubahan pada hepar ialah vasospasme ,iskemia,dan perdarahan.Bila terjadi
perdarahan pada sel periportal lobus perifer,akan terjadi nekrosis sel hepar dan peningkatan
enzim hepar.Perdarahan ini dapat meluas hingga di bawah kapsula hepar dan disebut subkapsular
hematoma. Subkapsular hematoma menimbulkan rasa nyeri di daerah epigastrium dan dapat
menimbulkan rupture hepar, sehingga perlu pembedahan. 1
Neurologik
Perubahan neurologic dapat berupa:
-
terjadinya eklamsia
Dapat timbul kejang eklamptik. Penyebab kejang eklamptik belum diketahui dengan
jelas. Faktor-faktor yang menimbulkan kejang eklamptik ialah edema serebri,
vasospasme serebri dan iskemia serebri.
Perdarahan intracranial meskipun jarang dapat terjadi pada preeklamsia berat dan
eklampsia.
Kardiovaskular
Perubahan kardiovaskular disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload akibat
hipertensi dan penurunan cardiac preload akibat hipovolemia.
Paru
Penderita preeklamsia berat mempunyai resiko besar terjadinya edema paru.Edema paru
dapat disebabkan oleh payah jantung kiri, kerusakan sel endotel pada pembuluh darah kapiler
paru dan penurunan diuresis. 1
Janin
Preeklamsia dan eklamsia member pengaruh buruk pada kesehatan janin yang disebabkan
oleh menurunnya perfusi utero plasenta, hipovolemia, vasospasme, dan kerusakan sel endotel
pembuluh darah plasenta.
Dapak preeklamsia dan eklamsia pada janin adalah:
-
Pencegahan Preeklamsia
Yang dimaksud pencegahan ialah upaya untuk mencegah terjadinya preeklamsia pada perempuan
hamil yang mempunyai resiko terjadinya preeklamsia. Preeklamsia adalah suatu sindroma dari
proses implantasi sehingga tidak secara keseluruhan dapat dicegah.
Pencegahan dapat dilakukan dengan nonmedical dan medical:
-
tirah baring tidak terbukti mencegah terjadinya preeklamsia dan mencegah persalinan
Penderita preeclampsia berat harus segera masuk rumah sakit untuk rawat inap dan
dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri)
Perawatan yang penting pada preeclampsia berat ialah pengelolaan cairan karena
penderita preeclampsia dan eklampsia mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya edema
paru dan oliguria.Sebab terjadinya keadaan tersebut belum jelas,tetapi faktor yang sangat
menentukan
terjadinya
edema
paru
dan
oliguria
ialah
hopovolemia
yang sangat asam.Diet yang cukup protein,rendah karbohidrat ,lemak dan garam. 1
Pemberian obat antikejang
MgSO4
Contoh obat-obat lain yang dipakai untuk antikejang :
o Diazepam
o Fenitoin
12
Maintenance Dose:
Diberikan infuse 6 gram dalam larutan ringer /6 jam;atau diberikan 4 atau 5 gram
i.m.Selanjutnya maintenance dose diberikan 4 gram i.m. tiap 4-6 jam.
13
o
o
o
o
4-7mEq/liter
10 mEq/liter
15mEq/liter
>39 mEq/liter
4,8-8,4 mg/dl
12 mg/dl
18 mg/dl
>36 mg/dl
Pemberian antihipertensi
Masih banyak pendapat dari beberapa Negara tentang penentuan batas (cut off)
darah diturunkan secara bertahap,yaitu penurunan awal 25% dari tekanan sistolik dan
tekanan darah diturunkan mencapai <160/105 atau MAP ,125.
Jenis hipertensi yang diberikan bervariasi.
Berdasarkann Cochrane Review atas 40 studi evaluasi yang melibatkan 3.797
perempuan hamil dengan preeklammpsia,Duley menyimpulkan,bahwa pemberian
antihipertensi pada preeclampsia ringan maupun preeclampsia berat tidak jelas
kegunaannya.Di sisi lain Hendorson,dalam Cochrane Review,juga meneliti 24 uji klinik
yang melibatkan 2.949 ibu dengan hipertensi dalam kehamilan,menyimpulkan bahwa
sampai didapatkan bukti yang lebih teruji,maka pemberian jenis antihipertensi diserahkan
kepada para klinikus masing-masing,yang tergantung pengalaman dan pengenalan
dengan obat tersebut.Ini berarti hingga sekarang belum ada antihipertensi yang terbaik
untuk pengobatan hipertensi dalam kehamilan.
Namun yang harus dihindari secara mutlak,sebagai antihipertensi ,ialah pemberian
diazokside,ketanserin,nimodipin,dan magnesium sulfat.
-Antihiperternsi lini pertama
Nifedipin
Dosis 10-20 mg per oral,diulangi setelah 30 menit;maksimum 120 mg dalam 24
jam.
-Antihipertensi lini kedua
Sodium nitroprusside:0,25 g i.v./kg/menit,infuse;ditingkatkan 0,25 g 1.v.//kg/5
menit
Diazokside :30-60 mg i.v./5 menit;atau i.v.infus 10 mg/menit/dititrasi.
-Antihipertensi sedang dalam penelitian
Calcium channel blockers :isradipin,nimodipin
Serotonin reseptor antagonis :ketan serin
Jenis obat antihipertensi yang diberikan di Indonesia adalah :
Nifedipin
Dosis awal:10-20 mg,diulangi 30 menit bila perlu.Dosis maksimum 120 mg per
24 jam.
Nifedipin tidak boleh diberikan sublingual karena efek vasodilatasi sangat
cepat,sehingga hanya boleh diberikan per oral.
15
Ibu
Umur kehamilan 37 minggu.Lockwood dan Paidas mengambil batasan umur
kehamilan >37 minggu untuk preeclampsia ringan dan batasan umur kehamilan
37 minggu untuk preeclampsia berat.
Adanya tanda-tanda /gejala-gejala Impending Eclampsia
Kegagalan terapi pada perawatan konservatif,yaitu :keadaaan klinik dan
laboratorik memburuk.
Diduga terjadi solusio plasenta
Timbul onset persalinan,ketuban pecah,atau perdarahan.
Janin
Adanya tandatanda fetal distress
Adanya tanda-tanda intra-uterine growth restriction (IUGR)
NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal
Terjadinya oligohidramnion
Laboratorik
Adanya tanda-tanda Sindroma HELLP khususnya menurunya trombosit dengan
cepat.
Perawatan Konservatif
Indikasi perawatan konservatif ialah bila kehamilan preterm 37 minggu tanpa disertai
tanda-tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik.
Diberi pengobatan yang sama dnegan pengobatan medikamentosa pada pengelolaan
secara aktif.Di bagian Kebidanan RSU Dr.Soetomo Surabaya,pada perawatan pengelolaan
secara aktif.Di bagian kebidanan RSU Dr. Soetomo Surabaya pada perawatan konservatif
preeclampsia,loading dose MgSO4 ,tidak diberikan secara i.v.,cukup i.m saja.
Selama perawatan konservatif;sikap terhadap kehamilannya ialah hanya observasi dan
evaluasi sama seperti perawatan aktif,kehamilan tidak diakhiri.
Magnesium sulfat dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda preeclampsia
ringan,Selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam.Bila setelah 24 jam tidak ada
perbaikan,keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan medikamentosa dan harus
17
intracranial,thrombosis
vena
sentral,hipertensi
ensefalopati,edema
paru
kardiogenik
atau
nonkardiogenik,depresi
atau
DAFTAR PUSTAKA
1. Mose, J.C dan Alamsyah, M.
2.
Safe
4. Enkin, et al. 2000. A Guide to Effective care in Pregnancy and Child Birth, 3rd Edition.
Oxfod University Press: London
5. Manuaba I. A, et al. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta:EGC;2007
6. Yulianti, D.Buku Saku Manajemen dan Komplikasi Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta:EGC;2006
19