Anda di halaman 1dari 9

Peredaran Darah Kecil

darah mengalir melalui bilik kanan jantung, kemudian


menuju arteri pulmonalis ( pulmo = paru-paru ), kemudian
mengalir lagi melalui vena pulmonalis menuju jantung, masuk
ke serambi kiri. Setelah dari serambi kiri, darah di pompa
masuk ke bilik kiri dan masuk ke sistem peredaran darah besar.

Peredaran darah besar


Setelah darah yang berasal dari peredaran darah kecil
sampai ke bilik kiri jantung, bilik kiri memompanya keseluruh
tubuh melalui aorta ( arteri besar ) baik ke atas (kepala, otak,
dsb) dan ke bawah (tangan, perut, kaki, dsb), setelah itu darah
terpompa kembali masuk ke serambi kanan melalui vena dan
siap masuk ke sistem peredaran darah kecil.

Ginjal adalah organ tubuh manusia yang terletak di belakang rongga


abdomen, berwarna coklat kemerah-merahan serta berpasangan
berbentuk seperti kacang. Organ ginjal manusia antara sebelah kanan-kiri
berbeda. Organ ginjal sebelah kanan lebih rendah daripada organ sebelah
kirinya (selisih sekitar 2 cm). Organ ginjal manusia memiliki berat antara
120 gram hingga 150 gram.
Fungsi ginjal:

1. Menyaring Darah
2. Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa
3. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
4. Memproses Ulang Zat

5. Mengatur Volume Cairan dalam Darah


6. Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah
7. Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah
8. Penghasil Zat dan Hormon
9. Menjaga Tekanan Osmosis
10. Menjaga Darah

Struktur nefron
Nefron merupakan struktur tubular tipis, panjang, hadir dalam ginjal. Mereka terbuat dari
kapiler tipis tenunan yang rumit dan saluran air untuk menyaring limbah beracun dan ion dari
darah ke dalam urin. Setiap nefron terdiri dari dua bagian utama, tubulus ginjal dan sel darah
ginjal.
Sel darah ginjal
Sel darah ginjal adalah komponen penyaringan awal nefron, terdiri dari dua struktur, sebuah
glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus adalah kelompok saling terkait pembuluh darah
kecil tipis yang menerima darah dari sirkulasi ginjal. Tekanan darah dalam glomerulus
memberikan kekuatan pendorong untuk zat terlarut yang akan disaring ke dalam ruang yang
dibuat oleh kapsul Bowman. Kerusakan glomerulus dapat menyebabkan kondisi yang dikenal
sebagai glomerulonefritis. Kapsul Bowman merupakan membran ganda berbentuk cangkir
yang mengelilingi glomerulus. Juga dikenal sebagai kapsul glomerulus, kapsula Bowman
terdiri dari lapisan viseral tipis yang terbuat dari sel-sel khusus yang disebut podocytes dan
lapisan luar parietal terbuat dari epitel skuamosa sederhana.
Tubulus ginjal
Tubulus ginjal adalah saluran yang dimulai dari kapsul Bowman dalam korteks, lingkaran
melalui medula ginjal dan kemudian kembali ke korteks dan terhubung ke sistem saluran
pengumpul. Setiap tubulus ginjal lebih lanjut dibagi ke dalam tubulus proksimal, lengkung
Henle dan tubulus distal. Tubulus proksimal memiliki mikrovili, yang meningkatkan luas
permukaan untuk penyerapan.

Nefron diklasifikasikan menjadi dua kelas umum nefron kortikal dan nefron
juxtamedullary, berdasarkan lokasi dari sel-sel ginjal yang terkait dengan mereka. Sel darah
ginjal nefron kortikal yang hadir dalam korteks ginjal superfisial, sedangkan, mereka yang
nefron juxtamedullary terletak dekat medula ginjal. Setiap kerusakan nefron ini dapat
mempengaruhi fungsi mereka dan mengakibatkan penyakit ginjal yang serius. Sekarang,
Anda tahu apa nefron dan terdiri apa dari mereka, mari kita beralih ke fungsi nefron.

Fungsi Nefron

Fungsi nefron pada ginjal terutama berkaitan dengan filtrasi, reabsorpsi dan sekresi berbagai
zat terlarut, karbohidrat dan glutamat. Darah yang masuk ke glomerulus dipisahkan oleh
ruang dalam kapsul Bowman oleh dua lapisan sel dan membran dasar. Membran basal terdiri
dari glikoprotein dan serat kolagen. Struktur seperti Jala serat kolagen ini menyaring darah
dengan proses yang dikenal sebagai ultrafiltrasi. Bagaimanapun, sebagian besar molekul kecil
di dalam darah dapat melewati membran, tetapi mencegah molekul besar seperti protein dan
sel-sel darah untuk lolos. Sekitar 70 persen dari air dan zat terlarut dikeluarkan dari plasma
darah ketika melewati glomerulus. Banyak zat yang berguna seperti glukosa dan asam amino
juga disaring oleh proses ini. Sekarang, molekul ini diserap kembali dalam tubuh dengan
proses yang dikenal sebagai reabsorpsi selektif untuk mempertahankan kadar elektrolit tubuh.
Cairan yang disaring memasuki tubulus proksimal nefron dan diserap di kapiler peritubular.
Semua zat penting termasuk glukosa, vitamin, asam amino dan ion secara aktif diangkut
kembali ke dalam darah. Mikrovili memberikan area permukaan besar dan dengan demikian
memfasilitasi penyerapan yang efektif. Sekarang, konsentrasi zat terlarut dari darah di kapiler
sekitar nefron meningkat saat zat ini ditambahkan kembali kepada mereka. Untuk
menyeimbangkan kadar elektrolit, sejumlah besar air melewati kembali ke dalam darah
dalam tubulus proksimal dengan proses yang dikenal sebagai osmosis.
Fungsi lengkung Henle adalah untuk berkonsentrasi garam yang akan diekskresikan dalam
urin. Ini menciptakan area zat terlarut tinggi konsentrat di medula. Para anggota badan dari
lengkung Henle adalah permeabel terhadap ion dan zat terlarut tertentu dan air diserap dari
saluran pengumpul yang melewati daerah ini. Asenden lebih permeabel untuk garam
dibandingkan dengan air dan penyerapan aktif garam menyebabkan lebih banyak air akan
terdorong keluar melalui tungkai menurun, sehingga pembentukan urin terkonsentrasi. Hal ini
dikeringkan ke dalam tubulus distal yang mempertahankan tingkat pH urin dan darah. Cairan
tersebut kemudian dilewatkan ke dalam saluran pengumpul dimana ultrafiltrasi terjadi lagi.
Hal ini kemudian diteruskan ke ureter dan kandung kemih untuk dihilangkan dari tubuh.
Ini adalah semua tentang fungsi nefron pada ginjal. Ini tubulus kecil yang mampu melakukan
fungsi yang kompleks dari tubuh untuk tetap berjalan lancar. Fungsi yang tidak benar atau
kerusakan salah satu struktur ini dapat mengakibatkan berbagai penyakit ginjal.

PROSES PEMBENTUKAN URINE

1. Filtrasi (Penyaringan)

Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang kapsula bowman
dengan menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel
endotelium glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman. Tahap ini adalah
proses pertama dalam pembentukan urine.
Darah dari arteriol masuk ke dalam glomerulus dan kandungan air, glukosa, urea, garam,
urea, asam amino, dll lolos ke penyaringan dan menuju ke tubulus.
Glomerulus adalah kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsula bowman. Ukuran
saringan pada glomerulus membuat protein dan sel darah tidak bisa masuk ke tubulus. Pada
glomerulus terdapat sel-sel endotelium yang berfungsi untuk memudahkan proses
penyaringan.
Filtrasi menghasilkan urine primer/filtrat glomerulus yang masih mengandung zat-zat yang
masih bermanfaat seperti glukosa, garam, dan asam amino. Urin primer mengandung zat
yang hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel. Dalam
keadaan normal, urin primer tidak mengandung eritrosit, tetapi mengandung protein yang
kadarnya kurang dari 0,03%. Kandungan elektrolit (senyawa yang larutannya merupakan
pengantar listrik) dan kristaloid (kristal halus yang terbentuk dari protein) dari urin primer
juga hampir sama dengan cairan jaringan. Kadar anion di dalam urin primer termasuk ion Cldan ion HCO3-, lebih tinggi 5% daripada kadar anion plasma, sedangkan kadar kationnya
lebih rendah 5% daripada kation plasma. selain itu urin primer mengandung glukosa, garamgaram, natrium, kalium, dan asam amino
2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)

Reabsorpsi terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal dan dilakukan oleh sel-sel epitelium
di tubulus tersebut. Fungsinya adalah untuk menyerap kembali zat-zat di urine primer yang
masih bermanfaat bagi tubuh seperti glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-,
HCO3-, dan HbO42-. Air akan diserap kembali melalui proses osmosis di tubulus dan
lengkung henle. Zat-zat yang masih berguna itu akan masuk ke pembuluh darah yang
mengelilingi tubulus. Hasil dari reabsorpsi adalah urine sekunder/filtrat tubulus yang kadar
ureanya lebih tinggi dari urine primer.
Urine sekunder masuk ke lengkung henle.Pada tahap ini terjadi osmosis air di lengkung henle
desenden sehingga volume urin sekunder berkurang dan menjadi pekat. Ketika urine
sekunder mencapai lengkung henle asenden, garam Na+ dipompa keluar dari tubulus,
sehingga urea menjadi lebih pekat.
.

3. Augmentasi (Pengumpulan)

Setelah melewati lengkung henle, urine sekunder akan memasuki tahap augmentasi yang
terjadi di tubulus kontortus distal. Disini akan terjadi pengeluaran zat sisa oleh darah seperti
H+, K+, NH3, dan kreatinin. Ion H+ dikeluarkan untuk menjaga pH darah. Proses
augmentasi menghasilkan urine sesungguhnya yang sedikit mengandung air.
Urine sesungguhnya mengandung urea, asam urine, amonia, sisa-sisa pembongkaran protein,
dan zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, hormon, serta garam
mineral.
Kemudian urine sesungguhnya akan menuju tubulus kolektivus untuk dibawa menuju pelvis
yang kemudian menuju kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Urine inilah yang
akan keluar menuju tubuh melalui uretra.
Macam-macam Kelenjar Endokrin dan Fungsinya
Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipo sis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin ( anak ginjal),
pankreas, ovarium, dan testis. Berikut ini akan dibahas lebih rinci tiap-tiap kelenjar tersebut.

Macam-macam Kelenjar Endokrin dan Fungsinya

a. Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut
kelenjar pengendali ( master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior. Hormon yang dihasilkan kelenjar
hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8.2 Macam-Macam Fungsi Hormon yang Dihasilkan oleh Kelenjar Hipofisis Bagian
Anterior dan Fungsinya

Macam-macam Kelenjar Endokrin

2) Hipofisis bagian tengah


Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosit stimulating
hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi
hitam. Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang
pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi hormon melanosit (MIF).

3) Hipofisis bagian posterior


Hipofisis bagian posterior menghasilkan oksitosin dan vasopresin. Oksitosin berperan
dalam merangsang otot polos yang terdapat di uterus, sedangkan vasopresin disebut juga
hormon antidiuretik (ADH) berpengaruh pada proses reabsorpsi urine pada tubulus distal
sehingga mencegah pengeluaran urine yang terlalu banyak.

b. Tiroid (kelenjar gondok)


Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya terdapat
daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap rumah. Kelenjar ini terdapat
di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang
memengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium dalam makanan dalam waktu
panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras
untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme
sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan sik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh
kerdil dan idiot.
Kekurangan yodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam
yodium di dalam makanan. Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit
eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme
meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang
nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

c. Paratiroid/kelenjar anak gondok


Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang
berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini
menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan
kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urine banyak
mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali
patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

d. Kelenjar adrenal/suprarenal/anak ginjal


Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat
satu kelenjar suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian tengah (medula). Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri
atas mineralokortikoid yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta
menjaga keseimbangan hormon seks; dan glukokortikoid yang berfungsi membantu
metabolisme karbohidrat.
Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin dan hormon noradrenalin. Hormon
adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan
darah (menyempitkan pembuluh darah). Hormon noradrenalin bekerja secara antagonis
terhadap adrenalin, yaitu berfungsi menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala-gejala:
timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh.
Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat
sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah
melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan
diikuti dengan rambut berdiri.

e. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans. Bagian
ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini
berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel
hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon
ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa
dalam darah. Kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan bersama urine. Tanda-tanda diabetes
melitus yaitu sering mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar,
serta badan terasa lemas. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon
glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

f. Hormon yang dihasilkan kelenjar gonad


Pada manusia, gonad atau kelenjar seks berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada lakilaki disebut testis, sedangkan pada perempuan disebut ovarium. Testis dan ovarium
mensekresikan hormon seks yang berperan dalam produksi sel-sel kelamin.

1) Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu:

a) Estrogen

Hormon ini dihasilkan oleh Folikel de Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita
dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul, payudara, dan
kulit menjadi bertambah
halus.

b) Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH.
Progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah
dibuahi.

2) Testis
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain
menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara
kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suara yang membesar, mempunyai
kumis, dan jakun.
Sistem reproduksi wanita
1.Rahim:Sebagai tempat pembuahan ovum
2.Ovarium: memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon peptide dan steroid seperti
progesteron dan estrogen.
3.Tuba Fallopi:menguhubungkan ovarium dan rahim
4.Serviks:membantu perjalanan sperma dari vagina ke rahim
5.Vagina:
Sistem reproduksi Pria
1.Epididimis:Sebagai Tempat Pematangan Sperma
2.Vas Deferens:Sebagai saluran jalannya sperma dari epididimis ke vesikula seminalis.
3.Saluran ejakulasi: Berupa saluran pendek menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra.
4.uretra: Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air mani.
5..kelenjar prostat: Mensekresikan getahnya secara langsung ke dalam uretra berupa cairan encer
berwarna putih seperti susu mengandung enzim antikoagulan dan asam sitrat (nutrisi bagi sperma).

6.penis: sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi.


7.testis:sebagai tempat pembentukan sperma

8. Skrotum: sebagai tempat penyimpanan testi

Ada 3 fase yang dialami setiap wanita selama menstruasi, yaitu :


1. Fase Folikuler adalah dimana kdar FSH ( Folicle Stimulating Hormone ) sedikit
meningkaat sehingga merangsang tumbuhnya 3 30 folikel ovarium ( kantung dinding telur )
yang masing masing mengandung 1 sel telur.
2. Fase Ovulatior adalah dimana kadar LH ( Luteinizing Hormone ) meningkat dan folikel
yang matang akan menonjol ke permukaan ovarium ( dinding telur ) untuk melepaskan sel
telur ( ovulasi ). Sel telur biasanya dikeluarkan dalam waktu 16 32 jam setelah terjai
peningkatan kadar LH. Dalam fase ini biasanya wanita mengalami gangguan nyeri pada perut
bagian bawah, rasa itu bisa berlangsung dalam beberapa menit bahkan sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal adalah lepasnya sel telur dari indung telur selama 14 hari, dan folikel ovarium
( kantung induk telur ) akan menutup kembali dan membentuk kopus luteum yang
menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah besar.
Tetapi perlu diketahui setelah 14 haari kropus luteum akan hancur dan selama dalam fase ini
seorang wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus yang baru akan
dimulai, keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum akan menghasilkan
HCG ( Human Chorionic gonadotropin ) hormon ini akan menjaga kropus luteum yang
menghasilkan hormon progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendri. Fase
Luteal biasanya ditandai sebagai fase bagi wanita yang ingin hamil.

Anda mungkin juga menyukai