Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

PERCOBAAN 2
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR :
REKRISTALISASI DAN TITIK LELEH

Nama

: Ganjar Abdillah Ammar

NIM

: 11213021

Kelompok

:3

Tanggal Percobaan: 24 September 2014


Tanggal Laporan

: 1 Oktober 2014

Asisten

: Khoirotul Ummah / 20514052


Rahmi Rachmawati / 20514015
Arinta Dewi / 11212039

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

I.

Tujuan Percobaan
1. Menentukan titik leleh asam benzoat murni dan kamper
murni.
2. Menentukan

persentase

galat

rekristalisasi

asam

benzoat dan sublimasi kamper


3. Menentukan

persentase

kemurnian

kristal

hasil

rekristalisasi pada asam benzoat dan sublimasi pada


kamper
II.

Teori Dasar
Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau
kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena
pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat
terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar
kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga
kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat
dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan
senyawa lain dan reaksi kimia. (zulfikar, 2011)
Kristalisasi

Merupakan

suatu

metode

untuk

pemurnian zat dengan pelarut dan dilanjutkan dengan


pengendapan.

Dalam

kristalisasi

senyawa

organik

dipengaruhi oleh pelarut. Pelarut kristalisasi merupakan


pelarut dibawa oleh zat terlarut yang membentuk padatan
dan tergantung dalam struktur kristal kristal zat terlarut
tersebut. (Oxtoby, 2001)
Rekristalisasi merupakan suatu pembentukan kristal
kembali dari larutan atau leburan dari material yang ada.
Sebenarnya rekristalisasi hanyalah sebuah proses lanjut dari

kristalisasi.

Apabila

kristalisasi

(dalam

hal

ini

hasil

kristalisasi) memuaskan rekristalisasi hanya bekerja apabila


digunakan pada pelarut pada suhu kamar, namun dapat
lebih larut pada suhu yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan
supaya zat tidak murni dapat menerobos kertas saring dan
yang tertinggal hanyalah kristal murni. (Fessenden, 1983)
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian
zat padat yang jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut
atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut
kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada
kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar.
Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari
konsentrasi

zat

yang

dimurnikan,

bila

dingin,

maka

konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan


sementara

produk

yang

berkonsentrasi

tinggi

akan

mengendap (Arsyad, 2001)


Proses sublimasi sangat mirip dengan proses distilasi.
Istilah distilasi digunakan untuk perubahan dari cairan
menjadi

uap

setelah

mengalami

pendinginan

berubah

menjadi cairan atau padatan. Sedangkan sublimasi adalah


proses dari perubahan bentuk padatan langsung menjadi
uap tanpa melalui bentuk cair dan setelah mengalami
pendinginan

langsung

terkondensasi

menjadi

padatan

kembali. (Sunardi, 2004). Naftalen (zat yang dibuat untuk


membuat kamper) mempunyai tekanan uap yang cukup
tinggi

untuk

suatu

padatan,jadi

uapaya

yang

cepat

menyebar dalam ruangan tertutup secara umum, karena


molekul-molekul terikat kuat dalam padatan, tekanan uap
dalam padatan jauh lebih kecil daripada tekanan uap
cairannya (Chang, 2004 : 16-17).

III. Data Pengamatan


1. Kristalisasi asam benzoat dalam air

Massa Awal

= 1.5 gram

Massa Kristal

= 0.6769 gram

Titik Leleh Referensi

Titik Leleh Percobaan = 121-130 oC

= 122.41 oC

2. Sublimasi

Massa Awal

= 1 gram

Massa Kristal

= 0.4016 gram

Titik Leleh Referensi

Titik Leleh Percobaan = 80-84 oC

= 80.26 oC

IV. Perhitungan dan Pengolahan Data


A. Massa zat pengotor
1. Asam benzoat

mpengotor = mmula makhir


= (1.5 -0.6769) gram
= 0.8231 gram
2. Kamper
mpengotor = mmula makhir
= (1.0 -0.4016) gram
= 0.5984 gram
B. Presentase kemurnian asam benzoat kotor
Recovery =

massa kristal
x 100
massa awal

0.6769
x 100
15
= 45.13 %
Galat rekristalisasi asam benzoat
Titik leleh percobaan =

121130
2

= 125.5 oC

Galat =

|T leleh referensi T leleh percobaan|


T leleh referensi

|122.41125.5|
122.41

x 100

x 100

= 2.5243 %
C. Presentase kemurnian kamper kotor
Recovery =

massa kristal
x 100
massa awal

0.4016
x 100
1
= 40.16%
Galat sublimasi kamper
Titik leleh percobaan =

8084
2

= 82 oC

Galat =

|T leleh referensi T leleh percobaan|


T leleh referensi

|80.2682|
80.26

x 100

x 100

= 2.122 %

D. Pembahasan
Pada

prinsipnya

rekristalisasi

adalah

proses

pembentukan kembali kristal dari padatan yang dilarutkan.


Perolehan kristal dari larutan dapat dilakukan dengan
pemanasan yang didasari pada perbedaan titik didih
dimana zat lain (pengotor) akan menguap terlebih dahulu
dan zat yang akan dikristalkan akan mengendap.
Prinsip sublimasi adalah membuat zat padat yang
ingin dimurnikan dipanaskan yang kemudian menguap dan
menjadi padat kembali karena proses pendinginan.

Norit yang digunakan dalam rekristalisasi asam


benzoat bertujuan agar zat kotor pada asam benzoat dapat
terserap. Fungsi norit sebagai adsorben membuat proses
pemurnian asam benzoat lebih baik karena norit memiliki
daya serap tinggi
Penyaring Buchner memiliki kemampuan lebih handal
dalam proses penyaringan dikarenakan oleh daya dukung
dari

proses

Aspirator

suction

inilah

yang

(pengisapan)
membuat

berupa

ruangan

aspirator.

vakum

dan

memisahkan kristal dengan air. Sehingga terbentuklah


kristal yang sangat kering. Berbeda dengan penyaring
biasa yang hanya memanfaatkan gaya berat dari pelarut
karena gravitasi.
Pemilihan pelarut untuk rekristalisasi yang baik
sangat menunjang terbentuknya kristal yang baik pula.
Diantaranya adalah (1) tidak bereaksi dengan zat padat
yang

akan

direkristalisasi,

(2)

zat

padatnya

harus

mempunyai kelarutan terbatas (sebagian) atau relatif tak


larut

dalam

pelarut,

pada

suhu

kamar

atau

suhu

rekristalisasi, (3) zat padatnya mempunyai kelarutan yang


tinggi (larut baik) dalam suhu didih pelarutnya), (4) titik
didih pelarut tidak melebihi titik leleh zat padat yang akan
direkristalisasi, (5) zat pengotor yang tak diinginkan harus
sangat larut dalam pelarut pada suhu kamar atau tidak
larut dalam pelarut panas, (6) pelarut harus cukup volatile
(mudah menguap) sehingga mudah untuk dihilangkan zat
padat yang diinginakan telah terkristalisasi.
Massa

kristal

(murni)

yang

dihasilkan

dari

rekristalisasi sejumlah 0.6769 gram dan dari sublimasi


sejumlah 0.4016 gram, menunjukkan seberapa banyak zat
yang

diperoleh

pengotor).

Dari

kembali
data

dalam

tersebut

bentuk

murni

(tanpa

dapat dihitung

massa

pengotor dan persen galat sebagai eror dalam pemurnian


campuran.
Galat pada rekristalisasi asam benzoat sebesar
2.5243% yang menunjukkan kristal asam benzoat yang
diperoleh tidak murni. Hal ini terjadi karena masih adanya
zat pengotor dan pelarut yang terdapat dalam kristal
sehingga titik didih dimulai pada suhu 121

C , yang

menunjukkan titik didih lebih rendah dibanding titik didih


referensi yaitu 122.41 oC dan melebur semua pada suhu
130 oC. Begitu juga dengan galat sublimasi kamper sebesar
2.1220 %. Titik didih dimulai pada suhu 80 oC 84 oC,
dimana titik didih referensi sebesar 80.26

C, yang

mengindikasikan kamper sudah terlebih dahulu mendidih


dibawah suhu referensi.
Faktor galat adalah tidak dapat membersihkan atau
memurnikan

campuran

zat

kondisi

sistem

diperlukannya

secara

sempurna

optimal

sepertu

karena
suhu,

tekanan dan luas permukaan penyerap agar bisa efektif


memurnikan. Kesalahan selama proses percobaan seperti
tuang-menuang zat juga dapat terjadi karena kotoran
masih ada yang tidak tersaring.
Recovery ditunjukkan dengan perbandingan massa
yang diperoleh dari hasil pemurnian dan massa awal zat.
Hasil percobaan menunjukkan recovery asam benzoat
sebesar 45.13% dan recovery kamper sebesar 40.16%
dapat terjadi karena ada massa zat yang hilang ketika
proses pemurnian. Massa zat yang hilang ini disebabkan
karena

adanya

serangkaian

proses

percobaan

yang

melibatkan aktivitas pemindahan zat. Juga disebabkan


karena ada sebagian uap yang keluar pada celah arloji
dengan cawan porselen dapat diartikan ada sebagian
massa juga yang hilang pada sistem. %Recovery juga

dipengaruhi oleh massa pengotor yang masih tertinggal


pada kristal .

Struktur naftalena dan asam benzoat


Benzoic acid

Naphthalene

E. Kesimpulan

Massa

Murni

(gram)
Titik leleh (oC)
Galat (%)
Recovery (%)

Asam Benzoat
0.6769

Kamper
0.4016

122.5
2.5243
45.13

82
2.1220
40.16

Berdasarkan percobaan rekristalisasi dan titik leleh,


diperoleh kristal murni asam benzoat seberat 0.6769 gram

dengan titik leleh 122.5

C, galattitik leleh sebesar

2.5243% dan recovery zat 45.13%. Sedangkan untuk


kamper (naftalena) diperoleh massa kristal murni sebesar
0.4016 gram dengan titik leleh 82 oC, galat titik leleh
2.1220 % dan recovery zat sebanyak 40.16%.

F. Daftar Pustaka

Sunardi.2004. Diktat Kuliah cara cara pemisahan.

Depok: Dept Kimia FMIPA UI


Arsyad, M. Natsir, 2001, Kamus Kimia Arti dan

Penjelasan Istilah, Gramedia, Jakarta.


Ralph J. Fessenden . 1983. Techniques

Experiments for Organic Chemistry


Oxtoby, David W. 2001. Kimia Modern. Jakarta :

and

Erlangga

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar dan konsep Inti


Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Dan Jawaban Materi Seni Budaya Tentang Seni Musik
    Soal Dan Jawaban Materi Seni Budaya Tentang Seni Musik
    Dokumen3 halaman
    Soal Dan Jawaban Materi Seni Budaya Tentang Seni Musik
    Anonymous XTZuk90g
    78% (9)
  • Tagihan
    Tagihan
    Dokumen1 halaman
    Tagihan
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Form Order Pencampuran Obat
    Form Order Pencampuran Obat
    Dokumen1 halaman
    Form Order Pencampuran Obat
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Rian Trilaksana
    Rian Trilaksana
    Dokumen4 halaman
    Rian Trilaksana
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Buku Pedoman Kredensial
    Buku Pedoman Kredensial
    Dokumen2 halaman
    Buku Pedoman Kredensial
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen2 halaman
    Definisi
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Tagihan
    Tagihan
    Dokumen1 halaman
    Tagihan
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Tagihan
    Tagihan
    Dokumen1 halaman
    Tagihan
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • MySQL 5: Dari Pemula Hingga Mahir
    MySQL 5: Dari Pemula Hingga Mahir
    Dokumen119 halaman
    MySQL 5: Dari Pemula Hingga Mahir
    Achmad Solichin
    100% (1)
  • Analgetik PDF
    Analgetik PDF
    Dokumen19 halaman
    Analgetik PDF
    Ivena Deanaz
    Belum ada peringkat
  • Fix - Referat Diagnosis Dan Penatalaksanaan BPH
    Fix - Referat Diagnosis Dan Penatalaksanaan BPH
    Dokumen17 halaman
    Fix - Referat Diagnosis Dan Penatalaksanaan BPH
    Heri Satryawan
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen11 halaman
    Chapter II
    yansautamaswandari
    Belum ada peringkat
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Dokumen2 halaman
    HIPERTENSI
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Jurnalgel
    Jurnalgel
    Dokumen4 halaman
    Jurnalgel
    Evi Trialdela
    Belum ada peringkat
  • 214 420 1 SM
    214 420 1 SM
    Dokumen6 halaman
    214 420 1 SM
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Buku Kebijakan Obat Nasional
    Buku Kebijakan Obat Nasional
    Dokumen42 halaman
    Buku Kebijakan Obat Nasional
    Cahyati Purbasari
    Belum ada peringkat
  • Bibliography
    Bibliography
    Dokumen1 halaman
    Bibliography
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Pernyataan Tujuan Magister
    Pernyataan Tujuan Magister
    Dokumen1 halaman
    Pernyataan Tujuan Magister
    B. Brilliantoro
    Belum ada peringkat
  • Contoh Makalah
    Contoh Makalah
    Dokumen79 halaman
    Contoh Makalah
    Ririn Wsp
    100% (2)
  • MC Day 1
    MC Day 1
    Dokumen4 halaman
    MC Day 1
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Gosip Revalina S Temat
    Gosip Revalina S Temat
    Dokumen1 halaman
    Gosip Revalina S Temat
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Hemofilia Usu
    Hemofilia Usu
    Dokumen16 halaman
    Hemofilia Usu
    Fuad Habiby El-Siraz
    Belum ada peringkat
  • Botani Farmasi
    Botani Farmasi
    Dokumen1 halaman
    Botani Farmasi
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • OPM
    OPM
    Dokumen4 halaman
    OPM
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Iman
    Iman
    Dokumen10 halaman
    Iman
    Sinta Nurhasanah
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen3 halaman
    Surat Lamaran
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • KFA TUGAS 1 Sept 2015
    KFA TUGAS 1 Sept 2015
    Dokumen3 halaman
    KFA TUGAS 1 Sept 2015
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Pasal 18
    Pasal 18
    Dokumen3 halaman
    Pasal 18
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen2 halaman
    Penda Hulu An
    Rian Trilaksana Putra
    Belum ada peringkat