Pengembangan
Modul
Penulis:
Dr. Purwanto, M.Pd,
Drs. Aristo Rahadi,
Drs. Suharto Lasmono, M.Pd,
TIM PENGEMBANG:
Pengarah
Ir. Lilik Gani, HA., M.Sc., Kepala Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan
Penanggungjawab Program
Ir. Suheriyanto, M.Si., Kepala Bagian Tata Usaha
Penanggungjawab Materi/Substansi
Dr. Purwanto, M.Pd., Kepala Bidang Teknologi Pembelajaran
Drs. Rusjdy S. Arifin, M.Sc., Kepala Bidang Teknologi Informasi
Hardjito, S.IP., M.Si., Kepala Bidang Teknologi Komunikasi
Penaggungjawab Kegiatan
Sunarti, SE
Penulis
Dr. Purwanto, M.Pd
Drs. Aristo Rahadi
Drs. Suharto Lasmono, M.Pd
Editor
Dr. Purwanto, M.Pd
Design Cover & Layout
Rusno Prihardoyo
Erdiyansyah Alim
ISBN: 978-979-3322-40-4-7
2
Daf
tar Isi:
Daft
Daftar Isi: 3
Kata Sambutan 4
Kata Pengantar 5
Bab I
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
K at
a Sambut
an
ata
Sambutan
Sesuai misinya, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom)
terus melakukan berbagai upaya dalam hal pendayagunaan teknologi
informasi dan komunikasi untuk pendidikan. Diantara program yang
digarap Pustekkom adalah pengembangan sistem pendidikan jarak
jauh (PJJ) dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Salah
satu komponen penting dalam sistem pendidikan jarak jauh adalah
bahan belajar, yang antara lain berupa bahan belajar cetak (modul).
Karena sistem PJJ memiliki ciri khas tertentu, maka bahan belajar yang
digunakan dalam sistem PJJ juga perlu didesain secara khusus pula
sehingga sesuai dengan karakteristik sistem PJJ tersebut. Di lain fihak,
hingga saat ini SDM yang berkompeten dalam pengembangan bahan
belajar masih sangat kurang. Bahkan buku-buku sumber dalam bidang
ini juga masih sulit ditemukan.
Kehadiran buku ini diharapkan dapat mengisi kekurangan tersebut.
Buku ini merupakan salah satu judul dalam buku serial Teknologi
Pendidikan yang diterbitkan oleh Pustekkom secara berkala. Terbitnya
buku-buku serial Teknologi Pendidikan tersebut diharapkan dapat
melengkapi buku buku sejenis yang telah ada, terutama buku-buku
praktis yang membahas penerapan teknologi pendidikan secara praktis.
Semoga kehadirannya dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan dunia
pendidikan pada umumnya.
Kepala Pustekkom,
K at
a P
eng
ant
ar
ata
Peng
engant
antar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya buku Pengembangan Bahan Belajar Mandiri (Modul) ini.
Saat ini sistem pembelajaran mandiri telah banyak diterapkan di Indonesia, seiring dengan makin berkembangnya lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh, baik pada
jalur pendidikan formal maupun non formal termasuk lembaga Diklat
kedinasan. Sistem pembelajaran mandiri memang menuntut para
peserta didiknya untuk dapat melakukan kegiatan belajar secara
mandiri. Hal ini sebagai konsekwensi adanya ciri keterpisahan antara
pengajar dengan peserta belajar dalam sistem pendidikan jarak jauh,
serta adanya ciri keterbukaan/keluwesan dalam sistem pendidikan
terbuka.
Dalam perkembangannya, bahkan, sistem pembelajaran
mandiri saat ini bukan hanya diterapkan di kalangan lembaga
pendidikan terbuka dan jarak jauh, melainkan juga diterapkan pada
sistem pendidikan regular.
Dalam sistem pendidikan yang menerapkan konsep pembelajaran
mandiri, sangat diperlukan bahan-bahan belajar yang dirancang
khusus untuk dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri, karena
itu diperlukan para tenaga profesional yang mampu mengembangkan
bahan belajar mandiri. Di fihak lain, sumber-sumber referensi tentang
pengembangan bahan belajar mandiri sampai saat ini masih sangat
terbatas, apalagi sumber pustaka lokal.
Terbitnya buku ini diharapkan dapat turut mengatasi terbatasnya
referensi tersebut. Buku ini dimaksudkan untuk membantu para
pembaca yang berminat untuk mengembangkan bahan belajar mandiri
( modul). Sistematika dan sajian dalam buku ini diupayakan sedemikian
rupa agar menjadi semacam paduan yang sederhana, praktis dan dapat
dipelajari secara mandiri oleh pembaca sehingga bisa langsung
5
Tim penulis
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
Bab I
PROSEDUR
PEN
GEMB
AN
GAN
PENGEMB
GEMBAN
ANG
MODUL
Pendahuluan
KOMPETENSI
Mampu menerapkan prosedur
pengembangan
modul
PENGALAMAN
BELAJAR
Pembaca
memperoleh
pengetahuan
tentang prosedur
pengembangan
modul
INDIKATOR
1. Mampu menjelaskan
pengertian modul, dan
fungsinya.
2. Mampu menjelaskan
berbagai cara
pengembangan modul
seperti; adaptasi,
kompilasi, dan menulis
3. Mampu menerapkan
langkah-langkah
penulisan modul
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 1
MODUL D
AN
DAN
PEN
GEMB
AN
GANNY
A
PENGEMB
GEMBAN
ANG
ANNYA
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 1 ini anda diharapkan dapat:
Menjelaskan konsep dasar modul,
Menjelaskan berbagai cara pengembangan modul,
Menjelaskan langkah-langkah penulisan modul.
Uraian
Setiap kegiatan pembelajaran pastilah membutuhkan bahan
belajar. Bahan belajar yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran bentuknya bermacam-macam. Ada bahan
belajar yang dikemas dalam bentuk tercetak, dan non cetak.
Satu kesatuan modul sering di sebut sebagai modul.
A. PENGERTIAN MODUL
1. Modul
Modul ialah bahan
belajar yang dirancang
secara
sistematis
b e r d a s a r k a n
kurikulum tertentu dan
dikemas dalam bentuk
satuan pembelajaran
terkecil
dan
memungkinkan
dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu.
Dalam buku ini yang disebut sebagai modul dibatasi
pada Bahan Belajar Tercetak.
9
11
Prosedur Kompilasi
Kompilasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah,
modul dan sumber acuan lain yang digunakan
dalam mata diklat seperti tercantum dalam Daftar
Pustaka di GBPP
2. Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah,
modul dan bagian dari sumber acuan lain yang
digunakan per Pokok Bahasan sesuai dengan GBPP
3. Fotocopy seluruh bagian dari sumber yang
digunakan per Pokok Bahasan sesuai dengan GBPP
4. Pilihlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan Pokok
Bahasan sesuai dengan GBPP
5. Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk
setiap Pokok Bahasan
6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan
halaman penyekat untuk setiap Pokok Bahasan
kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk
dibagikan kepada peserta didik)
Ada satu hal penting yang harus diperhatikan oleh guru,
dosen atau widiaiswara dalam melakukan kompilasi,
yaitu harus memperhatikan masalah hak cipta. Untuk
buku-buku atau bahan lain yang dilindungi hak cipta
maka penggunaan atau pengkopiannya wajib
memperoleh ijin dari pemegang hak cipta.
3. Menulis
Menulis adalah cara pengembangan modul yang paling ideal. Bagi guru, dosen atau widiaiswara menulis
sendiri modul yang dipergunakan dalam pembelajaran
adalah membuktikan dirinya sebagai seorang yang professional. Bagi guru, dosen, terutama widiaiswara
menulis modul merupakan tugas pokok yang dihargai
sebagai kegiatan pengumpuan angka kredit. Angka
kredit yang diperoleh guru, dosen atau widiswara dari
12
Tugas 1
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 2
L AN
GKAH-L AN
GKAH
ANGKAH-L
ANGKAH
PEN
GEMB
AN
GAN MODUL
PENGEMB
GEMBAN
ANG
Tujuan
Setelah membaca penggalan ini anda diharapkan dapat:
Menjelaskan pentingnya perencanaan dalam proses
pengembangan modul,
Menjelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan modul,
Menuliskan tujuan pembelajaran atau kompetensi,
Menentukan isi dan urutan materi pelajaran sehingga
sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus,
Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
tahap penulisan
Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
tahap review, revisi dan uji coba
Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
tahap finalisasi
14
Uraian
Sebelum Anda membaca uraian berikut ini, perhatikan skema
di bawah ini:
Langkah-langkah Pengembanan Modul
TAHAP
PERENCANAAN
TAHAP
PENULISAN
TAHAP FINALISASI
DAN PENCETAKAN
Penyusunan Garis
Besar Isi Modul
(GBIM)
- Persiapan Outline/
rancangan modul
- Menulis draft I
- Melengkapi draft I
menjadi draft II
- Pembuatan Naskah
Modul
- Pencetakan
A. TAHAP PERENCANAAN
Pemilihan Media
Walaupun
y a n g
dibicarakan
dalam modul
ini terutama
adalah media
cetak, namun
mengingat
setiap media
memiliki
kelebihan dan
kekurangan
maka perlu dipertimbangkan pula perpaduan media
cetak dengan media lain. Bila kita merencanakan media cetak akan sangat baik bila kita berfikir tentang
media lain yang dapat mendukungnya misalnya kaset
audio, film, atau program video. Khusus untuk diklat
tertentu (misalnya diklat Bahasa Inggris) media cetak
dilengkapi dengan program audio sebagai pelengkap.
Selain itu media cetak dapat diperkuat pula dengan
praktek. Praktek ini dapat dilakukan dengan membekali
peserta diklat seperangkat peralatan praktek atau
menganjurkan mereka menggunakan laboratorium.
Mereka dapat melakukan praktek secara individu atau
kelompok dengan bimbingan fasilitator.
Dalam perencanaan modul khusus untuk diklat jarak
jauh perlu dipertimbangkan pula adanya pertemuan
reguler antara peserta diklat dengan tutor atau antar
peserta diklat. Pertemuan tatap muka ini merupakan
sarana penting bagi peserta diklat dalam sistem belajar
jarak jauh untuk saling bertukar pikiran, berdiskusi, atau
untuk mengekspresikan dirinya.
23
24
Penilaian
Mungkin terlalu dini untuk membicarakan masalah
penilaian dalam tahap perencanaan. Namun demikian
sejak dalam tahap perencanaan perlu diperhatikan
strategi penilaian hasil belajar peserta diklat.
Siapa yang akan menilai?
Kapan penilaian dilakukan?
Mengapa mereka perlu dinilai?
Bagaimana cara penilaiannya?
Informasi tentang strategi penilian ini harus secara jelas
dirancang terlebih dahulu dalam perencanaan suatu
modul. Dengan demikian sejak awal telah terlihat tujuan
yang akan dicapai dan alat penilaian untuk mengukur
pencapaian tujuan tersebut.
Apa yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat dalam
bagan berikut ini.
B. TAHAP PENULISAN
25
1. Persiapan Outline/Rancangan
a. Menentukan topik yang akan dimuat
Setelah anda menganalisis GBIM, tugas Anda
berikutnya adalah membuat catatan tentang topiktopik yang akan dimuat dalam bahan belajar. Dalam
hal ini anda harus memilih dan menilai topik-topik
tersebut sehingga sesuai dengan keadaan peserta
diklat.
Untuk melakukan ini ada dua hal yang perlu diingat:
Pertama, daftar tentang tujuan pembelajaran
khusus dan kebutuhan peserta diklat. Yakinkan
bahwa topik-topik yang akan anda masukkan
terkait erat dengan tujuan khusus dan
kebutuhan peserta diklat,
Kedua, tentang belajar aktif. Agar dapat
mengembangkan belajar aktif dalam modul
Anda, sebaiknya Anda membangun materi
pelajaran bersamaan dengan pengembangan
bahan belajar aktif daripada memikirkan aktivitas
belajar setelah materi diuraikan. Agar dapat
melakukan ini Anda perlu mengetahui materimateri/topik-topik apa yang akan anda
masukkan.
b. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan
tujuan pembelajaran
Langkah berikutnya adalah mengatur topik dalam
urutan yang logis. Maksudnya, urutan diatur
sedemikian rupa sehingga membantu peserta diklat
dalam menyerap materi pelajaran. Gunakan apa
yang telah diketahui peserta diklat peserta diklat
sebagai starting point. Ini berarti segala sesuatu
harus berdasarkan pada kebutuhan peserta diklat
bukan pada ide Anda.
26
27
c. Mempersiapkan outline
Berikut ini adalah contoh rancangan atau outline
sebuah modul.
Pendahuluan
Kegiatan Belajar 1 (judul)
Sub-sub judul, uraian, contoh-contoh,
ilustrasi atau diagram, latihan
Kegiatan Belajar 2 (judul)
Sub-sub judul, uraian, contoh-contoh,
ilustrasi atau diagram, latihan
Penutup
Dari bagan di atas tampak bahwa modul terdiri atas:
Pendahuluan; bagian ini berisi tentang uraian
singkat mengenai materi yang akan dijelaskan
dalam modul, hubungan dengan materi
sebelumnya, tujuan, peralatan dan waktu yang
diperlukan dalam mempelajari modul, dorongan
belajar dan lain-lain.
Bagian utama; bagian utama ini berisi uraian,
contoh-contoh, ilustrasi atau diagram, latihan,
umpan balik.
Bagian penutup: berisi rangkuman atau
kesimpulan, penjelasan tentang hubungan
dengan materi berikutnya, dan dorongan kepada
peserta diklat karena telah berhasil
menyelesaikan modul dan diminta untuk
mengikuti tes.
Rancangan di atas sekedar contoh. Anda dapat
membuat rancangan yang berbeda dengan contoh
di atas, misalnya Anda membuat yang lebih rinci lagi.
28
2. Penulisan
a. Menulis draft 1
Setelah Anda mempersiapkan outline,langkah
berikutnya adalah mencoba menulis draft 1. Ada
beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan
dalam menulis draft .
Apakah Anda telah menulis dalam bahasa yang
umum dipakai, dan menggunakan bahasa yang
akrab seperti menyapa peserta diklat dengan
sapaan Anda, dan saya bagi penulis?
Apakah Anda telah menggunakan pertanyaan
retorik secara tepat misalnya pada awal uraian
diberikan pertanyaan retorik kemudian Anda
menjawabnya dalam uraian berikutnya?
Apakah Anda telah menghindari penggunaan
sebuah kata yang terlalu sering, sementara Anda
dapat menggantinya dengan kata lain?
Apakah Anda telah menggunakan bahasa
preciese atau jelas daripada bahasa yang abstrak
dan tidak jelas?
Apakah Anda telah berusaha menggunakan
bahasa/kalimat aktif dari kalimat pasif?
Apakah Anda telah menggunakan kalimat yang
cukup jelas, pendek dan sederhana?
Apakah Anda telah menggunakan paragraf
secara tepat?
Apakah telah jelas point pembelajaran dalam
setiap paragraf?
Apakah Anda telah menghindari lebih dari satu
point pembelajaran dalam setiap paragraf?
Apakah Anda telah memberikan aktivitas dan
feedback secara tepat?
Apakah Anda telah memberikan contoh secara
tepat?
Apakah Anda telah menampilkan gambar dan
diagram secara tepat?
31
32
LATIHAN
33
1. Review
Dalam kegiatan ini anda meminta beberapa orang untuk
membaca draft Anda secara cermat dan mintalah kritik
dari mereka, biarkan mereka memberikan komentar
yang konstruktif. Siapa sajakah yang dapat Anda
harapkan menjadi reviewer?
Ada tiga kelompok reviewer, yaitu :
Ahli materi/ahli bidang studi,
Ahli media/ahli instruksional,
Teman sejawat/tutor yang sering berhubungan
dengan peserta diklat.
Jika Anda bekerja dalam satu tim, penting sekali agar
ahli materi dan ahli media membaca tulisan Anda
secara cermat. Selain itu usahakan minimal satu kali
teman sejawat Anda diminta untuk memberikan
komentar terhadap tulisan Anda atau pembicaraan
tatap muka secara pribadi atau dalam pertemuan tim.
Kegiatan diskusi tim ini sangat penting, agar setiap
penulis mendapat masukan dari ahli materi dan ahli
media, serta dapat memberikan masukan sesama
penulis dalam hubungan yang simpatik dan saling
mendukung.
Bidang yang dikomentari pada dasarnya ada dua, yaitu:
isi/bidang studi, dan
penyajian atau efektivitas pengajaran
Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut isi/bidang
studi antara lain :
Apakah tujuan umum dan tujuan khusus telah
tergambar secara jelas ?
Apakah tujuan-tujuan tersebut relevan dengan
kebutuhan nyata peserta diklat ?
34
3. Revisi
Tujuan diadakannya review dan uji coba adalah untuk
perbaikan bahan belajar. Bila semua informasi atau
komentar yang didapatkan dari ahli materi, ahli media
dan teman sejawat dipakai untuk memperbaiki bahan
belajar, sebenarnya kita telah mendapatkan bahan
belajar yang cukup baik. Apalagi bila hasil uji coba
kelompok kecil dan uji coba lapangan dijadikan dasar
untuk perbaikan modul, maka kita telah mendapatkan
modul yang lebih baik lagi. Dengan demikian modul
tersebut telah siap untuk masuk dalam tahap berikutnya
yaitu tahap finalisasi atau penyelesaian.
39
TUGAS 1
40
Penutup
Modul ini telah menjelaskan tentang Prosedur Pengembangan
Modul. Isi utama modul ini adalah langkah-langkah penulisan
modul. Dalam prosedur pengembangan modul langkahlangkahnya adalah perencanaan, penulisan, review dan revisi
serta finalisasi. Saya yakin bahwa anda telah memiliki cukup
bekal dalam tulis menulis modul. Namun demikian mungkin
Anda sebagai widiaiswara perlu berlatih terus dan
memperbanyak pengalaman khusus dalam menulis modul
diklat.
Kompetensi yang telah Anda kuasai setelah mempelajari modul
ini, adalah mampu menerapkan prosedur pengembangan
modul. Materi pokok yang ada dalam modul ini adalah;
1. Pengertian modul, dan fungsinya dalam diklat.
2. Cara pengembangan modul seperti; adaptasi, kompilasi,
dan menulis,
3. Langkah-langkah penulisan modul.
Sebagai tindak lanjut dalam mempelajari modul ini diharapkan
Anda mau mempelajari modul-modul berikutnya yang lebih
teknis. Setelah itu mempraktekkan materi yang anda pelajari
dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia sesuai
dengan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam modul ini.
Semoga sukses sebagai penulis modul.
41
Daftar Istilah
-
Daftar Pustaka
Anonim, 1991. Writing for Distance Education, Samples, International Extension College, Cambridge.
Arief, S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan, CV Rajawali,
Jakarta.
Gachuchi, D. 1989. Handbook for Designing and Writing Distance Education Materials, DSE, Bonn.
Jenkins, Janet. 1987. Course Development, A manual for Editors
of Distance Teaching Materials, London: IEC
Lewis, Roger, and Paine, Nigel, 1985. How to Communicate with
the Learner (open Learning Guide 6), Council for Educational
Technology, London.
Pat Heim, Ph.D, Elwood, N, Chapman. Learning to Lead, An
Action Plan for Succes, (A Self-Improvement Program for
Manager)
Rowntree, Derek. 1990. Teaching Through Self-Instruction, Kogan
Page, London.
Rowntree, Derek, 1981. Developing Courses for Students,
McGraw-Hill.
oooOooo
42
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
Bab 2
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
PENYUSUN
AN G
ARIS
PENYUSUNAN
GARIS
BES
AR ISI MODUL
BESAR
AN
(GBIM) D
DAN
PER
UMUS
AN TUJU
AN
UMUSAN
TUJUAN
PERUMUS
Pendahuluan
44
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
Kegiatan Belajar 1
PENYUSUNAN
GBIM
Tujuan
Kegiatan Belajar 1 ini akan membicarakan apa yang dimaksudkan
dengan Garis-garis Besar Isi Modul (GBIM), dan Kedudukan
Serta Pentingnya GBIM dalam Pengembangan Pembelajaran.
Setelah selesai mempelajari materi Kegiatan Belajar 1 ini,
diharapkan Anda akan dapat menjelaskan pengertian,
kedudukan dan pentingnya GBIM serta fungsinya dalam
pengembangan pembelajaran.
Agar mengarah pada pemahaman yang sama, perlu terlebih
dahulu dipahami istilah yang sering digunakan yaitu Garisgaris Besar Isi Program Media (GBIPM). Kata media di dalam
GBIPM ini dapat saja berupa media cetak, seperti modul atau
media non cetak yang berupa kaset, video atau media
elektronik.
Dengan demikian, istilah GBIM atau Garis-garis Besar Isi Modul,
hakekat dan fungsinya sama saja dengan GBIPM.
Perbedaannya adalah bahwa pada GBIPM jenis media yang
akan dicakup itu lebih dari satu. Sedangkan pada GBIM, jenis
media yang akan dikembangkan atau dicakup hanya satu, yaitu
media cetak modul.
Istilah lainnya yang perlu juga dipahami adalah Garis-garis
Besar Program Pengajaran (GBPP) atau yang lazim disebut juga
sebagai kurikulum sekalipun memang masih ada komponen
lain di dalam kurikulum.
45
Uraian
Ada 2 kegiatan besar yang perlu dilakukan untuk dapat
menghasilkan GBIM, yaitu:
a. Mengidentifikasi, mengumpulkan dan menganalisis
berbagai informasi atau dokumen yang tersedia tentang
sasaran program; dan
b. Melakukan analisis kebutuhan belajar sasaran program.
Data dan informasi yang dihasilkan dari kedua kegiatan
inilah yang menjadi dasar/pijakan di dalam menyusun
GBIM.
47
b. Tenaga yang berkompeten di bidang media (media specialist) khususnya media cetak. Tenaga spesialis yang
demikian ini bertanggungjawab di bidang penentuan
materi yang sesuai dan tepat untuk dikembangkan ke
dalam media cetak.
Dengan preferensi keilmuannya, ahli media akan dapat
memilah-milah dan menentukan materi pembelajaran yang
diidentifikasi ahli materi yang sesuai dengan karakteristik
media cetak.
Komponen-komponen GBIM
53
Kompetensi
dasar/Tujuan
pembelajaran
Umum
(2)
:
:
Indikator/
Pokok
tujuan
pembelajaran Bahasan/
Pokok- materi
khusus
(3)
(4)
58
Rincian materi/
Sub-sub pokok
bahasan
(5)
umber
Penilian S
pu sta ka
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 2
TUJU
AN
TUJUAN
PEMBEL
AJ
ARAN
PEMBELAJ
AJARAN
Tujuan
Bagian modul ini membicarakan tujuan pembelajaran,
termasuk pengertian tujuan, berbagai pendapat mengenai
tujuan, dan pentingnya tujuan baik bagi peserta diklat maupun
bagi widiaiswara/pelatih. Setelah selesai mempelajari bagian
modul ini Anda diharapkan dapat menyusun tujuan
pembelajaran yang megandung kompetensi.
Uraian
a. Pengertian Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Nasional
Tujuan Kurikuler
60
RANGKUMAN
Perumusan Tujuan
66
68
Tabel 1 :
Daftar Kata Kerja Operasional
Pengetahuan
(Knowledge):
Mengingat
informasi
Pemahaman
(Comprehension):
Menafsirkan
informasi dalam
satu kata
menyusun
mendefinisikan
menggandakan
melabel
mendaftar
menjodohkan
mengingat
menamai
mengurut
mengenali
menghubungkan
mengulang
mereproduksi
mengklasifikasi
mendiskripsikan
mendiskusikan
menjelaskan
mengekspresikan
mengidentifikasi
melaporkan
menyatakan
memilih
memilah
menceritakan
menterjemahkan
Analysis:
(Menguraikan
pengetahuan dalam
bagian-bagian dan
menghubung-kan
antar bagian itu)
Synthesis:
(Menyatukan
bagian-bagian
menjadi kesatuan
yang utuh dan
menghubungkanny
a dalam situasi baru)
menganalisa
menghitung
mengkategorikan
membandingkan
membedakan
menginventaris
menanyakan
menyusun
menghimpun
mengarang
menciptakan
membangun
mengkomposisikan
merancang
merumuskan
mengatur
mengelola
merencanakan
mengusulkan
mensintesa
menulis
Penerapan
(Application):
Menggunakan
pengetahuan atau
generalisasi dalam
situasi baru
menerapkan
meimilih
mendemonstrasikan
mendramakan
menggambarkan
menafsirkan
mengoperasikan
menyiapkan
mempraktekkan
menjadwalkan
memecahkan
menggunakan
Evaluation:
Membuat keputusan
berdasarkan kriteria
tertentu.
menyampaikan
memilih
membandingkan
memperkirakan
mengevaluasi
memprediksi
menskor
menyeleksi
menilai
Pada tabel berikut ini Anda dapat melihat beda antara kata
kerja operasional (dapat diamati atau dapat diukur) dari
kata kerja yang kurang operasional.
Tabel 1 :
Daftar Kata Kerja Operasional dan Kata Kerja yang
Kurang Operasional
Kata Kerja
operasional
Membedakan
Mengidentifikasikan
Menuliskan
Membandingkan
Mengoperasikan
Mengemudikan
Menguraikan
Menyusun
Menilai
Memecahkan (soal)
Menjelaskan
Dsb.
Mengerti
Mengetahui
Menghargai
Menyukai
Mengapresiasi
Menghayati
Menyadari
Memahami
Menyadari
Merasakan
Mencintai
Dsb.
Evaluasi
Membandingkan
nilai-nilai,
ide-ide
dsb.
dengan
standar
74
77
Penutup
Selamat Anda telah selesai mempelajari modul tentang
penyusunan GBIM dan tujuan pembelajaran
Bagaimana setelah beberapa jam menekuni modul ini? Penulis
mengucapkan terima kasih atas jerih payahnya. Tugas-tugas
yang telah Anda kerjakan dengan sungguh-sungguh, menjadi
bukti atas keberhasilan Anda. Tetapi, bila Anda rasakan masih
juga ingin membaca kembali, tentu saja tidak dihalangi.
Mungkin untuk mengingat kembali yang Anda anggap penting
untuk segera diterapkan dalam kegiatan menulis modul.
Dengan demikian kini Anda mampu menyusun GBIM dan
merumuskan tujuan pembelajaran dalam modul yang akan
Anda tulis.
Sebaiknya Anda segera menindaklanjuti belajar Anda dengan
segera menerapkannya dalam situasi yang nyata. Ingatlah
bahwa apabila pengetahuan Anda tidak segera diterapkan
maka pengetahuan yang telah dengan susah payah Anda
kumpulkan tersebut akan musnah ditelan masa. Mudahmudahan apa yang telah Anda pelajari tersebut dapat segera
Anda terapkan dan bermanfaat. Selamat berkarya.
78
Daftar Istilah
Instruksional; pembelajaran
Audience; peserta didik
Behavior; perilaku
Condition; situasi dan kondisi belajar
Degree; tingkatan hasil belajar, tingkat keberhasilan
79
Daftar Pustaka
AECT Task Force. 1977. The Definition of Educational Technology, Washington DC: AECT
Arief, S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan, CV Rajawali,
Jakarta.
Gachuchi, D. 1989. Handbook for Designing and Writing Distance Education Materials, DSE, Bonn.
Gagne, Robert M. 1977. The Condition of Learning. New York:
Holt, Rinehart and Wilson
Haryono, A. 1988. Model Pengembangan Program Pembelajaran.
Jakarta: PAU PPAI
Lewis, Roger, and Paine, Nigel, 1985. How to Communicate with
the Learner (open Learning Guide 6), Council for Educational
Technology, London.
Mager, R.F. 1962. Preparing Instructional Objectives. Belmont,
Cal:Fearon Publisher.
Pat Heim, Ph.D, Elwood, N, Chapman. Learning to Lead, An
Action Plan for Succes, (A Self-Improvement Program for
Manager)
PAU PPAI UT, 1996 Mengajar di Perguruan Tinggi, AA. Jakarta:
PAU PPAI
Rowntree, Derek. 1990. Teaching Through Self-Instruction, Kogan
Page, London.
Rowntree, Derek, 1981. Developing Courses for Students,
McGraw-Hill.
oooOooo
80
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
Bab 3
TEKNIK
PENULIS
AN MODUL
PENULISAN
Pendahuluan
PENGALAMAN
BELAJAR
Peserta diklat
berlatih dan
praktek menulis
bagian-bagian
modul
81
INDIKATOR
1. Mampu menulis modul
peserta diklat. (menulis
pendahuluan, penutup,
uraian, dan latihan)
2. Mampu menulis petunjuk
instruktur/tutor
3. Mampu menulis soal
evaluasi
82
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 1
PENULIS
AN MODUL SIS
WA
PENULISAN
SISW
(PESER
TA DIKL
AT)
(PESERT
DIKLA
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 1 ini anda diharapkan dapat:
Menerapkan cara menulis pendahuluan modul,
Menerapkan cara menulis uraian,
Menerapkan cara menulis penutup dan rangkuman.
Uraian
A. PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
MODUL
Bagaimana menulis bagian pendahuluan modul?
Pendahuluan suatu modul merupakan pembukaan
pembelajaran. Sebagai pembukaan, bagian ini harus
mampu menarik perhatian peserta diklat. Selain itu bagian
ini harus mampu memberikan petunjuk dan memotivasi
peserta diklat. Karena itu dalam pendahuluan seyogyanya
memuat hal-hal sebagai berikut.
Tujuan Instruksional Khusus sebagai sasaran belajar
yang ingin dicapai melalui sajian materi dan kegiatan
modul.
Deskripsi perilaku awal (entry behaviour) yang memuat
pengetahuan dan keterampilan apa yang sebelumnya
sudah diperoleh atau seyogyanya sudah dimiliki sebagai
pijakan (anchoring) dari pembahasan modul itu.
83
88
B. PENULISAN URAIAN
Contoh Uraian 1
Biaya investasi (investment cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pengembangan diklat dan
kegiatan pembangunan system diklat secara
keseluruhan. Di dalamnya termasuk biaya
pembangunan
sarana-prasarana,
dan
pengembangan sistem diklat, dan penyiapan tenaga
serta pemasangan peralatan.
Biaya operasional (running cost) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk mendanai penyelenggaraan
diklat setelah sistemnya siap. Biaya operasional ini
termasuk biaya-biaya yang diperlukan untuk bahanbahan habis pakai.
Contoh Uraian 2:
Dari berbagai jenis biaya diklat sebagaimana
diuraikan di atas, menurut sifatnya dapat pula
dikelompokkan menjadi dua jenis biaya, yaitu biaya
langsung dan biaya tak langsung. Agar lebih jelas
bagi Anda ikutilah uraian tentang biaya langsung
dan biaya tak langsung berikut ini.
Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya-biaya
yang diperlukan untuk mendanai seluruh kegiatan
pelaksanaan diklat. Jenis-jenis pengeluaran untuk
90
Biaya
Diklat
Biaya
langsung
Biaya
staf
Biaya
non staf
Biaya tak
langsung
Gaji upah
Kesehatan,
Asuransi
dll.
Sewa
ATK
Perjalanan
Ketik, cetak, copy
Telepon & pos
b. Prosedur
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
menyajikan latihan adalah sebagai berikut.
Tentukan konsep, teori, dalil dan seterusnya yang
memerlukan latihan
Cari berbagai bentuk latihan yang sesuai.
Pilih bentuk latihan yang paling tepat
Tentukan teknik latihan yang akan digunakan
Tentukan bentuk latihan yang akan dilaksanakan
Tentukan sasaran (individu, kelompok)
Rumuskan bentuk latihan itu
Buat rambu-rambu kunci jawaban latihan
Contoh latihan:
Agar Anda memiliki pemahaman yang lebih utuh,
sebaiknya lakukanlah latihan menghitung biaya per
unit cost untuk sebuah diklat. Carilah data tentang
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk seluruh
kegiatan diklat, kemudian jumlahkan dan bagilah
dengan banyaknya peserta yang dilayani, maka
Anda akan memproleh sebuah contoh perhitungan
satuan biaya per peserta.
95
96
97
b. Prosedur
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
menyusun daftar kata-kata sulit adalah:
Identifikasi kata-kata sulit yang perlu diberi
penjelasan,
Urutkan kata-kata tersebut dalam alfabetis, serta
Buat penjelasan setiap kata dengan menggunakan
berbagai sumber.
98
b. Prosedur Mengutip
Dalam mengutip hendaknya mengikuti langkahlangkah berikut.
Tentukan uraian dalam sumber yang berisikan
ide yang sahih yang dapat mendukung,
menegaskan, berkaitan, dan relevan dengan ide
yang disajikan.
Tentukan inti (saripati) ide yang dikemukakan
sumber.
Usahakan menyajikan ide yang dikutip dengan
bahasa sendiri yang memenuhi aturan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan komunikatif.
Pakailah aturan-aturan baku dalam penulisan
kutipan (lihat lampiran).
2. Daftar Kepustakaan
a. Syarat-syarat penulisan daftar kepustakaan:
Sesuai dengan sumber yang dikutip dalam uraian
dan yang mendukung atau dipakai sebagai
acuan,
Informasi tentang sumber yang digunakan ditulis
secara benar dan lengkap, serta
Gunakan aturan baku penulisan daftar
kepustakaan (lihat lampiran)
b. Prosedur penulisan daftar kepustakaan
Daftar kepustakaan hendaknya ditulis dengan
mengikuti langkah-langkah berikut.
Kumpulkan semua sumber yang digunakan
dalam penulisan
Tuliskan identitas setiap sumber sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan
Urutkan sumber secara alfabetis menurut nama
penulis/institusi
99
12345678901234567890123456789012123456789012345
12345678901234567890123456789012123456789012345
12345678901234567890123456789012123456789012345
12345678901234567890123456789012123456789012345
Kegiatan Belajar 2
PENULIS
AN
PENULISAN
PETUNJUK TUTOR
DAN SO
AL EV
AL
UASI
SOAL
EVAL
ALU
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan dapat:
Menerapkan cara menulis petunjuk instruktur/tutor,
Menerapkan cara menulis soal evaluasi.
Uraian
A. CARA MENULIS PETUNJUK INSTRUKTUR/
TUTOR
100
Dalam suatu petunjuk instruktur biasanya terdapat soalsoal evaluasi yang dipergunakan untuk mengukur
penguasaan kompetensi peserta diklat.
Bagaimana menulis soal evaluasi?
Soal evaluasi adalah tes yang diberikan untuk mengukur
penguasaan mahasiswa setelah suatu pokok bahasan
selesai dipaparkan dalam satu kegiatan belajar berakhir.
Soal evaluasi bertujuan untuk mengukur tingkat
penguasaan mahasiswa terhadap materi sesuai dengan
TIK yang telah ditetapkan.
Hasil soal evaluasi digunakan sebagai dasar untuk
melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya.
Prinsip Dan Prosedur Menulis Soal Evaluasi
a. Prinsip
Soal evaluasi hendaknya memenuhi syarat-syarat:
Mengukur kompetensi atau tujuan pembelajaran
yang sudah dirumuskan,
Materi tes benar dan logis, baik dari segi pokok
masalah yang dikemukakan, maupun dari
pilihan jawaban yang ditawarkan,
Pokok masalah yang ditanyakan cukup penting,
Butir tes harus memenuhi syarat-syarat penulisan
butir soal,
Jika soal evaluasi ditulis dalam bentuk tes objektif,
tes tersebut harus dibuat dalam bentuk pilihan
ganda,
Soal evaluasi yang dibuat dalam bentuk pilihan
ganda, minimal berjumlah 10 butir soal, serta
Soal evaluasi yang dibuat dalam bentuk isian
singkat minimal berjumlah 10 butir soal.
102
b. Prosedur
Penulisan butir-butir soal evaluasi hendaknya
mengikuti langkah-langkah berikut.
Cermati kompetensi atau tujuan pembelajaran
(TIK) yang akan diukur pencapaiannya
Buat kisi-kisi tes
Tulislah berdasarkan kisi-kisi tes tersebut
Buat kunci jawaban (hendaknya disertai
alasannya)
103
Penutup
Selamat Anda telah menyelesaikan modul tentang Penulisan
Modul. Isi pokok modul ini adalah teknik penulisan bagianbagian modul. Telah Anda pelajari teknik menulis modul siswa,
mulai dari menulis pendahuluan, menulis uraian dan menulis
penutup. Saya yakin bahwa anda telah memiliki cukup bekal
dalam tulis menulis modul.
Kompetensi yang telah Anda kuasai setelah mempelajari modul
ini, adalah mampu menerapkan berbagai teknik menulis
bagian-bagian modul. Materi pokok yang telah Anda pelajari
dalam modul ini adalah;
1. Penulisan modul siswa; pendahuluan, uraian, penutup.
2. Penulisan petunjuk tutor dan penulisan soal evaluasi.
Sebagai tindak lanjut dalam mempelajari modul ini diharapkan
Anda mau terus memperbanyak praktek atau mendalami
pekerjaan menulis modul. Sebaiknya Anda berdiskusi dengan
teman sejawat mengenai cara menulis, dan bertukar
pengalaman Semoga sukses sebagai penulis modul.
104
Daftar Pustaka
Anonim, 1991. Writing for Distance Education, Samples, International Extension College, Cambridge.
Arief, S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan, CV Rajawali,
Jakarta.
Rowntree, Derek. 1990. Teaching Through Self-Instruction, Kogan
Page, London.
Rowntree, Derek, 1981. Developing Courses for Students,
McGraw-Hill.
Gachuchi, D. 1989. Handbook for Designing and Writing Distance Education Materials, DSE, Bonn.
Lewis, Roger, and Paine, Nigel, 1985. How to Communicate with
the Learner (open Learning Guide 6), Council for Educational
Technology, London.
Pat Heim, Ph.D, Elwood, N, Chapman. Learning to Lead, An
Action Plan for Succes, (A Self-Improvement Program for Manager)
oooOooo
105
106
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
Bab 4
IL
US
TRASI
ILUS
USTRASI
DAN B
AHAS
A
BAHAS
AHASA
Pendahuluan
107
108
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 1
IL
US
TRASI D
AL
AM
ILUS
USTRASI
DAL
ALAM
MODUL
Tujuan
Setelah Anda mempelajari Kegiatan 1 ini diharapkan dapat
menerapkan penggunaan ilustrasi dalam menulis modul diklat.
Uraian
Peran Visual dalam Proses Belajar
Tugas
Fungsi Ilustrasi
d. Fungsi Kuantitatif.
Ilustrasi dapat menunjukkan jumlah bilangan dan
menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel
angka dalam suatu hitungan. Konsep-konsep kualitatif
dapat diperjelas dengan ilustrasi kuantitatif untuk
memudahkan dipelajari serta diingat. Contoh fungsi ini ada
pada ilustrasi berupa grafik yang menunjukkan trend
kenaikan nilai kurs mata uang pada periode waktu tertentu.
Tugas
Macam-Macam Ilustrasi
114
DAFTAR/TABEL
Daftar atau tabel
Kompetensi Indikator/
adalah catatab ringkas
Judul/
dasar/Tujuan tujuan
nomor
yang
memuat
pembelajaran pembelajaran
modul
Umum
khusus
informasi mengenai
(1)
(2)
(3)
sesuatu hal. Daftar/
tabel tersebut disajikan
....
....
....
dengan huruf dan
....
....
....
angka-angka, kadang....
....
....
kadang disertai tandatanda. Daftar harga
kebutuhan pokok,
daftar jadwal penerbangan, daftar nilai kurs mata uang
dll. adalah merupakan contoh dari daftar.
DIAGRAM DAN
90
SKEMA
80
70
Diagram
adalah
60
SD
50
rincian mengenai
SMP
40
sesuatu hal yang
SMA
30
20
ditampilkan secara
10
visual. Ada berbagai
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
bentuk diagram yang
biasa
digunakan
sebagai ilustrasi bahan belajar, seperti diagram alur,
diagram pohon, dll. Adapula diagram kata yang
dipergunakan untuk mendiskripsikan atau merinci
sesuatu. Sedangkan skema adalah suatu gambaran
kasar dan sederhana tentang suatu rangkaian obyek.
Melalui skema obyek atau sesuatu yang rumit dalam
kenyataannya bisa digambarkan secara sederhana
sehingga lebih mudah untuk dipahami. Untuk
menerangkan suatu rangkaian peralatan yang
menggunakan mesin misalnya, maka dibuat skema
tentang peralatan tersebut. Skema sering digunakan
dalam mata pelajaran IPA.
115
GRAFIK
100
Grafik adalah suatu
90
80
informasi
yang
70
SD
60
disajikan
dalam
50
SMP
40
SMA
bentuk
gambar
30
sederhana
yang
20
10
menggunakan titik0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
titik, garis atau
bentuk, dan kadangkadang dilengkapi pula dengan lambang-lambang.
Grafik berfungsi untuk menyajikan data kuantitatif,
menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu
obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara
ringkas jelas dan teliti. Ada beberapa macam grafik,
antara lain grafik garis, grafik batang, grafik gambar
sederhana dll. Grafik ini seringkali digunakan dalam
bahan belajar, karena sangat cocok untuk menunjukkan
trend (arah perkembangan), fluktuasi, atau
perbandingan antar kuantitas.
FOTO
Foto adalah gambar
hasil rekaman kamera
tentang
sesuatu
obyek
benda.
Gambaran
visual
tentang obyek dalam
foto lebih otentik
dibanding
jenis
gambar yang lain.
Foto
merupakan
ilustrasi yang baik untuk bahan ajar, terutama untuk
menunjukkan realita dan wujud suatu obyek misalnya
tumbuhan, binatang dan benda lainnya. Meskipun
demikian masih diperlukan kehati-hatian dalam
penggunaannya.
116
118
Menentukan Ilustrasi
Tugas
119
Identifikasi
1. Pemilihan pesan. Anda harus menentukan bagianbagian penyajian bahan belajar yang membutuhkan
ilustrasi. Pesan-pesan pokok yang memerlukan
ilustrasi dan akan diilustrasikan ditulis. Berikanlah
nomor sehingga Anda mengetahui jumlah ilustrasi
yang dibutuhkan.
2. Penentuan jenis. Anda harus menentukan jenis-jenis
ilustrasi yang dibutuhkan pada setiap bagian yang
telah Anda tentukan pada langkah pertama,
misalnya ilustrasi nomor 1 adalah tabel, nomor 2
grafik dan seterusnya.
3. Penentuan penempatan. Selanjutnya Anda
menentukan letak ilustrasi dalam bagian uraian
bahan belajar, misalnya ilustrasi nomor 1
ditempatkan pada uraian pada halaman 2, ilustrasi
nomor 2 halaman 8, ilustrasi 3 halaman 12, dan
seterusnya.
4. Penentuan ukuran. Langkah selanjutnya Anda
menentukan ukuran untuk masing-masing ilustrasi.
Ukuran dapat dinyatakan dengan ukuran halaman
misalnya 1 halaman, setengah halaman atau
seperempat halaman dan seterusnya, atau dapat
pula dengan ukuran kolom, ukuran sentimeter (cm),
skala perbandingan dan sebagainya.
5. Penentuan sumber. Anda harus menentukan
sumber ilustrasi Anda misalnya ilustrasi nomor
sekian dibuat sendiri, dan ilustrasi nomor sekian
dibuat oleh ilustrator, sedangkan ilustrasi nomor
sekian diambil dari sumber pustaka yaitu Buku A
dan seterusnya.
6. Perancangan keterangan. Akhirnya masih pada
tahap identifikasi ini Anda harus menentukan setiap
keterangan, kata-kata atau kalimat yang diperlukan
pada setiap ilustrasi.
121
122
124
Tugas
125
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 2
BAHAS
A MODUL
AHASA
Tujuan
Setelah Anda mempelajari Kegiatan 2 ini diharapkan dapat
menerapkan penggunaan bahasa yang komunikatif dalam
menulis modul diklat.
Uraian
Gaya Bahasa Percakapan
Contoh:
Pada kegiatan belajar 1 telah kamu pelajari perubahan kekuasaan
yang terjadi. Perang salib telah berakhir...... dan seterusnya.
Anda sebagai pendidik tentu sudah biasa bercakap-cakap
dengan siswa di depan kelas. Nah, dalam menulis modul
suasana seperti itu juga yang perlu Anda terapkan. Pernah
menggunakan komputer? Bahasa yang dipakai untuk
memberi petunjuk-petunjuk adalah bahasa percakapan.
Anda seakan-akan diajak bercakap-cakap dengan pembuat
programnya. Luwes sekali. Tidak membosankan. Bagi yang
sudah jatuh cinta pada komputer, bisa berjam-jam
berdialog di depan layar monitor. Malah banyak sekali
simbol-simbol yang mudah dipahami penggunaannya.
Kalau modul yang Anda tulis seperti itu, tentu pembaca
akan mencintai modul itu.
Ada lagi satu aspek yang menyebabkan siswa Anda terpikat
dengan bahan pelajaran yang Anda tuangkan dalam
modul, yaitu rasa ingin tahu. Seperti kalau kita
menonton film detektif, kita benar-benar diarahkan untuk
selalu ingin tahu adegan apa kiranya yang akan terjadi
berikutnya. Dalam benak kita selalu ada tanda tanya:
Bagaimana sih selanjutnya? Dengan demikian penonton
akan terpikat oleh adegan yang memikat itu. Begitu pula
halnya bila Anda menulis modul. Menggugah rasa ingin
tahu (curiosity) pembaca perlu dibangun dalam tulisan.
Ini juga bisa diutarakan melalui bahasa percakapan.
Contoh:
.... Begitulah kisah suami istri yang malang itu terjadi. Kisah
mereka akan terus berlanjut. Bila Anda ingin tahu, jangan
melepas modul ini dulu. Ikuti terus....
Gaya bahasa percakapan yang dituangkan dalam bahasa
tertulis dapat menggunakan kalimat tanya retorik. Kalimat
128
130
131
TUGAS
Petunjuk mengerjakan:
Berikut ini adalah bagian dari uraian bahan pelajaran
pada modul. Panjang uraiannya kurang dari satu
paragraf. Ubahlah uraian tersebut dengan
mencantumkan sebuah kalimat retorik di dalamnya dan
gunakan kata ganti orang tertentu pada kalimat ketiga.
1. Ada tujuh unsur penting penyebab seorang remaja
terlibat dalam narkotika. Ketujuh-tujuhnya meliputi,
1) Keretakan dalam rumah tangga, 2) Paksaan, 3)
Coba-coba, 4) Stres, 5) Pelarian, 6) Penonjolan harga
diri, dan, 7) Pergaulan. Bila keluarga kurang
waspada, ada kemungkinan anggotanya akan
terjerumus.
2. Ada lima faktor yang sangat berkaitan erat dengan
penulisan modul menggunakan bahasa percakapan.
Coba kenali, dan tulis semuanya.
Penerapan Tata Bahasa Secara Sederhana
Dua bagian berikut, akan diuraikan tentang
penggunaan tata bahasa dalam modul. Tata bahasa
tidak disajikan secara ilmiah seperti menentukan subjek,
predikat, imbuhan, awalan ber- per- dan seterusnya.
Kegiatan ini akan menerapkan ilmu-ilmu bahasa
sederhana saja.
Mula-mula akan diuraikan penggunaan struktur
kalimat, kemudian dituntun bagaimana cara
132
136
Contoh:
Sudah lama disadari bahwa model demikian sudah tidak
cocok. Pemilihan kata disadari terkesan bermakna luas.
Siapa yang menyadari? Masyarakat? Tidak jelas. Subjeknya
tidak jelas.
Sebuah kata dasar kadangkala mendapat imbuhan:
Awalan, sisipan atau akhiran. Anda jangan sampai
menghilangkan awalan ber pada kata yang dicetak tebal
berikut ini.
- Sampai jumpa lagi di Ibukota tercinta
- Ketika saya datang, mereka sudah kumpul di rumah
- Silakan saudara bicara terus terang
Ketiga kalimat tersebut hanya sekedar contoh agar Anda
memilih kata yang benar untuk menyusun kalimat.
Sebuah modul akan sulit dipahami apabila Anda
memilih kata-kata dan istilah yang tidak umum
dipergunakan seperti kata-kata asing serta istilah teknis.
Bila Anda terpaksa menggunakannya, sebaiknya diberi
penjelasan artinya. Mungkin juga Anda keliru memilih
kata yang umum dipakai oleh masyarakat, padahal
kata itu salah. Misalnya kata kita dalam kalimat: Kita
setuju saja pada usulmu itu. Yang dimaksud kita disini
adalah saya atau aku atau kami.
Penggunaan struktur kalimat dan pemilihan kata yang
tepat untuk ditempatkan pada waktu menyusun
kalimat, sangat membantu mempermudah memahami
isi pelajaran pada modul yang Anda tulis.
Penggunaan Tanda Baca
Penggunaan tanda baca yang tepat sesuai kaidah
bahasa seringkali dikesampingkan. Padahal, tandatanda baca seperti koma, titik koma, tanda kutip, tanda
138
140
Rangkuman
Modul hendaknya ditulis dengan menggunakan kalimatkalimat pendek. Pada setiap kalimat memuat gagasan atau
ide. Bila Anda secara tidak sadar membuat kalimat yang
panjang, usahakan memenggal kalimat tersebut menjadi
dua atau lebih kalimat. Biasanya, kalimat terpanjang
sebaiknya terdiri kurang dari 50 kata. Untuk
memenggalnya, dapat dilakukan pada kata-kata hubung,
seperti dan, yang, kemudian dan sebagainya.
Kalimat yang mudah dipahami adalah kalimat yang dirakit
secara logis dan teratur.
Kalimat negatif cenderung untuk lebih sulit dipahami
daripada kalimat positif. Oleh karena itu hindari menulis
modul dengan menggunakan kalimat negatif yang
berlebihan.
Kalimat lengkap adalah kalimat yang memiliki subjek,
predikat, objek dan keterangan. Kadangkala Anda menulis
modul, disana-sini terdapat kalimat tak lengkap. Usahakan
memperbaiki kalimat tersebut bila terasa janggal.
Kalimat sederhana seperti Mata saya mengantuk, dilihat
bentuk maupun isinya memang sederhana. Bentuk kalimat
sederhana disenangi pembaca dan mudah memahami
isinya.
Modul akan relatif sulit dipahami bila mengandung katakata asing, istilah teknis yang tidak umum digunakan. Bila
kata-kata demikian terpaksa harus digunakan, berilah
penjelasan artinya.
141
Tugas
Petunjuk mengerjakan:
a. Berikut ini ada sebuah kalimat yang tidak terlalu
mudah dipahami untuk dapat dipahami. Coba
sederhanakan kalimat tersebut.
Sementara pendapat menyatakan bahwa
kepemimpinan itu adalah sesuatu yang melekat
pada diri si pemimpin, dan oleh karenanya,
kepemimpinan itu lalu dikaitkan dengan sifat
pembawaan (traits), kepribadian (personality),
kemampuan (capability) dan kesanggupan (ability)
yang kesemuanya itu mengarah pada ciri-ciri atau
sifat tertentu.
b. Perbaiki struktur kalimat berikut.
1) Bagi warga DKI yang akan mendirikan
bangunan
wajib memiliki IMB.
2) Dengan membangun PLTU Kasmojang akan
memperluas pemakaian listrik di Jawa Barat.
c. Dimanakah letak kesalahan penulisan alamat
surat berikut? Coba Anda perbaiki.
a. P.T. ASRI JAYA
Jln. Tanah Datar 5 Ciledug
Tangerang Jawa Barat
P.O..Box 519/K.B.Y.
Tlp. 5.864.238
142
Penyusunan Paragraf
Tidak banyak yang perlu diuraikan tentang bagaimana
menyusun paragraf. Hal-hal penting adalah menyangkut
panjang, kandungan isi, format atau bentuk sebuah
paragraf dan kaitan antara paragraf sebelum serta
sesudahnya. Semua itu akan dipaparkan dalam uraian.
Tujuannya adalah agar Anda, setelah selesai
mempelajari bagian ini, mampu menyusun paragrafparagraf yang benar pada modul yang akan ditulis.
Karena uraiannya relatif singkat, Anda akan dapat
menyelesaikan selama 30 menit saja, termasuk
mengerjakan tugasnya.
Sebuah paragraf merupakan kumpulan dari beberapa
kalimat yang disusun secara teratur dan logis sehingga
membentuk satu kesatuan yang utuh. Perlu diingat
bahwa paragraf yang Anda tulis mengarah kepada satu
uraian yang menuju pada pokok pikiran yang
dikandung oleh kalimat utama. Yang dimaksud kalimat
utama adalah kalimat inti (kunci) pada suatu paragraf.
Kalimat tersebut mengandung kunci gagasan (ide) dari
suatu paragraf. Untuk dapat memahami kunci gagasan
dengan jelas, kalimat-kalimat yang dibuat juga harus
jelas, padat dan biasanya pendek. Kalimat-kalimat pada
paragraf cenderung akan mengaburkan pokok pikiran
yang dikandung oleh paragraf bersangkutan.
Contoh:
Tanda baca pada sebuah kalimat berfungsi untuk membantu
pembaca memahami makna kalimatnya. Tanda koma (,),
misalnya, memberi kesempatan kepada pembacanya untuk
beristirahat sejenak. Tanda seru (!), dapat dipakai untuk
menekankan pokok dari kalimatnya. Karena itu, Anda
hendaknya memakai tanda baca sesuai dengan fungsinya.
143
145
Rangkuman
146
Tugas
Petunjuk mengerjakan:
a. Sebutkan 3 bentuk pembuatan paragraf agar mudah
dipahami pembacanya.
b. Coba identifikasi di kalimat manakah letak inti
pemikiran (gagasan) yang dikandung oleh paragraf
berikut.
Seringkali pembaca modul menggerutu pada dirinya
sendiri:
Mengapa saya begini bodoh. Tidak mampu menyerap
isi modul! Padahal bukan dirinya yang bodoh, tetapi modul
yang dibaca tidak sesuai dengan kemampuan pembaca dalam
menyerap isinya. Maka modul yang demikianlah yang
dikatakan sukar.
147
Penutup
Bagaimana? Sudah cukup capek sekarang, setelah beberapa
jam menekuni modul ini? Penulis mengucapkan terima kasih
atas jerih payah Anda. Tugas-tugas yang telah Anda kerjakan
dengan sungguh-sungguh, menjadi bukti atas keberhasilan
Anda. Tetapi, bila Anda rasakan masih juga ingin membaca
kembali, tentu saja tidak dihalangi. Mungkin untuk mengingat
kembali yang Anda anggap penting untuk segera diterapkan
dalam kegiatan menulis modul.
Sekali lagi, terima kasih dan silakan membaca modul berikutnya.
148
Daftar Istilah
retorik : tidak membutuhkan jawaban atas sesuatu yang ditanyakan.
Daftar Pustaka
Anonim, 1991. Writing for Distance Education, Samples, International Extension College, Cambridge.
Arief, S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan, CV Rajawali,
Jakarta.
Gachuchi, D. 1989. Handbook for Designing and Writing Distance Education Materials, DSE, Bonn.
Jenkins, Janet. 1987. Course Development, A manual for Editors
of Distance Teaching Materials, London: IEC
Lewis, Roger, and Paine, Nigel, 1985. How to Communicate with
the Learner (open Learning Guide 6), Council for Educational
Technology, London.
Pat Heim, Ph.D, Elwood, N, Chapman. Learning to Lead, An
Action Plan for Succes, (A Self-Improvement Program for
Manager)
Rowntree, Derek. 1990. Teaching Through Self-Instruction, Kogan
Page, London.
Rowntree, Derek, 1981. Developing Courses for Students,
McGraw-Hill.
oooOooo
149
150
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
Bab 5
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
PENYUNTIN
GAN
PENYUNTING
DAN REVISI
Pendahuluan
151
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
Kegiatan Belajar 1
PENYUNTINGAN
MODUL
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 1 ini anda diharapkan dapat:
Menerapkan cara menyunting modul.
Uraian
CARA MENYUNTING MODUL
Bagaimana menyunting modul?
Menyunting merupakan
terjemahan dari kata to
edit yang berarti membenahi
atau memperbaiki naskah
dalam berbagai aspek,
sehingga menjadi naskah
yang siap cetak. Sejalan
dengan pengertian ini, maka
menyunting modul berarti
membenahi
atau
memperbaiki berbagai aspek
modul, sampai menjadi modul yang siap untuk dicetak.
Ada tiga aspek yang perlu diberi perhatian modul yaitu:
media atau format, materi, dan bahasa. Oleh karena itu,
penyuntingan modul meliputi tiga aspek, yaitu
penyuntingan media/format, penyuntingan materi, dan
penyuntingan bahasa.
152
153
157
158
b. Prosedur
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam
menyusun daftar kata-kata sulit adalah:
Identifikasi kata-kata sulit yang perlu diberi
penjelasan,
Urutkan kata-kata tersebut dalam alfabetis, serta
Buat penjelasan setiap kata dengan menggunakan
berbagai sumber.
1) Kutipan
a. Syarat-syarat kutipan:
Bersifat menegaskan suatu ide yang disajikan,
Berkaitan dengan ide tersebut,
Berasal dari sumber yang mutakhir,
Sahih (valid),
Diusahakan berasal dari sumber pertama, serta
Panjang kutipan tidak lebih halaman. Bila lebih
dari halaman, harus diberi kalimat penyela.
159
b. Prosedur Mengutip
Dalam mengutip hendaknya mengikuti langkahlangkah berikut.
Tentukan uraian dalam sumber yang berisikan
ide yang sahih yang dapat mendukung,
menegaskan, berkaitan, dan relevan dengan ide
yang disajikan.
Tentukan inti (saripati) ide yang dikemukakan
sumber.
Usahakan menyajikan ide yang dikutip dengan
bahasa sendiri yang memenuhi aturan bahasa
Indonesia yang baik, benar, dan komunikatif.
Pakailah aturan-aturan baku dalam penulisan
kutipan (lihat lampiran).
2. Daftar Kepustakaan
a. Syarat-syarat penulisan daftar kepustakaan:
Sesuai dengan sumber yang dikutip dalam uraian
dan yang mendukung atau dipakai sebagai
acuan,
Informasi tentang sumber yang digunakan ditulis
secara benar dan lengkap, serta
Gunakan aturan baku penulisan daftar
kepustakaan (lihat lampiran)
b. Prosedur penulisan daftar kepustakaan
Daftar kepustakaan hendaknya ditulis dengan
mengikuti langkah-langkah berikut.
Kumpulkan semua sumber yang digunakan
dalam penulisan
Tuliskan identitas setiap sumber sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan
Urutkan sumber secara alfabetis menurut nama
penulis/institusi
160
Tugas
Penutup
Selamat Anda telah selesai mempelajari modul tentang
penyuntingan modul.
Dengan demikian kini Anda mampu menyunting modul yang
sedang Anda tulis atau ditulis oleh sejawat.
Sebaiknya Anda segera menindaklanjuti belajar Anda dengan
segera menerapkannya dalam situasi yang nyata. Ingatlah
bahwa apabila pengetahuan Anda tidak segera diterapkan
maka pengetahuan yang telah dengan susah payah Anda
kumpulkan tersebut akan musnah ditelan masa. Mudahmudahan apa yang telah Anda pelajari tersebut dapat segera
Anda terapkan dan bermanfaat. Selamat berkarya.
161
Daftar Istilah
retorik : tidak membutuhkan jawaban atas sesuatu yang ditanyakan.
Daftar Pustaka
Anonim, 1991. Writing for Distance Education, Samples, International Extension College, Cambridge.
Arief, S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan, CV Rajawali,
Jakarta.
Gachuchi, D. 1989. Handbook for Designing and Writing Distance Education Materials, DSE, Bonn.
Jenkins, Janet. 1987. Course Development, A manual for Editors
of Distance Teaching Materials, London: IEC
Lewis, Roger, and Paine, Nigel, 1985. How to Communicate with
the Learner (open Learning Guide 6), Council for Educational
Technology, London.
Pat Heim, Ph.D, Elwood, N, Chapman. Learning to Lead, An
Action Plan for Succes, (A Self-Improvement Program for
Manager)
Rowntree, Derek. 1990. Teaching Through Self-Instruction, Kogan
Page, London.
Rowntree, Derek, 1981. Developing Courses for Students,
McGraw-Hill.
oooOooo
162
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
1234567890123456789012345678901212
Bab 6
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121
EV
AL
UASI
EVAL
ALU
MODUL
Pendahuluan
163
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
1234567890123456789012345678901212345678901234567
Kegiatan Belajar 1
TUJU
AN
TUJUAN
MENIL
AI MODUL
MENILAI
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 1 ini anda diharapkan dapat:
menjelaskan tujuan menilai modul.
Uraian
Apakah tujuan dari penilaian modul itu?
169
Kecukupan
Isi
Ketepatan
Isi
Kemenarikan
Isi
Kualitas
Keseluruhan
PERTANYAANNYA
1. Apakah modul telah berfungsi memudahkan orang (peserta diklat) mencapai
kompetensi atau tujuan instruksional?
2. Apakah uraian disertai contoh, dan
ilustrasi?
3. Sudahkah ada pengulangan untuk materi
esensial dan sulit dan penegasan lebih
rinci, detil, lengkap, serta pemberian
latihan & tugas?
1. Apakah modul telah disusun sesuai
dengan tingkat kemampuan membaca
penggunanya (peserta diklat)?
2. Apakah modul menciptakan kondisi yang
kondusif untuk belajar?
3. Apakah pemilihan kata, konteksnya tepat
dengan tingkat kemampuan pembacanya?
1. Apakah modul isinya mampu menarik
perhatian dan minat peserta diklat/siswa
untuk mempelajarinya?
2. Apakah isi modul menarik karena
mutakhir?
1. Apakah modul sesuai dengan peserta
diklat/siswa yang dituju?
2. Apakah modul sesuai dengan kompetensi
atau tujuan instruksional?
3. Apakah modul telah ditulis dan disajikan
dengan baik?
170
Tugas
-
171
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
Kegiatan Belajar 2
MENIL
AI MODUL
MENILAI
SEC
ARA F
ORMA
TIF
SECARA
FORMA
ORMATIF
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 1 ini anda diharapkan dapat:
menjelaskan prosedur menilai modul secara formatif.
Uraian
Ada berbagai hal yang perlu Anda perhatikan sebelum Anda
menilai modul yang sedang dikembangkan. Berikut ini akan
diuraikan tentang beberapa prinsip penilaian modul secara
formatif.
176
Tugas
177
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
123456789012345678901234567890121234567890123456
Kegiatan Belajar 3
MENIL
AI MODUL
MENILAI
SEC
ARA SUMA
TIF
SECARA
SUMATIF
Tujuan
Setelah membaca kegiatan belajar 1 ini anda diharapkan dapat:
melaksanakan evaluasi sumatif modul,
menjelaskan pertanyaan pokok dalam menilai modul.
Uraian
Bagaimana Cara Mengevaluasi Sumatif Modul?
Apakah elaborasi dan perincian penjelasan atas konsepkonsep tertentu telah cukup rinci? Apakah contohcontoh diberikan dan cukup membantu menjelaskan
konsep yang bersangkutan? Apakah telah digunakan
pula non contoh?
Penilaian mengenai Kecukupan Uraian, Contoh,
dan Latihan
Pada bagian uraian materi modul, apakah isinya telah
secara tepat mencakup seluruh tujuan instruksional
yang hendak dicapai, dan apakah diberikan contohcontoh untuk memperjelas uraian, dan sudahkah
dibuatkan latihannya. Apakah untuk materi yang
tergolong sulit telah dijelaskan dengan contoh-contoh
yang gamblang. Apakah latihan mengenai materimateri yang esensial dan penting telah diberikan.
Jadi menilai kecukupan isi modul dimulai dengan
membandingkan bagian uraian dengan tujuan
instruksional dan GBPP, kemudian dengan mengukur
kecukupan dan kejelasannya bagi siswa yang akan
mempelajarinya.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Menilai
Sumatif Modul?
Sebelum memulai menilai modul perlu Anda ketahui
terlebih dahulu tentang prinsip-prinsip penilaian modul
yang baik dan benar. Ada beberapa prinsip penilaian
yang harus diperhatikan, yaitu
- Penilaian modul harus menggunakan standar
penilaian yang jelas, telah disepakati bersama.
- Penilaian modul harus dilakukan mengikuti
prosedur yang benar.
- Penilaian modul harus dilaksanakan dengan
berdasarkan tujuan yang jelas.
- Penilaian modul harus dilaksanakan secara obyektif.
179
183
Penulis:
Tahun terbit:
Bidang studi:
Kelas:
Prasyarat:
1. Kualitas Isi
a. Kesesuaian isi dengan tujuan
c. Kemutakhiran isi
b. Sistematika
c. Strategi pembelajaran
d. Integrasi
e. Interaktivitas
f. Motivasi
3. Penggunaan Bahasa
a. Kesulitan
c. Keterbacaan
4. Penggunaan Ilustrasi
a. Ketepatan jenis ilustrasi
d. Penempatan
e. Pemberian keterangan/caption
g. Keindahan
b. Kualitas kertas
c. Penjilidan
7. Efektivitas Penggunaannya
a. Minat Siswa terhadap Modul
Tugas
-
185
Penutup
Selamat Anda telah selesai mempelajari modul tentang evaluasi
atau penilaian modul.
Hal-hal penting yang telah Anda pelajari adalah:
Menilai modul memiliki dua tujuan yaitu; 1) untuk
menemukan kekurangan-kekurangan dari modul tersebut
untuk kemudian dijadikan dasar untuk melakukan
penyempurnaan, dan 2) untuk membuat keputusan tentang
kualitas modul; misalnya menentukan modul yang baik dan
yang buruk atau untuk memilih modul yang baik.
Menilai modul secara formatif berbeda tujuannya dengan
menilai modul secara sumatif.
Penilaian modul secara sumatif harus didasarkan pada
kriteria-kriteria yang jelas. Ada tujuh kategori kriteria untuk
menilai modul yang telah dicetak dan dipublikasikan, yaitu;
Kualitas Isi, Kualitas Metode Penyajian, Penggunaan
Bahasa, Penggunaan Ilustrasi, Kualitas Kelengkapan/
Bahan Penunjang, Kualitas Fisik Modul, dan Efektivitas
Penggunaannya.
Penilaian modul dapat dilakukan oleh seorang ahli dan bisa
juga oleh teman sejawat.
Dengan demikian kini Anda mampu: menilai modul sesuai
dengan prosedur dan kriteria yang ditetapkan.
Sebaiknya Anda segera menindaklanjuti belajar Anda dengan
segera menerapkannya dalam situasi yang nyata. Ingatlah
bahwa apabila pengetahuan Anda tidak segera diterapkan
maka pengetahuan yang telah dengan susah payah Anda
kumpulkan tersebut akan musnah ditelan masa. Mudahmudahan apa yang telah Anda pelajari tersebut dapat segera
Anda terapkan dan bermanfaat. Selamat berkarya.
186
Daftar Istilah
Evaluasi formatif modul; penilaian yang dilakukan selama proses
pengembangan modul
Evaluasi sumatif modul; penilaian yang dilakukan pada akhir
proses pengembangan modul atau penilaian terhadap
modul yang sudah ada untuk menentukan kelayakan atau
kualitas modul yang bersangkutan untuk diputuskan
digunakan atau tidak, diputuskan dipilih atau tidak, dibeli
atau tidak.
Pengkajian modul oleh sejawat; penilaian modul yang dilakukan
oleh teman sesama penulis, untuk mendapatkan kritik,
masukan dan saran penyempurnaan.
Self contained; isinya serba lengkap tanpa harus mengandalkan
sumber lain
Accuracy; ketepatan isinya
Adequacy; kecukupan isinya
187
Daftar Pustaka
Arief, S. Sadiman, dkk. 1986. Media Pendidikan, CV Rajawali,
Jakarta.
Rowntree, Derek. 1990. Teaching Through Self-Instruction, Kogan
Page, London.
Rowntree, Derek, 1981. Developing Courses for Students,
McGraw-Hill.
Gachuchi, D. 1989. Handbook for Designing and Writing Distance Education Materials, DSE, Bonn.
Lewis, Roger, and Paine, Nigel, 1985. How to Communicate with
the Learner (open Learning Guide 6), Council for Educational
Technology, London.
Anonim, 1991. Writing for Distance Education, Samples, International Extension College, Cambridge.
Pat Heim, Ph.D, Elwood, N, Chapman. Learning to Lead, An
Action Plan for Succes, (A Self-Improvement Program for
Manager)
oooOooo
188