(Wafat 2 H)
Ruqayyah telah menikah dengan Utbah bin Abu lahab sebelum masa kenabian.
Sebenarnya hat itu sangat tidak disukai oleh Khadijah.. Karena ia telah mengenal
perilaku ibu Utbah, yaitu Umrnu jamil binti Harb, yang terkenal berperangai buruk dan
jahat. ta khawatir putrinya akan memperoleh sifat-sifat buruk dari ibu mertuanya
tersebut. Dan ketika Rasulullah . telah diangkat menjadi Nabi, maka Abu Lahablah,
orang yang paling memusuhi Rasulullah . dan Islam. Abu Lahab telah banyak
menghasut orang-orang Mekkah agar memusuhi Nabi . dan para sahabat . Begitu
pufa istrinya, Ummu Jamil yang senantiasa berusaha mencelakakan Rasulullah . dan
memfitnahnya. Atas perilaku Abu lahab dan permusuhannya yang keras terhadap
Rasulullah ., maka Allah telah menurunkan wahyu-Nya, Maka celakalah kedua
tangan Abu lahab, (Al lahab: 1)
Setelah ayat ini turun, maka Abu lahab berkata kepada kedua orang putranya,
Utbah dan Utaibah, Kepalaku tidak haial bagi kepalamu selama kamu tidak
menceraikan Putri Muhammad. Atas perintah bapaknya itu, maka Utbah mericeraikan
istrinya tanpa alasan. Setelah bercerai dengan Utbah, kemudian Ruqayyah
dinikahkan oleh Rasulullah . dengan Utsman bin Affan.
Hati Ruqayyah pun berseri-seri dengan pernikahannya ini. Karena Utsman adalah
seorang Muslim yang beriman teguh, berbudi luhur, tampan, kaya raya, dan dari
golongan bangan Quraisy. Setelah pernikahan itu, penderitaan kaum muslimin
bertambah berat, dengan tekanan dan penindasan dari kafirin Quraisy. Ketika
semakin hari penderitaan kaum muslimin, termasuk keluarga Rasulutlah . bertambah
berat, maka dengan berat hati Nabi . mengijinkan Utsman beserta keluarganya dan
beberapa muslim lainnya untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Ketika itu Rasulullah .
bersabda, Pergilah ke negeri Habasyah, karena di sana ada seorang raja yang
terkenal baik budinya, tidak suka menganiaya siapapun, Di sana adalah bumi yang
melindungi kebenaran. Pergilah kalian ke sana. Sehingga Allah akan membebaskan
kalian dari penderitaan ini.
Maka berangkatlah satu kafilah untuk berhijrah dengan diketuai oleh Utsman bin
Affan. Rasulullah . bersabda tentang mereka, Mereka adalah orang yang pertama kali
hijrah karena Allah setelah Nabi Luth as. Setibanya di Habasyah mereka memperoleh
perlakuan yang sangat baik dari Raja Habasyah. Mereka hidup tenang dan tenteram,
hingga datanglah berita bahwa keadaan kaum muslimin di Mekkah telah aman.
Mendengar berita tersebut, disertai kerinduan kepada kampung halaman, maka
Utsman memutuskan bahwa kafilah muslimin yang dipimpimnya itu akan kembali lagi
ke kampung halamannya di Mekkah. Mereka pun kembali. Namun apa yang dijumpai
adalah berbeda dengan apa yang mereka dengar ketika di Habasyah. Pada masa itu,
mereka mendapati keadaan kaum muslimin yang mendapatkan penderitaan lebih
parah lagi. Pembantaian dan penyiksaan atas kaum muslimin semakin meningkat.
Sehingga rombongan ini tidak berani memasuki Mekkah pada siang hari. Ketika
malam telah menyelimuti kota Mekkah, barulah mereka mengunjungi rumah
masingmasing yang dirasa aman. Ruqayyah pun masuk ke rumahnya, melepas rindu
terhadap orang tua dan saudara-saudaranya.
Namun ketika matanya beredar ke sekeliling rumah, ia tidak menjumpai satu
sosok manusia yang sangat ia rindukan. la bertanya, Mana ibu?.. mana ibu?.
Saudara-saudaranya terdiam tidak menjawab. Maka Ruqayyah pun sadar, orang yang
sangat berarti dalam hidupnya itu telah tiada. Ruqayyah menangis. Hatinya sangat
bergetar, bumi pun rasanya berputar atas kepergiannya. Penderitaan hatinya, ternyata
tidak berhenti sampai di situ. Tidak lama berselang, anak lelaki satu-satunya, yaitu
Abdullah yang lahir ketika hijrah pertama, telah meninggal dunia pula. Padahal nama
Abdullah adalah kunyah bagi Utsman ra., yaitu Abu Abdullah.
Abdullah masih berusia dua tahun, ketika seekor ayam jantan mematuk mukanya
sehingga mukanya bengkak, maka Allah mencabut nyawanya. Ruqayyah tidak
mempunyai anak lagi setelah itu.
Dia hijrah ke Madinah setelah Rasulullah j. hijrah. Ketika Rasulullah . bersiapsiap untuk perang Badar, Ruqayyah jatuh sakit, sehingga Rasulullah . menyuruh
Utsman bin Affan agar tetap tinggal di Madinah untuk merawatnya. Namun maut telah
menjemput Ruqayyah ketika Rasulullah . masih berada di medan Badar pada bulan
Ramadhan. Kemudian berita wafatnya ini dikabarkan oleh Zaid bin Haritsah ke Badar.
Dan kemenangan kaum muslimin yang dibawa oleh Rasulullah . beserta pasukannya
dari Badar, ketika masuk ke kota Madinah, telah disambut dengan berita penguburan
Ruqayyah. Pada saat wafatnya Ruqayyah, Rasulullah . berkata, Bergabunglah
dengan pendahulu kita, Utsman bin Mazun.
Para wanita menangisi kepergian Ruqayyah. Sehingga Umar bin Khattab. datang
kepada para wanita itu dan memukuli mereka dengan cambuknya agar mereka tidak
keterlaluan dalam menangisi jenazah Ruqayyah. Akan tetapi Rasulullah . menahan
tangan Umar. dan berkata, Biarkaniah mereka menangis, ya Umar. Tetapi hati-hatilah
dengan bisikan syaitan. Yang datang dari hati dan mata adalah dari Allah dan
merupakan rahmat. Yang datang dari tangan dan lidah adalah dari syaitan.
Lahir dua orang putri dari rahim ibunya, Khadijah bintu Khuwailid bin Asad bin
Abdil Uzza radhiallahu anha. Menyandang nama Ruqayyah dan Ummu Kultsum
Jasad Ummu Kultsum radhiallahu anha dibawa turun dalam tanah pekuburannya
oleh Ali bin Abi Thalib, Al-Fadhl bin Al-Abbas, Usamah bin Zaid serta Abu Thalhah AlAnshari radhiallahu anhu. Ruqayyah dan Ummu Kultsum, dua putri Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai keduanya. Wallahu taala
alamu bish-shawab.