Anda di halaman 1dari 51

Peran BPR dalam upaya mendorong

pertumbuhan ekonomi dan kemudahan


akses bagi UMKM untuk mewujudkan
Ekonomi Berdikari

Ryan Kiryanto
Kepala Ekonom BNI
Jakarta, 29 Agustus 2014

Review perekonomioan Indonesia


2014 dan outlook 2015

Pertumbuhan ekonomi tahunan dan kuartalan melambat,


perlu kewaspadaan

Sumber: BPS, 2014

Page 3

Implikasi perlambatan ekonomi yang mengkhawatirkan

Target dan Realisasi Rencana Pembangunan


Jangka Menengah Nasional 2010-2014

Sumber: RPJMN 2010-2014, BPS, BI, Bappenas, diolah

Kontribusi sektor tradeable harus terus didorong

Keterangan: * Kuartal II/2014

Page 5

Postur RAPBN 2015 perlu revisi untuk penajaman

Sepuluh Tahun Pemerintahan SBY


(Rp triliun)

Page 6

Anggaran daerah & desa sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah

Page 7

Visi dan misi pasangan presiden & wapres 2014-2019 terpilih


Program Berdikari Ekonomi
VISI
"Terwujudnya Indonesia yang berdaulat

mandiri dan berkepribadian


berlandaskan gotong royong
MISI
1. Mewujudkan keamanan nasional yang
mampu menjaga kedaulatan wilayah.
2. Mewujudkan masyarakat maju berlandaskan
negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri yang bebasaktif.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia
Indonesia yang tinggi.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan negara maritim yang mandiri
dan kuat.
7. Mewujudkan masyarakat yang
berkepribadian dalam kebudayaan.

NAWA CITA
(9 AGENDA PRIORITAS)

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi


segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan tepercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi


sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan tepercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia.

Prospek UMKM di Indonesia

Sektor UMKM memberikan bukti, bukan hanya janji


FAKTA:
UMKM SEBAGAI SALAH SATU PENDORONG UTAMA
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Pada tahun 2012, sektor UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia
dan memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 59% dan investasi sebesar 55%.

UMKM adalah sektor yang tangguh & fleksibel dalam

F
A
K
T
A
Page 10

menghadapi dinamika ekonomi

Peran UMKM tidak hanya mendukung kontribusi


ekonomi, namun juga memiliki peran penting dan
strategis dalam membangun pondasi ekonomi
Indonesia

Hanya saja, eksistensi UMKM yang vital terkadang


masih terlupakan dalam pengambilan kebijakan
ekonomi nasional.

Peran UMKM terhadap perekonomian nasional


Berdasarkan UU No.20/2008 tentang UMKM

Kekayaan bersih>Rp10 M, atau


Penjualan/tahun >Rp50 M

Kekayaan bersih
Rp500 Juta-10 M, atau
Penjualan/tahun
Rp2.5-50 M

Kekayaan bersih
Rp50-500 Juta, atau
Penjualan/tahun
Rp300 Juta-2.5 M

Jumlah Unit Usaha +4,968 unit (0.01%)


Kontribus terhadap :
Tenaga Kerja 2.84%
PDB 40.9%
Ekspor Non Migas 85.94%
Investasi 45.23%
Jumlah Unit Usaha +48,997 unit (0.09%)
Kontribusi terhadap:
Tenaga Kerja 2.94%
PDB 13.5%
Ekspor Non Migas10.03%
Investasi 27.26%
Jumlah Unit Usaha +629,418 unit (1.11%)
Kontribusi terhadap :
Tenaga Kerja 4.09%
PDB 9.7%
Ekspor Non Migas 2.74%
Investasi 19.8%

Kekayaan bersih
<Rp50 Juta, atau
Penjualan/tahun
<Rp300 Juta

Page 11
Sumber : Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

Jumlah Unit Usaha +55.85 juta unit


(98.79%)
Kontribusi terhadap :
Tenaga Kerja 90.12%
PDB 35.8%
Ekspor Non Migas 1.29%
Investasi 7.7%

Isu Strategis UMKM


Menghadapi bermacam permasalahan, UMKM sebetulnya memiliki
keuntungan dalam menghadapi situasi krisis :

Isu penting dan strategis yang


dihadapi UMKM

Daya saing nasional rendah.


Kenaikan harga BBM dan TDL.
Infrastruktur dan logistik yang
buruk.
Akses/kemudahan pendanaan
terbatas.
Persaingan makin ketat dengan
masuknya produk negara lain.
Berlakunya AFTA, CAFTA, dan MEA
2015 memberikan peluang sekaligus
tantangan yang tidak ringan dan
mudah.

Page 12

Keuntungan UMKM dalam


menghadapi krisis

Kebanyakan pelaku UMKM tidak


memiliki banyak utang dalam valuta
asing.
Mayoritas pelaku UMKM tidak
bergantung pada bahan baku dan
bahan penolong impor.
Mayoritas pelaku UMKM memiliki
pasar yang berorientasi domestik.
Pola kehidupan hidup hemat dan
rajin bekerja.
Memiliki keuletan, fleksibilitas dan
motivasi kuat untuk maju.

Sekilas permasalahan UMKM

Permasalahan

Ekspektasi terhadap
sumber pembiayaan

Prosedur yang simpel &

PRODUK

mudah

Persyaratan jaminan
AKSES
PASAR

KUALITAS
SDM

U
M
K
M

MODAL

(aspek legal)

Tingkat suku bunga


rendah

Jarak/lokasi jaringan
MANAJEMEN

bank tidak terlalu jauh


dari aktivitas bisnis

Informasi pasar
potensial dan
pengembangan usaha

Page 13

Isu-isu spesifik menjelang MEA 2015


1. Akses Finansial

Bank masih ragu memberikan pinjaman kepada


UMKM, khususnya untuk pengusaha pemula dan UKM
inovatif
Kewajiban penggunaan jaminan dalam pinjaman
Tingkat suku bunga yang tinggi bagi Usaha Mikro
Lembaga jaminan kredit belum ada atau terbatas
Pemeringkat kredit dan sistem informasi kredit tidak
ada
Lembaga keuangan non-bank kurang berkembangn luas
(e.g. venture capital, angel investment, factoring and
leasing)
Sebagian terbesar UMKM tergantung pada lembaga
keuangan informal

3. Teknologi dan inovasi

14

Investasi UMKM untuk R&D masih rendah sehingga


produktivitas dan efisiensinya rendah
Dana untuk komersialisasi R&D tidak tersedia karena
ketidakpastian permintaan, pasar dan cash flow
Apresiasi dan promosi UKM inovatif belum
berkembang luas
Mahalnya biaya sertifikasi

2. Akses Pasar

Kurang paham akan FTAs implikasi dan manfaatnya

Aktivitas promosi ekspor terbatas

Penggunaan e-channel and e-commerce belum meluas

Masih ada hambatan non-tarif

Kurang faham akan fasilitas perdagangan prosedur


kepabeanan

Tidak ada market intelligence di ASEAN dan luar ASEAN

Mahalnya biaya untuk menyesuaikan standar dan


sertifikasi internasional.

4. Jasa Konsultasi dan informasi

Informasi masih belum terpusat


Biaya membuat sistem informasi virtual secara
komprehensif dan terpusat masih mahal
Perlu melatih konselor bisnis
Kurang faham akan tersedianya layanan konsultasi
Perlu pengembangan template standar, misal
perencanaan bisnis dan pemasaran bagi UMKM

Kesiapan menghadapi MEA 2015


Peran Pemerintah dan pelaku usaha dalam penguatan pasar domestik
untuk menghadapi MEA 2015

Pemerintah
Meningkatkan kualitas dan
standar produk
Meningkatkan akses finansial
Meningkatkan kualitas SDM dan
jiwa kewirausahaan UMKM
Memperkuat dan meningkatkan
akses dan transfer teknologi bagi
UMKM untuk pengembangan
UMKM inovatif
Memfasilitasi UMKM berkaitan
akses informasi dan promosi di
luar negeri
15

Pelaku Usaha
Soft skill

Product

Konsisten menjaga Packaging


kualitas produk
Price Competitive
Menjaga loyalitas
Customer
konsumen
retention
Adaptif terhadap
Inovatif
perubahan
Leadership Skill
Marketing & Branding
Knowledge
Management
Adaptif terhadap
perubahan

Pembiayaan UMKM oleh perbankan (1)


Pinjaman UMKM

NPL UMKM
%
Rp T

3.4

3.2

3.2

2.0

1.9

608.8

CAGR

526.3

2.4

164.8

458.2
123.3

444.0

102.3
27%
403.3
355.9

UMKM

UMKM

CAGR

15%

BANK UMUM
Investasi

12%

Modal Kerja
2011

2012

2013

Penyaluran kredit Investasi UMKM tumbuh 27 %


dan Modal Kerja tumbuh 12 % dalam 3 tahun
terakhir.

Share kredit UMKM terhadap total kredit


perbankan menurun dari level 20% menjadi 18%
sejak16
2011.
Page

2011

2012

2013

Sumber : Bank Indonesia

NPL kredit UMKM lebih tinggi


dibandingkan NPL perbankan umum,
namun masih dalam kondisi relatif aman

Pembiayaan UMKM oleh perbankan (2)


Pinjaman UMKM Per Sektor (RP T)
Sektor PHR

40.19
Other services
62.29

trade,hotel&resto

85.18

manufacturing
341.19

262.58

Business services

Construction
Mining

212.46

Transportation
60.09
59.50
52.23
30.66
24.28

3.94 18.40
1.22
29.79

2011

Page 17

45.82

40.24
30.59

5.43 20.68

38.78
4.75

43.61

24.35 1.75
51.90

2012

2013

1.47

Sumber : Bank Indonesia

electricity,gas & water


Agriculture

mendominasi
pembiayaan UMKM
nasional (56%) atau
naik dari tahun 2011
yang hanya 46.4%.

Sebaliknya porsi
pembiayaan ke sektor
industri manufaktur
menurun dari 11.4%
menjadi hanya 9.9%.

Pertumbuhan
tertinggi kredit
UMKM di sektor
pertanian (32%) dan
terendah di sektor
manufaktur (7.3%)

NPL UMKM relatif terjaga dengan baik


Semua sektor memiliki rasio NPL yang rendah kecuali sektor konstruksi. Rendahnya NPL
menunjukkan risiko pembiayaan hampir di semua sektor relatif aman.

NPL Ratio SME by Sector


6%
5%

4%
3%
2%

2011

1%

2012

0%

2013

PageSumber
18 : Bank Indonesia

Inventarisasi masalah pembiayaan UMKM


1. Salah persepsi bahwa kredit program
adalah hibah yang tidak perlu
dikembalikan.

5. Pelaku UMKM lebih memerlukan


fleksibilitas terkait dengan besaran bunga
kredit dan ketentuan agunan tambahan
yang diperlukan.

2. Penerapan agunan yang cukup


memberatkan bagi debitur.

3. Melekatnya pandangan bahwa prosedur


dan persyaratan kredit perbankan relatif
rumit dan birokratis sehingga pelaku
UMKM yang feasible namun belum
bankable cenderung menjauhi
perbankan.

6. Bunga KUR yang dikenakan pada debitur


dirasakan masih tinggi.

7. Kualitas SDM, layanan, maupun


infrastruktur Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) sebagai mitra penyalur kredit
belum terstandarisasi.

8. Kredit program biasanya bersifat top down


4. Terbatasnya tenaga pemasaran kredit
program untuk UMKM mengingat kredit
program atau kredit bersubsidi harus tetap
dilaksanakan sesuai prinsip kehati-hatian
sehingga diperlukan kompetensi tenaga
kerja yang memadai.
Page 19

(kriteria penerima kredit program tanpa


melibatkan pihak bank).

9. Belum banyaknya perusahaan penjaminan


kredit (terutama di daerah) untuk
mendukung kredit UMKM.

Mengoptimalkan peran perbankan


Pembinaan
kepada
pelaku usaha

Penyaluran
Kredit

Bank memiliki kewajiban membina pelaku usaha yang

memiliki potensi, namun belum dikembangkan dengan


baik.
Proses pembinaan dilakukan seiring dengan penyaluran
kredit baik modal kerja maupun investasi.

Portofolio kredit UMKM minimal 20% dari total kredit


(aturan BI)

Penurunan ATMR untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR)


Penurunan
perhitungan
ATMR
Page 20

dengan adanya penjaminan oleh Askrindo dan


Jamkrindo (dari sebelumnya 75% menjadi hanya 25%).
Kemungkinan diturunkannya perhitungan ATMR atas
kredit UMKM yang mengikuti kriteria KUR untuk
dijamin oleh perusahaan asuransi di luar Askrindo,
sepanjang perusahaan asuransi tersebut dapat
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Prospek BPR

Profil perbankan Indonesia


Definisi menurut UU Perbankan No. 10 Tahun1998:

Definisi Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Definisi Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Sumber: Makalah HIMBARA dalam FGD-OJK, untuk masukan MP2I, Jakarta, 8 April 2014

22

Enabling inclusive economic growth

Sumber: Makalah Dr. Darmin Nasution; Mandiri Institute; Mei 2014

23

Prospek mobile banking (financial inclusion)


Mobile number as account number
High mobile penetration and faster smartphone adoption

Sumber: Makalah Dr. Darmin Nasution; Mandiri Institute; Mei 2014

24

Pasar perbankan Indonesia yang prospektif (1)


Indonesian banking sector penetration is relatively low compared with ASEAN-5
Countries

Sumber: Makalah Dr. Darmin Nasution; Mandiri Institute; Mei 2014

25

Pasar perbankan Indonesia yang prospektif (2)


and so does the accesss to the financial sector

Sumber: Makalah Dr. Darmin Nasution; Mandiri Institute; Mei 2014

26

Profil UMKM di Indonesia


The role of micro and small sector in absorbing labor is quite big, approximately
around 99 million workers (94% from total labor force) in 2011

Sumber: Makalah Dr. Darmin Nasution; Mandiri Institute; Mei 2014

27

Prospek Indonesia 2010-2030


Looking forward: growth will be mainly
outside Java
GDP development, 201030

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

28

Prospek pasar konsumer Indonesia 2010-2030

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

29

Prospek tabungan & investasi dan sektor eceran

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

30

Pertumbuhan dana dan kredit tertinggi di ASEAN-5

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

31

Prospek perluasan jaringan: accesss to finance

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

32

Prospek pasar Un-banked people

23mn people

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

33

Perbankan Indonesia tumbuh tercepat dan terbesar di ASEAN-5

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

34

Diferensiasi perbankan Indonesia

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

35

Perkembangan jumlah kantor cabang

Sumber: Makalah McKinsey Global Institute; Mandiri Institute; Mei 2014

36

Penetrasi produk keuangan di Indonesia

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

37

Sebaran bank masih terkosentrasi di pulau Jawa

Sumber: Makalah HIMBARA dalam FGD-OJK, untuk masukan MP2I, Jakarta, 8 April 2014

38

Kecenderungan transaksi perbankan masa depan

Sumber: Makalah HIMBARA dalam FGD-OJK, untuk masukan MP2I, Jakarta, 8 April 2014

39

Masalah strategis BPR terkini (1)

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

40

Masalah strategis BPR terkini (2)

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

41

Masalah strategis BPR terkini (3)

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

42

Arah & strategi pengembangan BPR (1)

1. Sumber Daya Manusia


(SDM)
2. Permodalan (CAR)
3. Teknologi Informasi (TI)
4. Good Corporate
Governance (GCG)
PERENCANAAN STRATEGIS
Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

43

Arah & strategi pengembangan BPR (2)


Menyiapkan SDM BPR yang handal & profesional

Sumber: Makalah DR. I. Supomo: Tantangan BPD ke Depan dan Kesiapan SDM; Batam, 13 Desember 2013

44

Arah & strategi pengembangan BPR (3)


CAPITAL PLANNING

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

45

Arah & strategi pengembangan BPR (4)

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

46

Arah & strategi pengembangan BPR (5)

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

47

Arah & strategi pengembangan BPR (6)


E-BANKING

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

48

Arah & strategi pengembangan BPR (7)

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

49

Cacatan penutup: Faktor Kunci Keberhasilan BPR


Strategic Planning in Strategic Issues

Sumber: Makalah OJK, Modernisasi, memperkuat dan meningkatkan daya saing BPR, Solo, 20 Januari 2014

50

Sukses untuk
kita semua.

51

Anda mungkin juga menyukai