Anda di halaman 1dari 4

A.

Obat anti aritmia


1. Definisi
Aritmia (a+ritmik+mia) merupakan suatu kondisi jantung yang berkontraksi dengan
ritme yang tidak beraturan. Dalam hal ini dapat lebih cepat (takiaritmia) ataupun lebih
lambat (bradiaritmia), walaupun lebih umum yang mengalai percepatan ritme jantung.
Penyebab utama dari aritmia adalah gangguan dalam penjalaran stimulus kontraksi
jantung yang melibatkan ion-ion tertentu yaitu Na+, K+, Cl-, serta Ca2+ (Efendy, 2011).
2. Obat
Obat anti aritmia dapat digolongkan menjadi beberapa kelas (FK UI, 2012) :
a. Klasifikasi dan mekanisme kerja
Tabel. Kelas dan mekanisme kerja obat antiarirmia (FK UI, 2012)
Kelas
1
A

Mekanisme Kerja
Obat
Penyakit kanal natrium
Depresi sedang fase 0 dan konduksi lambat Kuinidin, prokainamid,

(2+), memanjangkan repolarisasi.


disopiramid
Depresi minimal fase 0, dan konduksi Lidokain,

lambat (0- 1+), mempersingkat repolarisasi tokainid


Depresi kuat fase 0, konduksi lambat (3+ - Enkainid,
4+), efek ringan terhadap repolarisasi.

Penyekat adrenoreseptor beta

Memanjangkan repolarisasi

Penyekat kanal Ca

2+

fenitoin,
flekainid,

indekainid, propefanon
Propanolol, asebutolol,
esmolol
Amiodaron,

bretilium,

sotalol
Verapamil, diltiazem

b. Sediaan Dosis dan cara pemberian


Kelas
1 A

Nama obat
kuinidin

Sediaan dan dosis


Per oral : 200-300 mg (3-4 kali/ hari)

Cara pemberian
Per-oral
Dalam keadaan
tertentu dapat
diberikan : IV dan

Prokainamid

Tablet dan kapsul 250-500 mg

IM
Peroral

Tablet lepas lambat 500-1000 mg

IV/IM

IM/IV 100/500 mg/ml

Disopiramid

Sediaan tablet 100/500 mg

Peroral

Dosis total harian : 400 800mg


B

Lidokain

IV : 0,17-1,4 mg/KgBB (7-10 jam)


Infuse cepat (infus
IM : 4-5 mg/KgBB (efektif 15 menit,
IV dengan kecepatan
max 90 menit)
tetap)

Fenitoin

IV intermitten : 100 mg/5 menit


Dosis maximum : 700 mg
Peroral : 300-400 mg/hari
Tablet : 400 mg dan 600 mg
Dosis : 400-600 mg/ 8 jam
Dosis maximum : 2400 mg
Tablet : 50, 100, 150 mg
Dosis awal : 2x 10 mg/ hari, dan

Tokainid
C

Flekainid

dinaikan

Enkainid
Propanolol
Asebutolol
2
Esmolol
Bretilium

setiap

hari

Per oral
IV
Peroral
Per oral

dengan

menambah 100 mg.


Dosis maximu : 400-600 mg/hari
Kapsul : 25, 35, 50 mg
Dosis : 3-4 x 50 mg/hari
Per oral : 10-1000 ng/ml
Sensitive : 30-320 mg/hari
IV 1-3 mg
Dosis awal : 2 x 200 mg
Dinaikan perlahan mencapai 600-

Peroral
Per oral
IV
Per oral

1200 mg
IV pada jangka pendek atau kegawat IV
daruratan takikardi
Larutan : 50 mg/ml
Diencerkan : 10 mg/kgBB
Dosis : 5-10 mg/KgBB (10-30
menit)
IM : 5-10 mg/KgBB (diulang 1-2

Amiodaron

jam)
Tablet 200 mg
Per oral
Dosis 600-800 mg/hari (selama 4

Sotalol

minggu)
2x 80-320 mg
Dosis awal : 2x 80 mg/hari (dosis
ditambah tiap 3-4 hari)

Verapamil
4
Diltiazem

IV : 5-10 mg (2-3 menit)


IV
Untuk mengendalikan flutter : 10 mg
(2-5 menit) diulang dalam 30 menit.
IV : 60-90 mg tiap 6 jam

IV

c. Efek Samping Obat


Table . efek samping obat (FK UI, 2012)
Kelas
1 A

Nama obat
kuinidin

Efek Samping Obat


ESO cardiovascular :
a.
b.
c.
d.
e.

Pelebaran dan pemajangan kompleks EKG QRS dan Q-Tc


Blockade nodus SA dan AV
Aritmia ventrikel
Asistol
Memperlambat frekuensi denyut atrium pada fibrilasi

atrium takikardi, paradoksal di ventrikel


f. Takikardi ventrikel polimorfik
B

Prokainamid

ESO lain : tinnitus, tuli, penglihatan kabur, gangguan saluran cerna


ESO cardiovascular :
a. EKG mirip kuinidin
b. Memperlambat frekuensi denyut atrium pada fibrilasi
atrium takikardi, paradoksal di ventrikel
c. Pemakaian IV akan menyebabkan hipotensi
d. Menurunkan kerja jantung
ESO lain : gejala saluran cerna (anoreksia, mual), SSP (pusing,
halusinasi), SLE
Mulut kering, konstipasi, penglihatan kabur, hambatan miksi

Disopiramid

Lidokain

a.
b.
c.
d.

Fenitoin

a. Gejala SSP pada pengobatan jangka panjang (ngantuk,

Tokainid

b.
a.
b.
c.
d.

Pada SSP (disosiasi, parestesia, mengantuk dan agitasi).


Pendengaran berkurang
Disorientasi
Kedutan otot

nistagmus, vertigo)
Gejala neurologi pada pengobatan jangka pendek
Gejala SSP (pusing, ringan kepala dan tremor)
Saluran cerna (mual muntah anoreksia)
Agranulotosis
Depresi sum-sum tulang

Flekainid
Enkainid

e. Sepsis dan kematian


Semua obat kelas IC menimbulkan efek samping yang sama, pada
jantung : efek proaritmia pada pasien yang mengalami ventrikel
maligna, kematian dan henti jantung mendadak pasa pasien yang

Propanolol
Asebutolol
Esmolol
Bretilium
Amiodaron

3
Sotalol

Verapamil
Diltiazem
4

mengalami IMA, disfungsi sinus.


a. Hipotensi / gagal ventrikel kiri
b. Blockade AV dan asistol
c. Penghentian mendadak menyebabkan memperberat angina
dan aritmia jantung dan menimbulkan IMA
Pemberian IV cepat menyebabkan : mual dan muntah
Efek dapat terjadi pada berbagai organ sampai kematian.
a. Gangguan paru kematian
b. Gangguan fungsi hati jarang kematian
c. Fotosensitivitas kulit, kulit berwarna biru
d. Kelainan uji fungsi thyroid dan hyperthyroid pada
a.
b.
c.
d.
e.
a.

pengobatan jangka panjang


Gagal jantung
Proaritmia
Bradikardia
Torsades de pointes
Interval Q-Tc memanjang dengan jelas
Diberikan IV akan menyebabkan peningkatan frekuensi

denyut ventrikel
b. Pada pasien takikardia ventrikel akan menyebabkan :
hipotensi berat atau fibrilasi ventrikel
c. Pada usia >60 tahun akan menyebabkan : gagal jantung,
blockade AV node, bradikardia sinus, hipotensi.
d. Efek samping saluran cerna : konstipasi

Dapus :
Efendy, Putra. 2011.

Obat Cardiovascular. Semarang : Staff Pengajar

Universitas Diponegoro (diakses pada : undip.ac.id).

Anda mungkin juga menyukai