Dr Ahsanudin A, SpOG
TUJUAN
Melahirkan bayi sehat
Mencegah intrapartum fetal death
A.Teknik Auskultasi
Penolong persalinan melakukan:
Dengan Doppler atau Laennec
Teknik auskultasi
Palpasi kontraksi
Cara auskultasi
Lakukan selama 1 menit penuh setelah
kontraksi
-Setiap 30 menit pada fase laten
-Setiap 15-30 menit pada fase aktif
-Setiap 15 menit pada kala II
belum mengejan
-Setiap 5 menit pada kala II saat
mengejan
B. Pemeriksaan Mekoneum
Terdapat pada 10% dari semua persalinan
Pada kebanyakan kasus janin tidak
hipoksik
Bayi prematur <34 minggu mungkin tidak
dapat mengeluarkan mekoneum bila
hipoksik
Mekoneum
Mekoneum yang segar, kental, dan
berwarna hijau mungkin merupakan
indikasi adanya hipoksia janin hingga
terbukti tidak
Keluarnya mekoneum selama persalinan
harus dianggap sebagai indikator untuk
pengawasan denyut jantung janin
C. Pemeriksaan CTG
Cardio: jantung janin
Tokos: kontraksi uterus
Gambaran reaksi denyut jantung janin terhadap
kontraksi uterus
NST
NST REAKTIF
NST Reaktif
Paling sedikit 2 kali gerakan janin diikuti
diikuti akselerasi dalam 20 menit
15 bpm atau lebih, paling sedikit 15 detik
Non-Reaktif: Fetal compromise, Ibu
memakai sedative, janin tidur, kelainan
kardiovaskuler
Rate
110 kali permenit sampai 160 kali
permenit
>160/menit takikardi
<110/menit bradikardi
Respon hipoksia normal: takikardi
Variablity
Undetectable
Minimal, 5 beat/minute
Moderate, 5-25 beat/minute
Marked >25 beat/minute
Sinusoidal pattern
Akselerasi-Deselerasi
Peningkatan frekuensi denyut jantung
janin di atas baseline respon fisiologis
janin terhadap hipoksia
Penurunan frekuensi denyut jantung janin
di bawah baseline
Deselerasi Hipoksik
Kembali ke nilai dasar dengan lambat
(konsisten dengan reoksigenasi gradual)
Keterlambatan >= 30 detik untuk kembali
ke nilai dasar (reoksigenasi setelah
kontraksi berakhir)
Takikardi
Bradikardi
Hasil CTG
Normal: 4 Kriteria normal
Suspicious: 1 Nonreassuring
Patologis/Fetal Distress: 2 Nonreassuring,
1 abnormal
Kesimpulan
Normal
Suspicious
Patologis (Fetal distress)