Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah PBM Biologi II yang Dibina oleh
Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc. Ph.D dan Dr. Hadi Suwono, M.Si.
Oleh:
Kelompok IV / Kelas A
Ibnu Maulana
140341806997
Mardiana
140341807227
Murni Thalib
140341807064
Yulya Fatma
140341807254
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat dan karunia yang Allah SWT
berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pembelajaran Biologi Abad 21. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW, karena beliau kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada
mata kuliah PBM Biologi II pada Pendidikan Biologi Program Magister
Universitas Negeri Malang. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, antara lain:
1. Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc. Ph.D dan Dr. Hadi Suwono, M.Si selaku
dosen pembina matakuliah PBM Biologi II.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan makalah
ini.
Semoga semua bantuan dan dukungan yang telah diberikan bernilai ibadah
disisi Allah SWT. Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini dengan sebaik
mungkin dan menyadari tentu ada kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Biologi Abad 21 .....................................................................................
14
28
30
B. Saran ....................................................................................................
30
31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan
ekonomi,
teknologi,
informasi,
demografi
dan
politik
menimbulkan kekuatan untuk mengubah cara seseorang untuk bekerja dan hidup.
Pendidikan, layaknya bisnis harus beradaptasi terhadap kondisi perubahan yang
terjadi. Wajah sistem pendidikan sekarang tidak relevan kecuali kalau kita
menjembatani celah antara bagaimana kehidupan siswa dengan bagaimana
mereka belajar. Sekolah berjuang untuk memelihara langkah dengan kecepatan
yang cukup mengherankan dari perubahan pada kehidupan siswa di luar sekolah.
Seiring dengan perkembangan tekonologi dan banyaknya temuan teknologi,
serta masih kurangnya kemauan dan kemampuan kita untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan diri sangat terbatas. Oleh karena itu, pembelajaran
yang dilakukan diupayakan untuk menghasilkan learning outcome yang sesuai
dengan permintaan dunia kerja. Pendidikan dan pembelajaran hendaknya
mempersiapkan peserta didik karena peserta didik nantinya akan hidup sebagai
orang dewasa yang banyak tugas (multitasking), banyak aspek (multifaceted),
dikendalikan oleh tekonologi (technology driven), sangat beragam (diverse), dan
bersemangat (vibrant).
Biologi sebagai salah satu disiplin ilmu memiliki peranan penting dalam
kehidupan. Perkembangan Biologi yang sangat pesat pada abad ke-21 ini
mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia khususnya dalam menghadapi
era global. Biologi abad 21 sudah diarahkan kepada pengembangan ilmu yang
memanfaatkan teknologi dan berintegrasi dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya.
Oleh karena itu, pada makalah ini dibahas bagaimana peranan biologi pada abad
21 dan pembelajaran biologi pada abad 21.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dibahas
diantaranya sebagai berikut.
1. Bagaimana peran biologi pada abad 21?
berikut.
1.
2.
3.
4.
29. BAB II
30. PEMBAHASAN
31.
A. Peran Biologi Pada Abad 21
32.
sangat kuat, membuat akses informasi yang sangat cepat, sama halnya dengan
biologi, kombinasi dengan meningkatnya pengalaman untuk menggabungkan,
memprediksi, dan memanipulasi karakteristiknya, dapat membuat sumber biologi
diperoleh untuk aplikasi dengan kawasan yang luas. Komite menyimpulkan
bahwa kehidupan sains mencapai titik dimana sebuah tingkatan baru dari
penemuan adalah mungkin, sebuah tingkatan yang membangun kekuatan dari
pembentukan riset tradisional tetapi menyediakan kerangka untuk menggambar
kekuatan dan fokus mereka pada pertanyaan besar yang jawabannya akan
memberikan banyak keuntungan praktis. Kita sebut tingkatan baru dari penemuan
New Biology dan percaya bahwa itu memiliki potensi untuk mengambil alih
tantangan daripada yang pernah sebelumnya.
34.
disebut
mengkombinasikan
naturalis
obsevasi
dan
dari
mereka
biologi,
mendalami
geologi,
interdisiplin
ilmu,
dan
untuk
fisika
pertanyaan bertingkat yang baru, interdisiplin, dan secara khusus, cara kuantitatif
(Gambar 1).
35.
36.
37.
21st
39.
38.
Century
Sebagaimana ilustrasi pada Gambar 1, New Biology menyandarkan
diri pada integrasi pengetahuan dari banyak disiplin ilmu untuk memperoleh
pemahaman yang mendasar dari sistem biologi. Pemahaman yang mendasar dari
perkembangan biologi berbasis penyelesaian untuk masalah sosial dan juga
balikan untuk memperkaya disiplin saintifik individu untuk berkontribusi dalam
wawasan baru. Jika kita membandingkan pemahaman terhadap subdisiplin ilmu
untuk memasangkan puzzle jigsaw secara besar-besaran, setiap subdisiplin dari
biologi memiliki pasangan dari puzzle. Tentu saja, sistem biologi menjadi suatu
yang kompleks dimana seperti penemuan utama baru yang masih diungkapkan,
dan penemuan baru sering datang dari indiviual saintis yang membuat loncatan
intelektual dari sistem partikular yang mereka pelajari menjadi wawasan yang
menerangi banyak proses biologi (Committee on a New Biology for 21 st Century,
2009).
40.
Pada
pengembangan
mikro-tingkat,
dan
penggunaan
sebuah pendekatan Biologi Baru. Inti dari Biologi baru adalah re-integrasi
subdisiplin biologi, lebih integrasi dengan ilmu fisika dan komputasi,
matematika, dan rekayasa dalam rangka untuk merancang pendekatan
baru yang mengatasi tradisional dan sistem tingkat pertanyaan dibaru,
interdisipliner, dan khususnya, cara kuantitatif. Biologi baru bergantung
pada mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk
memperoleh pemahaman yang lebih dalam sistem biologi. Munculnya
pendekatan Biologi Baru yang akan mengatasi masalah-masalah sosial
yang luas dan menantang.
44.
B. Karakteristik Pembelajaran Abad 21
45.
pada abad ke-21 merupakan abad pendidikan. Pada masa itu pendidikan
merupakan hal yang sangat diperhatikan dan dinomer satukan. Hal
tersebut dikarenakan pengetahuan menjadi landasan utama segala aspek
kehidupan. Hasil pendidikan yang diharapkan adalah anak didik dapat
terefleksi pada profil lulusan yang memiliki karakter: rasa menghargai
keberadaan dirinya sendiri, rasa percaya diri, komunikatif, kemampuan
berpikir kritis, jiwa kebersamaan, rasa dan jiwa bertanggung jawab,
kepekaan dan komitmen sosial, pemahaman terhadap sistem politik dan
budaya, mampu berpikir ke depan (visi), mampu berkreasi dan
berimajinasi, serta mampu melakukan refleksi dan evaluasi.
46.
Dalam keluarga dan masyarakat maupun sekolah sebagai
satu-satunya jalur yang dapat ditempuh untuk mencetak generasi yang
akan mengukir profil atau status atau karakter bangsa Indonesia, di era
modren ini nampaknya mulai mengalami erosi. Kelemahan sistem
pendidikan saat ini antara lain disebabkan oleh peran keluarga terutama
orang tua yang tidak optimal sebagai pendidik, misalnya karena maraknya
konsep gender. Jaminan bahwa setiap anak akan mendapat pendidikan
yang baik dan benar masih perlu dipertanyakan. Pelayanan dan pendidikan
di lingkungan luar sekolah khususnya keluarga mendidik para generasi
mulai bayi, balita, anak-anak sampai dewasa sebagian dilihat masih
bersifat materilistis dan memanjakan si anak tanpa mendidik anak menjadi
dengan
kemajuan
dan
tuntutan
zaman.
Salah
satu
mengelola,
dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara
lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan
kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat
berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah
dari gurunya.
3. Collaboration
51.
Siswa menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan
empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Siswa juga
menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada
tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai
standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain;
memaklumi kerancuan.
4. Critical Thinking and Problem Solving
52.
Siswa berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk
akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami
interkoneksi antara sistem. Siswa juga menggunakan kemampuan yang
dimilikinya
untuk
berusaha
menyelesaikan
permasalahan
yang
untuk
mengakses,
mengelola,
mengintegrasikan,
dan
10
terjadi,
dengan
mempertimbangkan
saling
keterkaitan
dan
Kemampuan
menalar
memungkinkan
siswa
merancang,
yang
diterjemahkan
sebagai
11
dengan
menggunakan
teknologi.
Hal
ini
meliputi
Tools
yang
diterjemahan
sebagai
keterampilan
membangun
suatu
produk
autentik
dengan
12
kemampuan
untuk
menentukan
prioritas,
mengembangkan
13
58.
memanfaatkan
teknologi
yang
membantu
14
Pembelajaran
Biologi
abad
ke-21
membutuhkan
15
64.
Blended
learning
untuk
mendukung
karakteristik
kerja
yang
mengakomodasi
kompeten.
kegiatan
Salah
proyek
satu
dan
dapat
pembelajaran
yang
digunakan
untuk
(tanpa
tahun),
proyek
yang
didesain
dengan
baik
a
b
efektif,
metakognisi,
dan
keterampilan-keterampilan
yang
16
68.
70.
72.
73.
17
lama
tujuan
pendidikan
sains.
Namun,
metode
untuk
(TRIZ),
yang
sudah
mapan
di
bidang
engineering,
baru
atau
menggunakan
cara
baru
untuk
18
sosial.
Ketika
siswa
melakukan percobaan
mereka
19
hipotesis,
mengakses
dan
menganalisa
data,
membuat
lebih
Siswa menghubungkan ide-ide yang telah ditemukan menggunakan grafik atau
peta pikiran
Siswa menuliskan pernyataan tentang pertanyaan inkuiri yang dapat diuji
(hipotesis)
Siswa memilih satu atau lebih website untuk menguji hipotesisnya dan
f
g
20
82.
83.
84.
85.
86.
pembelajaran
dilakukan
pembelajarana
online
tatap
dan
dalam
muka.
campuran
antara
Pembelajaran
yang
21
b
c
efisiensi pembelajaran.
Pembelajaran yang menggabungkan online (biasanya diskusi online) dan tatap
muka
Kombinasi antara berbagai pendekatan pembelajaran.
88.
Dalam merencanakan pembelajaran yang menerapkan
blended learning, dilakukan perencanaan secara individu oleh guru.
Perencanaan yang dapat dilakukan untuk menerapkan blended learning
dalam pembelajaran meliputi pemilihan perangkat hardware dan software,
menentukan sesi pembelajaran dan situs apa saja yang akan dikunjungi,
serta menentukan pengukuran untuk aktivitas siswa selama pembelajaran
online (Hartford Public Schools, 2012).\
89.
Zurita, dkk (2014) telah membuktikan bahwa lingkungan
belajar yang menggunakan blended learning dapat meningkatkan
pembelajaran bermakna dan pengembangan keterampilan abad 21. Pada
level pendidikan tinggi, blended learning dapat meningkatkan kemampuan
berkomunikasi,
literasi
informasi
dan
ICT,
serta
kebermankaan
22
mengacu
pada
23
24
jaringan
dll,)
untuk
berkomunikasi,
berkolaborasi,
untuk
25
26
siswa
untuk
'keterampilan
abad
ke-21
untuk
dengan
Internet
itu
sendiri
juga
menyediakan
forum
untuk
27
kreatif
membutuhkan
struktur
dan
intensionalitas dari guru dan siswa dan dapat belajar melalui disiplin
(Robinson, 2001). Memberikan pembelajaran yang relevan dengan
kehidupan mereka, mereka lebih intrinsik termotivasi untuk belajar dan
menggunakan pengetahuan mereka untuk menemukan pemahaman kreatif
(Csikszentmihalyi, 2008). Membantu siswa mengembangkan mental
positif tentang kemampuan mereka untuk mengembangkan kreativitas
mereka dengan cara mengidentifikasi kreativitas mereka sehingga dapat
membantu siswa mengenali kapasitas kreatif mereka sendiri ketika mereka
belum mengetahuinya.
D. Tujuan Belajar Abad 21
105.
Belajar abad 21 diupayakan untuk mengembangkan keterampilan
peserta didik dalam upaya mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di dunia
global. Pengenalan teknologi, penggunaan partikuler komputer telah mengubah
cara pekerja memainkan tugas mereka dan tipe pelatihan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Penelitian menunjukkan
penggunaan komputer mengeliminasi kebutuhan manusia untuk memainkan tugas
yang melibatkan memecahkan masalah sehari-hari atau mengkomunikasikan
informasi secara berterus terang. Keterampilan pemecahan masalah yang bukan
masalah keseharian, komunikasi kompleks, dan keterampilan sosial menjadi nilai
yang meningkat dalam ketenagakerjaan. Lapangan kerja modern membutuhkan
pekerja yang memiliki keterampilan kognitif dan afektif. Seiring merujuknya ke
keterampilan
abad
21,
beberapa
keterampilan
termasuk
keterampilan
28
106.
Satu
tema
dari
workshop
yang
menjelaskan
sepenuhnya
yang
dapat
meningkatkan
nilai:
kemampuan
beradaptasi,
131.
BAB III
132.
PENUTUP
133.
B. Kesimpulan
1. Biologi menjadi lebih interdisipliner, oleh kebutuhan menggabungkan
sebelumnya bidang yang berbeda untuk menciptakan sebuah pendekatan
Biologi Baru. Inti dari Biologi baru adalah re-integrasi subdisiplin biologi,
lebih integrasi dengan ilmu fisika dan komputasi, matematika, dan rekayasa
dalam rangka untuk merancang pendekatan baru yang mengatasi tradisional
dan sistem tingkat pertanyaan dibaru, interdisipliner, dan khususnya, cara
kuantitatif.
2. Ada enam unsur pembelajaran abad 21 diantaranya critical thinking and
doing (bertindak dan berpikir kritis), creativity (kreativitas), collaboration
(bekerja kolaboratif), cross-cultural understanding (pemahaman lintas
budaya),
communication
(berkomunikasi),
computing
(menguasai
mampu
membantu
peserta
keterampilannya.
136.
137.
138.
30
didik
dalam
mengembangkan
139.
140.
DAFTAR RUJUKAN
141.
142. Chuo,Lee and Osman,K.2013. A Conceptual Framework for the Integration
of 21st Century Skills in Biology Education. Research Journal of Applied
Sciences, Engineering and Technology 6(16): 2976-2983, 2013 ISSN: 20407459; e-ISSN: 2040-7467 Maxwell Scientific Organization, 2013
143.
144. Committee on a New Biology for 21st Century. 2009. A New Biology for the
21st Century. Washington DC: The National Academis Press.
145.
146. Darling-Hammond, Linda. 2006. Constructing 21st Century Teacher
Education. (Online). http://chalkboardproject.org/wpcontent/uploads/2010/12/Constructing-21st-Century-Tchr-Ed.pdf. Diakses
tanggal 22 Januari 2015.
147.
148.
Djohan, Sugandawaty Tjut. 1995. Biologi abab XXI: Sebuah Perspektif.
Makalah disampaikan dalam Simposium dan Lokakarya Seminar Ilmiah
XII dan Kongres Biologi XI. Tidak diterbitkan. (Diakses dari www.
digilibugm.ac.id. tanggal 20 Januari 2015).
149.
150. Hartford Public Schools. 2014. 21st Century Learning Environment and
Blended
Instruction
Workshop.
(Online).
http://www.sde.ct.gov/sde/lib/sde/pdf/
alliance_districts/convening/21st_century_learning_environment.pdf.
Diakses tanggal 25 Januari 2015.
151.
152. Kaser, Hafize dan Karahoca, Dilek. 2010. Designing a Project Management
E-Course By Using Project Based Learning. (Online). http://www.research
gate.net/publication/229364376_Designing_a_project_management_ecourse_by_using_project_based_learning. Diakses tanggal 25 Januari 2015.
153.
154. Kuhlthau, C. C., Maniotes, L. K., dan Caspari, A. K. 2007. Guided Inquiry
Learning in The 21st Century. Westport: Libraries Unlimited.
155.
156. National Academy Foundation. tanpa tahun. PBL Guide - Project-Based
Learning: A Resource for Instructors and Program Coordinators. (Online).
http://naf.org/files/PBL_Guide.pdf. Diakses tanggal 22 Januari 2015.
157.
158. National Research Council. 2011. Assessing 21st Century Skills: Summary
of a Workshop. J.A. Koenig, Rapporteur. Committee on the Assessment of
21st Century Skills. Board on Testing and Assessment, Division of
Behavioral and Social Sciences and Education. Washington, DC: The
National Academies Press.
159.
31
160. Rosefsky, A and Opfer, D. 2012. Learning 21st-Century Skills Requires 21st
Century Teaching. Director of RAND Education and RAND Distinguished
Chair in Education at RAND Corp., Santa Monica, Calif.
161.
162. Susilo, Herawati. 2014. Pembelajaran Biologi/IPA untuk Generasi Abad 21.
Makalah disampaikan dalam Seminar dan Workshop Nasional Biologi/IPA
dan Pembelajarannya. Tidak diterbitkan. (.
163.
164. Tilaar. H.A.R. (1990). Pendidikan Dalam Pembangunan Nasional
Menyongsong Abad 21. Jakarta: Balai pustaka
165.
166. Watson, John. 2008. Blended Learning: The Convergence of Online and
Face-to-Face
Education.
(Online).
http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED509636.pdf. Diakses tanggal 25 Januari
2015.
167.
168. Zurita, Gustavo, dkk. 2014. A Blended Learning Environment for
Enhancing Meaningful Learning Using 21st Century Skills. (Online).
http://link.
springer.com/chapter/10.1007/978-3-662-44188-6_1#page-1.
Diakses tanggal 25 Januari 2015.
169.
32