Latar Belakang Diagnosis masyarakat-pneumonia (CAP) sering dibuat berdasarkan
tanda-tanda klinis dan gejala serta laboratorium dan tes radiografi. Beberapa tes laboratorium termasuk analisis gas darah (AGD) dapat membantu dalam menegakkan diagnosis. Single yang paling langsung dan berguna BGA adalah dioksida ketegangan karbon arteri (PCO2). Ini langsung mencerminkan kecukupan ventilasi alveolar dan secara tidak langsung dapat mencerminkan tingkat keparahan penyakit. Tujuan Untuk menentukan perbedaan tanda-tanda klinis dan fitur toraks di rumah sakit anak-anak CAP dengan tingkat PCO2 rendah dan normal tingkat PCO2 tinggi. Metode Pasien dengan CAP di bangsal anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi yang terdaftar antara Juli 2009 dan November 2009. Pasien dikategorikan sebagai kelompok dengan tingkat rendah PCO2 (<35 mmHg) dan kelompok dengan normal tingkat PCO2 tinggi ( 35mmHg ). Semua data, termasuk tanda-tanda klinis, hasil laboratorium, dan fitur radiologis pada penerimaan dibandingkan antara kelompok. Hasil Tiga puluh pasien yang terdaftar; 20 pasien milik kelompok tingkat PCO2 rendah dan 10 pasien milik kelompok tingkat PCO2 normal tinggi. Kelompok dengan PCO2 rendah memiliki tingkat signifikan lebih rendah pernapasan (P = 0,047), tingkat pH darah tinggi (P = 0,044), dan dada yang lebih baik fitur X-ray (P = 0.010) pada masuk dibandingkan dengan kelompok dengan normal tingkat PCO2 tinggi. Kesimpulan tingkat PCO2 rendah mencerminkan ventilasi alveolar yang lebih baik pada anak-anak dengan CAP seperti yang dijelaskan oleh tingkat pernapasan bagian bawah dan dada fitur X-ray yang lebih baik. [Paediatr Indones. 2010; 50: 207-13].