Anda di halaman 1dari 4

Mini Clinical Examination

EKSTRAKSI IUD

OLEH :
Sonya Hardi
BP : 0810313214
PRESEPTOR
dr.Syamel Muhammad, Sp.OG

BAGIAN ILMU KESEHATAN OBSTETRI GINEKOLOGI


RSUP DR.M.DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2014

EKSTRAKSI IUD

No
.

Identitas Pasien

Dasar Diagnosis

Pemeriksaan
Penunjang

Tindakan

1.

Rosmini/ 53
tahun / 887012

Menopause

Ekstraksi IUD

DISKUSI
IUD (Intra Uterine Device) merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke
dalam rahim dengan tujuan untuk mencegah kehamilan, yang bersifat reversibel dan
berjangka panjang serta dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. IUD terbuat
dari plastik elastik yang dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. Lilitan logam
menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan waktu penggunaan dapat mencapai 2 10 tahun,
dengan metode kerja mencegah masuknya spermatozoa ke dalam saluran tuba.

Beberapa mekanisme kerja AKDR dalam pencegahan kehamilan adalah sebagai


berikut :
1. Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga implantasi sel telur
yang telah dibuahi terganggu.
2. Produksi lokal prostaglandin yang meninggi yang menyebabkan terhambatnya implantasi.
3. Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi di dalam endometrium.
4. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba fallopi.
5. Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.
Secara garis besar IUD dibagi menjadi dua, yaitu non hormonal dan hormonal. IUD
non hormonal diklasifikasikan lagi menurut bentuknya dan tambahan atau metal. Menurut
bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu bentuk terbuka (oven device), seperti Lippes Loop,
CUT, Cu-7, Marguiles, Spring Coil, Multiload, dan Nova-T serta bentuk tertutup (closed
device), misalnya Ota-Ring, Atigon, dan Graten Berg Ring. Menurut tambahan atau metal
dibagi menjadi dua, yaitu medicated IUD, misalnya Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220
(daya kerja 3 tahun), Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun), Cu- 7,
Nova T (daya kerja 5 tahun), dan ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun) serta Unmedicated IUD,
misalnya Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, dan Antigon. Sedangkan IUD hormonal
sendiri contohnya seperti Progestasert-T dan LNG-20.
Beberapa keuntungan pengguanaan IUD sebagai kontrasepsi antara lain IUD efektif
segera setelah pemasangan, metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-308A dan
tidak perlu diganti), tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak perlu takut hamil, tidak ada
efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A), tidak mempengaruhi kualitas ASI,
dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak ada infeksi),
dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir), tidak ada
interaksi dengan obat-obat, dan membantu mencegah kehamilan ektopik.
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut rahim masih
terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir
haid.
Pada pasien ini dilakukan ekstraksi IUD karena pasien ini telah mengalami
menopause dan telah menggunakan IUD selama 7 tahun sehingga perlu dilakukan ekstraksi
untuk mencegah terjadinya perlengketan pada cavum uteri.
Langkah-langkah ekstraksi IUD :

Informed consent kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.

Memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan benang IUD.

Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus atau lengkung (ekstraktor)
yang sudah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril dan tarik benang pelan-pelan, tidak boleh
menarik dengan kuat. IUD biasanya dapat dicabut dengan mudah. Untuk mencegah
benangnya putus, tarik dengan kekuatan tetap dan cabut IUD dengan pelan-pelan. Bila
benang putus saat ditarik tetapi ujung IUD masih dapat dilihat maka jepit ujung IUD
tersebut dan tarik keluar.

Jika pencabutan sulit : bila benang IUD tidak tampak, periksa pada kanalis servikalis
dengan menggunakan klem lurus atau lengkung. Bila tidak ditemukan pada kanalis
servikalis, masukkan klem atau alat pencabut IUD kedalam kavum uteri untuk menjepit
benang atau IUD itu sendiri.

Bila sebagian IUD sudah tertarik keluar tetapi kemudian mengalami kesulitan menarik
seluruhnya dari kanalis servikalis, putar pelan-pelan sambil tetap menarik selama klien
tidak mengeluh sakit.

Anda mungkin juga menyukai