Anda di halaman 1dari 21

[Manajemen Keuangan]

[Sumber pendanaan jangka pendek]


Presented By : Dennis Michel
Thie/3103013236

1. Tipe Pendanaan Jangka


Pendek
Ada dua tipe pendanaan jangka pendek berdasarkan kategori
spontanitas terhadap tingkat kegiatan perusahaan, yaitu:
1. Pendanaan spontan (spontaneous financing): jenis
pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat
dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang
2. Pendanaan tidak spontan (non-spontaneous
financing): jenis pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.

2. Pendanaan spontan
(spontaneous financing)
2.1. Jenis Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada
beberapa contoh jenis pendanaan yang spontan: hutang
dagang dan rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran
upah/gaji atau pembayaran pajak). Hutang dagang timbul
karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan
kredit. sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar
setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka
Waktu Kredit

Mengevaluasi tawaran potongan kas


Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan
penjualan kredit (kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah
agar debitur melunasi hutangnya lebih cepat. Biaya ditanggung
oleh kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan
perusahaan (debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya
kesempatan (opportunity cost) yang hilang.
Biaya kredit dagang (Cost of Trade Credit)
kredit dangang biasanya menawarkan diskon bila dibayar lebih
awal.
dinyatakan sebagai termin penjualan: 2/10, net 60, pembeli
menerima 2% diskon bila pembayaran dilakukan dalam 10 hari
dari tanggal transaksi, dan kredit jatuh tempo 60 hari.
biaya kredit berupa kehilangan kesempatan memperoleh
diskon, pembayaran dilakukan setelah periode diskon.

Biaya kredit dagang dari tawaran tersebut bisa dihitung sebagai


berikut ini (satu tahun diasumsikan 360 hari).
%diskon Hari
dalam setahun
Biaya kredit dagang = ----------------------------
---------------------------
%Pembayaran bersih Periode
penundaan

Ilustrasi 01 --- Menghitung Biaya kredit dagang


PT.Imut2 membeli bahan secara kredit senilai Rp. 200.000
dengan termin penjualan 2/10, net 60. Hitung biaya efektif dari
kredit dagang

Biaya kredit dagang =[(2/(100-2)] x [(360)/(60 -10)] = 14,69%

3. Pendanaan Tidak Spontan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk


memperoleh, menambah maupun mengurangi dana,
perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana
tidak spontan antara lain :
Commercial paper,
Pinajamn kredit,
Factoring,
Menjaminkan piutang,
Menjaminkan barang dagangan,
Akseptasi bank,
Repo.

3.1. Commercial Paper (CP)

Perusahaan besar bisa mengeluarkan instrumen CP


untuk memenuhi kebutuhan dana mereka.
CP merupakan surat hutang jangka pendek (jangka
waktu 30-90 hari), tanpa jaminan, yang dikeluarkan oleh
perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasanya
hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan CP.
Penjualan tersebut bisa melalui bursa keuangan atau
langsung ke calon pembeli potensial (investor).
CP merupakan alternatif dari hutang jangka pendek
yang diperoleh melalui bank. Instrumen CP dijual langsung
ke investor, dengan demikian instrumen tersebut tidak
melewati perantara keuangan (financial intermediary, misal
perbankan).

Commercial paper dinyatakan atas dasar diskon, sehingga discount


yield mesti dikonversikan menjadi suku bunga tahunan efektif
(effective annual interest rate) untuk perbandingan.
Hitung diskon dari nilai pari (face value - D)
D = (Discount yield x par x DTG)/360
DTG = days to go (to maturity)
Hitung harga = Par - D
EAR = (par/price)(365/DTG)- 1 (effective annual rate)

Ilustrasi 05 --- Menghitung suku bunga efektif dari Commercial paper


PT.Imut2 menerbitkan Rp.1.000.000 commercial paper untuk 90 hari.
Dan quoted pada 4% discount yield.. Berapa suku bunga efektif?
Langkah 1: Hitung D
= (0,04 x Rp.1.000.000 x 90) / 360
= Rp.10.000
Langkah 2: Hitung harga = Rp.1.000.000 Rp. 10.000 = Rp.990.000
Langkah 2: Suku bunga efektif = (1,000,000 / 990,000) (360/90) -1
= 4.16%

Ilustrasi 05 --- Menghitung biaya Commercial paper


PT.Imut2 akan menerbitkan commercial paper senilai
Rp.500.000 untuk 90 hari, dengan bunga 16%. Dana tersebut
akan digunakan selama 70 hari. Dana yang tidak digunakan
dapat diinvestasikan dengan return 12%. Pialang (broker) akan
membebankan fee sebesar 1,5% untuk menerbitkan
commercial paper. Berapa total biaya commercial paper?
Biaya buang = Rp 500.000 x 0,16 x ( 90 / 360 )
=
Rp
20.000
Brokers Fee = Rp 500.000 x 0,015
=
7.500
Kurang Return dari dana yang tidak digunakan
= $ 500,000 x .12 x ( 20 / 360 ) =
(3.333)
Total biaya Commercial Paper
=
Rp 24.167

3.2. Pinjaman Kredit


Pinjaman kredit bisa berasal dari lembaga bank dan
lembaga keuangan non-bank.
Ada dua jenis pinjaman dari bank:
1. Kredit transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu.
2. Kredit Lini (Line of Credit). Dengan pinjaman ini,
peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum
tertentu, yang menjadi plafon (batas atas) pinjaman.

Ilustrasi 02 --- Menghitung suku bunga efektif dari kredit


transaksi
PT.AA meminjam dana ke bank sebesar Rp.250.000. Bank akan
membebankan bunga Rp.25.000 pada akhir tahun. Berapa suku
bunga efektif?
Suku bunga efektif = Rp.250.000 / Rp.25.000 = 10,0%
Ilustrasi 03 --- Menghitung suku bunga efektif dari kredit
transaksi
PT.AA meminjam dana ke bank sebesar Rp.250.000. Bank akan
membebankan bunga Rp.25.000 pada awal tahun. Berapa suku
bunga efektif?
Suku bunga efektif = Rp.250.000 / Rp.225.000 = 11,1%
Ilustrasi 04 --- Menghitung suku bunga efektif dari Line of Credit
PT.AA memperoleh line of credit sebesar Rp.250.000. Bank
mensyaratkan outstanding borrowings 5% dan 3% untuk setiap
dana yang tidak digunakan. Bank akan membebankan bunga
16%. Perusahaan saat ini meminjam sebesar Rp.100.000.
Berapa suku bunga efektif?
Dana yang dipinjam Rp.100.000 x 0,05
=
Rp 5.000
Dana yang tidak digunakan Rp.150.000 x 0,03 =
4.500

3.3. Factoring

Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.


dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring
mempunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu
menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh
kas. Pihak piutang juga memperoleh manfaat karena
factoring merupakan alternatif investasi.
Dalam factoring, ada tiga pihak yang terlibat, yaitu:
1. Pihak yang menjual piutang dan membutuhkan dana
tunai,
pihak ini disebut sebagai pihak 1
2. Pihak yang berhutang kepada pihak (1), yaitu pihak 2
3. Pihak yang membeli piutang dan memberikan kas
kepada pihak (1),
yaitu pihak 3. Pihak ini juga disebut
sebagai factor.

3.4. Menjaminkan Piutang

Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan


piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman
(pledging receivables). Dengan alternatif ini, kepemilikan
piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman
tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa
digunakan untuk melunasi pinjaman (penjaminan bisa
dilakukan atas semua piutang).

Biaya yang berkaitan dengan penjaminan piutang ada dua:


`biaya pemrosesan, dan biaya bunga.

3.5. Menjaminkan Barang


Dagangan(persediaan)
Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk
memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama
dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan
mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan
pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai persediaan
yang dijaminkan.
Biaya yang berkaitan dengan penjaminan persediaan ada dua:
(1) biaya pemrosesan, dan
(2) biaya bunga

Ilustrasi 07 --- Menghitung biaya penjaminan persediaan


PT.Imut2 telah mengatur pendanaan melalui persediaan
sebesar Rp.200.000. yang akan dibutuhkan selama 4 bulan.
Gudang menerima biaya pinjaman 18% dengan pembayaran di
depan 80% dari nilai persediaan. Selanjutnya, perusahaan
harus memisahkan catatan persediaan dan merawatnya..Hal
ini akan mendatangkan biaya sebesar Rp.6.000 selama
periode 4 bulan.
Biaya pemrosesan = Rp. 6.000
Biaya bunga = 0,18 x 0,80 x Rp 200.000 x ( 4 / 12 ) =
9.600
Total biaya selama 4 bulan = Rp.15.600

3.6. Akseptasi Bank


Akseptansi bank dimulai dari perintah membayar terhadap
suatu bank atas sejumlah uang tertentu pada beberapa
periode mendatang. Kemudian, daripada menunggu beberapa
periode mendatang, perusahaan yang mempunyai surat
perintah tersebut bisa menjual ke pihak lain dengan diskonto.
Perusahaan bisa memiliki uang lebih cepat. Sedangkan pihak
yang membeli memperoleh pendapatan bunga (selisih dari
nilai nominal dengan harga jual) dari akseptansi tersebut.
Akseptansi bank merupakan cara yang cukup populer untuk
mendanai transaksi ekspor-impor. Instrumen aksep biasanya
berjangka waktu antara 30 sampai 270 hari dengan
kebanyakan 90 hari. Jangka waktu bisa dinegosiasikan agar
sesuai dengan jangka waktu datangnya barang.

Menjual atau Menahan Akseptansi


Misal draft meminta pembayaran sejumlah Rp1juta, bank
importir membebani biaya komisi sebesar 1,5%, jangka
waktu draft adalah 60 hari. Jika eksportir memutuskan
untuk menahan akseptansi sampai jatuh tempo, eksportir
akan menerima secara diskonto sebesar:
Nilai nominal
Rp1.000.000
Komisi Rp1 juta - (0,015 x 60 / 360 x Rp1juta)
2.500
----------------Nilai bersih komisi
Rp 997.500

-Rp

Satu tahun diasumsikan 360 hari. Komisi yang akan diterima


oleh bank adalah Rp2.500. Misal bunga untuk akseptansi bank
adalah 6%. Jika eksportir memutuskan menjual akseptansi
tersebut, maka ia akan menerima:
Nilai bersih komisi
Rp997.500
Bunga (Rp1 juta x (0,06 x 60/360))
- Rp 10.000
--------------Nilai akseptansi bersih
Rp 987.500
Saat jatuh tempo bank importir akan menerima Rp1 juta dari
importir. Biaya komisi akan dibayar oleh eksportir. Apakah dia
akan menjual atau menahan akseptansi, eksportir akan
membandingkan tingkat bunga akseptansi dengan tingkat
bunga di pasar keuangan.

3.7. Repo
Repo atau disingkat Rp, merupakan kependekan dari
repurrchase agrement. Misalkan dealer (penjual) sekuritas
membutuhkan dana, ia bisa menjual surat berharga kepada
pihak investor disertai dengan perjanjian bahwa ia akan
membeli kembali surat berharga tersebut pada waktu tertentu
dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
pembelian. Nilai yang tinggi tersebut mencerminkan nilai
pokok disertai dengan bunga pinjaman. Surat berharga yang
sering dijadikan jaminan adalah SBI (di Indonesia) atau T-Bills
(di Amerika Serikat).

4. Evaluasi Sumber Pendanaan


Jangka Pendek
Untuk menetukan sumber pendanaan jangka pendek manajer
keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
Strategi pendanaan secara keseluruhan
Biaya
Ketersediaan
Fleksibilitas
Strategi Pendanaan. Manajer keuangan bisa memilih
strategi pendanaan agresif, moderat, atau konservatif.
Masing-masing akan mempunyai konsekuensi yang berbeda.
Dengan strategi aktif, manajer keuangan akan menggunakan
pendanaan jangka pendek yang lebih besar dibandingkan
dengan pendanaan jangka panjang (karena tingkat bunga
pinjaman jangka pendek lebih kecil dibandingkan dengan
tingkat bunga pinjaman jangka panjang).

Biaya. Seperti dijelaskan di bagian sebelumnya, manajer


keuangan perlu menghitung biaya-biaya pendanaan yang meliputi
biaya bunga dan biaya lainnya. Biaya efektif (yang benar-benar
dibayar) yang seharusnya diperhatikan oleh manajer keuangan.
Disamping biaya eksplisit, manajer keuangan juga harus melihat
biaya implisit, yang sulit dihitung.
Ketersediaan. Suatu alternatif barangkali memberikan biaya
yang murah dan selayaknya dipilih. Tetapi kalau perusahaan tidak
bisa mengakses alternatif tersebut, maka perusahaan tidak bisa
menggunakannnya. Sebagai contoh, CP biasanya diterbitkan oleh
perusahaan besar yang sudah punya nama. Perusahaan kecil
dengan demikian tidak bisa menggunakan CP. Bankers
Acceptance
yang
biasa
digunakan
untuk
perdagangan
ekspor/impor.
Fleksibilitas. Manajer keuangan secara umum menginginkan
fleksibilitas, meskipun melakukan pinjaman. Pendanaan spontan
(hutang dagang, hutang gaji) menyediakan sumber dana yang
spontan, sehingga cenderung meningkatkan fleksibilitas. Alternatif
hutang bank barangkali akan mengurangi fleksibilitas jika bank
menerapkan banyak ketentuan. Pinjaman line of credit bisa
meningkatkan fleksibilitas dibandingkan dengan pinjaman
transaksi.

Anda mungkin juga menyukai