Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari, mengetahui, dan


memahami nama dan fungsi bagian alat pencernaan.
Struktur saluran pencernaan berbeda pada setiap hewan, hal ini karena adanya proses
adaptasi terhadap bahan pakan. Sepanjang saluran cerna terdapat bagian-bagian organ yang
mempunyai fungsi berbeda-beda, misalnya mulut untuk menghancurkan, esophagus untuk
menyalurkan bolus ke lambung dll.
Pada karnivora saluran cerna lebih pendek dan sederhana, sedang pada herbivora sangat
panjang dan komplek. Lambung herbivora non-ruminansia (mis.kuda dan kelinci) relative
sederhana dan mirip lambung karnivora, sedang usus besarnya sangat komplek dan lebih besar
dari pada usus kasar herbivora Lambung ruminansia sangat komplek dan besar, sedang usus
kasarnya sebesar pada herbivore non-ruminansia. Pada unggas pemakan biji terdapat bagian
organ saluran cerna yang berkembang baik yaitu tembolok dan ventrikulus.
II.

MATERI DAN METODE

Materi

Ayam
Pisau

bedah

dan

gunting bedah
Plastic sebagai alas

Metode
- langsung

Tata kerja
1. Hewan coba dimatikan dengan jalan disembelih pada bagian lehernya
2. Dengan pisau bedah, dibelah pada bagian ventral (perut) dari otot perut-selangkangan
sampai faring (ujung leher=tekak)
3. Tulang dada dipotong pada bagian tengahnya (tulang rawan = warna putih opage)
4.

sehingga esophagus dapat di preparer (dipisahkan)


Semua saluran cerna (esophagus sampai anus) dipisahkan (diangkat) dari tubuh hewan,

kemudian dipaparkan di atas alas plastic


5. Setiap bagian organ cerna digambar serta disebutkan nama, dan fungsinyai
III.

HASIL PRAKTIKUM

Hewan : ayam

Gambar organ

No

Nama organ

Fungsi

Cavum oris

Menampung makanan
sebelem ke esofagus

Lidah

Membantu dalam peletakan


makanan

Esofagus

Hanya sebagai penyalur


makanan ke ingluvies.

Tembolok
(ingluvies)

Tempat penyimpan makanan


sementara,dan makanan
menjadi lembek

proventikulus

Tempat terjadinya terjadinya


pencernaan secara enzimatis

ventrikulus

Sebagai penggerus

Duodenum

Absorpsi makanan

Jejunum

Absorpsi makanan

Ilium

Absorpsi makanan

10

Caekum

Wadah atau tempat proses


fermentasi makanan

11

Colon

tempat terjadinya fermentasi


dan absorp air dan elektrolit
secara intensif

12

Kloaka

Merupakan ruang untuk


menyimpan urin dan faeces

13

Hati

Kelenjar pencernaan
(menghasilkan empedu)

14

pankreas

Menghasilkan enzimamilase,
tripsinogen,
chymotripsinogen,
karboxipeptidase, lipase dan
bikarbonat (elektrolit)

IV.

BAHASAN

Keterangan gambar:
1. Cavum Oris
2. Lidah
3. Esofagus
4. Tembolok
5. Proventrikulus
6. Ventrikulus
7. Duodenum
8. Jejunum
9. Ilium
10. Caecum
11. Colon
12. Kloaka
13. Hati
14. Pankreas
Pencernaan pada unggas pada dasarnya hampir sama dengan pencernaan pada mammalia,
hanya ada beberapa perubahan pada saluran pencernaan. Saluran pencernaan unggas dapat
4

dianggap sebagai sebuah pipa yang berlapis tiga dengan modifikasi pada daerah-daerah spesifik
untuk melaksanakan berbagai fungsi. Ke-3 lapisan itu adalah lapisan muskularis, submukosa dan
mukosa. Gerak mekanis makanan dari paruh ke kloaka terselenggara oleh kontraksi-kontraksi
peristalsis lapisan muskularis. Mukus (lendir) di-sekresikan sepanjang saluran pencernaan oleh
sel-sel dalam mukosa dan bertindak sebagai pelumas. Diantara lapisan muskularis dan mukosa
terletak submukosa yang mengandung kelenjar-kelenjar sekretoris.
Proses pencernaan makanan pada ayam yaitu paruh mengambil makanan, lidah
mendorongnya ke dalam esofagus. Mukosa mulut serta esofagus menghasilkan saliva, proses
berjalan cepat dan digesti dapat diabaikan, lalu disalurkan ke tembolok. Adanya tembolok
memungkinkan unggas untuk menerima makanan lebih cepat daripada absorpsinya. Bila unggas
dipuasakan makanan pertama yang dimakan langsung masuk proventrikulus, lubang ke tembolok
tertutup. Makanan berikutnya disimpan dalam tembolok selama beberapa menit sampai beberapa
jam, tergantung pada konsistensinya dan respons ventrikulus. Makanan basah yang digerus halus
cepat dikeluarkan, sedang makanan kering yang kasar tinggal lebih lama. Di alam tembolok
makanan disimpan sementara dan menjadikan makanan tersebut lembek, dan juga terjadi
aktivitas mikroba,dan terjadi vermentasi. Setelah itu makanan masuk ke proventikulus(lambung
yang mempunyai kelenjar sekretoris yang menghasilkan HCL dan pepsin,oleh karena itu proses
pencernaan unggas di usus halus terjadi secara enzimatis. Setelah itu makanan masuk ke
ventrikulus, organ ini dilapisi oleh epitel kolumner yang berkeratin, organ ini berperan sebagai
penggerus makanan. Bahan makanan dalam empedal digerus sampai cukup lumat untuk
dikeluarkan melalui sphincter ke dalam duodenum. Jonjot-jonjot mukosa di daerah ini mencegah
keluarnya partikel makanan yang besar dan grit. Setelah itu makanan ke intestinum tenue
(duodenum,jejunum,ilium) yang mempunyai banyak sel piala (goblet cells) yang berfungsi
mensekresi mukus. Lipatan pada submukosa (plica kerkringi), villi sebagai absorpsi. Setelah itu
ke intestinum crassum (caecum,kolon).Pada caecum terjadi fermentasi makanan dan diproduksi
vitamin B,pengisian dan pengosongannya diatur oleh otot spincter, selanjutnya ke kolon yang
mampu mengadakan gerakan peristaltik, organ ini berotot yang mampu mengadakan gerakan
antiperistalsis yang membawa kembali isinya ke dalam caeca. Sphincter pada batas ileum- colon
mencegah gerakan bahan masuk ke dalam ileum. Kolon itu sangat pendek. Dan yang terakhir
sampai ke kloaka. Kloaka mempunyai ruang simpan yang besar untuk urine dan faeces
yaitu Coprodaeum. Ruang yang lebih kecil(urodaeum) menerima oviduct atau jendolan genital
jantan dan ureter. Ruang ke-3 (protodaeum) yang dekat lubang keluar, fungsinya belum
diketahui. Lembaran-lembaran mukosa membatasi ke-2 ruangan itu. Kloaka dilapisi villi pendek
dan lebar serta mempunyai lapisan otot yang berkembang dengan baik untuk mengeluarkan
faeces dan untuk retroperitalsis bahan-bahan yang masih banyak mengandung air. Oleh karena
itu di caekun dan kolon juga terjadi absorpsi air.
V. SIMPULAN
Saluran pencernaan pada ayam yaitu dimulai dari mulut, esofagus, tembolok,
proventrikulus, ventrikulus, intestinum tenue ( duodenum, jejunum, ileum), intestinum
crasum(kolon, rektum, caecum). Dan yang terakhir kloaka.

KEPUSTAKAAN
Siswanto. 2015. Bahan Ajar Fisiologi. Laboratorium Fisiologi Universitas udayana.
Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai