PENDAHULUAN
Materi
Ayam
Pisau
bedah
dan
gunting bedah
Plastic sebagai alas
Metode
- langsung
Tata kerja
1. Hewan coba dimatikan dengan jalan disembelih pada bagian lehernya
2. Dengan pisau bedah, dibelah pada bagian ventral (perut) dari otot perut-selangkangan
sampai faring (ujung leher=tekak)
3. Tulang dada dipotong pada bagian tengahnya (tulang rawan = warna putih opage)
4.
HASIL PRAKTIKUM
Hewan : ayam
Gambar organ
No
Nama organ
Fungsi
Cavum oris
Menampung makanan
sebelem ke esofagus
Lidah
Esofagus
Tembolok
(ingluvies)
proventikulus
ventrikulus
Sebagai penggerus
Duodenum
Absorpsi makanan
Jejunum
Absorpsi makanan
Ilium
Absorpsi makanan
10
Caekum
11
Colon
12
Kloaka
13
Hati
Kelenjar pencernaan
(menghasilkan empedu)
14
pankreas
Menghasilkan enzimamilase,
tripsinogen,
chymotripsinogen,
karboxipeptidase, lipase dan
bikarbonat (elektrolit)
IV.
BAHASAN
Keterangan gambar:
1. Cavum Oris
2. Lidah
3. Esofagus
4. Tembolok
5. Proventrikulus
6. Ventrikulus
7. Duodenum
8. Jejunum
9. Ilium
10. Caecum
11. Colon
12. Kloaka
13. Hati
14. Pankreas
Pencernaan pada unggas pada dasarnya hampir sama dengan pencernaan pada mammalia,
hanya ada beberapa perubahan pada saluran pencernaan. Saluran pencernaan unggas dapat
4
dianggap sebagai sebuah pipa yang berlapis tiga dengan modifikasi pada daerah-daerah spesifik
untuk melaksanakan berbagai fungsi. Ke-3 lapisan itu adalah lapisan muskularis, submukosa dan
mukosa. Gerak mekanis makanan dari paruh ke kloaka terselenggara oleh kontraksi-kontraksi
peristalsis lapisan muskularis. Mukus (lendir) di-sekresikan sepanjang saluran pencernaan oleh
sel-sel dalam mukosa dan bertindak sebagai pelumas. Diantara lapisan muskularis dan mukosa
terletak submukosa yang mengandung kelenjar-kelenjar sekretoris.
Proses pencernaan makanan pada ayam yaitu paruh mengambil makanan, lidah
mendorongnya ke dalam esofagus. Mukosa mulut serta esofagus menghasilkan saliva, proses
berjalan cepat dan digesti dapat diabaikan, lalu disalurkan ke tembolok. Adanya tembolok
memungkinkan unggas untuk menerima makanan lebih cepat daripada absorpsinya. Bila unggas
dipuasakan makanan pertama yang dimakan langsung masuk proventrikulus, lubang ke tembolok
tertutup. Makanan berikutnya disimpan dalam tembolok selama beberapa menit sampai beberapa
jam, tergantung pada konsistensinya dan respons ventrikulus. Makanan basah yang digerus halus
cepat dikeluarkan, sedang makanan kering yang kasar tinggal lebih lama. Di alam tembolok
makanan disimpan sementara dan menjadikan makanan tersebut lembek, dan juga terjadi
aktivitas mikroba,dan terjadi vermentasi. Setelah itu makanan masuk ke proventikulus(lambung
yang mempunyai kelenjar sekretoris yang menghasilkan HCL dan pepsin,oleh karena itu proses
pencernaan unggas di usus halus terjadi secara enzimatis. Setelah itu makanan masuk ke
ventrikulus, organ ini dilapisi oleh epitel kolumner yang berkeratin, organ ini berperan sebagai
penggerus makanan. Bahan makanan dalam empedal digerus sampai cukup lumat untuk
dikeluarkan melalui sphincter ke dalam duodenum. Jonjot-jonjot mukosa di daerah ini mencegah
keluarnya partikel makanan yang besar dan grit. Setelah itu makanan ke intestinum tenue
(duodenum,jejunum,ilium) yang mempunyai banyak sel piala (goblet cells) yang berfungsi
mensekresi mukus. Lipatan pada submukosa (plica kerkringi), villi sebagai absorpsi. Setelah itu
ke intestinum crassum (caecum,kolon).Pada caecum terjadi fermentasi makanan dan diproduksi
vitamin B,pengisian dan pengosongannya diatur oleh otot spincter, selanjutnya ke kolon yang
mampu mengadakan gerakan peristaltik, organ ini berotot yang mampu mengadakan gerakan
antiperistalsis yang membawa kembali isinya ke dalam caeca. Sphincter pada batas ileum- colon
mencegah gerakan bahan masuk ke dalam ileum. Kolon itu sangat pendek. Dan yang terakhir
sampai ke kloaka. Kloaka mempunyai ruang simpan yang besar untuk urine dan faeces
yaitu Coprodaeum. Ruang yang lebih kecil(urodaeum) menerima oviduct atau jendolan genital
jantan dan ureter. Ruang ke-3 (protodaeum) yang dekat lubang keluar, fungsinya belum
diketahui. Lembaran-lembaran mukosa membatasi ke-2 ruangan itu. Kloaka dilapisi villi pendek
dan lebar serta mempunyai lapisan otot yang berkembang dengan baik untuk mengeluarkan
faeces dan untuk retroperitalsis bahan-bahan yang masih banyak mengandung air. Oleh karena
itu di caekun dan kolon juga terjadi absorpsi air.
V. SIMPULAN
Saluran pencernaan pada ayam yaitu dimulai dari mulut, esofagus, tembolok,
proventrikulus, ventrikulus, intestinum tenue ( duodenum, jejunum, ileum), intestinum
crasum(kolon, rektum, caecum). Dan yang terakhir kloaka.
KEPUSTAKAAN
Siswanto. 2015. Bahan Ajar Fisiologi. Laboratorium Fisiologi Universitas udayana.
Denpasar.