Perancangan Dan Implementasi Teknologi GSM Untuk Pendeteksi Kebakaran
Perancangan Dan Implementasi Teknologi GSM Untuk Pendeteksi Kebakaran
PROYEK AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Teknik
Pada Program Studi Teknik D3 Teknik Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan
Telkom University
Dimas Hendratno
6305110054
D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU TERAPAN
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2014
ITT-AK-FEK-
UNIVERSITAS TELKOM
No.Dokumen
No.Revisi
00
Berlaku Efektif
02 Mei 2011
PTT-FM-004/001
LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK AKHIR
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM(Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
Disusun oleh :
DIMAS HENDRATNO
6305110054
Bandung, 17 Juni 2014
Menyetujui :
Pembimbing I
Pembimbing II
95680132-1
13831156-1
ii
ITT-AK-FEK-
UNIVERSITAS TELKOM
No.Dokumen
No.Revisi
00
Berlaku Efektif
02 Mei 2011
PTT-FM-004/001
: DIMAS HENDRATNO
NIM
: 6305110054
ALAMAT
No Tlp/HP
: 08132351149
: dimashendratno@gmail.com
Menyatakan bahwa Proyek Akhir ini merupakan karya orisinil saya sendiri, dengan judul :
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM (Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian di temukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik atau etika
keilmuan dalam karya ini, atau di temukan bukti yang menunjukkan ketidakaslian karya ini.
Dimas Hendratno
6305110054
iii
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya keamanan rumah hunian
yang ditinggalkan pemiliknya ataupun dalam keadaan kosong dari bahaya kebakaran
bukan hanya pencurian dan tindakan kriminal lainnya, bukanlah hal yang mengherankan
apabila semakin hari manusia semakin menginginkan suatu system pengamanan yang
lebih canggih dan modern. Sebagaimana yang diketahui solusi yang dilakukan begitu
banyak. Namun tetap saja banyak kebakaran maupun bahaya akibat api tidak dapat
dicegah, walaupun pengamannya dengan alat yang modern. Biasanya penyebabnya
adalah karena pengaman hanya dengan alarm maupun dengan pemadam api, hal ini tidak
terlalu efektif karena saat pemilik rumah tidak ada di tempat pencegahannya tidak dapat
dilakukan.
Pada Proyek Akhir ini akan dibuat sebuah sistem pendeteksi kebakaran yang
menggunakan telepon genggam sebagai perangkat notifikasi dan penanggulangannya.
Pada prinsipnya teknologi yang digunakan berupa perangkat telepon genggam sebagai
penghubung sinyal, lalu ada mikrokontroller sebagai pemroses inputan yang dihasilkan
oleh sensor suhu dan asap. Untuk sistem penanggulangan antara handphone dan pompa
air, menggunakan modem wavecom GSM sebagai salurannya.
Hasil akhir dari alat ini menggunakan telepon genggam sebagai alat kendali sistem
penanggulangan kebakaran. Lalu terhubung dengan mikrokontroller sebagi pengatur
sistem ini. Alat ini memiliki rata rata delay pengiriman SMS notifikasi ke user selama
5,3s, lalu delay pengiriman SMS mengaktifkan pompa air 5,9s. Dengan fitur keamanan
yang berupa notifikasi sms dan alarm ini, maka tingkat kehandalan dari alat ini sebesar
80% sesuai hasil dari pengujian. Tingkat keberhasilan sistem dari alat ini sebesar 90%
sesuai dengan perancangan dan pengujian sistem.
iv
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Dimas Hendratno
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT berkat rahmat dan
karunia-Nya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI GSM (Global System for
Mobile) SEBAGAI PENDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER
ATMEGA 8535.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini, yaitu:
1.
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkah dan karunia, serta jalan yang terbaik
kepada penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini
2.
Kedua orang tua penulis, yaitu Ibu (Suratmi) yang tidak hentinya dan tidak pernah lelah
untuk selalu membangkitkan semangat penulis, serta bapak (Suhendri) yang selalu
membantu penulis dalam berfikir lebih dewasa dan bijak dalam menghadapi berbagai
masalah.
3.
Bapak Hafidudin, ST., MT. selaku dosen pembimbing I yang selalu mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan proyek akhir ini.
4.
Ibu Yuyun Siti Rohmah, ST.,MT. selaku pembimbing II yang telah bersedia untuk
meluangkan waktu dan membantu penulis dalam menyelesaikan permasalahan dalam
pengerjaan proyek akhir ini.
5.
Dosen Dosen IT Telkom yang telah memberikan sedikit ilmunya selama masa
perkuliahan selama 3 tahun kepada penulis.
6.
Donni Tri Hendarto, selaku adik penulis yang selalu meluangkan waktu untuk
mengantarkan penulis disaat penulis sedang kesulitan dalam hal transportasi.
7.
Desty Herawati, selaku kakak dari penulis yang tidak pernah lelah menghadapi kondisi
dan masalah penulis, selalu sabar menghadapi penulis dan tidak pernah mengeluh untuk
memotivasi penulis disaat sedang terjatuh dan berjuang untuk bangkit.
8.
Kepada seluruh teman-teman Bedeng Family dan Poncend yang selalu memberikan
canda dan tawa di setiap hari nya.
vii
9.
Shinta Nurhayati, yang tidak pernah lelah memberikan semangat dan dorongan kepada
penulis dan selalu sabar menunggu dalam keadaan apapun.
10. Seluruh teman teman D3TT3502 terimakasih untuk suka dan duka yang kalian berikan
kepada penulis.
11. Dan terima kasih kepada pihak terkait yang namanya tidak disebutkan oleh penulis atas
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
.ii
Lembar Orisinalitas
iii
Abstrak ..............iv
Abstract
..v
....vii
..ix
....xvi
Daftar Istilah
.xv
Daftar Singkatan
..xvi
BAB I PENDAHULUAN.............................1
1.1
Latar Belakang..1
1.2
1.3
Rumusan Masalah.2
1.4
Batasan Masalah...2
1.5
Metodologi Penelitian...3
1.6
Sistematika Penulisan...3
2.2
2.3
2.4
Relay..........................7
2.5
2.6
SMS Gateway....9
2.7
Attention Command.................................................................................................10
ix
2.8
Perancangan Sistem.13
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
4.2
Pengujian Sistem..20
4.1.1
4.1.2
4.1.3
Hasil Pengujian........................22
4.2.1
4.2.2
Pengujian panggilan........................................................................23
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.8 Tabel Perintah AT COMMAND.....10
Tabel 4.2.1 Hasil Pengujian delay Notifikasi Sms..............22
Tabel 4.2.2 Hasil Pengujian delay kirim Sms......................................................................23
xii
DAFTAR ISTILAH
Notifikasi
: Sebuah bentuk pemberitahuan yang berisi tanda atau informasi akan suatu
hal yang sudah dilakukan
Gadget
xiii
DAFTAR SINGKATAN
SMS
GSM
IC
: Integrated Circuit
GPS
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
xv
1
2xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan
masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 3 PERANCANGAN
Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai sistem keamanan serta simulasi
dengan mengirimkan sms serta menjelaskan proses cara kerja sistem keamanan
BAB 4 PENGUJIAN
Bab ini berisi tentang pengujian sistem keamanan mulai dari pengiriman sms
sampai pengujian sistem keamanan secara menyeluruh
3
xvii
BAB II
LANDASAN TEORI
GSM seperti dijelaskan oleh wikipedia, muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya
dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European
Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat
dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang
4
xviii
kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Standar
type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan
puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM
telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah
pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah
DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz.
Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan
kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ
kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika,
termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang
bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile
Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular
membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di
Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Akhirnya GSM tumbuh
dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia.
Inti AVR menggabungkan set instruksi yang kaya dengan 32 register tujuan umum
bekerja. Semua 32 register secara langsung dihubungkan ke Arithmetic Logic Unit
(ALU), yang memungkinkan dua register independen untuk diakses dalam satu instruksi
tunggal dieksekusi dalam satu siklus clock. Arsitektur yang dihasilkan kode yang lebih
efisien sementara mencapai throughputs sampai sepuluh kali lebih cepat dari
mikrokontroller CIS konvensional.
xx
6
Monokrom LCD passive-matrix yang standar di laptop awal yang paling (meskipun
beberapa menampilkan plasma digunakan). Macintosh Portable tidak berhasil secara
komersial (dirilis pada 1989) adalah salah satu pertama yang menggunakan layar matriks
aktif (meskipun masih monokrom), tetapi pasif- matriks adalah norma sampai
pertengahan 1990-an, ketika warna matriks aktif menjadi standar pada semua laptop.
Tinggi resolusi warna menampilkan seperti modern LCD monitor komputer dan
televisi menggunakan matriks aktif struktur. Sebuah matriks dari transistor film tipis
(TFTs) ditambahkan ke polarisasi dan filter warna. Setiap piksel memiliki sendiri khusus
nya transistor , memungkinkan setiap baris kolom untuk mengakses satu piksel. Ketika
garis baris diaktifkan, semua lini kolom terhubung ke deretan piksel dan tegangan yang
benar didorong ke semua baris kolom. Garis baris kemudian dinonaktifkan dan garis
baris berikutnya diaktifkan. Semua baris baris diaktifkan secara berurutan selama
refreshoperasi. Active-matrix display ditujukan terlihat "cerah" dan "tajam" daripada
pasif-matrix ditujukan menampilkan dengan ukuran yang sama, dan umumnya memiliki
waktu respon lebih cepat, menghasilkan gambar jauh lebih baik.
xxi
7
secara sederhana dapat disimpulkan bahwa Relay adalah komponen elektronika berupa
saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik.
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
Contoh : Starting relay pada mesin mobil dan pengatur logika kontrol suatu sistem.
Relay terdiri dari coil dan contact. Perhatikan gambar diatas, coil adalah gulungan
kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah sejenis saklar yang
pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.
Contact ada 2 jenis :
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan
menutup.
Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Pole
merupakan banyaknya contact yang dimiliki oleh relay. Sedangkan Throw adalah
banyaknya kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact
xxii
8
mengirim pesan yang lebih dari 140 bytes, tetapi seorang pengguna harus membayar
lebih dari sekali. Misalnya pesan yang dikirimkan terdiri dari 167 karakter, maka pesan
ini akan dipecah menjadi 2 buah sms (1 buah SMS dengan 160 karakter dan 1 sms
dengan 7 karakter).
SMS gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk EUA
menghantarkan dan menerima sms dari peralatan mobile (HP, PDA Phone, dll) melalui
SMS gateways shortcode (sebagai contoh 9221). SMS gateway membolehkan UEA
untuk berkomunikasi dengan Telco SMSC (provider telekomunikasi) atau sms platform
untuk menghantarkan dan menerima pesan SMA dengan sangat mudah, karena SMS
gateway akan melakukan semua proses dan koneksi dengan Telco. SMS gateway juga
menyediakan UEA dengan interface yang mudah dan standar.
Keterangan
AT
AT+CMGF
AT+CSCS
AT+CNMI
AT+CMGL
xxiv
10
AT Command
Keterangan
AT+CMGS
AT+CMGR
AT+CMGD
ATE1
Mengatur ECHO
ATV1
AT+CGMI
Mengecek Merek HP
AT+CGMM
Mengecek Seri HP
AT+CGMR
AT+CBC
Mengecek Baterai
AT+CSQ
AT+CCLK?
AT+CALM=<n>
AT^SCID
AT+CGSN
AT+CLIP=1
AT+CLCC
AT+COPN
AT+COPS?
AT+CPBR=<n>
AT+CPMS=<md>
11
xxv
Prinsip operasi sensor MQ7 adalah hambatan permukaan sensor Rs diperoleh melalui
pengaruh sinyal output tegangan dari resistansi beban RL yang seri. Hubungan antara itu
dijelaskan:
=
Sinyal ketika sensor digeser dari udara bersih untuk karbon monoksida (CO),
pengukuran sinyal dilakukan dalam waktu satu atau dua periode pemanasan lengkap (2,5
menit dari tegangan tinggi ke tegangan rendah). Lapisan sensitif dari MQ-7 komponen
gas sensitif terbuat dari SnO2 dengan stabilitas, Jadi, ia memiliki stabilitas jangka
panjang yang sangat baik. Masa servis bisa mencapai 5 tahun di bawah kondisi
penggunaan.
xxvi
12
BAB III
PERANCANGAN
MODEM WAVECOM
GSM
HANDPHONE
RELAY
POMPA AIR
LCD
SENSOR ASAP MQ7
Sistem keamanan ini di kendalikan oleh dua sensor. Yang pertama adalah sensor suhu
DHT11. Sensor suhu DHT11 ini berfungsi sebagai pendeteksi suhu dalam suatu ruangan
tersebut. Sensor suhu DHT11 ini akan aktif apabila mendeteksi kenaikan suhu diatas 38.
Setelah itu akan diproses di mikrokontroller. Yang kedua adalah sensor asap MQ7.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi asap. Sensor ini akan aktif apabila terdapat gas
karbon monoksida (CO). Lalu akan diproses di mikrokontroller.
Jika salah satu sensor tersebut aktif maka akan diproses di mikrokontroller. Kemudian
output dari mikrokontroller akan diterima oleh LCD, dan Modem Wavecom GSM. LCD
akan menampilkan notifikasi kenaikan suhu. Setelah itu modem wavecom GSM akan
mengirimkan SMS ke ponsel user. Ponsel user ini juga berfungsi untuk melakukan
panggilan ke modem wavecom GSM dan menuju mikrokontroller, setelah itu diproses
dan mengaktifkan relay untuk menyalakan pompa air.
xxvii
13
SISTEM KEAMANAN
AKTIF
SENSOR AKTIF?
TIDAK
YA
ALARM AKTIF
NYALAKAN
POMPA?
TIDAK
YA
MELAKUKAN
PANGGILAN
POMPA AKTIF
SELESAI
Gambar 3.2 Diagram Alir Sistem
xxviii
14
Pompa air diaktifkan apabila ada perintah dari user melalui panggilan yg dituju ke
nomor modem wavecom.
MULAI
ALARM AKTIF
MENERIMA
SMS
TIDAK
POMPA
DIAKTIFKAN?
YA
MELAKUKAN
PANGGILAN
POMPA AKTIF
SELESAI
Gambar 3.3 Diagram Sistem Keamanan
xxix
15
MULAI
TERJADI KEBAKARAN
TIDAK
AKTIFKAN
POMPA?
YA
MELAKUKAN
PANGGILAN
POMPA AKTIF
MULAI
Gambar 3.4 Prinsip panggilan dan notifikasi sms
xxx
16
SISTEM SIAP
SUHU/ASAP DIATAS
AMBANG
TIDAK
NYALAKAN
POMPA?
YA
MELAKUKAN PANGGILAN
POMPA AKTIF
SELESAII
Gambar 3.5 Integrasi sistem keseluruhan
xxxi
17
xxxii
18
BAB IV
PENGUJIAN DAN HASIL
dihubungkan
ke
mikrokontroller
di
port
A,
kemudian
hubungkan
mikrokontroller dengan power supply. Setelah terhubung maka sensor suhu akan
membaca suhu dalam ruangan tersebut. Cobalah dengan meniup sensor tersebut
kemudian pada LCD terjadi perubahan temperatur. Jika temperatur mencapai batas
maksimal maka alarm akan aktif.
21
xxxv
ISI NOTIFIKASI
Suhu diatas ambang batas 40
Asap diatas ambang batas
Suhu diatas ambang batas 47
Asap diatas ambang batas
Suhu diatas ambang batas 39
Rata-rata
DELAY
SMS (s)
5
4
3
9
6
5,4
xxxvi
22
PANGGILAN
KE
1
2
3
4
5
Rata rata
DELAY PANGGILAN
4
5
7
5
5
5,2
xxxvii
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Perancangan dan Implementasi
Teknologi GSM (global system for mobile) sebagai pendeteksi kebakaran berbasis
mikrokontroller Atmega 8535, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Delay pengiriman notifikasi pada saat sistem keamanan aktif rata-rata sebesar 5.4 s
2. Delay perintah panggilan untuk mengaktifkan pompa air rata-rata sebesar 5.2 s
3. Waktu delay SMS tergantung dari kondisi jaringan pada saat itu.
4. Sistem keamanan yang diterapkan adalah notifikasi sms dan dapat mengaktifkan
pompa air pada jarak jauh.
5. Sistem keamanan sudah teruji kehandalannya sebesar 83% sesuai dengan berbagai
pengujian yang dilakukan
5.2 SARAN
Pengembangan yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan Proyek Akhir ini
adalah:
1. Sebaiknya mencoba untuk menggunakan module CDMA yang lebih bagus, dan
alangkah baiknya untuk memanfaatkan modem ato gadget bekas untuk dijadikan
module.
2. Ditambahkannya sistem GPS agar saat terjadi kebakaran dapat dilacak oleh petugas
pemadam kebakaran.
3. Sistem pelacakan terhubung dengan media social seperti twitter atau foursquare, agar
saat terjadi kebakaran dapat dilacak oleh pengguna media social lainnya.
4. Kembangkan sistem keamanan dengan lebih kreatif dengan memanfaatkan berbagai
situasi dan kondisi lingkungan saat ini.
xxxviii
24
DAFTAR PUSTAKA
xxxix
LAMPIRAN A
(DataSheet)
xl
xli
1. Introduction
This DFRobot DHT11 Temperature & Humidity Sensor features a temperature & humidity sensor
complex with a calibrated digital signal output. By using the exclusive digital-signal-acquisition
technique and temperature & humidity sensing technology, it ensures high reliability and
excellent long-term stability. This sensor includes a resistive-type humidity measurement
component and an NTC temperature measurement component, and connects to a highperformance 8-bit microcontroller, offering excellent quality, fast response, anti-interference
ability and cost-effectiveness.
Page | 2
xlii
Each DHT11 element is strictly calibrated in the laboratory that is extremely accurate on
humidity calibration. The calibration coefficients are stored as programmes in the OTP memory,
Z]_Z a_ __ _ Z_ _v}[ ]v_vao ]Pvao ____]vP }__. The single-wire serial
interface
makes system integration quick and easy. Its small size, low power consumption and up-to-20
meter signal transmission making it the best choice for various applications, including those
most demanding ones. The component is 4-pin single row pin package. It is convenient to
connect and special packages can be provided according to users[ request.
2. Technical Specifications:
Overview:
Item
DHT11
Measurement Humidity
Range
Accuracy
20-90%RH
5 RH
0-50
Temperature
Accuracy
2
Resolution
Package
4 Pin Single
Row
Page | 3
xliii
Detailed Specifications:
Parameters
Humidity
Resolution
Repeatability
Accuracy
Conditions
Minimum
Typical
Maximum
1%RH
1%RH
8 Bit
1%RH
4%RH
1%RH
25
0-50
Interchangeability Fully Interchangeable
Measurement
30%RH
0
Range
20%RH
25
20%RH
50
Response Time
6S
1/e(63%)25
(Seconds)
1m/s Air
Hysteresis
Long-Term
Typical
Stability
Temperature
Resolution
1
8 Bit
Repeatability
Accuracy
1
Measurement
0
Range
Response Time
1/e(63%)
6S
(Seconds)
5%RH
10 S
90%RH
90%RH
80%RH
15 S
1%RH
1%RH/year
1
8 Bit
1
1
8 Bit
2
50
30 S
Page | 4
xliv
Page | 5
xlv
Page | 6
xlvi
Page | 7
xlvii
If the response signal from DHT is always at high-voltage-level, it suggests that DHT is not
responding properly and please check the connection. When the last bit data is transmitted,
DHT11 pulls down the voltage level and keeps it for 50us. Then the Single-Bus voltage will be
pulled up by the resistor to set it back to the free status.
6. Electrical Characteristics
VDD=5V, T = 25 (unless otherwise stated)
Conditions
Minimum
Power Supply DC
3V
Current
Measuring
0.5mA
Supply
Average
0.2mA
Standby
100uA
Sampling
Second
1
period
Typical
5V
Maximum
5.5V
2.5mA
1mA
150uA
7. Attentions of application
(1) Operating conditions
Applying the DHT11 sensor beyond its working range stated in this datasheet can result in 3%RH
signal shift/discrepancy. The DHT11 sensor can recover to the calibrated status gradually when
it gets back to the normal operating condition and works within its range. Please refer to (3) of
Page | 8
xlviii
this section to accelerate its recovery. Please be aware that operating the DHT11 sensor in the
non-normal working conditions will accelerate sensor[ aging process.
(2) Attention to chemical materials
Vapor from chemical materials may interfere ]Z DHT[ sensitive-elements and debase its
sensitivity. A high degree of chemical contamination can permanently damage the sensor.
(3) Restoration process when (1) & (2) happen
Step one: Keep the DHT sensor at the condition of Temperature 50~60Celsius, humidity <10%RH
for 2 hours;
Step two:K keep the DHT sensor at the condition of Temperature 20~30Celsius, humidity
>70%RH for 5 hours.
(4) Temperature Affect
Relative humidity largely depends on temperature. Although temperature compensation
technology is used to ensure accurate measurement of RH, it is still strongly advised to keep the
humidity and temperature sensors working under the same temperature. DHT11 should be
mounted at the place as far as possible from parts that may generate heat.
(5) Light Affect
Long time exposure to strong sunlight and ultraviolet may debase DHT[ performance.
(6) Connection wires
The quality of connection wires will affect the quality and distance of communication and high
quality shielding-wire is recommended.
(7) Other attentions
* Welding temperature should be bellow 260Celsius and contact should take less than 10
seconds.
* Avoid using the sensor under dew condition.
* Do not use this product in safety or emergency stop devices or any other occasion that failure
of DHT11 may cause personal injury.
* Storage: Keep the sensor at temperature 10-40 , humidity <60%RH.
Declaim:
This datasheet is a translated version of the manufacturer[s datasheet. Although the due care
has been taken during the translation, D-Robotics is not responsible for the accuracy of the
information contained in this document. Copyright D-Robotics.
D-Robotics: www.drobot i cson li ne.com
Email contact: d_robotics@hotmail.co.uk
Page | 9
xlix
www.hwsensor.com
Configuration
Technical Data
Model No.
MQ-7
Sensor Type
Semiconductor
Standard Encapsulation
Plastic
Detection Gas
Carbon Monoxide
Concentration
10-10000ppm CO
Circuit
Vc
Heater Voltage
VH
Heater Time
TL
RL
Adjustable
Resistance
Heater
Resistance
Heater
Character
consumption
Sensing
RH
PH
350mW
Sensitivity
Slope
20265%5%RH
sc____s___s
Tel: 86-371-67169070/80
Preheat time
Tem. Humidity
Condition
GND
Rs
Resistance
RL
VH
10V DC
Loop Voltage
Load
VRL
Vc
Over 48 hours
Fax: 86-371-67169090
Ps=Vc Rs/(Rs+RL)
l
Email: sales@hwsensor.com
www.hwsensor.com
Sensitivity Characteristics
Influence of Temperature/Humidity
___
Fig2
___
__%RH
__%RH
__%RH
___
Rs_R
_
___
___
___
___
___
___
___
__
____
____
test conditions.
Structure and configuration of MQ-7 gas sensor is shown as Fig. 3, sensor composed by micro AL2O3 ceramic
tube, Tin
Dioxide (SnO2) sensitive layer, measuring electrode and heater are fixed into a crust made by plastic and stainless
steel
net. The heater provides necessary work conditions for work of sensitive components. The enveloped MQ-7 have
6 pin, 4
of them are used to fetch signals, and other 2 are used for providing heating current.
li
Tel: 86-371-67169070/80
Fax: 86-371-67169090
Email: sales@hwsensor.com
www.hwsensor.com
Notification
1 Following conditions must be prohibited
1.1 Exposed to organic silicon steam
Organic silicon steam cause sensors invalid, sensors must be avoid exposing to silicon bond,
fixature, silicon latex, putty or plastic contain silicon environment
1.2 High Corrosive gas
If the sensors exposed to high concentration corrosive gas (such as H2 Sz, SOXCl2HCl etc), it will
not only result in corrosion of sensors structure, also it cause sincere sensitivity attenuation.
1.3 Alkali, Alkali metals salt, halogen pollution
The sensors performance will be changed badly if sensors be sprayed polluted by alkali metals
especially
salt brine, or be exposed to halogen such as fluorin.
1.4 Touch water
Sensitivity of the sensors will be reduced when spattered or dipped in water.
1.5 Freezing
Do avoid icing on sensorsurface, otherwise sensor would lose sensitivity.
1.6 Applied voltage higher
Applied voltage on sensor should not be higher than stipulated value, otherwise it cause down-line
heater
or damaged, and bring on sensors sensitivity characteristic changed badly.
1.7 Voltage on wrong pins
For 6 pins sensor, if apply voltage on 13 pins or 4 6 pins, it
will make lead broken, and without signal when apply on 2 4 pins
2 Following conditions must be avoided
2.1 Water Condensation
Indoor conditions, slight water condensation will effect sensors performance lightly. However, if
condensation
on sensors surface and keep a certain period, sensor sensitivity will be decreased.
water
2.2 Used in high gas concentration
No matter the sensor is electrified or not, if long time placed in high gas concentration, if will
sensors
affect
characteristic.
2.3 Long time storage
The sensors resistance produce reversible drift if its stored for long time without electrify, this drift
related
is with storage conditions. Sensors should be stored in airproof without silicon gel bag with
clean
For
theair.
sensors with long time storage but no electrify, they need long aging time for stbility before
using.
2.4 Long time exposed to adverse environment
No matter the sensors electrified or not, if exposed to adverse environment for long time, such as
high humidity, high temperature, or high pollution etc, it will effect the sensors performance badly.
2.5 Vibration
Continual vibration will result in sensors down-lead response then repture. In transportation or
assembling line, pneumatic screwdriver/ultrasonic welding machine can lead this vibration.
2.6 Concussion
If sensors meet strong concussion, it may lead its lead wire disconnected.
2.7 Usage
For sensor, handmade welding is optimal way. If use wave crest welding should meet the
conditions:
following
2.7.1 Soldering flux: Rosin soldering flux contains least chlorine
2.7.2 Speed: 1-2 Meter/ Minute
2.7.3 Warm-up temperature 10020
2.7.4 Welding temperature 25010
2.7.5 1 time pass wave crest welding machine
If disobey the above using terms, sensors sensitivity will be reduced.
Tel: 86-371-67169070/80
Fax: 86-371-67169090
lii
Email: sales@hwsensor.com
M2M
modem
DEPEND ON A WIRELESS
WORKHORSE
Wavecoms rugged, discrete Fastrack GSM/GPRS modem has proven itself
for stable, reliable performance on wireless networks worldwide for more
than five years. Updated with new features, the now legendary Fastrack
continues to deliver rapid time to market and painless integration for machineto-machine applications.
Housed in a rugged metallic casing, 25 mm shorter than the previous version, the Fastrack M1306B now offers two general purpose input/output
access points, which can be multiplexed with an I2C bus to connect peripherals. In addition, the new serial auto shut down feature enables a programmable energy conservation mode especially valuable for battery-powered
applications.
Fully certified, the dual-band 900/1800 MHz Fastrack M1306B offers GPRS Class
10 capability, supports Open AT and IT protocols such as IP connectivity.
RUGGED MACHINE-TO-MACHINE
RELIABILITY
Save time
Thanks to a fully integrated, fully certified wireless solution.
Get connected
And benefit from wireless services: GSM/GPRS data, SMS and voice via
a simple serial connection.
liii
M2M modem
SPECIFICATIONS
PRODUCT FEATURES
Dual Band GSM modem (EGSM900/1800
MHz) designed for data, fax, SMS and
voice applications
Fully Type Approved
Fully compliant with ETSI GSM Phase 2
+ Small MS
Output power:
Class 4 (2W @ 900 MHz)
Class 1 (1W @ 1800 MHz)
Power supply:
Input voltage: 5V-32V
5mA in idle mode, 140mA in communication GSM 900 @ 12V
5mA in idle mode, 100mA in communication GSM 1800 @ 12V
Peak 1,7A @ 5.5V
Overall dimensions: 73 x 54 x 25mm
Weight: 82g
GSM SUPPLEMENTARY
SERVICES
Call Forwarding
Call Barring
Multiparty
Call Waiting and Call Hold
Calling Line Identity
Advice of Charge
USSD
OTHER FEATURES
INTERFACES
APPROVALS
The M1306B is approved worldwide
under test standards including;
Radio and Telecommunication Terminal
Equipment (R&TTE), Global Certification
Forum Certification Criteria (GCF-CC),
EMC, Safety and Chinese approvals
DELIVERABLES
User guide
Power supply cable
Y-cable for data and audio connection
(optional)
By DDS
www.D-D-S.nl
WAVECOM S.A. may, at any time and without notice, make changes or
improvements to the products and services offered and/or cease
producing or commercialising them.
liv
LAMPIRAN B
(Dokumentasi)
lv
lvi