Anda di halaman 1dari 11

TAKSONOMI SPERMATOPHYTA

Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)- Pada materi ini kita akan membahas tentang ciriciri Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji), klasifikasi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) ,
Monokotil dan Dikotil.

Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)


Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah
memiliki akar, batang, dan daun sejati.
1. Ciri-ciri Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan.
Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari
bakal biji. Pada tumbuhan berbiji, juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh angkut, yaitu
xylem dan floem.
2. Klasifikasi Spermathophyta
Spermathophyta dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu:
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya tidak
dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun
kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti
pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun
menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki
mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. Klasifikasi tumbuhan
Gymnospermae dibagi menjadi:
1) Coniferales
Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut. Bakal
buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus jantan
yang mengandung serbuk
sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh seperti kerucut. Contohnya
adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.
2) Ginkgoales

Sama halnya dengan ordo Cycadales, anggota Ginkgoales juga tumbuhan yang berumah dua.
Strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang berlainan. Contohnya adalah
Ginkgo biloba.
3) Cycadales
Batang dari tanaman yang termasuk anggota ordo ini tidak bercabang, memiliki daun majemuk
seperti daun kelapa yang tersusun sebagai tajuk pada batang yang memanjang. Morfologi
tumbuhan ini sangat mirip dengan tumbuhan palempaleman. Contoh yang masih ada sampai
sekarang adalah tanaman pakis haji (Cycas rumphi). Anggota dari ordo Cycadales adalah
berumah dua, di mana strobilus jantan dan strobilus betina dihasilkan pada individu yang
berlainan.
4) Gnetales

Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan melinjo
(Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembangbiakannya
juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina.
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini
dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya,
memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit,
ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun
sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam
bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga,
kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati
(Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga
tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki
bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4) Bunga tidak sempurna


Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu
juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa,
jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai
bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.

Klasifikasi Angiospermae
berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi dua kelas, yaitu:
1) Monokotil
Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya keping biji.
Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau daun biji.
Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak bercabang.
Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian bunga yang
dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun akar tidak
akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan
memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang tersebar dan tidak
teratur. Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:
a) Liliaceae, contohnya kembang sungsang.
b) Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
c) Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.
d) Musaceae, contohnya pisang.
e) Orchidaceae, contohnya anggrek.
f) Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
2) Dikotil
Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari tumbuhan
dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang, serta memiliki
sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun menyirip atau
menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang memiliki
fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga mengalami
pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas pembuluh angkut
xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. Berikut ini adalah famili-famili
tumbuhan dikotil:
a)
Euphorbiaceae, contohnya karet.
b) Moraceae, contohnya beringin.
c) Papilionaceae, contohnya kacang tanah.

d) Labiatae, contohnya kentang.


e) Convolvulaceae, contohnya kangkung.
f) Apocynaceae, contohnya kamboja.
g) Rubiaceae, contohnya kopi.
h) Verbenaceae, contohnya jati.
i) Myrtaceae, contohnya cengkeh.
j) Rutaceae, contohnya jeruk.
k) Bombacaceae, contohnya durian.
l) Malvaceae, contohnya waru.
m) Mimosaceae, contohnya putri malu.
n) Caesalpiniaceae, contohnya asam.

A. Pengertian Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap
dipelihara dan dikembangkan.

Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain
Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta (tumbuhan bunga). Sistem
Wettstein
dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal
memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi
lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan
sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama
Magnoliophyta.

Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan
meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem
APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson
tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms
(sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak
resmi).

Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist
(1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni
terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum

tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil Angiosperm
Phylogeny Group (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003
sebagai Sistem klasifikasi APG II.

Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode
pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots
(bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok
bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang
dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti dikotil sejati karena menunjukkan ciriciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima
mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap
parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti purba atau kuno) untuk
kemudahan penyebutan.

B. Ciri-ciri Spermatophyta

Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :


1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
2. Bentuk tubuhnya bervariasi
3. Cara hidup fotoautotrof
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).

Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk
tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta
mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan
penyerbukan dan pembuahan.

Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
a.

Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)

Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji
terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan
heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina,
sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam
strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan
gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun
berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis,
contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak
di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok
lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya
Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
Manfaat Gymnospermae
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :
a.
b.
c.
d.
b.

Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)


Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
Untuk makanan (Gnetum gnemon)
Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

Angiospermae memiliki ciri antara lain :


Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
Mempunyai bunga sejati
Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.

Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang),
Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium
guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
C.

Pengelompokan Spermatophyta

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena
banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah
keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka
dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih
bertahan:

Bennetophyta, punah
Cordaitophyta, punah

Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae

Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba

Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya

Pinophyta, tumbuhan runjung

Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan
Welwitschia

Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183

5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035


6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia,
baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas
merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia
dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polongpolongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama
dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan
banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.

Tanaman berbunga biasanya diperlakukan sebagai divisi dalam biologi. Karena tanaman
berbunga ini adalah kelompok di atas tingkat famili, ada pilihan bebas Nama, yang
memungkinkan baik nama deskriptif atau nama berdasarkan nama generik. Nama favorit di
kategori yang terakhir adalah Magnoliophyta (di tingkat divisi, berdasarkan pada Magnolia).
Nama deskriptif yang paling populer adalah Angiospermae (Angiospermae), dan Anthophyta
(tumbuhan berbunga) sebagai pilihan kedua.

Klasifikasi internal kelompok ini telah mengalami revisi yang cukup sebagai ide-ide tentang
perubahan hubungan mereka. The Cronquist Sistem (Cronquist 1981), menempatkan tanaman
berbunga menjadi dua kategori besar monokotil dan dikotil, masih banyak digunakan tetapi tidak
lagi dipercaya untuk mencerminkan filogeni (ilmu yang mempelajari hubungan evolusi di antara
berbagai kelompok organisme). Sebuah konsensus umum tentang bagaimana tanaman berbunga
harus diatur mulai muncul, melalui karya Angiosperm Filogeni Grup (APG 1998), yang
menerbitkan sebuah reklasifikasi berpengaruh dari angiosperma pada tahun 1998. Pembaruan
menggabungkan penelitian yang lebih baru diterbitkan pada tahun 2003 (APG 2003).
Secara tradisional, tanaman berbunga dibagi menjadi dua kelompok, yang dalam sistem
Cronquist disebut Magnoliopsida (pada tingkat kelas, berdasarkan pada Magnolia) dan
Liliopsida (pada tingkat kelas, berdasarkan Lilium). Jauh lebih populer adalah nama-nama
deskriptif mereka (sebagaimana diizinkan oleh Art 16 dari ICBN): Dikotiledon (beberapa lebih
suka Dicotyledoneae) dan Monokotiledon (beberapa lebih suka Monocotyledoneae), yang telah
digunakan dalam waktu yang lama. Dalam bahasa Inggris, anggota dari kedua kelompok dapat
disebut dikotiledon dan monokotiledon, atau lebih populer dikotil dan monokotil.
Nama-nama ini berasal dari fakta bahwa dikotil sering (tetapi tidak selalu) memiliki dua

kotiledon (embrio daun) dalam setiap benih, sedangkan monokotil biasanya akan memiliki satu
saja. Dari sudut pandang diagnostik, jumlah kotiledon bukanlah karakter yang sangat berguna
atau dapat diandalkan.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa monokotil adalah kelompok holofiletik atau monofiletik,
sedangkan dikotil tidak (kelompok holofiletik). Namun, dalam kelompok dikotil, yang meliputi
sebagian besar dikotil. Kelompok baru ini adalah semi-informal disebut eudicots atau
tricolpates. Nama tricolpates berasal dari jenis serbuk sari yang ditemukan di seluruh
kelompok ini. Sebuah nama resmi yang kadang-kadang digunakan untuk kelompok ini adalah
Rosopsida (di peringkat kelas, berdasarkan Rosa). Memisahkan kelompok eudicots dari sisa
(mantan) dikotil meninggalkan sisa, yang informal kadang-kadang disebut palaeodicots
(awalan palaeo- berarti tua, dan berasal dari Yunani klasik). Sebagai kelompok sisanya ini
bukan baik kelompok, ini adalah istilah kenyamanan saja.
Lima fitur yang digunakan untuk membedakan monokotil dari dikotil: jumlah kotiledon (bagian
penting dari embrio dalam biji tanaman, yang biasanya menjadi embrio pertama bibit daun);
susunan jaringan pembuluh darah di akar, di batang, dan daun; dan jumlah bagian berbunga.
Dalam monokotil, ada satu kotiledon dalam benih, akar xilem dan floem berada dalam cincin
yang sama, ikatan pembuluh yang tersebar di batang, daun urat membentuk pola paralel, dan
bagian bunga dalam tiga dan kelipatan tiga. Dalam dikotil, ada dua kotiledon dalam benih, akar
floem antara lengan xilem, ikatan pembuluh berada dalam cincin yang berbeda, urat daun
membentuk pola jaring, dan bagian-bagian bunga dalam empat atau lima dan kelipatan empat
dan lima.
Ciri-ciri Angiospermae

Golongan tumbuhan berbiji tertutup memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dalam
dunia tumbuhan. Hal ini disebabkan karena golongan tumbuhan tingkat ini perkembangannya
paling sempurna apabila dibandingkan dengan golongan tumbuhan lain. Tumbuhan berbiji
tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut :

Memiliki bunga yang sesungguhnya.


Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.

Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan
yang berasal dari daun buah yaitu putik.

Mengalami pembuahan ganda.

Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek

Monokotil

Monokotil mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki kotiledon tunggal (berkeping
biji tunggal), batang bagian atas tidak bercabang. Umumnya berdaun tunggal, kecuali pada
golongan palma (kelapa, palem) dengan tulang daun melengkung atau sejajar. Jaringan xilem dan

floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium. bunga memiliki bagianbagian dengan kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan berwarna tidak
Beberapa contoh yang penting misalnya;

Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa


superba (kembang sungsang).
Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave
sisalana (sisal).

Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung),
Andropogon sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).

Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma


domestica (kunyit), Alphinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).

Famili Musaceae. Contohnya adalah Musa paradisica (pisang), Musa textilis


(manila henep).

Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek


bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).

Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata


(aren), Areca catechu (pinang), Elais quineensis (kelapa sawit).

Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma


violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente).

Dikotil

Dikotil mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua).
Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip.Batangnya berkambium, oleh karena itu
mengalami pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris).
Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung. Jumlah
bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau
Beberapa contoh yang penting antara lain:

Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia tirucalli


(patah tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis (karet, para).
Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus
communis (keluwih).

Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang), Phaseolus


radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria ternatea
(kembang telang).

Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang


merak), Tamarindus indica (asam).

Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena glauca


(lamtoro), dan Parkia speciosa (petai).

Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus


(waru).

Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba pentandra


(kapok).

Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia


(jeruk nipis).

Myrtaceae. Contohnya adalah Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca


leucodendron (kayu putih), dan Psidium guajava (jambu biji).

Verbenaceae. Contohnya adalah Tectona grandis (jati), Lantana camara


(lantana).

Labiatae. Contohnya adalah Coleus tuberotus (kentang hitam).

Convolvulaceae. Contohnya adalah Ipomoea batatas (ketela rambat),


Ipomoea reptans (kangkung).

Apocynaceae. Contohnya adalah Plumeria acuminata (kemboja), Alamanda


cathartica (alamanda).

Rubiaceae. Contohnya adalah Cinchona suecirubra (kina), Coffea arabica


(kopi arabica), Coffea canephora (kopi robusta), Morinda citrifolia
(mengkudu).

Anda mungkin juga menyukai