Anda di halaman 1dari 26

ANTIOKSIDAN

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah


Manggis (Garcinia mangostana L.)

OLEH KELOMPOK 5

DYAH PUSPITASARI NINGTHIAS


HEDER DJAMALUDIN
RINA ANDRIANI
WAHYU HIDAYATUL ASRI

RADIKAL BEBAS

ANTIOKSIDAN

MANGGIS
????

LATAR BELAKANG
RADIKAL
BEBAS

PENYAKIT

ANTIOKSIDAN

Beberapa penelitian menunjukan


bahwa kulit buah manggis (Garcinia
mangostana L.) mengandung senyawa
yang memiliki aktivitas farmakologi
dan antioksidan. Senyawa tersebut
diantaranya flavonoid, tanin dan
xanton (Ho et al., 2002; Jung et al.,
2006; Moongkarndi et al., 2004;
Weecharangsan et al., 2006)

TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah


untuk menentukan kandungan total
senyawa
fenolik
dan
aktivitas
antioksidan dari ekstrak kulit buah
manggis.

TINJAUAN PUSTAKA

DROGE,2002

Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki


satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Radikal bebas
juga dijumpai pada lingkungan, beberapa logam
(contohnya besi dan tembaga), asap rokok, obat,
makanan dalam kemasan, bahan aditif, dan lain-lain .

WINDONO
et al, 2001

QOSIM,2007

Antioksidan adalah senyawa


yang dapat digunakan untuk
melindungi bahan pangan
melalui perlambatan
kerusakan, ketengikan atau
perubahan warna yang
disebabkan oleh oksidasi.

Komposisi bagian buah manggis yang


dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air,
0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3
gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9
mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C,
vitamin B1 (thiamin) 0,09 mg, vitamin B2
(riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin)
0,1 Mg. Daging buah manggis berwarna putih,
bertekstur halus dan rasanya manis bercampur
asam sehingga menimbulkan rasa khas dan
segar.

Bentuk fisik dari buah dan kulit manggis disajikan


pada Gambar :

Buah manggis

Xanthone

Xanthone

amngostin, mangosterol,
mangostinon A dan B, trapezifolixanthone,
tovophyllin B, alfa dan beta mangostin, garcinon B,
mangostanol, flavonoid epikatekin, dan gartanin

Xanthone

66.7 kali dari wortel dan 8.3 kali


dari jeruk melebihi vitamin C dan vitamin E

Xanthone

penyeimbang prooxidant (oxidizing


radicals, carbon centered, sinar UV, metal, dll).

FUNGSI
Fungsi antioksidan dapat diklasifikasikan menjadi 5
macam :
1.

Primary antioxidants senyawa fenol yang mampu memutus


rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak.

2.

Oxygen scavengers, yaitu senyawa-senyawa yang berperan


sebagai pengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi
oksidasi.

3.

Secondary antioxidant, yaitu senyawasenyawa yang mempunyai kemampuan untuk


berdekomposisi hidroperoksida menjadi produk
akhir yang stabil.

4. Antioxidative Enzyme, yaitu enzim yang


berperan mencegah terbentuknya radikal bebas.
5.

Chelators sequestrants, yaitu senyawasenyawa yang mampu mengikat logam seperti


besi dan tembaga yang mampu mengkatalisa
reaksi oksidasi lemak.

Metode Penelitian
Alat
kertas saring whatman,
timbangan digital,
mikropipet,
spektrofotometer UV-Vis Milton Roy 501,
rotary evaporator,
vakum,
vortex,
water bath,
Desikator
ayakan 65 mesh.

Bahan
Kulit buah manggis segar
Kulit buah manggis kering
Metanol 96%,
Aquades yang dipanaskan,
1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH),
Reagen Folin Ciocalteu 50%,
Larutan Na2CO3 2%, aquades.

PROSEDUR PENELITIAN
1. Pengambilan dan Persiapan Sampel
Sampel basah dibuat berukuran kecil.
Sampel kering

Dikeringkan lagi selama 3 hari.


2. Dihaluskan dengan blender .
3. Disaring
dengan ayakan 65
mendapatkan serbuk.
1.

mesh

untuk

2. Pembuatan Ekstraksi
1. Sebanyak 50 g sampel dimaserasi dengan 200 mL
metanol dalam Erlenmeyer 500 mL selama 24 jam
dengan beberapa kali pengadukan.
2. Dilakukan perlakuan yang sama terhadap pelarut air
panas.
3. Larutan disaring dengan menggunakan vakum dan
kertas saring
3. Filtratnya kemudian dievaporasi untuk menguapkan
pelarutnya.
4. Ekstrak kemudian ditimbang dan disimpan pada suhu
40 oC.
5. Masing-masing ekstrak kemudian dilarutkan dalam
metanol.

3. Penentuan Kandungan Total Fenolik


Digunakan Metode Jeong et al.
1. Sebanyak 0,1 mL ekstrak metanol dan air
dimasukkan dalam tabung reaksi
2. Ditambah 0,1 mL reagen Folin Ciocalteu 50%,
3. Campuran tersebut divortex selama 3 menit,
4. Ditambah 2 mL larutan Na2CO3 2%,
5. Campuran disimpan dalam ruangan gelap selama
30 menit.
6. Absorbansinya dibaca pada panjang gelombang
750 nm dengan spektrofotometer UV-VIS.

4. Penentuan Aktivitas Penangkal Radikal Bebas


DPPH
Ditentukan dengan metode Gaulejac et al.
Sebanyak 0,5 mL masing-masing ekstrak metanol
dan air (kering dan basah) ditambahkan dengan 2
mL larutan DPPH
2. Divortex selama 2 menit. Berubahnya warna
larutan dari ungu ke kuning menunjukan efisiensi
penangkal radikal bebas.
1.

3. Pada 5 menit terakhir menjelang 30 menit inkubasi,


absorbansinya diukur pada panjang gelombang 517
nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS.
Aktivitas penangkal radikal bebas dihitung
sebagai presentase berkurangnya warna DPPH
dengan menggunakan persamaan; % Aktivitas
penangkal radikal bebas
= (1 + 100%)

HASIL & PEMBAHASAN


a. Ekstraksi Kulit Buah Manggis
Persen rendemen masing-masing ekstrak
terlihat pada Tabel berikut

Persen rendemen ekstrak kulit buah manggis


Ekstrak

% Rendemen

Air sampel kering (AK)

12

Air sampel basah (AB)

11

Metanol sampel kering (MK)

21

Metanol sampel basah (MB)

15,5

b. Kandungan Total Fenolik

Analisis

kandungan

total

fenolik

dilakukan

untuk

mengetahui potensi ekstrak kulit buah manggis sebagai


penangkal radikal bebas dan penstabil oksigen singlet.
Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan
adalah

senyawa

golongan

fenolik

dan

polifenolik.

Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat di


alam, terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki
kemampuan untuk menangkap radikal bebas (Ramle et
al., 2008) .

Untuk menentukan besarnya kandungan total fenolik


kulit buah manggis digunakan persamaan kurva
standar asam galat. Penggunaan asam galat sebagai
standar dikarenakan senyawa ini sangat efektif untuk
membentuk senyawa kompleks dengan reagen FolinCiocalteu, sehingga reaksi yang terjadi lebih sensitif
dan intensif (Julkunen-Tiito dalam Kiay et al., 2011).
Hasil analisis kandungan total fenolik ekstrak kulit
buah manggis diberikan pada Gambar 1.

c. Aktivitas Penangkal Radikal Bebas DPPH


Aktivitas penangkalan radikal bebas dari ekstrak kulit
buah manggis dapat diukur dengan pengujian radikal DPPH
yaitu dengan mereaksikan 0,5 mL ekstrak kulit buah manggis
dengan 2 mL larutan DPPH dan absorbansinya diukur pada
517 nm yang merupakan panjang gelombang maksimum.
Ekstrak kulit buah manggis memiliki kemampuan sebagai
penangkal radikal bebas yang sangat baik, hal ini terlihat pada
Gambar 3.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa ekstrak kulit buah manggis memiliki
kandungan total fenolik dan aktivitas antioksidan
yang besar, dengan kandungan total fenolik dan
aktivitas antioksidan tertinggi pada ekstrak metanol
sampel kering, diikuti ekstrak metanol sampel
basah, ekstrak air sampel kering dan ekstrak air
sampel basah.

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai