STASE INTERNA
RS.ISLAM CEMPAKA PUTIH
Anamnesis
Keluhan Utama : Pasien datang ke RSIJ CP dengan keluhan wajah bengkak
disertai ruam pada daerah muka sejak 1 minggu SMRS
RPS: Pasien datang ke RSIJ CP dengan keluhan bengkak pada wajah disertai
ruam pada daerah muka punggung dan tangan. Keluhan seperti ini mulai
dirasakan sejak seminggu sebelum masuk RS. Awalnya ruam terdapat pada
pipi kiri dan kanan pasien berwarna kemerahan dan terasa tebal. Kemudian
semakin lama muka semakin tebal dan bengkak, atas keluhan itu pasien
datang ke dokter Sp.KK dan diberikan obat suntik dan cream berisi
dexametason. Setelah diberikan obat keluhan tidak berkurang dan muka
semakin membengkak serta raum di tangan semakin bertambah..
terutama pada pagi hari, terasa kaku namun tidak terdapat kelainan
bentuk. Otot pasien juga terasa pegal dan linu. Pasien juga tidak
mengeluhkan adanya gangguan BAB dan BAK
RPD
: Pasien mengatakan dahulu tidak pernah mengalami keluhan
seperti ini. Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
R. Pengobatan: Pasien diberi obat suntik dan cream wajah yang berisi
Dexametason namun keluhan tidak berkurang.
RPK: Pasien mengatakan dikeluarga tidak ada yang mengalami
keluhan seperti
ini.
R. Psikososial: Pasien bekerja menggunakan sepeda motor dan sering
terpapar oleh sinar matahari
R.Alergi : Pasien menyangkal terdapat alergi obat, makanan, maupun
cuaca, namum belakangan ini pasien mengeluh ruam pada tubuhnya
sering timbul jika terkena sinar matahari.
PEMERIKASAAN FISIK
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Status gizi:
BB sebelum sakit 56kg
BB saat sakit
53 kg
TB: 155cm
IMT: 53/(1,55) : 22,08 (IMT normal)
Tanda Vital
TD
: 140/90 mmHg
N : 82x/mnt
RR
: 22x/mnt
S : 36,7C
Status Generalis
Kepala : Tampak simetris, terdapat ruam hampir diseluruh kulit kepala,
ruam disertai penebalan kulit dan bersisik, rambut berwarna kuning pirang,
mudah dicabut dan distribusi tidak merata.
Leher :
Tidak
teraba
adanya
pembesaran
submandibula,preaurikuler,postaurikuler,jugular dan supraclavicula.
KGB
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor dengan
diameter 2mm/2mm,R,cahaya (+)
Hidung : Deviasi septum nasi (-), Sekret -/- Tanda perdarahan -/Telinga : Normotia +/+ , sekret -/- serumen -/Mulut
Thorax:
Paru:
I
(-),
pada
punggung
belakang
terdapat
ruam
Jantung:
I
Abdomen:
I: Tampak cembung, skar (-), ruam (-)
A: BU (+) 7 kali/mnt
P: Nyeri tekan Epigastrium, RlQ, dan LLQ
P:
Suara
abdomen
timpani
di
keempat
kuadran
Ekstremitas :
Atas : Terdapat ruam kemerahan, lentikular,
skuama(+), tidak tampak pucat dan sianosis,
akral hangat +/+ RCT<2dtk, edema -/Bawah :Terdapat ruam kemerahan, lentikular,
skuama(+), tidak tampak pucat dan sianosis,
akral hangat +/+ RCT<2dtk, edema -/-
RESUME
Pasien datang ke RSIJ CP dengan keluhan ruam eritematosa, edema(+) nyeri
(-) Skuama(-) sejak 1 minggu SMRS,Ruam juga terdapat di kepala, punggung,
tangan dan kaki. Fotosensitifitas(+),anoreksia(+), BB menurun 3kg, mual(+)
muntah(+),rambut rontok(+) demam tinggi, sebelumnya diberikan suntikan
dan cream dexametason,Alergi (-).
Pemeriksaan fisik
KU:Tampak sakit sedang
Kesadaran: Composmentis
IMT normal
TD: 140/90
N: 82x/mnt
RR:22x/mnt
S:36,7
ASSEMENT
Atritis, Atralgia, Mialgia
S: dari anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan nyeri pada sendi jari tangan dan kaki
terutama pada pagi hari,perubahan bentuk (-),keluhan menghilang jika digerak-gerakan.
O:
TD:140/90RR:22x/mnt
N: 82x/mnt
S:36,7C
Jari jemari tidak terdapat deformitas,hanya terasa nyeri jika digerakan pada pagi hari.
A: Atritis,Atralgia,Mialgia e.c SLE
P:
Rencana pemeriksaan penunjang
Darah rutin,Tes ANA,tes anti ds-DNA,Anti SM antibodi,C3 C4,CH50,Ureum
Kreatinin,Urinalisis,Rontgen Ekstremitas,Rontgen thorax,Biopsi ginjal.
Rencana Penatalaksanaan:
Non-Medicamentosa
-Edukasi pasien mengenai apa itu lupus dan penyebabnya
-Edukasi pasien terkait dengan fisik yang akan dihadapinya
-Edukasi pasien dengen memberi motifasi moral.
-Edukasi keluarga untuk selalu memberi suport kepada pasien
Medicamentosa
Paracetamol 500mg 2dd1
Asam Mefenamat 500mg 2dd1
Ranitidine 150mg 2dd1
ASSEMENT
Lupus Kutaneus
S: dari anamnesis didapatkan ruam pada wajah dan menebal disertai krusta.
Ruam juga terdapat di kulit kepala,tangan dan kaki. Ruam timbul terutama jika
terkena sinar matahari, sebelum ke RSI CP pasien sempat pergi ke praktek
dokter SpKK. Dan diberikan suntikan dan cream yang berisi dexametason.
O:
TD:140/90
N: 82x/mnt
RR:22x/mnt
S:36,7C
Ruam terdapat pada kulit kepala dan Malar rash, serta ruam pada punggung
tangan dan kaki.
A: Lupus kutaneus e.c SLE
P:
Non-Medicamentosa
-Edukasi pasien untuk berlindung dari paparan sinar matahari langsung
dengan baju pelindung atau sunscreen.
-Edukasi pasien untuk menggunakan sunscreen ulang setelah mandi dan
berkeringat.
Medicamentosa
Luocinonid cream 5% 3dd1
Hidroksiklorokin 250mg/ hari.
Dyspepsia syndrome
S : Dari amnamnesis didapatkan pasien mengeluh mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan
lidah serta tenggorokan terasa sakit. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada perutnya, nyeri tidak
terlokalisir dan selalu berpindah, tapi lebih sering dirasakan pada bagian tengah.
O : TD :140/90 mmhg
R : 22x/m
N : 82x/m S : 36,7C
Pada pemeriksaan Abdomen didapatkan :
I : perut tampak cembung, terdapat ruam eritematosa, tidak menebal.
P : perut supel, NT epigastrium (+), nyeri pada RLQ dan LLQ.
A : dyspepsia Syndrome e.c Sistemik Lupus eritematosus
P : Rencana pemeriksaan penunjang
- Endoskopi
- cek elektrolit
Rencana penatalaksanaan :
Non medika mentosa :
Edukasi untuk makan teratur dan kurangi makan pedas dan asam
Hindari makanan cepat saji
Medikamentosa :
Ranitidin 30 mg inj 2 dd 1
Cairan kristaloid : BB 53 = 400 +200+ 330 = 1000cc/hr
ASSEMENT
Hipertensi
S: dari anamnesis didapatkan bahwa sebelum sakit pasien belum pernah
mengalami hipertensi, nyeri dada tidak ada, jantung berdebar debar(-), Nyeri
pinggang (-) Nyeri saat BAK disangkal, Urin normal
O:
TD:140/90RR:22x/mnt
N: 82x/mnt
S:36,7C
TINJAUAN PUSTAKA
Lupus Eritematosus Sistemik (LES ) adalah
penyakit
reumatik
autoimun
yang
adanya
inflamasi
tersebar
ditandai
luas,
yang
Penyakit
ini
autoantibodi
berhubungan
dan
dengan
kompleks
imun
Epidemiologi
Ditemukan pada semua usia, tetapi paling banyak pada usia 1540 tahun (masa reproduksi). Frekuensi pada wanita dibanding
dengan pria berkisar antara 5,5-9 : 1
Beberapa data yang diperoleh di Indonesia dari pasien yang
dirawat dirumah sakit. Dari 3 peneliti di RSCM Jakarta yang
melakukan penelitian pada periode 1969-1990 didapatkan rerata
insidensi ialah 37,7 per 10.000 perawatan. Insidensi di Yogyakarta
antara tahun 1983-1986 ialah 10,1 per 10.000 perawatan,
sedangkan di Medan didapatkan insidensi sebesar 1,3 per 10.000
perawatan.
Limfosit
B & dsDNA
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk SLE adalah :
Hemoglobin, lekosit, hitung jenis sel, laju endap
darah (LED)
Urin rutin dan mikroskopik, protein kwantitatif
24 jam dan bila diperlukan kreatinin urin.
Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, profil
lipid)
PT, aPTT pada sindroma antifosfolipid
Serologi ANA, anti-dsDNA, komplemen (C3,C4))
Foto thoraks.
Penatalaksanaan SLE
Tujuan khusus pengobatan SLE :
a) Mendapatkan masa remisi yang
panjang
b) Menurunkan aktivitas penyakit
seringan mungkin
c)Mengurangi
rasa
nyeri
dan
memelihara
fungsi
organ
agar
aktivitas hidup keseharian tetap baik
guna mencapai kualitas hidup yang
optimal
Ginjal
Otak
Paru dan
Jantun
g
Pembulu
h
darah
KOMPLIKASI
SLE
Infeksi dan
Kanker
Kematian
jaringan
tulang
Komplikasi
kehamilan
PROGNOSIS
Prognosis penyakit ini sangat tergantung pada organ
mana yang terlibat. Apabila mengenai organ vital,
mortalitasnya sangat tinggi. Tingkat kelangsungan
hidup penderita pada 10 tahun terakhir di Asia dan
Afrika secara signifikan lebih rendah, mulai dari 6070%. Penurunan angka kematian yang berhubungan
dengan LES dapat dikaitkan dengan diagnosis yang
terdeteksi secara dini, perbaikan dalam pengobatan
penyakit LES, dan kemajuan dalam perawatan medis
umum.
TERIMAKASIH