Afnaria
Pendidikan Matematika FKIP UISU
Abstrak. Dalam teori peluang, distribusi log-normal merupakan distribusi dari
suatu variabel acak yang logaritmanya berdistribusi normal. Suatu variabel dapat
dimodelkan menjadi log-normal jika ia merupakan hasil perkalian dari banyak
variabel acak positif yang saling bebas. Kedua parameter yang digunakan * dan
s* menggambarkan data langsung dari skala originalnya, sehingga mudah untuk
dihitung dan dibayangkan serta di estimasi. Semakin banyak bukti bahwa
distribusi log-normal telah tersebar luas dalam ilmu fisika,biologi, ilmu sosial
dan ekonomi. Namun kebanyakan orang lebih memilih menggunakan distribusi
normal.
Kata Kunci : distribusi log-normal, distribusi normal, transformasi logaritma
1. Pendahuluan
Matematika tentunya penting dalam menganalisa dan menentukan
karakter variasi acak dari, misalnya, ukuran dan berat seseorang dalam suatu
populasi, tingkat sensitivitasnya terhadap suatu bahan kimia, dan waktu yang
diperlukan untuk suatu kejadian, misalnya waktu yang diperlukan seseorang
untuk sembuh dari suatu penyakit. Distribusi frekuensi dari data ini merupakan
faktor utama untuk menentukan tipe analisa statistik yang valid yang dapat
diambil dari sekumpulan data. Banyak penggunaan metode statistika seperti
anova (analisis variansi) dan analisis regresi yang membutuhkan data yang
terdistribusi normal, namun jarang distribusi frekuensi datanya yang diuji saat
menggunakan tehnik ini.
Distribusi Gaussian (normal) sering digunakan untuk menggambarkan
variasi acak yang muncul pada data dari banyak bidang ilmu; kurva
loncengnya dengan mudah menggambarkan dua nilai, yaitu mean aritmatika ,
dan deviasi standar s, sehingga data tersebut sering digambarkan dengan
.
Sebuah contoh lama distribusi normal diberikan oleh Quetelet, seorang Belgia
yang merupakan pelopor statistika modern, dimana ia melakukan pengukuran
bahu dari prajurit Skotlandia.
Bagaimanapun, banyak pengukuran yang lebih kurang menunjukkan
distribusi yang miring. Distribusi yang miring dapat terjadi saat nilai mean
rendah, variansi tinggi dan nilainya tidak ada yang negatif, dalam hal ini,
sebagai contoh, distribusi sumber mineral dalam bumi, atau lamanya infeksi
suatu penyakit berbahaya. Distribusi miring ini merupakan distribusi log-
normal (Aitchison dan Brown 1957, Crow dan Shimizu 1988, Lee 1992,
Johnson et al. 1994). Contoh yang sesuai dengan distribusi normal yang
simetris dan distribusi log-normal yang miring diberikan pada gambar 1.
sifat yang dikenal dari distribusi normal dapat dianalogikan dengan distribusi
log-normal.
1.1 Sifat-Sifat Distribusi Log-normal
Suatu variabel acak X dikatakan berdistribusi normal jika log(X)
berdistribusi normal. Variabel bernilai positif dan distribusinya miring ke kiri.
(Gambar 2)
(1)
(2)
Parameter pengganti bisa ditambahkan untuk mendefinisikan keluarga tiga
dan
parameter. Mean dan varians berturut-turut adalah
, dengan demikian koefisien variasi adalah
(3)
Perkalian dari dua variabel acak terdistribusi log-normal mempunyai parameter
bentuk
(4)
Karena ditambahkan varians ada variabel yang di transformasikan log.
Estimasi: estimator yang paling efisien (maksimum likelihood) adalah
(5)
s* =
estimasi yang lebih robust (q1/q2)c untuk s*, dimana 1/c = 1.349 = 2 . -1(0,75),
dimana -1 menyatakan fungsi invers distribusi normal standar. Jika mean
dan deviasi standar s dari sampel tersedia, yaitu data diambil dalam bentuk
s, parameter * dan s* dapat diestimasi berturut turut dengan menggunakan
/
dan
, dengan
, cv = koefisien
1950, Kondo 1977); hampir 70% dari 86 contoh yang ditinjau oleh Kondo
(1977) muncul sebagai log-normal. dokumen Sartwell (1950) tentang 37 kasus
sesuai dengan distribusi log-normal. Yang sangat mengesankan bahwa dari
5914 prajurit yang diberikan vaksin yang rusak pada hari yang sama, 1005-nya
yang membentuk serum hepatitis.
2.3 Fisiologi tumbuhan
Bukti yang meyakinkan disajikan dari fisiologi tumbuhan
mengindikasikan bahwa distribusi log-normal sesuai dengan permeabilitas dan
untuk mobilitas zat terlarut dalam kutikula tanaman (Baur 1997).
Zat kimia yang disebut akselerator dapat mereduksi variabilitas dari
mobilitasnya. Bagaimanapun juga, karena prinsip prinsip yang mendasari
permeabilitas tetap sama, karena itu hal ini mewakili distribusi log-normal.
Dengan demikian, mengingat satu-satunya alasan statistik yang bisa
mengakibatkan kesalahan klasifikasi, yang mungkin cacat untuk analisis
selanjutnya. Satu pertanyaan yang masih tersisa: apakah prinsip prinsip yang
mendasari permeabilitas yang menyebabkan variabilitas-nya menjadi lognormal.
fungsi lain dari ukuran original. Penemuan ini melahirkan pertanyaan tentang
peran kesimetrian dalam variasi kuantitatif di alam.
sebagai bidang sains, jumlah spesies per keluarga dianggap sesuai dengan lognormal (Koch 1966).
Pada bidang kimia, sebagai contoh, kecepatan reaksi sederhana
bergantung pada perkalian konsentrasi dari molekul yang dilibatkan. Kondisi
ekuilibrium juga diatur oleh faktor yang bertindak dengan cara perkalian.
Dengan demikian, perbedaannya semakin jelas: alasan yang mengatur
distribusi frekuensi di alam biasanya sesuai dengan distribusi log-normal,
sedangkan orang-orang lebih memilih menggunakan distribusi normal.
Untuk koefisien variasi yang kecil, distribusi normal dan log-normal
keduanya sesuai. Dalam hal ini, tentunya akan dipilih distribusi yang paling
sesuai dengan permasalahan untuk menunjukkan variabilitas yang meningkat,
yang berkaitan dengan hukum yang mendukung alasan variabilitas. Tentunya
dalam hal ini kebanyakan yang dipilih adalah log-normal.
6. Kesimpulan
Paper ini menunjukkan peranan fundamental dari distribusi log-normal
dan dilengkapi dengan beberapa kesimpulan dari beberapa paper yang
* maupun s*, keduanya
menggunakan distribusi lognormal. Baik
menggambarkan data langsung dari skala originalnya, mereka mudah dihitung
dan di-estimasi. Karakterisasi yang ditawarkan tidak memberikan kerugian
yang signifikan. Semakin banyak bukti bahwa distribusi log-normal telah
tersebar luas dalam ilmu fisika, biologi, ilmu sosial dan ekonomi. Namun,
belum banyak orang yang mengetahui ini. Karena jika terjadi, maka akan
semakin banyak orang yang lebih menyukai menggunakan distribusi lognormal atau distribusi normal perkalian dibandingkan distribusi Gauss untuk
menggambarkan data original.
Daftar Pustaka
Ahren LH. 1954. The log-normal distribution of the elements (A fundamental law of geochemistry and its
subsidiary). Geochimica at Cosmochimica Acta 5: 49-73.
Aitchison J, Brown JAC. 1957. The log-normal Distribution. Cambridge (UK):
Cambridge University Press.
Baur P. 1997. Lognormal distribution of water permeability and organic solute mobility in plant cuticles.
Plant, Cell and Environment 20: 167 177.
Crow EL, Shimizu K, eds. 1988. Log-normal Distributions: Theory and Application, New York: Dekker.
Federer B, et al. 1986. Main results of grossversuch IV. Journal of climate and Applied Meteorology 25:
917-957.
Johnson NI., Kotz S, Balkrishan N. 1994. Continuous Univariate Distributions. New York: Wiley.
Kapteyn JC. 1903. Skew Frequency Curves in Biology and Statistics. Astronomical Laboratory, Gronigen
(The Netherlands): Noordhoff.
Koch AI. 1966. The logarithm in biology. I. Mechanisms generating the log-normal distribution exactly.
Journal of Theoretical Biology 23: 276-290.
Limpert E. 1993. Log-normal distributions in phytimedicine: A handy way for their characterization and
application. Proceeding of the 6th International Congress of Plant Pathology; 28 July 6
August, 1993; Montreal, National Research Council Canada.
Limpert E., Stahel W.A., Abbt M., 2001, Log-normal Distributions across the Sciences: Keys and Clues,
American Institute of Biological Sciences.
McAlister D. 1879. The law of geometric mean. Proceedings of the Royal Society 29: 367-376.
Razumovsky NK. 1940. Distribution of metal values in ore deposits. Comptes Rendus (Doklady) de
lAcademie des Sciences de lURSS 9: 814-816.
Kondo K. 1977. The lognormal distributions of the incubation time of exogenous diseases. Japanese
Journal of Human Genetics 21: 217-237.