Bawang Merah 1
Bawang Merah 1
METODE PENELITIAN
3.1
Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan
Formulasi
Formulasi
Formulasi
Kontrol
penyusun
II
III
Rumput laut
5%
7,5%
10%
0%
Tepung ketan
100 (gr)
100 (gr)
100 (gr)
110
Gula
60 (gr)
60 (gr)
60 (gr)
60
Telur
27 (gr)
27 (gr)
27 (gr)
27
Santan
0,87 (gr)
0,87 (gr)
0,87 (gr)
0,87
Margarin
0,32 (gr)
0,32 (gr)
0,32 (gr)
0,32
Bawang putih
0,77 (gr)
0,77 (gr)
0,77 (gr)
0,77
Bawang merah
0,77 (gr)
0,77 (gr)
0,77 (gr)
0,77
Vanili
0,32 (gr)
0,32 (gr)
0,32 (gr)
0,32
laut dihaluskan
K. alvarezzi kering
Homogenat basah
Tepung ketan,
Margarin,
telur
santan, bumbu halus,
vanili.
Formulasi
Pencampuran
Pembentukan Stik
Penggorengan, 3 menit
Stik K. alvarezii
Organoleptik
(uji
pembedaan
segitiga)
Proksimat
(air, abu, protein,
lemak, karbohidrat)
Karakterisasi
Input/output,
proses,
Analisis
(Tidak) sehingga peluang panelis yang memilih (Ya) adalah 1/3. Penilaian disertai
dengan format penilaian (Lampiran 1) dengan parameter yang dinilai dari metode
adalah tekstur, rasa, dan warna tiga parameter merupakan ciri khas dari stik
rumput laut K. alvarezii.
A.
Tekstur
Tekstur dan konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi citarasa yang
ditimbulkan. Perubahan tekstur bahan dapat mengubah rasa dan aroma yang
timbul karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel
reseptor (Winarno, 1991).
B.
Rasa
Rasa merupakan salah satu faktor yang menentukan keputusan konsumen
untuk menerima atau menolak suatu produk pangan. Rasa dimulai melalui
tanggapan rangsangan indera pencicip hingga akhirnya terjadi keseluruhan
interaksi antara aroma, rasa dan tekstur sebagai keseluruhan rasa makanan. Rasa
merupakan wujud berbagai tanggapan cicip, baud an trigeminal yang diramu oleh
kesan-kesan pendukung seperti penglihatan, sentuhan dan pendengaran sehingga
jika menikmati atau merasakan suatu makanan merupakan pewujudan bersama
oleh kelima indera manusia (Astawan dkk, 2004).
Menurut Winarno (1991), rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
senyawa kimia, suhu,konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain.
Timbulnya respons tidak sama untuk rasa yang berbeda misalnya respons
terhadap rasa asin lebih cepat dari respons terhadap rasa pahit.
C.
Warna
Warna merupakan salah satu bagian penilaian sensori terhadap suatu
oven pada suhu 105C selama 16 jam. Penentuan berat air dihitung secara
gravimetric berdasarkan selisih berat contoh sebelum dan sesudah contoh
dikeringkan. Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar air (% b/b) =
B-C
B-A
x 100%
Keterangan :
A adalah berat cawan kosong (gr)
B adalah berat cawan + contoh awal (gr)
C adalah berat cawan + contoh kering (gr)
B.
dipijarkan pada tanur dengan suhu 550C sampai diperoleh abu yang berwarna
putih. Sebanyak 2 gr contoh homogen kering dimasukan ke dalam cawan porselin,
lalu dipindahkan ke tanur pengabuan. Panaskan pada suhu 550C selama 24 jam.
Penentuan kadar abu menggunakan rumus:
Kadar abu (% b/b) =
BA
Bobot sampel
x 100%
Keterangan :
A adalah berat cawan porselen kosong
B adalah berat cawan porselen dengan abu
C.
menggunakan asam sulfat pekat dengan bantuan panas pada suhu 410C selama 2
jam, selanjutnya ditambahkan Natrium Hidroksida sehingga membentuk garam
basa NH4OH. Kemudian, garam basa didestilasi menggunakan uap panas untuk
memisahkan senyawa amoniak. Amoniak diikat oleh asam borat membentuk
Ammonium Borat. Kemudian dilakukan titrasi dengan asam Klorida. Untuk
menghitung kadar protein, terlebih dahulu dihitung kadar Nitrogen total yang
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
% Nitrogen =
Keterangan:
S
B
N
w
(S B) x N HCl x 14
W x 1000
x 100%
D.
sebagai berat (B) untuk dimasukan kedalam selongsong lemak. Sampel dan 200
ml klorofrom dimasukan kedalam rangkaian labu soxhlet kemudian dipanaskan
sample pada suhu 60 C selama 8 jam. Masukan labu alas bulat kedalam oven 105
C selama 2 jam. Labu kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang
sebagai berat konstan (C). Kadar lemak diperoleh dengan rumus berikut.
Kadar lemak (%) =
E.
x 100%
Jenis produk
Tekstur
Kode
Panelis Ke-n
Rasa
Warna
Nilai*
Jumlah
Keterangan :*) Dalam 1 parameter, hanya ada dua jenis nilai yaitu nilai 0
berjumlah 2 dan nilai 1 berjumlah satu.
Sumber : Rahayu, 2001.
Jumlah nilai yang diperoleh dari seluruh panelis untuk masing-masing
parameter, akan dibandingkan dengan tabel hipotesis berekor dua (Lampiran 5).
Suatu produk dikatakan berbeda nyata pada taraf 5%, 1%, dan 0,1% jika jumlah
panelis memenuhi syarat dalam tabel hipotesis berekor dua (Rahayu, 2001).
3.5.2
Analisis kimiawi
Untuk analisis kimiawi (proksimat) menggunakan analisis data dengan
Keterangan
adalah nilai hasil pengamatan pada perlakuan ke i ulangan ke j
adalah rata-rata nilai perlakuan
adalah pengaruh konsentrasi rumput laut
adalah faktor kesalahan (galat)