Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki jumlah pulau kurang


lebih 17.504 pulau. Dari begitu banyak pulau yang ada, tentunya masing-masing
memiliki budaya yang cukup khas. Salah satunya adalah keanekaragaman masakan
tradisonal (khas).
Dalam kehidupan seharihari makanan merupakan salah satu kebutuhan
primer bagi manusia, makanan pun bisa menjadi media untuk menyampaikan rasa
terima kasih, ritual, mempererat kekerabatan dan lain- lain. Dalam konteks ini
makanan tradisional lah yang sering kali digunakan.
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi
oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat
tersebut. Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli
Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman,
yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut.
Dengan beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacammacam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi makanan
yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan
beragam dan bervariasi seperti.
Makanan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat
dan menyatu di dalam sistim social budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah.
Makanan tersebut disukai , karena rasa, tekstur dan aromanya sesuai dengan
seleranya. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak
mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain.
Salah satu, pulau di Indonesia yang memiliki makanan tradisonal yang cukup
terkenal adalah di Pulau Madura. Pulau madura termasuk bagian dari Provinsi Jawa
Timur, yang terletak di timur laut Jawa Timur. Besarnya kurang lebih 5.168 km2.
Dengan penduduk hampir 4 juta jiwa. Pulau Madura terdiri dari 4 Kabupaten yaitu
Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Makanan Pokok
Salah satu makanan pokok di madura adalah nasi jagung.

a. Sejarah
Makanan pokok di Madura dipengaruhi oleh letak geografis dan kondisi
alamnya. Pemanfaatan tanah di Madura mengenal 4 tipe yaitu sawah irigasi, sawah
tadah hujan, tegal, dan sawah rawa. Untuk wilayah Madura utara dan selatan kondisi
tanah di dominasi oleh susunan batu kapur dan endapan kapur. Kurangnya air dan jenis
tanah ini merupakan rintangan besar bagi pertanian di Madura, dimana pertanian yang
ada hanya mengandalkan air bawah tanah dan curah hujan. Perencanaan irigasi sebagai
salah satu solusi masalah tersebut telah di pikirkan dalam administrasi regional 1884.
Hal tersebut terbukti dengan adanya laporan resmi tahun 1928, keseluruhan tanah yang
telah teririgasi sejumlah 13.111 bau, dengan sebagian besar wilayah barat dan selatan
Madura. Alam telah memaksa masyarakat Madura memilih jenis bibit padi yang
mempunyai masa pertumbuhan singkat. Walaupun mereka kesulitan, orang Madura
lebih intensif dalam pengolahan tanah dibanding rata rata orang jawa, hal ini terlihat
dari tabel hasil panen padi rata-rata per bau, yang menarik pemanfaatan lahan dengan
ladang kering (tegal) merupakan studi kasus tersendiri yang menarik perhatian peneliti
asing sampai saat ini. Pada abad yang sama juga terjadi penebangan hutan besarbesaran, terutama hutan jati. Mengakibatkan banyak tanah yang tak terpakai dan
banyak ditumbuhi alang- alang atau menjadi gundul. Proses penebangan hutan Dengan
luasan yang jauh lebih kecil daripada jawa hasil panen yang mereka capai cukup
dominan bila dibandingkan dengan Jawa. Tidak hanya padi, secara data sejarah
belanda, Madura memegang andil besar dalam produksi jagung. Sehingga sampai saat
ini makanan pokok suku Madura adalah nasi dan jagung.
b. Fungsi
-

Makanan yang paling banyak mengandung karbohidrat sehingga merupakan sumber


energi.

Sedangkan fungsi dalam budaya tradisional digunakan sebagai salah satu makanan
yang melengkapi hidangan dalam acara-acara adat Madura seperti Upacara Nadar,
Nan dai, Upacara Pelet Kandhung.

c. Pengolahan
1. Makanan pokok dari Beras
Ada dua cara pengolahan beras dari padi. Cara pertama adalah dengan teknik
tradisional sedangkan cara kedua adalah dengan teknik modern. Pada proses
pengolahan secara tradisional, padi yang

sudah dituai dijemur di tengah terik

matahari hingga kering, kemudian ditumbuk di dalam lesung menggunakan alu.


Setelah kulitnya sudah hancur, lalu ditepisi dengan tampah untuk memisahkan kulit
padi dengan beras. Untuk cara modern, pengolahan padi menjadi beras dengan cara
digiling menggunakan mesin khusus. Makanan pokok dari beras yang sudah dimasak
disebut nasi. Nasi dimasak dengan cara ditanak atau dikukus.
2. Makanan pokok dari Jagung
Dalam pengolahan jagung agar dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok
memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Sebab proses pembuatannya tidak
sesingkat memasak nasi dari beras. Prosesnya adalah sebagai berikut :
a. Menumbuk Jagung sampai menjadi beras jagung.
b. Mencuci beras jagung sampai bersih dan merendam dalam air selama tiga hari tiga
malam
c. Mencuci kembali beras jagung yang telah direndam dan ditiriskan
d. Menumbuk beras jagung hingga menjadi halus
e. Mencampur beras jagung dengan air sesuai takaran (Jika menggunakan 1 kg maka
airnya 500ml)
f. Memasak beras jagung hingga matang

Akan tetapi ada juga masyarakat yang menanak beras jagung dicampur dengan nasi
putih akan tetapi hanya minoritas.

d. Budaya Daerah dan Kemungkinan Silang

Salah satu contoh hasil olahan jagung yang merupakan makanan khas madura
adalah nasi jagung. Tidak ada budaya dari daerah madura yang secara khusus
mempengaruhi adanya nasi jagung ini. Karena memang kondisi geografis pulau madura
yang memang cocok digunakan untuk bertanam jagung, tak heran akan banyak
ditemukan penjual nasi jagung di madura. Secara khusus, para penjual nasi jagung ini
akan menjajakan daganganya keliling kampung, apalagi saat Hari Lebaran, karena
tentunya banyak para perantau yang mudik ke madura. Untuk kemungkinan terjadinya
silang budaya, nasi jagung sebenarnya tidak hanya bisa ditemukan di pulau madura. Di
Jawa Timur, bahkan di Malang tak jarang kita juga bisa menemukan nasi jagung.
Bedanya para penjual nasi jagung tidak menjajakan daganganya keliling kampung,
namun membuka warung.

e. Bahan Utama dan Bumbu


Nasi jagung khas madura juga sama pada nasi jagung pada umumnya, yang
memiliki bahan utama yaitu jagung yang dicampur dengan sedikit nasi putih yang akan
disajikan pada bakul atau wadah dari bambu, selain itu juga ada yang dibungkus
dengan daun pisang. Untuk pelengkapnya, berbeda dengan nasi jagung di Jawa, Di
madura sendiri nasi jagung akan dilengkapi dengan pelengkap seperti urap-urap, sayur
kelor, pepes tongkol, teri goreng, dan sambal terasi.

Selain nasi jagung, hasil olahan makanan pokok juga bisa berasal dari beras
yaitu Nasi Buk.

a. Sejarah
Nasi buk madura, adalah nasi campur khas madura. Sejarah asal kata Buk
adalah Istilah Buk merupakan sebutan untuk para penjual nasi buk yang umunya
adalah wanita. Masakan ini juga sudah banyak ditemui di Malang.

b. Fungsi
Tidak ada fungsi khusus dalam masakan ini, tentunya secara umum makanan
pokok (berupa nasi) digunakan sebagai sumber karbohidrat dalam pemberian energi
bagi tubuh.
c. Budaya daerah dan kemungkinan silang
Nasi Buk tidak jarang ditemui di Madura, khususnya di daerah Bangkalan sehingga
tidak ada budaya yang mempengaruhi adanya nasi buk ini, karena memang bisa
ditemukan kapan saja. Untuk kemungkinan silang budaya dengan Jawa karena, di Jawa
sendiri memang ada nasi campur, hanya berbeda pada lauk dan pelengkapnya.

d. Bahan Utama dan Bumbu


Untuk Bahan utama nasi buk adalah tentu saja nasi putih dengan diberi pelengkap
yaitu sayur lodeh nangka, dendeng ragi, empal goreng, kerupuk paru dan bisa
ditambahkan sambal

Selain nasi buk, ada juga nasi kotep yang khas dari daerah pamekasan

a. Sejarah
Nasi kotep sudah ada sejak tahun 60-an. Kotep dalam bahasa indonesia berarti
melempar.

Dinamakan

demikian

karena

pada

zaman dahulu

nasi

yang

disuguhkan berasal dari campuran beras dan ketan yang dimasak. Campuran keduanya
membuat nasi menjadi pulen dan tidak mudah rusak meskipun dilemparkan. Untuk saat
ini sudah jarang ditemui warung yang menjual nasi kotep di daerah Pamekasan.

b. Bahan Utama dan Bumbu


Dalam membuat nasi kotep bahan utama yang digunakan adalah beras dan beras
ketan.

c. Cara Pengolahan
Melihat bahan dasarnya yang berupa beras dan beras ketan, maka untuk membuat
nasi kotep digunakan campuran kedua bahan tersebut yaitu 3 kilo beras dan kilo
beras ketan, kemudian di tanak seperti menanak nasi biasa. Setelah matang, nasi kotep
akan dimasukkan dalam keranjang nasi yang dilapisi daun pisang dan berbahan bambu.
Seteah nasi kotep siap, biasanya penjual akan memberikan taburan parutan kelapa
(serundeng) dan disajikan juga bersama samba kecap.
Biasanya sebagai pelengkap nasi kotep akan disajikan lauk-pauk, seperti
daging sapi, hati, usus goreng, otak sapi, telor, atau daging ayam yang dimasak kuah
santan.

2. Lauk Hewani
Salah satu contoh lauk hewani yang terkenal di Madura adalah sate lalat.

a. Sejarah
Sate lalat adalah makanan khas dari Pamekasan Madura. Selama 25 tahun sate lalat
ini telah dikembangkan dan dipopulerkan oleh orang Pamekasan, Madura. Pak Ento
adalah orang yang pertama kali mengembangkan masakan sate lalat ini, Pak Ento
adalah orang asli Pamekasan, Madura. Pak Ento menjual sate lalatnya dengan cara
dipikul menggunakan anyaman bambu.
Sate lalat ini bukan terbuat dari lalat, namun karena dagingnya yang dipotong
kecil-kecil menyerupai lalat maka dari itu sate ini dinamakan dengan sate lalat. Sate ini
dibuat menggunakan daging kambing, ayam atau kelinci. Proses pengolahan bumbu
dari sate ini juga berbeda dengan sate-sate pada umumnya. Biasanya dalam proses
pembuatan bumbu sate kacang digoreng menggunakan minyak, namun pada sate lalat
ini kacang yang akan digunakan untuk membuat bumbu dimasak dengan cara disangrai
dan dimasak dengan air baru dihaluskan. Porsi dari sate lalat ini juga berbeda dengan
sate-sate pada umumnya yang biasanya seporsi memiliki 10 tusuk, sate lalat ini
biasanya memiliki 25 tusuk untuk satu porsinya.

b. Fungsi
Fungsi dari sate lalat ini adalah sebagai lauk. Sate lalat dapat dimakan denga
nmenggunakan nasi atau lontong.
c. Budaya
Pembuatan sate lalat bisa dilakukan kapan saja dan tidak ada ketentuan dalam
upacara-upacara adat Madura untuk memasak sate lalat dalam upacaranya. Karena sate
lalat dapat dimakan kapan saja.
d. Bahan utama
Bahan utama dari sate ini adalah daging, daging yang biasa digunakan adalah
ayam. Namun banyak juga pedagang yang menjual sate ini dengan daging kambing dan
daging kelinci.
e. Bumbu
Bumbu yang digunakan ada 2 jenis, yang pertama adalah bumbu halus yang
digunakan untuk membumbui daging. Bumbu yang digunakan adalah bawang putih,
bawang merah, kunyit, ketumbar, lengkuas, jintan, jahe, gula dan garam. Bumbu yang
kedua adalah bumbu yang digunakan sebagai siraman, yaitu bumbu kacang. Bahanbahan dari bumbu kacang adalah kacang tanah, bawang putih, cabe merah, gula merah
dan garam.
f.
a.
b.
c.
d.
e.

Cara pengolahan
Campur daging, kelapa dan bumbu halus dan diamkan selama kurang lebih 45 menit.
Tusuk daging ke tusukan sate.
Membakar diatas bara api dengan dilapisi daun pisang dan minyak.
Untuk bumbu kacang, kacang di sangrai lalu haluskan semua bumbu.
Sajikan sate dengan bumbu kacang.
Selain sate lalat, untuk lauk hewani di daerah Sumenep ada makanan khas yang
biasa disebut kaldu kokot madura, makanan ini tidak sepenuhnya dijadikan lauk, karena
sebenarnya merupakan sebuah sup.

a. Sejarah
Nama kaldu kokot sendiri berasal dari kokot yang berarti bagian kaki dari
mamalia, kambing atau sapi.
b. Fungsi
Tidak seperti sate lalat yang berfungsi sebagai lauk, kaldu kokot madura bisa
disajikan sebagai makanan utama. Bagi orang madura sendiri jika makan makanan ini
diyakini bisa menambah nutrisi pada otak serta meningkatkan stamina.

c. Bahan Utama dan Bumbu


Kaldu kokot ini hampir mirip dengan sup yang memiliki bahan utama berupa
kacang kedelai dan kacang hijau dan bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang
merah, bawang putih, jahe, pala, dan daun bawang.

d. Cara pengolahan
Bahan utama berupa kacang hijau atau kacang kedelai, akan direbus bersama
dengan bumbu-bumbu (bawang merah, bawang putih, jahe, pala, dan daun bawang).
Kaldu sendiri merupakan makanan khas madura yang tidak seperti kaldu pada
umumnya yang berupa air rebusan daging atau ayam. Namun di madura kaldu
merupakan sajian makanan komplit yang sudah siap santap, seperti Rawon atau Soto.
Kemudian kuah yang kental tersebut akan ditambahkan kokot/kikil kaki sapi,
beserta tulang-tulangnya yang cukup besar, Untuk menikmati sumsumnya, biasanya
penjual

akan

menyediakan

sedotan

untuk

menyeruput gurihnya

sum-sum

sapi. Sebagai pelengkap biasanya kaldu kokot disajikan dengan lontong atau singkong
goreng.

3. Lauk Nabati
Tahu petis merupakan makanan yang berupa lauk nabati dari madura
a. Sejarah
Tahu petis khas Madura memiliki perbedaan dengan tahu petis di daerah lain.
Perbedaannya terletak pada petisnya. Pada awalnya petis dibuat oleh para nelayan di
daerah utara Jawa yang tidak ingin membuang-buang sisa tangkapannya. Sisa tersebut
kemudian diolah dengan menambahkan gula dan dimasak sampai mengental sampai
menjadi petis. Sumber lain menyebutkan bahwa petis dibuat oleh para nelayan karena
melimpahnya tangkapan udang dan ikan. Namun, setelah berkembangnya ilmu
pengetahuan, petis diolah dengan menggunakan metode yang dipelajari dari Arab dan
Cina.
b. Fungsi
Tahu petis biasanya disantap sebagai jajanan, namun tidak sedikit juga yang
menjadikannya sebagai pendamping makanan pokok. Hal ini dikarenakan rasa petis
yang gurih dan asin, sangat disukai oleh penduduk Madura.
c. Bahan
Bahan utama tahu petis adalah tahu khusus dengan isi yang tidak begitu padat.
Selain itu juga petis khas madura. Untuk bumbunya adalah cabai rawit merah, bawang
putih, garam dan air.
d. Cara membuat
Cara membuat tahu petis adalah dengan menyiapkan tahu dahulu yaitu dengan
menghaluskan bawang putih dan garam lalu ditambahkan air. Setelah itu, tahu
direndam dalam bumbu yang sudah dihaluskan. Setelah tahu sudah siap, maka tahu
digoreng hingga kecoklatan. Setelah tahu matang, tahu petis disajikan dengan

membelah bagian tengah tahu kemudian bagian yang telah dibelah di isi dengan petis.
Sebagai penambah selera, biasanya ditambahkan cabai rawit merah di atasnya.

4. Sayur
1. Rujak Khas Madura
Rujak ini memiliki bahan utama berupa sayur-sayuran. Perbedaan absolut dan
mendasar dari rujak lainnya adalah karena adanya penggunaan petis. Rujak Madura
menggunakan petis Madura yang berbahan dasar ikan. Karena bahan dasarnya beda
maka warna dan rasapun beda. Warna petis ikan adalah coklat beragam dari coklat
muda hingga coklat yang agak tua. Cita rasanya pun lebih asin dan tidak ada gradasi
manis seperti petis udang.Warga Madura biasa menyebut Rujak Bubur ini sebagai jek
tajun. Penganan ini merupakan menu makan malam, usai berbuka puasa dan selepas
sholat tarawih. Salah satu warung yang menjual rujak jenis adalah warung Liana yang
berada di pojok lintasan Jl Jingga dan Jl Purba, yang jaraknya cukup dekat dengan
Taman Arek Lancor, jantung kota Pamekasan. Warung rujak milik Liana ini cukup
dikenal warga kota Pamekasan, Madura.
Rujak bubur ini dibuat pertama kali dengan mengulek racikan bumbu rujak berupa
campuran lombok, petis, kacang goreng, dan irisan pisang mentah diatas cobek besar.
Setelah halus, ditambahkan irisan cingur rebus, kecambah, irisan kacang panjang, dan
irisan rumput laut. Tak lupa juga ditambahkan cacahan mentimun dan kripik singkong.
Usai mengulek rujak, terlebih dahulu menuang bubur bawang keatas wadah. Bisa
berupa piring, bisa pula berupa talam daun pisang. Diatas bubur bawang inilah, lalu
diburkan rujak.

5. Jajanan
a. Sejarah
Salah satu jajanan yang cukup khas di Madura adalah kue apem. Masyarakat madura,
sumenep khususnya menyebut jajanan ini dengan kue apen. Perbedaan yang mendasar
kue apen dengan kue apem yang sering kita temui adalah, pada kue apen di madura akan
disiram bumbu berupa gula merah yang dihaluskan.
b. Fungsi
Tidak ada fungsi khusus pada kue apen, biasanya kue apen cocok disantap pagi
ataupun sore hari sebagai makanan pembuka sebelum makanan utama. Kue apen
dipercaya bisa menghilangkan rasa penat setelah bekerja, hal ini dikarenakan kandungan
jahe, kayu manis dan gula merah yang bisa menghangatkan badan.
c. Budaya daerah dan kemungkinan silang
Tidak ada acara atau perayaan khusus yang mendasari adanya kue apen, kue apen
bisa ditemukan kapan saja di daerah madura
d. Bahan Utama dan Bumbu
Bahan utama yang digunakan adalah tepung beras dan santan, sementara untuk
bumbu atau sausnya adalah gula merah, kayu manis dan daun pandan.
e. Cara pengolahan
Untuk adonan kue pertama campurkan bahan utama yaitu tepung beras, gula merah,
air kelapa dan garam kemudian didiamkan satu malam sampai mengembang. Setelah
itu ditambahkan santan sedikit-demi sedikit, adonan siap di cetak di penggorengan.
Untuk saus nya rebus daun pandan, gula merah dan garam diaduk sampai mendidih
kemudian di saring.
Selain kue apen, ada pula jajanan khas di Kabupaten Bangkalan khususnya daerah
socah yaitu Sewel.
a. Sejarah
Sewel merupakan camilan yang khas di Kabupaten Bangkalan khususnya di daerah
socah. Sewel dijual disebuah gang di daerah socah yang dinamai Gang Sewel, karena
memang ada sebuah warung yang menjual camilan ini.
b. Kemungkinan silang budaya

Pada dasarnya, sewel di Bangkalan tidak jauh berbeda dengan cireng di Bandung.
Sehingga kemungkinan terjadinya silang budaya cukup besar.
c. Bahan utama dan bumbu
Bahan utama dari sewel ini adalah tepung kanji dan udang, serta bumbu-bumbu
seperti cabai merah, garam dan lada
d. Cara pengolahan
Campurkan tepung kanji dan tepung terigu lalu ditambahkan bumbu-bumbu seperti
cabai merah, garam dan lada yang sudah dihaluskan, untuk udang juga dihaluskan,
kemudian ditambahkan air panas, lalu adonan dibentuk pipih dan siap digoreng.
Penyajian biasanya ditemani dengan bumbu kacang atau bumbu petis.

BAB III
PENUTUP
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut.
Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia, khas
daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman. Biasanya
makanan tradisional ini dipengaruhi oleh budaya-budaya yang ada di daerah tersebut.
Salah satu contoh dari Daerah yang memiliki makanan tradisional adalah Pula
Madura. Pulau Madura yang terletak di timur laut Jawa Timur ini memiliki 4
Kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Untuk makanan
tradisional di daerah madura tersebar di 4 Kabupaten tersebut. Misalnya nasi kotep dan

sate lalat yang khas di Pamekasan, Kaldu Kokot madura dan kue apen yang dijumpai di
Sumenep, Camilan sewel khas daerah socah, Bangkalan. Secara umum untuk makanan
tradisional daerah madura adalah soto madura dan sate madura.
Beberapa dari masakan tradisional tersebut, sudah mulai jarang ditemui, untuk
itu sebaiknya masakan khas dari daerah-daerah di Indonesia tetap dipertahankan dan
dilestarikan.

DAFTAR PUSTAKA
Herdiawan,

Junanto.

2013

http://junantoherdiawan.com/tag/kaldu-kokot-madura/.

Diakses pada tanggal 27 Maret 2015

Kuditawati, Erwin. 2011. http://www.tabloidnova.com/Nova/Sedap/Makanan/NasiBuk-Madura/ . Diakses pada tanggal 27 Maret 2015

Lasmawanati,

E.

2010.

Madura.

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUAR
GA/195610201984032-ELLY_LASMANAWATI_W/madura. Diakses 26 Maret
2015

Nasrudin, Anam. 2014 http://plat-m.com/sewel-camilan-ngga-bikin-kantong-garing/


Diakses pada tanggal 28 Maret 2015

Nirwana,

Santi.

2013.

http://nutrisiuntukbangsa.org/rujak-madura-dengan-petis-

khasnya-yang-unik/ Diakses pada tanggal 28 Maret 2015

Nan

dai,

Upacara

Kehamilan

adat Madura,

2012.

https://jawatimuran.wordpress.com/2012/10/12/nan-dai-upacara-kehamilan-adatmadura/
Oetomo, Wahyudi. 2011 http://pellokonengguru.blogspot.com/2011/08/resep-anekamakanan-khas-madura.html Diakses pada tanggal 28 Maret 2015

Prasetyo, Hari. 2013 http://wisataohhwisata.blogspot.com/2013/05/mengenal-lebihjauh-rujak-di-nusantara.html. Diakses pada tanggal 26 Maret 2015


Ridwan, Mohammad. 2013 http://www.lensaindonesia.com/2013/02/17/nasi-kotepsambal-kecep-kuliner-khas-pamekasan-yang-tak-lekang-zaman.html.

Diakses

pada tanggal 27 Maret 2015

Sejarah

Masyarakat

Madura

https://jawatimuran.wordpress.com/2013/01/12/sejarah-masyarakat-madura/

2013

TUGAS MAKALAH
MK. FUNDAMENTAL DIET AND CULINARY 1
MASAKAN NUSANTARA
MADURA

OLEH :
KELOMPOK 2 KELAS GPP 2
Nabila Fauziah Ramadhani
Luqitha Aulia Febri
Nanda Rahma Fitriana
Rakhmawati Widya Safitri

145070301111048
145070300111034
145070300111028
145070301111051

Adinda Yulinanda Prasindi

145070301111003

Mohammad Umar K

145070300111019

PROGRAM STUDI ILMU

GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

Anda mungkin juga menyukai