NAMA : PRASETYO
NIM : P2DA 14 010
I.
Dimasa
mendatang,
PENDAHULUAN
kebutuhan
konsumsi
daging
ayam
kampung
yang mempunyai kelebihan pada daya adaptasi, karena mampu menyesuaikan diri
dengan berbagai situasi, kondisi lingkungan dan perubahan iklim serta cuaca
setempat
Masalah utama dalam pengembangan ayam kampung adalah rendahnya
produktivitas. Salah satu faktor penyebabnya adalah sistem pemeliharaan yang
masih bersifat tradisional, jumlah pakan yang diberikan belum mencukupi dan
pemberian pakan yang belum mengacu kepada kaidah ilmu nutrisi (Gunawan,
2002; Zakaria 2004a), Maka dari itu, diperlukan suatau perencanaan usaha untuk
meningkatkan populasi maupun produktivitas dari ayam kampung.
II.
Banyuurip,
Kabupaten
Purworejo, secara
geografis
berada
a)
Pemilihan Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha
peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : membeli
DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan
menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas
kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas.
Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria
sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar
terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat
atau cepat. DOC pada peternakan Setya farm direncanakan akan membeli dari
pembibit Trias Farm Bogor.
b)
Manajemen Pakan
Faktor pakan mempunyai kontribusi sebesar 70% dalam keberhasilan suatu
usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan
tidak serumit jika beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan
pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, pabrik buatan Charoen
Pokphand. Aspek terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah
kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar
(PK) sebesar 23% dan energi metabolis (EM) sebesar 3000 Kkal/kg. Iskandar et
al. (1998) melaporkan bahwa kebutuhan protein ayam kampung pedaging adalah
15% pada umur 0-6 minggu dan 19% pada umur 6-12 minggu dengan energi
metabolis 2900 kkal/kg. Pakan Konsentrat direncanakan akan memakai pakan
konsentrat BR 511 bravo buatan Charoen Phokphand Jaya Farm.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
1. 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
2. 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
3. 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
c)
Manajemen Kandang
Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal
250m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup
baik. Sebaiknya lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau
tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha
biosecurity
dengan
menggunakan
desinfektan
yang
tepat
dan
tidak
membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang
ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.
Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi
ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak
lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau
kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC
ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai
dengan bertambahnya umur ayam. Bentuk kandang yang dianjurkan adalah
bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam,
serbuk gergaji dan kapur setebal 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari
dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap
menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur
1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya
digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang
postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-
32C. Pada fase finisher digunakan kandang panggung kombinasi slat seperti
model pemeliharaan ayam broiler.
d)
Pengendalian Penyakit
Dalam usaha ternak ayam yang sangat penting diperhatikan oleh para
peternak adalah pengendalian penyakit, sebab ada beberapa jenis penyakit apabila
sudah menyerang akan menimbulkan kematian yang cukup tinggi terutama
penyakit tetelo (Newcastle Deaseaes) dan penyakit flu burung. Kedua penyakit ini
belum ada pengobatannya, yang ada baru vaksinnya, sehingga kedua penyakit ini
dalam usaha ternak perlu dilakukan pencegahan.
Dalam usaha ternak ayam buras biasanya tingkat kematian tertinggi terjadi
pada anak ayam. Untuk menekan tingkat kematian ayam buras terutama kematian
anak ayam buras dalam kandang indukan maka perlu diperhatikan tentang
kebersihan, tidak lembab, pakan dan air minum tidak tercampur kotoran dan
vaksinasi. Obat yang digunakan direncanakan merk Therapy buatan PT Medion.
Vaksin yang digunakan yaitu Medivac ND dan vaksin Gumboro
e. Tenaga Kerja
Rasyaf (2004) menyatakan bahwa peternakan ayam ras pedaging mempunyai
kesibukan yang temporer terutama pagi hari dan pada saat ada tugas khusus
seperti vaksinasi. Oleh karena itu, di suatu peternakan dikenal beberapa jenis
tenaga kerja, antara lain: tenaga kerja tetap, tenaga kerja harian, dan tenaga kerja
harian lepas dan kontrak. Umumnya tenaga kerja tetap adalah staf teknis atau
peternak itu sendiri, karena sifatnya sebagai tenaga kerja atau karyawan bulanan,
maka gaji mereka dimasukkan ke dalam biaya tetap peternakan dan bukan biaya
variabel. Menurut Fadillah (2004), untuk peternakan dengan skala 4.000 ekor
diperlukan tenaga kerja berilmu peternakan dan terampil (terbiasa bekerja di
peternakan) dan satu tenaga kerja kasar harian untuk pekerjaan seperti vaksinasi,
tangkap ayam, membersihkan brooder (tempat indukan), menjual ayam, dan
sebagainya. Pada peternakan Setya Farm pemilik sebagai konsultan, dan memiliki
1 manager farm serta baberapa tenaga kasar.
III.
3.1.Satuan Ternak
Satuan Ternak (ST) adalah ukuran yang digunakan untuk menghubungkan
berat badan ternak dengan jumlah makanan ternak yang dimakan. Jadi ST
memiliki arti ganda, yaitu ternak itu sendiri atau jumlah makanan ternak yang
dimakannya. Mula-mula ST digunakan pada ternak pemamah biak (rumninansia)
untuk mengetahui daya tampung suatu padang rumput terhadap jumlah ternak
yang dapat dipelihara dengan hasil rumput dari padang rumput tersebut. Namun
penggunaan ST kini juga pada jenis ternak lainnya. Manfaat Satuan Ternak (ST)
yaitu :
a) Untuk mengetahui potensi ternak suatu daerah
b) Untuk memproduksi kebutuhan makanan
c) Sebagai standart untuk pertukaran ternak
pengukuran
memerlukan
patokan-patokan
tertentu.
Untuk
menghitung suatu besaran yang bersifat linear, luas bidang, besaran volume atau
jumlah berat, diperlukan angka standar, yang mematuhi kaidah-kaidah yang sudah
ditentukan, yang dipilih, disebut koefisien teknis (KT), dan dapat berbentuk
persentase (%), ukuran linear (m, cm), ukuran berat (kg, ton), ukuran volume (1,
cc), ukuran luas (m2, Ha), ukuran waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun), rasio
antara sumber daya (feed-Egg Ratio, Gainfeed Ratio). Di dalam menghitung
produksi, KT sangat diperlukan.
Di dalam bidang peternakan, semua jenis koefisien teknis dapat
dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu :
a) Koefisien Teknis yang berhubungan dengan masukan, misalnya Satuan Ternak
dan tingkat penggunaan sumber daya untuk masukan.
b) Koefisien Teknis yang berhubungan dengan reproduksi, misalnya angka
kelahiran, service per conception pada kawin suntik.
c) Koefisien Teknis yang berhubungan dengan produksi, misalnya pertambahan
berat badan harian, produksi susu rata-rata per ekor per hari, produksi telur
rata-rata per ekor perhari.
d) Koefisien Teknis yang berhubungan dengan rasio sumber daya, misalnya ; sex
ratio, feed egg ratio, feed-gain, bull-cow ratio.
e) Koefisien Teknis yang berhubungan dengan sifat teknis non biologis, misalnya
depresiasi tahunan, umur mesin, pemakaian bahan bakar.
Satuan ternak memiliki nilai yang berbeda pada setiap jenis ternak dan
setiap tingkat umur ternak. Satuan ternak digunakan untuk menyetarakan ternak
pada satu satuan yang sama sehingga dapat mempermudah dalam perhitungan,
estimasi dan proyeksi yang akan diberlakukan pada ternak itu sendiri. Nilai satuan
ternak setiap komoditas ternak dan pada tingkat umur ternak dapat dilihat pada
table 1 di bawah ini.
Tabel 1. Nilai Satuan Ternak
IV.
Banyaknya
(Unit)
luas (m2)
Satuan
a. Kandang
b. Kantor (pemasaran dan penjualan)
16
2
325
200
m2
m2
Rp
Rp
100,000.00
750,000.00
Rp
Rp
520,000,000.00
300,000,000.00
c. Gudang
d. Ruang Karyawan
e pagar
f tempat parkir
2
1
1
1
200
90
10000
100
m2
m2
m2
m2
Rp
Rp
Rp
Rp
750,000.00
750,000.00
25,000.00
100,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
300,000,000.00
67,500,000.00
250,000,000.00
10,000,000.00
25,000.00
30,000.00
50,000.00
20,000.00
50,000.00
15,000.00
2,000.00
20,000.00
500,000.00
500,000.00
10,000.00
1,000,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
125,000,000.00
150,000,000.00
250,000,000.00
1,000,000.00
500,000.00
2,400,000.00
4,000,000.00
100,000,000.00
8,000,000.00
10,000,000.00
20,000,000.00
100,000,000.00
No
1
Item
Jumlah
Pendirian bangunan
Peralatan
a. tempat pakan
b. tempat minum
c. Box plastic ayam panen
d. ember, sapu
e. sekop
f. lampu
g. kabel
h. Terpal
i. timbangan
j. pompa air + tangki air
k. selang air
l. perlengkapan brooder
Peralatan Kantor
a. Meja dan kursi
5000
5000
5000
50
10
160
2000
5000
16
20
2000
100
unit
unit
unit
unit
unit
unit
m2
m2
unit
m
m
unit
10
unit
Rp
1,000,000.00
Rp
10,000,000.00
4
4
unit
unit
Rp
Rp
4,000,000.00
500,000.00
Rp
Rp
16,000,000.00
2,000,000.00
4
2
4
unit
unit
unit
Rp
Rp
Rp
Rp
150,000,000.00
75,000,000.00
20,000,000.00
3,076,400,000.00
Rp
Rp
Rp
600,000,000.00
150,000,000.00
80,000,000.00
b. Komputer
c. Printer
4
Harga
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Kendaraan
Truk Box
Pick up
Sepeda motor
Total Investasi
PENYUSUTAN
No
1
Item
Daya Tahan
Nilai Baru
Nilai Sisa
Penyusutan
Pendirian bangunan
a. Kandang
b. Kantor (pemasaran dan penjualan)
10
10
Rp
Rp
520,000,000.00
300,000,000.00
Rp
Rp
42,000,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
100,000,000.00 Rp
50,000,000.00 Rp
50,000,000.00 Rp
30,000,000.00 Rp
100,000,000.00 Rp
5,000,000.00 Rp
c. Gudang
d. Ruang Karyawan
e pagar
f tempat parkir
10
10
10
10
Rp
Rp
Rp
Rp
300,000,000.00
67,500,000.00
250,000,000.00
10,000,000.00
Peralatan
a. tempat pakan
10
Rp
125,000,000.00
Rp
50,000,000.00 Rp
7,500,000.00
b. tempat minum
c. Box plastic ayam panen
d. ember, sapu
10
10
10
Rp
Rp
Rp
150,000,000.00
250,000,000.00
1,000,000.00
Rp
Rp
Rp
7,500,000.00
20,000,000.00
Rp
500,000.00
Rp
75,000,000.00 Rp
50,000,000.00 Rp
500,000.00 Rp
10,000.00 Rp
e. sekop
10
f. lampu
10
Rp
2,400,000.00
Rp
140,000.00
Rp
4,000,000.00
Rp
1,000,000.00 Rp
2,000,000.00 Rp
g. kabel
10
h. Terpal
10
Rp
100,000,000.00
Rp
5,000,000.00
10
Rp
8,000,000.00
Rp
50,000,000.00 Rp
4,000,000.00 Rp
i. timbangan
j. pompa air + tangki air
10
Rp
10,000,000.00
Rp
700,000.00
k. selang air
10
Rp
20,000,000.00
Rp
3,000,000.00 Rp
10,000,000.00 Rp
1,000,000.00
l. perlengkapan brooder
10
Rp
100,000,000.00
Rp
60,000,000.00 Rp
4,000,000.00
10
Rp
10,000,000.00
Rp
1,500,000.00
Rp
850,000.00
b. Komputer
c. Printer
10
10
Rp
Rp
16,000,000.00
2,000,000.00
Rp
Rp
4,000,000.00
500,000.00
Rp
Rp
1,200,000.00
150,000.00
Kendaraan
Truk Box
Pick up
Sepeda motor
10
10
10
Rp
Rp
Rp
Rp
600,000,000.00
150,000,000.00
80,000,000.00
3,076,400,000.00
Rp
Rp
Rp
25,000,000.00
25,000,000.00
3,750,000.00
15,000,000.00
500,000.00
50,000.00
49,000.00
200,000.00
400,000.00
Peralatan Kantor
400,000,000.00 Rp
50,000,000.00 Rp
40,000,000.00 Rp
Rp
20,000,000.00
10,000,000.00
4,000,000.00
193,989,000.00
Jabatan
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
Director (owner)
Kepala Peternakan
Kepala Pemasaran
Acounting
Admin
spv kandang
Manager
karyawan produksi
karyawan pemasaran
karyawan bahan baku
Satpam
Total
Jumlah (orang)
1
1
1
1
1
1
32
1
1
2
42
Jumlah Upah/Bulan
(Rp)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3,000,000.00
3,000,000.00
1,500,000.00
1,200,000.00
1,500,000.00
2,500,000.00
1,200,000.00
1,200,000.00
1,200,000.00
1,200,000.00
3,000,000.00
3,000,000.00
1,500,000.00
1,200,000.00
1,500,000.00
2,500,000.00
38,400,000.00
1,200,000.00
1,200,000.00
2,400,000.00
55,900,000.00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
36,000,000.00
36,000,000.00
18,000,000.00
14,400,000.00
18,000,000.00
30,000,000.00
460,800,000.00
14,400,000.00
14,400,000.00
28,800,000.00
670,800,000.00
BIAYA TETAP
Cicilan Bank
No
1
2
3
4
5
6
7
7
Item
Penyusutan
Gaji karyawan
Cicilan bank
Pajak
Pemeliharaan kandang
Pemeliharaan kendaraan
pajak pph
CSR
Total Biaya Tetap
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Penyusutan
193,989,000.00
670,800,000.00
56,750,000.00
36,000,000.00
16,000,000.00
10,000,000.00
25,000,000.00
25,000,000.00
1,033,539,000.00
Hutang
Bunga
Jangka waktu
cicilan/bln
cicilan/th
Rp
13.50%
120
Rp
Rp
500,000,000.00
Bulan
4,729,166.67
56,750,000.00
No
Item
1 Bahan Baku
a. DOC
b. Pakan
c. broder + keswan
Jumlah (perhari)
1389
3665
1600
2 Transportasi
a. truk
b. pic up
c. motor
3 Listrik
TOTAL
Nilai
Pertahun
ekor/hari
kg/hari
1000 rupiah/ekor
Rp
Rp
Rp
7,000.00
7,500.00
1,000.00
360
360
360
liter/hari
liter/hari
liter/hari
/bulan
Rp
Rp
Rp
6,700.00
7,600.00
7,600.00
360
360
360
bulan
Jumlah
Nilai
Total
500,000 Rp
1,319,500 Rp
576,000 Rp
3,500,000,000.00
9,896,250,000.00
576,000,000.00
67000.00
Rp
76000.00
Rp
30400.00
Rp
192,000,000.00
448,900,000.00
577,600,000.00
231,040,000.00
Rp 13,972,250,000.00
Rp
10
10
4
16,000,000.00
12
Rp
TOTAL
Rp
Rp
1,257,540,000.00
192,000,000.00
Rp 15,421,790,000.00
CASH FLOW USAHA SETYA FARM 10 TAHUN DENGAN ESTIMASI PRODUKSI YANG STATIS
Cash Flow
ayam 1 kg
Bunga Deposito
Total In flow
0
0
Investasi
Biaya tetap
Biaya variabel
Total Out Flow
Selisih/benefit
18,050,000,000.00
43,750,000
18,093,750,000.00
20,486,750,000
49,437,500
20,536,187,500.00
23,150,027,500
55,864,375
23,205,891,875.00
3,076,400,000
0
0
Rp
1,033,539,000
0
Rp 15,421,790,000
3,076,400,000
16,455,329,000.00
3,076,400,000
1,638,421,000.00
0
1,167,899,070
17,426,622,700.00
18,594,521,770.00
1,941,665,730.00
0
1,319,725,949
19,692,083,651.00
21,011,809,600.10
2,194,082,274.90
Tahun Ke
5
In flow
26,159,531,075
29,560,270,115
63,126,744
71,333,220
26,222,657,818.75
29,631,603,335.19
Cash Flow
0
0
1,491,290,322
1,685,158,064
22,252,054,525.63
25,144,821,613.96
23,743,344,848.11
26,829,979,678.37
2,479,312,970.64
2,801,623,656.82
4
10
33,403,105,230
80,606,539
33,483,711,768.76
37,745,508,910
91,085,389
37,836,594,298.70
42,652,425,068
102,926,490
42,755,351,557.53
48,197,240,327
116,306,933
48,313,547,260.01
54,462,881,569
131,426,835
54,594,308,403.81
0
1,904,228,613
28,413,648,423.78
30,317,877,036.56
3,165,834,732.21
0
2,151,778,332
32,107,422,718.87
34,259,201,051.31
3,577,393,247.39
0
2,431,509,516
36,281,387,672.32
38,712,897,187.98
4,042,454,369.55
0
2,747,605,753
40,997,968,069.72
43,745,573,822.41
4,567,973,437.60
0
3,104,794,501
46,327,703,918.79
49,432,498,419.33
5,161,809,984.48
Asset
Aktiva Lancar (Current Asset)
ayam siap jual
Rp
18,050,000,000.00
Deposito
Rp
500,000,000.00
Aktiva Menengah (Intermediet Asset)
peralatan kandang Rp
297,500,000.00
Peralatan kantor
Rp
6,500,000.00
Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Bangunan
Rp
1,120,000,000.00
Kendaraan
Rp
830,000,000.00
Total Asset
Rp
20,804,000,000.00
Liquiditas
Solvabilitas
Rasio Modal bersih
D/E ratio
Liability
Hutang lancar (Current Liability )
Biaya produksi Rp
16,455,329,000.00
Hutang tengah (Intermediet Liability)
Bank
Rp
500,000,000.00
Modal sndiri
Rp
500,000,000.00
Jangka Panjang (Long Term Debt)
0
Total Liability Rp
Net Worth
Rp
17,455,329,000.00
3,348,671,000.00
22160000000
18849579000
V.
KELAYAKAN USAHA
Studi kelayakan proyek atau usaha adalah tentang dapat tidaknya suatu
proyek dilaksanakan, biasanya proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil
(Husnan dan Suwarsono, 2000). Menentukan layak atau tidaknya suatu proyek
atau usaha harus dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dikatakan layak
harus memiliki suatu standar tertentu. Namun penilaian tidak hanya dilakukan
pada hanya satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus
didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai, tidak berdiri sendiri. Jika ada
aspek yang kurang layak akan diberikan beberapa saran perbaikan sehingga
memenuhi kriteria yang layak. Namun, apabila tidak dapat memenuhi kriteria
tersebut sebaiknya jangan dijalankan (Keown, et all. 2001). Menurut Husnan dan
Suwarsono (2000) secara umum aspek-aspek yang diteliti dalam studi kelayakan
usaha meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial, aspek manajemen, aspek
hukum, aspek ekonomi, dan aspek sosial.
b. Konsumen menengah
Merupakan konsumen yang membeli ternak untuk dijual kembali ke
konsumen yang lainnya baik Pullet atau afkir.
c. Konsumen biasa
Merupakan kelompok konsumen yang membeli ternak untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, baik untuk acara keagamaan, kelahiran atau yang lainya.
Biaya Investasi
Biaya investasi awal perusahaan sebesar Rp 3,076,400,000 dan memiliki
Struktur Finansial
Modal perusahaan untuk investasi didapat dari hutang bank dan modal
Estimasi Penjualan
Ayam kampong yang dijual pada perusahaan ini harganya berdasarkan harga
dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan per tahun adalah sebesar
Cash Flow
Rincian cash flow dimana mencakup pengeluaran dan penerimaan dari
tahunnya . Proyeksi neraca untung rugi PT. Setya Farm ini tertera pada Lampiran
Kriteria Investasi
Kriteria investasi disesuaikan dengan nilai NPV, IRR, B/C, dan PBP.
NPV yang didapat pada usaha peternakan Setya Farm yaitu sebesar Rp.
27,730,585,865 sehingga usaha tersebut dikatakan Go.
NPV pendapatan
Tahun ke
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PV Kas Bersih
3,076,400,000
1,443,542,731
1,437,183,512
1,430,852,307
1,424,548,993
1,418,273,447
1,412,025,546
1,405,805,169
1,399,612,195
1,393,446,503
1,387,307,972
17,228,998,376
P1
C1
= NPV 1(bernilai +)
C2
= NPV 2 (bernilai -)
Tahun ke
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kas Bersih
3,076,400,000
1,638,421,000
1,851,415,730
2,092,099,775
2,364,072,746
2,671,402,203
3,018,684,489
3,411,113,472
3,854,558,224
4,355,650,793
4,921,885,396
NPV
Df 13.5%
1
0.881057269
0.776261911
0.683931199
0.602582554
0.530909739
0.467761885
0.412125009
0.363105735
0.319916947
0.281865151
15
PV Kas Bersih
3,076,400,000
1,443,542,731
1,437,183,512
1,430,852,307
1,424,548,993
1,418,273,447
1,412,025,546
1,405,805,169
1,399,612,195
1,393,446,503
1,387,307,972
17,228,998,376
Df 15%
1
0.869565217
0.756143667
0.657516232
0.571753246
0.497176735
0.432327596
0.37593704
0.326901774
0.284262412
0.247184706
PV Kas Bersih
3,076,400,000
1,424,713,913
1,399,936,280
1,375,589,562
1,351,666,265
1,328,159,026
1,305,060,608
1,282,363,902
1,260,061,921
1,238,147,800
1,216,614,795
16,258,714,071.53
=
13,5 Rp.
17,228,998,376
,
.
IRR = 40.13 %
Kisaran bunga deposito setiap bank berbeda dan IRR hasil perhitungan
usaha PT. Setya Farm menunjukkan angka 40.13 % artinya diatas rata-rata
bunga deposito yaitu 8,75 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa modal usaha yang
dilimpahkan pada usaha dapat dikelola dengan baik atau dengan kata lain lebih
B/C
B/C RASIO
PV Cost
0
3076400000
1
14498087225
2
14434218999
3
14370632131
4
14307325382
5
14244297517
6
14181547307
7
14119073531
8
14056874969
9
13994950409
10
13933298646
145216706114.66
PV Benefit
1444250000
1443542731
1437183512
1430852307
1424548993
1418273447
1412025546
1405805169
1399612195
1393446503
1387307972
15596848376
= Rp 155.968.483.76
Rp. 145.216.706.114
= 0,10
Berdasarkan perhitungan B/C diketahui bahwa usaha PT. Setya Farm ini
Tahun ke
TOTAL
R/C
R/C RASIO
PV Cost
PV Penerimaan
R/C prtahun
0
3076400000
3076400000
1
1
14498087225
15941629956
1.099567806
2
14434218999
15871402511
1.099567806
3
14370632131
15801484438
1.099567806
4
14307325382
15731874375
1.099567806
5
14244297517
15662570964
1.099567806
6
14181547307
15593572854
1.099567806
7
14119073531
15524878700
1.099567806
8
14056874969
15456487164
1.099567806
9
13994950409
15388396912
1.099567806
10
13933298646
15320606617
1.099567806
145216706114.66 159369304490.82
1.097458473
= Rp 159.369.304.490
Rp. 145.216.706.114
= 1,09
Berdasarkan perhitungan R/C diketahui bahwa usaha PT. Setya Farm ini feasible
(lebih dari 1) , artinya layak diaksanakan. Artinya Setiap Pengeluaran uang sebsar
Rp 1, akan mendapatkan uang kembali (penerimaan atau Revenue) sebesar Rp
1,09 rupiah.
Pay Back Pheriod (PBP)
Merupakan tekhnik perhitungan yang digunakan untuk mengetahui berapa
lama modal yang ditanamkan akan kembali. Berdasarkan perhitungan analisis
finansial, usaha PT.Setya Farm dapat menguntungkan jika dijalankan dan
mampu bersaing ditengah-tengah maraknya perindustrian pepeternakan ayam
kampung.
=
Tahun ke
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kas Bersih
3,076,400,000
1,443,542,731
1,631,203,286
1,903,176,257
2,210,505,714
2,557,788,000
2,950,216,984
3,393,661,735
3,894,754,304
4,460,988,908
5,100,834,009
=4+
Df 13.5%
1
0.881057269
0.776261911
0.683931199
0.602582554
0.530909739
0.467761885
0.412125009
0.363105735
0.319916947
0.281865151
PV Kas Bersih
3,076,400,000
1,443,542,731
1,631,203,286
1,843,259,714
2,082,883,476
2,353,658,328
2,659,633,911
3,005,386,319
3,396,086,541
3,837,577,791
4,336,462,904
Nilai Kumulatif
3,076,400,000
1,443,542,731
3,074,746,018
4,918,005,731
7,000,889,208
9,354,547,536
12,014,181,447
15,019,567,766
18,415,654,307
22,253,232,098
26,589,695,002
= 2.33
Rp15,421,790,000.00
= Rp32,466.93 / kg (ekor)
Rp1,033,539,000.00
= 186.793 ekor
/
/
,
,
.
.
= Rp7,098,131,028.34
BEP Dalam waktu = Rp7,098,131,028.34 dicapai dalam waktu 4 tahun
Berdasarkan perhitungan diatas, BEP rupiah dicapai pada tingkat
penerimaan Rp7,098,131,028.34 dan BEP produk yang dihasilkan akan mencapai
186.793 ekor. Artinya apabila perusahaan menjual ayam dalam jumlah sebanyak
itu maka perusahaan berada pada titik impas, artinya tidak untung dan tidak pula
mengalami kerugian. BEP dalam waktu dicapai pada waktu 4 tahun ( PV
penerimaan di tahun ke 4).
Menghitung Liquiditas
Berikut ini kondisi Aset dan Hutang PT Setya Farm :
Asset
Aktiva Lancar (Current Asset)
ayam siap jual
Rp
18,050,000,000.00
Deposito
Rp
500,000,000.00
Aktiva Menengah (Intermediet Asset)
peralatan kandang
Rp
297,500,000.00
Peralatan kantor
Rp
6,500,000.00
Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Bangunan
Rp
1,120,000,000.00
Kendaraan
Rp
830,000,000.00
Total Asset
Rp
20,804,000,000.00
Liquiditas
Solvabilitas
Rasio Modal bersih
D/E ratio
Liability
Hutang lancar (Current Liability )
Biaya produksi Rp
16,455,329,000.00
Hutang tengah (Intermediet Liability)
Bank
Rp
500,000,000.00
Modal sndiri
Rp
500,000,000.00
Jangka Panjang (Long Term Debt)
0
Total Liability
Net Worth
Rp
Rp
17,455,329,000.00
3,348,671,000.00
22160000000
18849579000
Liquiditas adalah kemampuan usaha (perusahaan membayar kewajibankewajiban finansial setiap saat atau menutup hutang-hutangnya dalam jangka
pendek tanpa mengganggu jalanya perusahaan.
Jika RJP >1 berarti hutang dapat dibayar (memiliki uang tunai)
RJP =1 berarti kekayaan sama dengan hutang
RJP < 1 berarti perusahaan tidak dapat membayar hutang dan harus
Menjual asset.
hasil
perhitungan
liquiditas
perusahaan
Setya Farm
Menghitung Solvabilitas
Solvabilitas adalah perhitungan yang membandingkan antara modal
pribadi dan modal pinjaman dalam persen. Bila solvabilitas 100% maka modal
yang digunakan seluruhnya dari modal probadi. Sebaliknya jika solvabilitas 0%
maka modal seluruhnya berasal dari pinjaman. Solvabilitas yang cukup baik
adalah diatas 50%.
Solvabilitas = (500.000,000/500.000,000) x100 %
= 100 %
Berdasarkan perhitungan solvabilitas diketahui
bahwa
solvabilitas
perusahaan berada pada posisi yang aman (>=50%). modal pribadi yang ada di
perusahaan namun masih dapat membayar hutang dan usaha ini dan usaha ini
menguntungkan.
Rp 20,804,000,000.00
Rp17,455,329,000.00
= 1,19
Dari Rasio Modal Bersih yang diperoleh, terlihat PT Setya Farm memiliki
kondisi yang sehat dan stabil dari sisi asset yang dimilki dibanding hutang
perusahaan.
KESIMPULAN
REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
Peternakan
Ayam
Broiler
Gunawan. 2002. Evaluasi Model Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras dan
Upaya Perbaikannya . (disertasi). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Husnan, Suad dan Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit.Penerbit dan
Pencetak AMP YKPN. Yogyakarta.
Iskandar, S., D. Zainuddin, S. Sastrodihardjo, T. Sartika, P. Stiadi Dan T. Sutanti.
1998. Respon pertumbuhan ayam kampung dan ayam silangan pelung terhadap
ransum berbeda kandungan protein. JITV, 3:1-14. Puslitbang Peternakan,
Bogor.
Keown, et all. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
Sunarto, Hesti N., Delly N. & Dwi S. Y. 2004. Petunjuk Pengembangan Ayam
Buras di BPTU Sembawa, Dirjen Bina Produksi Peternakan Balai
Pembibitan Ternak Unggul Sapi Dwiguna dan Ayam Departemen Pertanian.
Sembawa
Zakaria, S. 2004a. Pengaruh luas kandang terhadap produksi dan kualitas telur
ayam buras yang dipelihara dengan system litter. Bulletin Nutrisi dan
Makanan Ternak 5(1); 1-11.