Jackson Nenohaifeto@
Jackson Nenohaifeto@
Juli, 2012
PENGANTAR
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian. Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan
kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk
masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan
administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik,
pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan
perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap (Hartono, 2010).
Pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan
ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada
perubahan fungsi klasik rumah sakit yang pada awalnya hanya
memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif)
terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayanan rumah sakit
kemudian bergeser karena kemajuan ilmu pengetahuan
khususnya ilmu kedokteran, peningkatan pendapatan dan
pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit
saat ini tidak saja bersifat penyembuhan (kuratif), tetapi juga
bersifat pemulihan (rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan
secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan
pencegahan (preventif). Dengan demikian, sasaran pelayanan
kesehatan rumah sakit bukan hanya untuk individu pasien,
tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat
umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau
yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas
dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Jackson Nenohaifeto, Serlie K. A. Littik, Fransiskus G. Mado3
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
nyaman, petugas rumah sakit, pelayanan rumah sakit, lokasi
rumah sakit dan rujukan ke rumah sakit tersebut.
Rumah Sakit Tentara Wirasakti merupakan rumah sakit
kepemilikan TNI yang memiliki sejumlah tenaga medis dan
non medis serta fasilitas rumah sakit yang cukup memadai.
Berdasarkan profil kesehatan NTT tahun 2010, rumah sakit
tentara wirasakti merupakan rumah sakit yang paling banyak
dikunjungi masyarakat di luar rumah sakit milik pemerintah
daerah, yakni sebesar 31.581 jiwa dengan rincian 29.378 jiwa
rawat jalan dan 2.203 jiwa rawat inap, dimana prosentase
keluarga tentara sebesar 46,83%, masyarakat umum 37,32%
dan angota TNI atau purnawirawan sebesar 15,85%. Penelitian
ini lebih ditujukan kepada kunjungan masyarakat umum, hal
ini disebabkan karena rumah sakit tentara wirasakti kupang
merupakan tempat pemilihan utama bagi anggota TNI dan
keluarganya untuk berobat dan mereka merupakan anggota
dari rumah sakit tersebut.
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui
faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan
pemilihan
pemanfaatan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Tentara
Wirasakti Kupang tahun 2012, sedangkan tujuan khususnya
untuk mengetahui hubungan fasilitas terhadap pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang,
mengetahui hubungan keadaan lingkungan terhadap
pemanfaatan pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Kupang, mengetahui hubungan petugas kesehatan terhadap
pemanfaatan pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Kupan, mengetahui hubungan pelayanan terhadap pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang,
mengetahui hubungan lokasi terhadap pemanfaatan pelayanan
di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang, mengetahui
hubungan rujukan terhadap pemanfaatan pelayanan di Rumah
Sakit Tentara Wirasakti Kupang.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian
survey analitik dengan rancang bangun penelitian Cross
Sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent) akan
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmojo,
2010).
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tentara
Wirasakti Kupang pada bulan Januari 2012 - Februari 2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien umum
pengguna pelayanan rawat inap selama bulan Januari dan
Februari tahun 2012 dengan sampel sebanyak 51 orang.
Analisis Univariat
1. Fasilitas
Tabel 1. Distribusi Persepsi Responden terhadap Fasilitas di
RST Wirasakti Kupang Tahun 2012
Fasilitas
Persepsi Baik
Persepsi Kurang Baik
Jumlah
42
9
Persentase
(%)
82,4
17,6
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
Total
Sumber : Data Primer Tahun 2012
51
100
Jumlah
42
9
51
Persentase
(%)
82,4
17,6
100
Jumlah
41
10
51
Persentase
(%)
80,4
19,6
100
Jumlah
43
8
51
Persentase
(%)
84,3
15,7
100
Jumlah
Persentase
Mudah Dicapai
Sulit Dicapai
Total
Sumber : Data Primer Tahun 2012
(%)
51
49
100
26
25
51
Persentase
(%)
88,2
11,8
100
Jumlah
Ada
Tidak Ada
45
6
51
Total
Sumber : Data Primer Tahun 2012
Persentase
(%)
86,3
13,7
100
Jumlah
Tinggi
Rendah
Total
Sumber : Data Primer Tahun 2012
44
7
51
Analisis Bivariat
1. Hubungan Fasilitas dengan Pemanfaatan Pelayanan di
Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun 2012
Tabel 8.Tabulasi Silang Fasilitas dengan Pemanfaatan
Pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Kupang tahun 2012
Fasilitas
Baik
Kurang Baik
Pemanfaataan Pelayanan
Tinggi
Rendah
n
%
n
%
38
74,5
4
7,8
6
11,8
3
5,9
Total
n
42
9
%
82,4
17,6
pvalue
0,060
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
Total
44
86,3
7
Sumber : Data Primer Tahun 2012
13,7
51
100
Pemanfaataan Pelayanan
Tinggi
Rendah
n
%
n
%
41
80,4
1
2,0
3
5,9
Total
n
42
%
82,4
11,8
17,6
Total
44
86,3
7
Sumber : Data Primer Tahun 2012
13,7
51
100
pvalue
0,000
Pemanfaataan Pelayanan
Tinggi
Rendah
n
%
n
%
39
76,5
2
3,9
5
9,8
Total
n
41
%
80,4
9,8
10
19,6
Total
44
86,3
7
Sumber : Data Primer Tahun 2012
13,7
51
100
pvalue
0,000
Pemanfaataan Pelayanan
Tinggi
Rendah
n
%
n
%
41
80,4
2
3,9
3
5,9
5
9,8
Total
44
86,3
7
Sumber : Data Primer Tahun 2012
13,7
Total
n
43
8
%
84,3
15,7
51
100
pvalue
0,000
Pemanfaataan
Pelayanan
Tinggi
Rendah
n
%
n
%
25
49
1
2
n
26
%
51
19
37,3
Total
11,8
25
49
Total
44 86,3
7
Sumber : Data Primer Tahun 2012
13,7
51
100
pvalue
0,037
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
responden dengan persepsi lokasi sulit dicapai pemanfaatan
pelayanan tinggi (37,3%) lebih banyak dibanding dengan
yang pemanfaatan pelayanan rendah (11,8%).
Berdasarkan hasil uji Chi Square p-value < 0,05, maka
Ho ditolak artinya ada hubungan antara lokasi dengan
pemanfaatan pelayanan rumah sakit.
6. Hubungan Rujukan dengan Pemanfaatan Pelayanan di
Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun 2012
Tabel 13.Tabulasi Silang Rujukan dengan Pemanfaatan
Pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Kupang tahun 2012
Rujukan
Ada
Tidak Ada
Pemanfaataan Pelayanan
Tinggi
Rendah
n
%
n
%
40
78,4
5
9,8
4
7,8
Total
n
45
%
88,2
3,9
11,8
Total
44
86,3
7
Sumber : Data Primer Tahun 2012
13,7
51
100
pvalue
0,137
BAHASAN
1. Hubungan Fasilitas dengan Pemanfaatan Pelayanan di
Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun 2012
Fasilitas merupakan segala hal yang dapat
memudahkan kelancaran kegiatan yang berlangsung di rumah
sakit baik medis maupun non medis. Pelayanan kesehatan
harus
selalu
tersedia
(available)
dan
bersifat
berkesinambungan (continous) artinya bahwa semua pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat harus ada dan
mudah dicapai oleh masyarakat. Menurut Notoadmodjo (2005)
tersedianya sarana untuk mendukung pelayanan kesehatan
masyarakat merupakan salah satu komponen dalam
mempromosikan kesehatan dalam masyarakat itu sendiri.
Green dalam Notoadmodjo (2005) menyatakan bahwa,
salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu
faktor pemungkin atau pendukung meliputi ketersediaan
fasilitas serta sarana yang memfasilitasi terjadinya perilaku
seseorang. Selain itu menurut Snehandu B. Karr dalam
Notoadmodjo (2007), determinan perilaku di pengaruhi karena
adanya situasi dan kondisi yang memungkinkan (action
Jackson Nenohaifeto, Serlie K. A. Littik, Fransiskus G. Mado3
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Novida (2009) di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau
Medan Provinsi Sumatra Utara bahwa ada hubungan antara
lingkungan rumah sakit dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau
Medan tahun 2009.
3. Hubungan Petugas Kesehatan dengan Pemanfaatan
Pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang
tahun 2012
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja
secara aktif dan profesional dalam bidang kesehatan, baik yang
memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak, yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan (Depkes, 2004). Tenaga kesehatan
wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang
kesehatan yang dinyatakan dengan ijazah dari lembaga
pendidikan.
Petugas kesehatan merupakan aset rumah sakit yang
penting, dan merupakan sumber daya manusia yang berperan
besar dalam pelayanan rumah sakit. Setiap petugas kesehatan
harus memiliki perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan)
melayani yang baik agar terciptanya kepuasan pasien. Perilaku
melayani petugas kesehatan dapat dijabarkan atau dijalankan
pada beberapa bentuk perilaku, antara lain: memberi perhatian
pada pasien, mendengarkan secara aktif dan dengan seksama,
mengerti kebutuhan pasien, membantu segala sesuatu yang
diperlukan pasien, dan melihat hasil yang telah dilakukan
olehnya (Sabarguna dan Sumarni, 2004).
Berdasarkan hasil uji Chi Square, menunjukan bahwa
ada hubungan antara petugas kesehatan dengan pemanfaatan
pelayanan rumah sakit.
Tenaga kesehatan yang ada di RST Wirasakti sangatlah
beragam, mulai dari dokter spesialis, perawat, bidan, apoteker
dan sejumlah tenaga kesehatan lainnya yang sudah mendapat
sertifikat Advanced Trauma Life Support (ATLS), Advanced
Cardio Live Support (ACLS), Pertolongan Pertama Gawat
Darurat (PPGD). Kemampuan tenaga kesehatan yang ada
dinilai sangat baik dalam menyembuhkan penyakit pasien.
Perilaku petugas kesehatan rumah sakit tentara
wirasakti yang ramah dan selalu memberikan senyuman dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, membuat pasien
sebagai pemakai jasa merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Asmita (2008) di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum Semarang bahwa ada hubungan antara perilaku tenaga
kesehatan dengan loyalitas pasien di poliklinik umum instalasi
rawat jalan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun
2008.
4. Hubungan Pelayanan dengan Pemanfaatan Pelayanan
di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun 2012
Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak
berwujud, cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, dan pasien lebih dapat berpartisipasi aktif dalam
Jackson Nenohaifeto, Serlie K. A. Littik, Fransiskus G. Mado3
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
Lokasi rumah sakit wirasakti yang berada di tengah
kota kupang dan mudah mencapainya dengan berbagai
transportasi membuat rumah sakit wirasakti kupang tidak sulit
untuk untuk dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi
ataupun kendaraan umum. cukup banyak pasien rumah sakit
kupang yang berasal dari daerah di luar kota kupang, dan bagi
mereka yang berada di luar kota kupang, hal ini tentu menjadi
masalah karena masalah jarak dan transportasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Laili (2008) di RSUD Pandan, Kabupaten
Tapanuli Tengah bahwa ada hubungan antara jarak dan sarana
transpotrasi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di
RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2007.
6. Hubungan Rujukan dengan Pemanfaatan Pelayanan di
Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun 2012
Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan
pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau
tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit
atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit
yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang
lebih mampu atau secara horisontal atau secara horizontal
dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya
(Trihono, 2005).
Berdasarkan hasil uji Chi Square, menunjukan bahwa
tidak ada hubungan antara rujukan dengan pemanfaatan
pelayanan rumah sakit.
Tidak semua pasien di rumah sakit tentara wirasakti
kupang mendapat rujukan dari unit terkecil seperti puskesmas
ataupun rumah sakit lain. Ada juga beberapa pasien yang
dengan kemauan sendiri untuk memanfaatkan pelayanan
rumah saki wirasakti karena mendapat saran dari keluarga atau
dari kenalan terdekat yang sudah pernah berobat di rumah sakit
tersebut.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Widayanti (2006) di RS Dr Kariadi
Semarang bahwa ada hubungan antara rujukan dari petugas
kesehatan dan kemauan sendiri / keluarga dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan rawat inap di Divisi Geriatri Rs Dr
Kariadi Semarang tahun 2006.
SIMPULAN
1. Tidak ada hubungan antara fasilitas dengan pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun
2012.
2. Ada hubungan antara keadaan lingkungan dengan
pemanfaatan pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Kupang tahun 2012.
3. Ada hubungan antara petugas kesehatan dengan
pemanfaatan pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti
Kupang tahun 2012.
4. Ada hubungan antara pelayanan dengan pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun
2012.
5. Ada hubungan antara lokasi dengan pemanfaatan pelayanan
di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang tahun 2012.
Jackson Nenohaifeto, Serlie K. A. Littik, Fransiskus G. Mado3
J U R N AL PE N E LI T I AN
Juli, 2012
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan .Presiden
Republik Indonesia.
Riwidikdo, Handoko. 2010. Statistik untuk Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang, 2012. Profil RST
Wirasakti Tk. IV 09.07.01 Kupang tahun 2011.
Kupang: Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang.
Sabarguna, Boy S dan Sumarni. 2004. Sumber Daya Manusia
Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorium Rumah
Sakit Islam Jateng-DIY.
Sabarguna, Boy S. 2005. Analisis Pemasaran Rumah Sakit.
Yogyakarta: Konsorium Rumah Sakit Islam
Jateng-DIY.
. 2007. Sistem Bantu Keputusan Untuk
Fasilitas Rumah Sakit. Jakarta: CV. Sagung Seto.