Bab A14
Bab A14
Validitas
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
BAB 14
VALIDITAS
A. Validitas Pengukuran
1. Hakikat Validitas
Validitas pengukuran adalah kecocokan di
antara alat ukur dan atau pengukuran dengan
sasaran ukur
Catatan:
Kata validitas dipakai di dalam banyak hal,
mencakup validitas eksperimen, validitas
butir, sehingga kita perlu memperhatikan arti
dan perbedaan di antara mereka
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------2. Tingkatan Validitas
Validitas pengukuran memiliki nilai dari rendah ke
tinggi
Makin tinggi tingkat validitas makin baik
pengukuran itu
Validitas pengukuran rendah mengandung
kekeliruan sistematis
Validitas tinggi
Validitas rendah
(ada kekeliruan
sistematis)
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
3. Pemeriksaan Validitas
Pemeriksaan validitas pengukuran dilakukan
sebelum alat ukur digunakan sesungguhnya
Pemeriksaan validitas pengukuran dapat dilakukan
pada saat alat ukur baru dibuat atau disusun
Pemeriksaan validitas pengukuran dapat juga
dilakukan pada saat uji coba alat ukur
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan tingkat
validitas rendah, maka alat ukur dapat diperbaiki
Pemeriksaan validitas dan perbaikan alat ukur
dilakukan berulang-ulang sampai alat ukur
mencapai validitas pengukuran yang cukup tinggi
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
4. Jenis Validitas
Sebenarnya validitas pengukuran merupakan satu
kesatuan kecocokan di antara pengukuran dan
sasaran ukur
Dari sifat pencocokan, validitas dapat dibagi ke
dalam beberapa jenis
Di dalam sejarahnya, nomenklatur jenis validitas
pengukuran mengalami beberapa kali perubahan
Pada saat ini, nomenklatur jenis validitas
pengukuran yang kita gunakan adalah
Validitas isi
Validitas kriteria
Validitas konstruk
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran ukur
Atribut
Alat Ukur
Skala ukur
Sasaran ukur
Responden
Hasil ukur (sekor)
Prediktor
Sasaran ukur
Kriteria (luar)
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------5. Nomenklatur Validitas Pengukuran
(a) Di dalam buku Cronbach
Edisi pertama tahun 1949
Logical validity
Empirical validity
Content validity
Content validity
Predictive validity
Concurrent validity
Construct validity
----------------------------------------------------------------------Validity
-----------------------------------------------------------------------
Face validity
Content validity
Factorial validity
Empirical validity
Content validity
Prediction validity
Concurrent validity
Construct validity
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Content validity
Predictive validity
Concurrent validity
Construct validity
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
(d) Di sini,
kita menggunakan nomenklatur
Validitas Isi (di dalamnya ada validitas wajah)
Validitas Kriteria
Validitas Konstruk
----------------------------------------------------------------------Validitas Isi
-----------------------------------------------------------------------
B. Validitas Isi
1. Jenis Kecocokan
Validitas isi pada pengukuran adalah
kecocokan di antara isi alat ukur dengan isi
sasaran ukur
Sasaran ukur
Atribut
Skala Ukur
Alat ukur
Kecocokan
isi
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------2. Deskripsi Sasaran Ukur Atribut
Agar dapat dicocokkan, sasaran atribut perlu
dideskripsikan secara cukup jelas
Untuk keperluan pencocokan, biasana, isi sasaran
ukur disusun dalam bentuk spesifikasi, meliputi
Bahan atau materi
Tujuan hasil belajar
Pencocokan dilakukan butir demi butir melalui
pencocokan dengan spesifikasi
Butir yang dinilai tidak baik atau tidak penting dapat
dibuang, diperbaiki, atau diganti
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 1
Tabel spesifikasi untuk ujian ilmu alam
terpadu di sekolah
Banyaknya butir ujian untuk tiap kategori
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------3. Kecocokan Wajah
Dikenal juga sebagai validitas wajah (face validity)
yakni kecocokan di antara wajah alat ukur dengan
responden yang akan menanggapinya
Alat ukur untuk anak kecil lebih cocok berbicara
tentang boneka, gundu, atau permainan. Bahasa di
dalam alat ukur perlu sederhana dan mudah
dipahami. Tulisan berukuran relatif besar
Alat ukur untuk para manajer lebih cocok berbicara
tentang saham, produksi, atau kurs valuta asing.
Bahasa di dalam alat ukur perlu sesuai dengan
bahasa usahawan. Tulisan berukuran biasa
Kecocokan wajah bermanfaat untuk meningkatkan
minat untuk menaggapi pertanyaan di dalam alat
ukur
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------4. Proses Validasi Isi (Butir demi Butir)
Kegunaan
Untuk memperbaiki alat ukur melalui
pemeriksaan butir pada alat ukur
Butir yang tidak baik atau tidak memenuhi
syarat dibuang, diperbaiki, atau diganti
Cara
Cara yang paling umum adalah validasi melalui
beberapa orang pakar
Butir dianggap tidak baik atau tidak memenuhi
syarat jika dianggap tidak penting atau tidak
cocok oleh mayoritas pakar
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Validasi melalui pakar
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------5. Format Validasi Pakar
Dikotomi
Nomor
Butir
Cocok
1
2
3
4
Tidak
Cocok
Kiraan (Rating)
Nomor
Butir
1
2
3
Validitas
Rendah
Tinggi
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Contoh 2
Lima pakar memvalidasi alat ukur melalui format
dikotomi
Pakar
1
1 1
2 1
3 0
4 1
5 1
Cocok 4
Tdk coc 1
2
1
1
1
1
1
5
0
3
1
0
1
1
1
4
1
1 = cocok
0 = tidak cocok
4
0
1
1
0
0
2
3
Butir
5 6
1 1
1 1
0 1
0 0
1 1
3 4
2 1
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jumlah
25
26
27
20
28
Perhatikan pakar 4
agak beda dari para
pakar lainnya
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Nomor
butir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Pakar
Cocok Tidak cocok
4
1
5
0
4
1
2
3
3
2
4
1
0
5
4
1
5
0
1
4
5
0
5
0
Tidak
cocok
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------6. Rasio Validitas Isi (Content Validity Ratio)
Lawshe membuat rumus rasio validitas isi butir
tentang rasio penilaian penting atau tidak penting
dari para pakar yang memvalidasi butir
Rumus Lawshe
CVR
M
2 2M P 1
M
M
2
MP
1 CVR + 1
MP < M
CVR < 0
MP = M
CVR = 0
MP > M
CVR > 0
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 3
Pada contoh 2 butir 1,
Mp = 4
M=5
CVR = (2Mp / M) 1
= (8 / 5) 1
= 0,6
Contoh 4
Pada contoh 2 butir 4,
Mp =
CVR =
M=
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Contoh 5
Lima pakar memvalidasi alat ukur melalui format
kiraan (5 = cocok, 1 = tidak cocok)
PeButir
nilai 1
2 3
4
5 6 7 8
1
5 3 5
5 4 5 4 5
2
5 3 4
5 5 5 5 5
3
4 5 3
5 5 4 3 5
4
4 2 4
5 4 5 4 5
5
4 3 5
5 5 5 5 4
6
5 3 5
5 5 5 5 5
Re- 4,50
4,33
4,67
4,33
rata
3,16
5,00
4,83
4,83
Rerata
4,50
4,63
4,25
4,13
4,50
4,50
Butir 2 rendah
Penilai 3 agak berbeda dari penilai lain, perlu
diperhatikan
------------------------------------------------------------------------------
Validitas
------------------------------------------------------------------------------
|i r |
N ( t 1)
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 6
Pada skala dari 1 sampai 5, suatu butir dinilai
oleh 5 pakar. Hasil peniliaian mereka adalah
3
t=5
n3 = 2
i = 2, 3, 4, 5
n 4 = 2 n5 = 1
N=5
0 | 2 1 | 2 | 3 1 | 2 | 4 1 | 1 | 5 1 |
5(5 1)
14
20
0,70
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 7
Dari contoh 5, hitung indeks V untuk butir 1,
r=
n2 =
t=
i=
N=
V=
Contoh 8
Dari contoh 5, hitung indeks V untuk butir 2, 3, 4, 5,
6, 7, dan 8
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------8. Validitas Perangkat Alat Ukur
Secara keseluruhan, alat ukur divalidasi oleh dua
pakar. Indeks validitas ditentukan oleh kecocokan di
antara dua pakar itu
Pakar
Penilai 1
Kurang
penting
Pakar
Penilai 2
Penting
Kurang
penting
Penting
D
Validitas Isi = -------------------------A+B+C+D
Makin besar D makin besar validitas alat ukur
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 9
Suatu alat ukur dinilai oleh dua orang pakar dengan
hasil sebagai berikut
Pakar
Penilai 1
Pakar
Penilai 2
Kurang
penting
Penting
Kurang
penting
Penting
10
10
Validitas Isi = -------------------------- = 0,5
5 + 3 + 2 + 10
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
C. Validitas Kriteria
1. Tujuan Validitas
Kegunaan
Untuk memperbaiki alat ukur melalui uji coba
alat ukur
Sasaran Ukur
Ada dua sasaran ukur yakni sasaran ukur
prediktor (menghasilkan sekor prediktor) dan
sasaran ukur kriteria (menghsailkan sekor
kriteria). Misal:
Sasaran ukur prediktor adalah ujian
penerimaan karyawan baru atau mahasiswa
baru
Sasaran ukur kriteria adalah keberhasilan
mereka sebagai karyawan atau sebagai
mahasiswa
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Kecocokan
Validitas kriteria adalah kecocokan di antara
prediktor (sekor prediktor) dengan kriteria
(sekor kriteria)
Validitas kriteria ditujukan kepada baik atau
tidak baiknya prediktor (sekor prediktor)
Jika validitas kriteria baik, maka alat ukur
prediktor (sekor prediktor) dapat digunakan
untuk berbagai keperluan sejenis
Jenis Validitas Kriteria
Validitas serentak yakni kriteria terdapat pada
saat yang sama dengan prediktor
Validitas prediksi yakni kriteria terdapat
kemudian setelah prediktor
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran ukur
prediktor
Sasaran ukur
kriteria
Alat ukur
Responden
Hasil ukur
Sekor prediktor
Kecocokan
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------2. Validitas Serentak (Concurrent)
Waktu
Prediktor dan kriteria terjadi pada waktu yang
sama atau bersamaan
Menggunakan sekor prediktor untuk
mengetahui kriteria
Kriteria
Biasanya pada kriteria terdapat alat ukur yang
sudah biasa dipakai dan memberikan hasil
yang baik
Prediktor
Alat ukur rakitan baru untuk mengganti atau
mendampingi alat ukur yang biasa dipakai
Alat ukur rakitan baru yang lebih sederhana
Alat ukur rakitan baru yang menggunakan cara
ukur atau besaran lain
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
lebih sederhana
Mendampingi
dirakit dengan
cara lain
Sasaran ukur
(kecocokan)
Alat ukur prediktor
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Beberapa contoh
Alat ukur potensi akademik rakitan baru untuk
menggantikan atau mendampingi alat ukur
yang biasa dipakai
TOEFL melalui komputer untuk menggantikan
atau mendampingi TOEFL melalui pinsil dan
kertas
Alat uji olahraga cara baru di dalam ruangan
untuk menggantikan atau mendampingi alat uji
olahraga lari satu kilometer di luar ruangan
Soal ujian cadangan untuk menggantikan soal
ujian jika terjadi kebocoran sebelum ujian
Simulasi menyetir mobil di layar komputer untuk
mendampingi menyetir mobil sesungguhnya
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------3. Validitas Prediksi (Predictive)
Waktu
Kriteria terjadi kemudian setelah prediktor
Menggunakan sekor prediktor untuk
mengetahui kriteria
Prediktor
Alat ukur yang dipakai untuk mengetahui
kriteria. Misal
Ujian penerimaan karyawan untuk menseleksi
calon karyawan
Ujian penerimaan mahasiswa untuk menseleksi
calon mahasiswa
Kriteria
Sasaran terjadi kemudian. Biasanya tidak
mudah untuk ditentukan secara tepat. Sukar
menentukan kriteria karyawan yang baik atau
mahasiswa yang berhasil
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------4. Prosedur Validasi
Sekor
Perlu ada sekor prediktor (hasil ukur) serta ada
sekor kriteria (perlu dicari secara khusus)
Validasi
Mencocokkan sekor prediktor dengan sekor
kriteria
Biasanya pencocokan dilakukan melalui
koefisien korelasi linier di antara sekor prediktor
dan sekor kriteria
val = pred-krit
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran ukur
Prediktor
Sasaran ukur
Kriteria
Alat ukur
Prediktor
Alat ukur
Kriteria
Responden
Hasil ukur
Prediktor
Hasil ukur
Kriteria
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 10
Validitas Serentak
Responden
Sekor
Ax
Sekor
AY
1
2
8
10
6
10
3
4
5
3
5
5
5
6
7
8
9
10
8
10
9
6
7
10
9
8
10
8
8
10
AX = prediktor
AY = kriteria
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Contoh 11
Pada validitas serentak, AX adalah sekor prediktor
dan AY adalah sekor kriteria.
(a)
Res
AX
AY
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
56
48
55
55
51
53
48
53
53
50
48
50
52
56
52
63
57
62
59
61
60
56
57
55
64
56
55
59
63
59
val =
(b)
Res
AX
AY
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
58
64
70
72
57
67
54
61
71
65
55
68
62
50
66
69
56
60
63
59
60
59
74
68
59
60
56
63
70
67
57
73
64
52
61
72
58
62
65
61
val =
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Contoh 12
Pada validitas prediksi, AX adalah sekor
prediktor dan AY adalah sekor kriteria
(a) Res AX
AY
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
72
65
76
64
71
73
75
68
70
66
114
105
115
107
101
120
125
109
103
111
val =
650
625
480
440
600
220
640
725
520
480
370
320
AY
13 425 2,6
val =
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------5. Koefisien Validitas (pada Nilai Acuan Kriteria)
Pada Nilai Acuan Kriteria, sekor prediktor dan sekor
kriteria dinyatakan dalam bentuk belum menguasai
dan telah menguasai
Koefisien validitas ditentukan melalui proporsi pada
kecocokan di antara prediktor dan kriteria
Contoh 13
Wilayah prediktor
Tidak
Telah
menguasai
menguasai
Wilayah Tidak
Kriteria menguasai
Telah
menguasai
5+2
Koefisien validitas = --------- = 0,70
10
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
6. Koefisien Determinasi
Jika terdapat korelasi di antara sekor prediktor (X)
dengan sekor kriteria (Y), maka terdapat variansi
bersama di antara mereka
Sekor
Sekor
prediktor
kriteria
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
XY XX YY
XY = koefisien validitas kriteria
XX = koefisien reliabilitas prediktor
YY = koefisien reliabilitas kriteria
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
Contoh 14
Jika koefisien reliabilitas
Sekor prediktor
XX = 0,86
Sekor kriteria
YY = 0,75
Catatan:
Perhitungan koefisien validitas kriteria dapat
saja menghasilkan nilai lebih dari 0,80
Namun nilai maksimum yang sepadan dengan
reliabilitas sekor prediktor dan sekor kriteria
dibatasi sampai 0,80
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
: AXAY
: TXTY
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
XY
XY
XX YY
dengan
XY = koefisien validitas terkoreksi
XY = koefisien validitas sebelum dikoreksi
XX = koefisien reliabilitas sekor prediktor
YY = koefisien reliabilitas sekor kriteria
Contoh 15
Jika XX = 0,86 dan YY = 0,75, maka koefisien
validitas kriteria XY = 0,70 dikoreksi menjadi
XY
0,70
0,88
(0,86)(0,75)
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
XX(baru)
YY(baru)
XY
XY XX (baru ) YY ( baru )
XX (lama ) YY (lama )
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
D. Validitas Konstruk
1. Tujuan
Variabel konstruk adalah variabel yang abstrak
hasil konstruksi para pakar, misalnya
Sikap
Inteligensi
Kecemasan
Frustrasi
motivasi
minat
kegelisahan
sosiabilitas
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Sasaran ukur
Variabel konstruk
Hasil ukur
Sekor
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------2. Prosedur Validasi
Syarat
Ada referensi yang telah diketahui untuk
digunakan pada pembandingan dengan
konstruk
Ada referensi yang layak dijadikan pembanding
untuk digunakan pada pembandingan dengan
konstruk
Jenis referensi
Referensi cocok yakni referensi yang cocok
dengan konstruk
Referensi beda yakni referensi yang beda
dengan konstruk
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Metoda Pencocokan
Pencocokan konvergensi yakni kecocokan
dengan referensi yang cocok
Pencocokan diskriminan yakni perbedaan
dengan referensi yang beda
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Konvergensi
Hasil ukur
Referensi cocok
Diskriminan
Hasil ukur
Referensi beda
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
Hasil ukur
HX
Kelompok responden
Alat ukur
Y
Hasil ukur
HY
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------4. Referensi Responden yang Diketahui
Ada kelompok responden yang hasil ukurnya sudah
diketahui yang digunakan sebagai referensi cocok
Dengan cara konvergensi, hasil ukur konstruk
dicocokkan dengan hasil ukur responden itu
Alat ukur X
Kelompok responden
(Diketahui HX)
Hasil ukur HY
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------5. Referensi Perlakuan yang Diketahui
Ada perlakuan yang telah diketahui hasil ukur dari
akibatnya. Perlakuan ini digunakan sebagai
referensi cocok
Dengan cara konvergensi hasil ukur konstruk
dicocokkan dengan hasil ukur perlakuan yang
diketahui itu
Perlakuan
Alat
ukur
X
Kelompok responden
(Diketahui HX)
Hasil
ukur
HY
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Contoh 16
Tiga ciri A, B, dan C divalidasi melalui dua metoda 1
dan 2.
Terjadi kelompok A1, B1, C1, A2, B2, dan C2 yang
dikorelasikan
( ) = koefisien reliabilitas
[ ] = Ciri sama metoda beda (konvergen)
----------------------------------------------------------------------Validitas
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------Validitas
----------------------------------------------------------------------Contoh 17
Muatan faktor untuk konstruk X, A, B, C, P, Q, dan
R menghasilkan
Konstruk
(Variabel)
X
A
B
C
P
Q
R
Faktor
I
7241
7013
7422
7351
4311
4159
4266
Faktor
II
2431
2214
2546
2377
8014
8172
8244
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
8. Pemeriksaan Dimensi
Biasanya alat ukur adalah multidimensi dan setiap
dimensi mencakup sejumlah butir
Proporsi jumlah butir di antara dimensi ditentukan
oleh konsep atau konstruk dari variabel
Melalui uji coba dapat diperiksa kecocokan di
antara butir dengan dimensinya
Pemeriksaan dilakukan melalui analisis faktor, dan
apabila diperlukan, diteruskan dengan rotasi
Setiap dimensi merupakan faktor sendiri sehingga
kecocokan butir dengan dimensi ditentukan oleh
faktor
Penentuan faktor dilakukan melalui muatan faktor
pada setiap sumbu
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------Validitas
------------------------------------------------------------------------------
Faktor A
783
853
303
790
148
353
298
082
691
011
052
Faktor B
090
089
015
041
243
669
009
649
102
867
822
Faktor C
288
131
786
280
792
113
838
392
120
100
048