Daftar Isi
halaman
Pengertian Studi
Sastra2
Pengertian Adab, Prosa, dan
Syi`r3
Bahasa dan Budaya Arab Sebagai Akar Kajian Sastra dalam
Islam....5
Beberapa Tokoh dan Karya Utama Kajian
Adab.6
Sastra Islam dalam Bahasa-Bahasa Utama Islam: Arab, Persia, Turki,
Urdu,
Melayu
8
Kajian Sastra Islam
Kontemporer17
Kesimpulan..
.18
Daftar Pustaka
dikategorikan
sebagai
kegiatan
antara
ekspresi
dan
unsur
kemanusiaan,
khususnya
perasaan,
semangat,
pengalaman,
I.
, , , ..
....2
2 Ibn al Manz}u>r,Lisa>n al `Arab, (Kairo: Da>r al Ma`a>rif, tt) Jilid I, h.43
akhlak;
peradaban:
kemajuan
(kecerdasan,
penciptaan
batin
(akal
budi)
manusia
seperti
1.
2.
3.
Makna adab ada dua macam, yaitu makna umum dan makna
khusus. Secara umum adalah semua perilaku yang mulia,
seperti jujur dan amanah. Sedangkan secara khusus adalah
ucapan yang baik yang dapat difahami, Syarat-syaratnya
adalah pertama, lafaz-lafaznya mudah dan indah; kedua,
bermakna; ketiga, dapat diketahui orang banyak.
2. Pembagian adab
1.
3 Kamus besar bahasa Indonesia, edisi ke 3,Jakarta balai pustaka, 2005, h. 170
4
II.
dalam Islam
Penemuan arkeologis di Jazirah Arabi dan Sabit Subur
abad 18 dan 19 Masehi, menunjukkan adanya masyarakat dan
bahasa yang oleh ahli Perjanjian Lama disebut Semit. Dewasa
ini, apa yang disebut bahasa Semit dapat digolongkan:
Setengah kawasan bagian utara, Timur: Akkad atau Babylonia,
Assyiria, Utara: Aram dengan ragam timurnya dari bahasa
Syiria, Mandaea, dan Nabatea, serta ragam baratnya dari
4 Nu>ri> H{umawwidiy al Qaisiy, Syu`ara>' Isla>miyyu>n, (Beiru>t:
Maktabah an Nahd}ah al `Arabiyyah, 1984) Cet. II h. 11- 12
5
menjadi
anggota
Liga
Negara-Negara
Arab.
Di
bawah
Bahasa Melayu, Turki, Hausa, dan Sawahili, bahasa ini sematamata verbal, dan tak memiliki sastra tertulisnya. Islam memberikan
abjad kepada mereka, menjadikannya mewarisi warisan besar
sastra Arab, menghubungkannya dengan arus intelektual dunia. Di
sepanjang dunia Muslim maupun sejarah Muslim, al Quran menjadi
ideal sastra yang tertandingi. Sebelum zaman kolonialisme, ketika
kekuatan asing memaksakan penggantian tulisan Arab dengan Latin
dan mulai mempengaruhi selera sastra masyarakat Muslim, mulamula melalui system pendidikan Barat kemudian melalui media
terbaratkan,
hamper
semua
sastra
karya
Muslim
astronomi,
dan
geografi
ditulis
dalam
bahasa
Arab
Eropa
Barat
masih
memperlihatkan
adanya
III.
menggunakan
rangkaian
ra>wi,
isna>d,untuk
menetapkan
penyair
Islam
kenamaan:al
Qa``qa>``
ibn
`Amru
at
8 A. Syamsu Rizal dan Nur Hidayah, Cita Humanisme Islam, ( Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta, 2005) h. 153
9 Omar Amin Husain, Kultur Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1981), h. 570
8
karyanya dalam
sastra
adalah
bagian
ilmu
sastra
yang
mendasari
ideologinya
suatu
yang
karya,
situasi
kesemuanya
sosial
masyarakat
berpengaruh
dan
terhadap
tersebut
saling
berkaitan,
masing-masing
saling
IV.
dan
qas}idah.
Para
pujangga
beradu
kebolehan
dalam
menyatakan
kemandirian
mereka
dari
kekuasaan
Khalifah pada abad ke- 9 dan ke- 10, bahasa mereka adalah bahasa
Persia. Bahasa Persia Baru ini ditulis dalam skrip bahasa Arab dan
berisi sejumlah kata pinjaman bahasa Arab, tetapi tata bahasa dan
kosakata dasarnya jelas merupakan bahasa Persia, bahasa IndoEropa yang kontras dengan bahasa Arab Semitik. Hal ini berbeda
dengan di Mesir, pada 600 M tidak seorang pun berbicara dalam
bahasa Arab, pada ke- 12 semua orang menggunakan bahasa Arab
hingga zaman modern, Mesir dipandang sebagai pusat utama
budaya Arab. Di Iran, pada tahun 600 M, tidak seorang pun
berbahasa Arab; hingga di abad ke- 12 pun mereka masih tidak
berbahasa Arab. Bahasa Arab menjadi bahasa wacana intelektual
tertentu, sama dengan bahasa Latin di Eropa Tengah. Di zaman
modern, Iran secara empati bukanlah Negara Arab.
Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab, di antaranya:
(1) Lugah Arabiyyah, untuk mengetahui syarah kata-kata tunggal.
Kata Mujahid: Orang yang tidak mengetahui seluruh bahasa Arab,
14 Baharuddin Ahmad, Sastra Suf, (Pulau Pinang: Sinaran Bross, 1992), h.
1
12
bentuk
setiap
kalimat,
sedangkan
kalimat
itu
tentu
tidak
aka
nada
tulisan.
Tanpa
tulisan,
sukar
nahwu
itu
untuk
membereskan
setiap
kalimat
dalam
mempelajari
sifat
bagi
kalimat,
kalam/
jumlah,
dan
13
gaya
tulisan.
Sementara
16
abad
sebelum
al
Quran
menjadi
tonggak
penting
yang
memisahkan
antara
kepada
kita
cara
membacanya
sebagaimana
, , :
, , :
18 Ilham Khoiri R.,Al Quran dan Kaligraf Arab, Peran Kitab Suci dalam
Transpormasi Budaya, ( Jakarta: Logos, 1999), h. 56- 84
19 Said Agil Husin Al Munawwar, Mengenal Qira>'a>t al Quran,
(Semarang: CV. Toha Putra, 1993) h. 24
14
Imam
Syafi`i
berkata:
perbedaan
qira'at,
berguna
20
untuk
Turki
pada
masa
pra-tanzimat
(1839-
1879
M)
23
menulis
dan
mengarang
dilakukan
di
istana
Pulau
C.P.C
Elout.
Penyalinan
naskah
itu
dilakukan
untuk
V.
sastra sebagai kajian ilmiah belum ada hasil yang memuaskan. Hal
ini disebabkan beberapa hal di antaranya: (a) studi tentang sastra
cenderung subjektif (b) teori-teori studi sastra hanya mengadopsi
dasar-dasar ilmiah dari ilmu lain (c) pemahaman sastra identik
dengan omongan bertele-tele tanpa konsep yang jelas (d) sifat
sastra yang imajinatif, intuitif, tentu akan menghasilkan kebenaran
subjektif (e) bahkan defenisi sastra dianggap tidak memadai, tidak
jelas, dan tidak memuaskan (f) kebenarannya tidak dapat diuji
intersubjektif/ tidak mampu dipertahankan secara objektif (g) karya
sastra sebagai objek, adalah abstraksi-abstraksi kehidupan yang
sulit dirumuskan. Memang mereka yang menolak studi sastra
sebagai kajian ilmiah cukup beralasan. Penolakan ini berpijak dari
alasan bahwa studi sastra juga harus mengikuti tahapan hirarki,
langkah, dan metode-metode yang sama seperti ilmu lainnya.
Demikian menurut pandangan orang-orang formalis, yaitu orangorang yang lebih mengedepankan struktur daripada isi.
Para kritikus sastra justru berpendapat bahwa tidak mesti
seluruh langkah metodologi ilmiah dalam ilmu-ilmu selain studi
sastra bisa diterapkan. Hal inilah yang menjadi bukti keilmiahan
yang khas studi sastra, juga ketidaksamaan hasil uji intersubjektif
merupakan keilmiahan tersendiri bagi studi sastra. Sebab studi
sastra tetap memiliki teori, metode, dan langkah-langkah ilmiah
dalam penelitiannya, memiliki data, fakta, kesimpulan, hipotesis,
pendapat, inquiry, masalah, dan pembuktian hipotesis.29
VI.
Kesimpulan
Studi sastra Islam, khususnya dalam bahasa Arab telah
berakar
jauh
sebelum
al
Quran
diwahyukan.
Namun
positif bagi umat Islam, sebab sastra dalam Islam adalah salah satu
pembangun terpenting dalam kebudayaan Islam.
22
Daftar Pustaka
al Manz}u>r, Ibn,Lisa>n al `Arab, Kairo: Da>r al Ma`a>rif, tt
al Muba>rakfu>ri>, S}afiyyu ar Rahma>n,Ar Rahi>qu
Makhtu>m, Qat}ar: Waza>ratu al
Auqa>f wa asy Syu'u>ni> al Isla>miyyah, 1428 H/ 2007
al
25