Anda di halaman 1dari 11

Rutherford dan Williams (1989) mengklasifikasikan respon AVO untuk tipe top

gas sand yang berbeda menjadi tiga kelas (I, II, dan III) seperti pada Gambar
1.

Gambar 1. Klasifikasi kelas AVO menurut Rutherford dan Williams


Kemudian dikembangkan lagi oleh Ross dan Kinman (1995) dengan kelas IIp serta
oleh Castagna dan Swan (1997) kelas IV. Pengelompokan kelas AVO dapat diplot
berdasarkan hubungan Intercept (Y-axis) vs Sudut (X-axis) dan Gradient (Y-axis)
vs Intercept (X-axis) seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Karakteristik respon AVO pada reservoir top sand


Kelas
I:
Digambarkan dengan nilai intercept amplitudo Ro positif besar kemudian mengecil
sesuai dengan bertambahnya offset maupun angel (gradien negatif) serta berada
pada kuadran ke 4 pada crossplot G vs Ro.
Respon AVO kelas I akan tampak pada reservoar yang di overlay oleh batuan
dengan impedansi yang lebih rendah dan Vp/Vs ratio yang lebih tinggi,
misalkan hard sand atau limestone yang terisi dengan gas (Gambar 3). Very stiff
(cemented) sand dengan hidrokarbon akan sangat susah di diskriminasikan dengan
analisis AVO. Contoh kasus AVO kelas I dapat ditemui di sedimen Tertiary bagian
offshore delta Nile dan di lapangan offshore Pliocene Hapy, keduanya di Mesir.

Gambar 3. Respon AVO kelas I pada penampang gather


Kelas
II:
Dikarakteristikan dengan nilai intercept kecil dan gradien negatif. Jika intercept
positif kecil kemudian mengecil dengan bertambahnya offset hingga menjadi
negatif maka disebut kelas IIp. Sedangkan jika intercept Ro negatif kecil kemudian
semakin negatif sesuai dengan bertambahnya offset (gradien negatif) maka disebut
kelas
II.
Untuk AVO kelas II ini, nilai impedansi antara reservoar dengan batuan di atasnya
memiliki kontras beda impedansi yang kecil. Seringkali pada penampang seismik
terlihat
sebagai
dim
spot
atau
reflektor
negatif
lemah.
Contoh kasus untuk kelas IIp adalah oil sand yang di overlay oleh shale (Gambar
4).
Untuk mendeteksi anomali AVO kelas II, ada atribut yang cukup bagus untuk
digunakan yaitu far stack minus near stack (FN) (lihat Gambar 5). Cross-plot near
(N) vs far minus near (FN) akan mengindikasikan trend yang sama dengan crossplot antara Intercept vs Gradient dengan catatan bahwa kedua amplitudo harus di
balancing terlebih dahulu dengan benar. Atribut yang lainnya adalah far minus near
kali far (FNXF) dan far minus near kali near (FNXN). FNXF merupakan atribut
yang bagus untuk mengenhance anomali AVO kelas II, dimana near stack adalah
lemah dan far stack adalah negatif kuat. Sedangkan FNXN merupakan atribut yang
baik untuk mengenhance anomali kelas III dan pada waktu yang sama mengurangi
respon AVO kelas II berkenaan dengan saturasi brine. Ada juga atribut logaritma
khusus yang biasa dipakai dalam menganalisis gas sand AVO kelas II yaitu
GI=Intercept (ln|G|)
Atribut ini secara khusus didesain untuk regoin Teluk Meksiko dan untuk aplikasi
di luar itu memerlukan local adjustment (Gambar 6).

Gambar 4. Respon AVO kelas IIp pada penampang gather

Gambar 5. Perbandingan antara ekstraksi amplitudo dari data seismik full stack
dengan data seismik gather far stack minus near stack (FN).

Gambar 6. Atribut logaritma khusus yang biasa dipakai dalam menganalisis gas
sand AVO kelas II
Kelas
III:
Digambarkan dengan Ro negatif yang akan semakin negatif sesuai dengan
bertambahnya offset. Pada penampang seismik terlihat sebagai bright spot. Kelas
III ini terjadi pada soft sand dengan sensitifitas fluida tinggi, terletak jauh dari
trend background. Dengan demikian, kelas III akan mudah dideteksi pada
penampang seismik.
Atribut yang bagus untuk diterapkan pada anomali AVO kelas III ini adalah PR
yaitu perkalian antara normal incidence (Ro) dengan gradient (G) dimana
diharapkan litologinya adalah softsand terisi hidrokarbon atau klasik bright spot
(Gambar 8). Atribut ini mampu membedakan antara brighspot karena adanya
hidrokarbon dengan false brightspot (brightspot yang tidak memiliki gradient,
atau brightspot yang polaritasnya berlawanan karena adanya anomali litologi).
Atribut ini hanya akan berjalan dengan baik jika diterapkan pada kelas III AVO.
Castagna dan Smith (1994) menemukan bahwa perbedaan koefisien refleksi Rp-Rs
merupakan diskriminasi gas sand yang lebih baik daripada produk AVO, karena
Rp-Rs akan bekerja untuk tipe sand apapun, apakah kelas I, II, atau III. Rp-Rs akan
menjadi indikator hidrokarbon yang excelent pada lingkungan siliciclastic.
Akhirnya, atribut ini akan selalu negatif untuk gas sand, dan akan selalu lebih
negatif daripada brine sand jika brine sand nya negatif.

Gambar 7. Analisa respon AVO kelas III

Gambar 8. Atribut AVO perkalian Intercept dengan Gradien yang dioverly oleh
wiggle trace Fluid Factor
Kelas
IV:
Digambarkan dengan Ro negatif namun akan menjadi kurang negatif sesuai
dengan bertambahnya offset (gradien positif). Kelas IV ini biasanya jarang ditemui
tapi dapat terjadi ketika soft sand (unconsolidated) dengan gas ditutup oleh batuan
tudung shale yang secara relatif kaku yang dikarakterisasikan dengan rasio Vp/Vs
sedikit lebih besar daripada sand (very compacted atau silty shales). Hal ini terjadi
jika Vs gas sand lebih rendah daripada formasi yang di atasnya. Anomali AVO
kelas IV ini akan terlihat sebagai dimspot (Gambar 8) pada gradient stack dan
terlihat negatif brighspot pada seismic stack

Gambar 9. Respon AVO kelasIV pada penampang gather


Reference:
P. Avseth, T. Mukerji dan G. Mavko. 2005 . Quantitative Seismic
Interpretation Applying Rock Physics Tools To Reduce Interpretational
Risk. Cambridge.
Veeken, P. C. H. 2007. Seismic Stratigraphy, Basin Analysis and Reservoir
Characterisation. Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai