Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN
A.

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi


Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua

bagian besar, yaitu hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung
kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini
yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya.
Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut
dengan lingkungan. Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik
dengan masalah-masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak
mengerti perkataan ekologi itu sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu
untuk

dapat

bertahan

hidup

memerlukan

pengetahuan

terhadap

alam

lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar organisme yang


efektif

mempengaruhi

kehidupan

organisme

tersebut.

Setiap

tumbuhan

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk


mempertahankan hidupnya.
Ekologi merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu
oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara etimologis
ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan rumah tangganya. Dengan kata
lain definisi dari ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungannya.1 Berdasarkan definisi di atas maka


yang dimaksud dengan ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Lingkungan hidup tanaman
dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Berdasarkan makna ekologi di atas maka jelaslah bahwa ekologi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu Biologi. Oleh karenanya ilmu Biologi
sering disebut dengan biologi lingkungan. Yang termasuk dalam ruang lingkup
ekologi antara lain organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem, dan
biosfer (kumpulan dari beberapa komunitas yaitu komunitas hewan dan
komunitas tumbuhan dalam suatu wilayah).2
Jika kita perhatikan bahasan-bahasan dalam mempelajari ekologi ternyata
masing-masing ilmu yang membahas suatu individu atau grup tidak terlepas dari
membahas masalah ekologi. Dari penjelasan ini dapat dilihat ternyata ekologi
merupakan ilmu yang cakupannya amat luas. Bagaimana reaksi dari organisme
atau individu atau kelompok individu terhadap lingkungan atau sebaliknya juga
dipelajari dalam ekologi.3

1 George H. fried, dkk., Biologi Edisi Kedua, Jakarta: Erlangga, 2005, hal. 297.

2 http://www.academia.edu/6632366/Makalah_Ekologi, hal. 3.

3 Campbell, Neil A., Biologi Edisi Kelima-Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004, hal. 270.

B.

Pengertian Dasar Ekologi Tumbuhan.


Ekologi tumbuhan mengandung dua pengertian, yaitu ekologi sebagai ilmu

dan tumbuhan sebagai obyek. Ekologi berasal dari kata eikos = rumah, dan logos
= ilmu. Tanaman mengandung arti tumbuhan yang telah dibudidayakan untuk
maksud tertentu, sehingga hasilnya dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan
yang memiliki nilai ekonomi. Secara etimologis, ekologi tanaman berarti ilmu
tentang tanaman di rumah (lingkungan) sendiri. Ekologi tumbuhan yaitu ilmu
yang membicarakan tentang spektrum hubungan timbal balik yang terdapat antara
tumbuhan dan lingkungannya serta antara kelompok-kelompok tumbuhan.4
Dalam hal ini penting disadari bahwa tumbuhan tidak terdapat sebagai
individu atau kelompok individu yang terisolasi. Semua tumbuhan berinteraksi
satu sama lain dengan lingkungan sejenisnya, dengan tanaman lain dan dengan
lingkungan fisik tempat hidupnya. Dalam proses interaksi ini, tumbuhan saling
mempengaruhi satu dengan lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya, begitu
pula berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan hidup tumbuhan.

C.

Spesialisasi Ekologi Tumbuhan


Ekologi dibagi atas dua kelompok yaitu autekologi, dan sinekologi.
a. Autekologi (ekologi spesies) yaitu ilmu yang mempelajari hubungan
antara satu individu atau satu spesies dengan alam lingkunganya.
4 Odum, Euhene P, Dasar-Dasar Ekologi, Edisi ke III, Yogyakarta: UGM Perss, 1995,

hal 270.

Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies


organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika
kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan
lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah
mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica)
di padang alang-alang, dan lain sebagainya.
a. Sinekologi (ekologi komunitas), yaitu Sinekologi ialah ilmu yang
mempelajari hubungan antara beberapa kelompok organisme yang
tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah
tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies
tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau,
mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata,
suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Dari segi autekologi, maka bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan
terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati
fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan
terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan
dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat
adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon.
Dalam segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan
sebagai suatu komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh
terhadap komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam
ekosistem bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi

populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di
dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi tumbuhan, kajian dari
kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting.

D.

Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lainnya


Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

hubungan makluk hidup dan lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenisjenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks
hingga organisme yang sederhana seperti jamur, amuba dan bakteri. Meskipun
demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup sendirian.
Ekologi tumbuhan tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu lainnya seperti
ilmu fisika, kimia maupun ilmu bumi dan antariksa. Keterkaitan ilmu fisika
terhadap ekologi adalah dalam pengetahuan proses fisika seperti sinar matahari,
penghantaran panas dan sebagainya pada tanah, proses pengaliran air tanah dan
sebagainya.
Mempelajari ekologi sangat penting, karena masa depan kita sangat
tergantung pada hubungan ekologi di seluruh dunia. Meskipun perubahan terjadi
di tempat lain di bumi ini, namun akibatnya akan kita rasakan pada lingkungan di
sekitar kita. Meskipun ekologi adalah cabang dari biologi, namun seorang ahli
ekologi harus menguasai ilmu lain seperti kimia, fisika, dan ilmu komputer.
Ekologi juga berhubungan dengan bidang ilmu-ilmu tertentu seperti geologi,
meteorologi, dan oseanografi, guna mempelajari lingkungan dan hubungannya
antara tanah, air, dan udara. Ilmu sosial juga berhubungan dengan ekologi dalam

hal manusia yang dimasukkan dalam cakupan ekosistem. Perilaku manusia


mempengaruhi ekosistem dan sebaliknya.

E.

Tujuan Mempelajari Ekologi Tumbuhan


Tujuan mempelajari ekologi tumbuhan adalah agar kita mengetahui teknik

dan cara yang tepat untuk memanfaatkan apa yang ada di dunia ini dengan sebaikbaiknya. Karena sesungguhnya Allah telah memberi peluang kepada kita melalui
hasil ciptaannya. Namun, tentunya kita juga perlu menjaga lingkungan (hasil
ciptaannya) sebagai wujud rasa syukur kepada-Nya.

F.

Manfaat Ekologi Tumbuhan


Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tumbuhan dan

organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang
lingkungan tumbuh tumbuhan sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang
dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem
lingkungan tumbuh tumbuhan menjadi bahan pertimbangan dalam rancang
bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya
tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan.
Lingkungan akan mempengaruhi jenis tumbuhan yang sesuai untuk
dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan.
Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi
sektor pertanian. Kebijakan mengenai pemeliharaan lingkungan di satu sisi dan

10

peningkatan produksi di sisi lainnya akan sangat tergantung bagaimana


pemahaman mengenai lingkungan.
Pengurangan penggunaan bahan kimia dalam aktivitas budidaya untuk
mencegah terjadinya degradasi lingkungan menjadikan pengetahuan ekologi
tanaman semakin penting dalam merancang bangun sistem budidaya pertanian.
Pemanfaatan sumber daya lingkungan secara optimal dengan dampak seminimum
mungkin merupakan sistem pertanian yang menjadi idaman.

Anda mungkin juga menyukai