Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bab. IX
Pokok bahasan : Perlindungan Sistem
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengerti tentang
pola pengamanan sistem distribusi, faktor-faktor
penyebab gangguan pada sistem saluran distribusi
maupun saluran transmisi, koordinasi pengaman saluran
dan mampu untuk perawatan sistem saluran.
Sub Pokok Bahasan :
1. Klafisikasi saluran
2. Pengamanan Sistem Distribusi Tegangan
Menengah
3. Sistem Distribusi 20 kV fasa tiga, 3 kawat dengan
Pentanahan Netral Melalui Tahanan Tinggi
4. Koordinasi Alat Pengaman
5. Sistem Distribusi 20 kV fasa tiga, 4 kawat dengan
Pentanahan Netral Secara Langsung
Pengantar
Mengulas materi pada pertemuan sebelumnya
dalam bentuk tanya jawab.
Menayakan tentang pengertian secara umum
tentang proteksi motor 3 fasa.
Menjelaskan tentang faktor-faktor yang
menyebabkan gangguan pada motor listrik.
Menjelaskan materi Proteksi saluran secara
umum.
1. Klasifikasi saluran
A. Sistem Jaringan :
Tegangan nominal : 20 kV
Sistem pentanahan
: Netral kumparan TM yang
dihubungkan secara bintang dari trafo utama,
ditanahkan melalui tahanan dengan nilai tahanan
sebesar 500 Ohm (arus hubung singkat ke tanah
maximum 25 A).
Konstruksi jaringan : Pada dasarnya adalah saluran
udara yang terdiri dari :
saluran utama : Kawat AAAC 150 mm2 fasa tiga, 3
kawat.
saluran cabang : Kawat AAAC 70 mm2.
Sistem pelayanan : radial, dengan kemungkinan
saluran utama antara jaringan yang bertetangga dapat
saling dihubungkan dalam keadaan darurat.
Pelayanan beban : Fasa tiga, 3 kawat, tegangan 20/11,6
kV
Fasa satu, 2 kawat fasa, tegangan 20kV.
B. Sistem Pengaman
Pemutus beban (PMB) utama dipasang pada saluran utama di
GI sebagai pengaman utama jaringan, dan dilengkapi dengan
alat pengaman (relay) :
- relay penutup balik untuk memulihkan sistem dari
gangguan-gangguan yang bersifat temporer dan untuk
koordinasi kerja dengan peralatan pemutus/pengaman lain
disisi hilir dan saluran cabang dari jaringan antara lain SSO
dan PL.
- relay gangguan tanah terarah untuk membebaskan
gangguan fasa tanah.
- relay arus lebih untuk membebaskan gangguan antar fasa.
Pelebur (PL) dipasang pada titik percabangan antara saluran
utama (trunk line) dan saluran cabang. PL juga dipasang pada
sisi primer (20 kV) dari trafo distribusi, gunanya untuk
mengamankan jaringan dan peralatan yang berada di sebelah
hilirnya terhadap gangguan permanen antar fasa dan tidak
mengamankan gangguan fasa tanah.
Seksi II
Gardu Induk
Seksi III
Seksi I
SSO 1
SSO 3
SSO 2
Seksi IV
F
PMB dengan :
- relay penutup
balik
- relay gangguan
tanah terarah
- relay arus lebih
Kotak pengatur
Misalnya gangguan terjadi pada seksi ke III maka urutan kerja alat
pengaman alah sebagai berikut:
a.
PMB di gardu induk jatuh.
b.
Berhubung tidak ada tegangan maka sakelar otomatis S1, S2,
dan S3 terbuka setelah selang waktu T3.
c.
Setelah dicapai waktu menutup balik maka PMB di gardu induk
masuk kembali (reclosed).
d.
S1 mendapat tegangan dan setelah selang waktu T1, S1 masuk
secara otomatis.
e.
S2 mendapat tegangan dan setelah selang waktu T1, S2 masuk
secara otomatis dan seksi III yang terganggu dialiri listrik.
f.
Karena di seksi III masih ada gangguan maka PMB jatuh kembali
dan setelah selang waktu T3, S1 dan S2 terbuka lagi, S2
langsung terkunci karena S2 waktu merasa bertegangannya
cepat (lebih kecil dari waktu T2 yang disetel)
g.
PMB gardu induk masuk kembali setelah dicapai waktu menutup
balik.
h.
S1 mendapat tegangan dan setelah selang waktu T1, S1 masuk
secara otomatis. Seksi I dan seksi II mendapat aliran listrik.
Catatan :
T1 : Waktu mulai kotak pengatur bertegangan
sampai dengan sakelar (S) masuk kembali
secara otomatis.
Biasanya antara 5 10 detik.
T2 : Waktu yang disetel agar S terkunci bila waktu
merasakan bertegangan lebih kecil dari waktu
T2 yang disetel. Biasanya 4 7 detik.
T3 : Waktu mulai kotak pengatur tidak
bertegangan sampai dengan sakelar terbuka.
Biasanya 0,5 2
detik.
S : Sakelar Seksi Otomatis (SSO).
saluran utama : Kawat AAC 240 mm2 & 150 mm2 fasa tiga, 4
kawat.
saluran cabang : Kawat AAC 100 mm2 & 55 mm2 fasa tiga, 4
kawat dan 55 mm2 & 35 mm2 fasa satu, 2 kawat (fasa netral).
Sistem pelayanan : radial, dengan kemungkinan saluran utama
antara jaringan yang bertetangga dapat saling dihubungkan dalam
keadaan darurat.
Pelayanan beban : Fasa tiga, 4 kawat, tegangan 20/11,6 kV
Fasa satu, 2 kawat, tegangan 203 kV.
B. Sistem Pengaman
Penutup balik otomatis (PBO) : dipasang pada saluran utama di
GI sebagai pengaman utama jaringan.Pada jaringan (>20 km)
PBO tidak begitu peka untuk menangkap gangguan yang
berada jauh dari ujung hilir, sehingga untuk pengaman
gangguan temporer maupun untuk melokalisir gangguan
daerah sekecil mungkin perlu dipasang PBO ke2 atau PBO ke3
pada jarak tertentu. Koordinasi antara PBO 1 dan PBO 2
dilakukan dengan memilih arus-arus nominal dengan
mengurangi satu tingkat settiing lamanya dan banyaknya buka
tutup PBO disisi hilir.
Pelebur (PL) : dipakai sebagai pengaman saluran-saluran
cabang terhadap gangguan yang bersifat permanen. PL juga
dipakai sebagai pengaman trafodistribusi jenis CSP
(Completely Self Protected).