Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN FISIKA KOMPUTASI


Percobaan : Penerapan Metode Euler

Oleh:
NAMA

: Wahyu Sakti Tri Wibawa

NIM

:13/348808/PA/15487

HARI,TGL PARKTIKUM

: Rabu, 29 April 2015

ASISTEN

: 1. Ahsani Hafiszul Sali


2. Haris Suhendar

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya sebagian besar permasalahan dalam kehidupan, baik permasalahan
umum maupun permasalahan fisika selalu kita pecahkan secara manual, namun
seiring bergesernya zaman kearah yang lebih maju kini telah banyak individu
yang menggunakan metode komputasi untuk memecahkan permasalahanpermasalahan tersebut. Ditinjau dati masalah fisika yang diwakili oleh persamaan
diferensial berbentuk
dy
=f (x , y)
dx
Dengan f (x , y ) adalah fungsi yang diberikan oleh masalah yang bersangkutan
dan oleh karenanya diketahui bentuk eksplisitnya sedang
yang akan dicari pada sembarang

y (x)

masalah untuk menemukan


persyaratan bahwa pada saat awal
adalah

x
y ( 0)= y 0

dengan

x x0

y0

x=x 0

y (x)

adalah fungsi

. Di dalam berbagai kasus fisika,

tersebut dipengaruhi oleh keadaan


maka nilai fungsi dalam keadaan itu

berupa satu nilai yang diberikan sejak awal.

Arti dari istilah masalah syarat awal merupakan pencerminan dari sifat masalah
seperti yang baru saja disinggung tersebut. Salah satu metode numerik untuk
menyelesaikan masalah syarat awal tersebut adalah dengan menggunakan metode
Euler.
B. Tujuan
1. Menerapkan metode masalah syarat awal dalam pemecahan masalah
fisika.
2. Mencari nilai kecepatan, percepatan, dan energi sebuah pegas dan
bandul.
3. Memetakan besar kecepatan, percepatan, dan energi dalam sebuah
grafik terhadap waktu.
II.

DASAR TEORI

Dalam persamaan diferensial terdapat suatu masalah yang perlu diperhatikan,


yaitu syarat awal. Syarat awal adalah suatu ketika nilai fungsi pada keadaan awal
perlu diketahui. Hal ini penting karena dalam fisika kita akan sering menjumpai
permasalahan diferensial ini. Hingga pada akhirnya terbentuklah beberapa metode
untuk menyelesaikan permasalahan diferensial ini, seperti metode euler.
Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling sederhana.
Di banding dengan beberapa metode lainnya, metode ini paling kurang teliti.
Namun demikian metode ini perlu dipelajari mengingat kesederhanaannya dan

mudah pemahamannya sehingga memudahkan dalam mempelajari metode lain


yang lebih teliti.
Metode Euler diturunkan dari deret Taylor. Misalnya, fungsi y(t) adalah fungsi
yang kontinu

( i)
2
( t i+1t i )
'
y ( t i +1) = y ( t i ) + ( t i +1t i) y ( t i ) +
y''
2
Untuk

h=( t i +1t i )

maka,

y ( t i +1) = y ( t i ) + h y ' ( t i )+

h2
y ' ' i
2

dan, karena y(t) memenuhi persamaan diferensial, maka


t

( i)
h2
( i , y ( t i ))+ y ' '
2
y ( t i +1) = y ( t i ) + h
Metode Euler dibangun dengan pendekatan wi y(ti) untuk i = 1, 2, 3,...,N,
dengan mengabaikan suku terakhir yang terdapat pada persamaan di atas. Jadi
metode Euler dinyatakan sebagai
0 =
i +1= i+ hf (t i , i )
Dimana i=0,1,2,...,N-1
III.

METODE EKSPERIMEN

A. Soal
1. Sebuah balok bermasa 1,0 Kg berada pada sebauh sebuah pegas
dengan k=1,0 diberikan kecepatan awal sebesar 2.0 m/s. Hitung
kecepatan, percepatan, dan energi pada t tertentu, dan tunjukan grafik
ketiganya terhadap waktu.
2. Sebuah balok bermasa 1,0 Kg berada pada sebauh sebuah pegas
dengan k=1,0 diberikan kecepatan awal sebesar 2.0 m/s. Hitung
kecepatan, percepatan, dan energi pada t tertentu, dan tunjukan grafik
ketiganya terhadap waktu.
3. Sebuah bola bermasa 1kg, digantung pada sebuah tali sepanjang 1,0 m.
Kemudian bola disimpangkan sebesar = /2 dan diberikan
kecepatan awal sebesar 2,0m/s. Hitung besar kecepatan, percepatan,
dan energi saat t=10s. Dan tunjukan grafik ketiganya terhadap waktu.
B. Cara Kerja
1. Icon console pada dekstop di klik dan akan muncul tampilan layaknya
terminal yang biasa kita gunakan.
2. Direktori yang dulu sudah kita buat, dibuka terlebih dahulu dengan cara.
atominti5@linux-1xez:~> cd Sakti_15487

3. Setelah itu kita coba membuat program dalam direktori kita dengan cara ,
atominti5@linux-1xez:~>vi

lalu akan muncul tampilan editor vi, kemudian kita klik i (insert) untuk
menambahkan program. Bila sudah selesai dengan script nya, kemudian kita
klik tombol esc kemudian ketik :wq (nama program).f90
4. Untuk mengecek apakah program kita sudah tersimpan atau tidak
dilakukan,
atominti5@linux-1xez:~/Sakti_15487> ls
akarsakti.txt

cara22

hai.f90

kuadrat.f90

kuadrat1.f90

plot akarsakti.jpg

saktiganteng.txt
soal
cara2

hai3.f90

euler.f90

5. Kemudian program di run, dengan cara,


atominti5@linux-1xez:~/Sakti_15487> gfortran simpson.f90

6. Agar hasil diketahui, ketik :


atominti5@linux-1xez:~/Sakti_15487> ./a.out

lalu akan muncul hasil yang kita inginkan.


7. Kemudian untuk dicari plot data yang sudah didapat adalah dengan
disimpannya seluruh data yaitu dengan cara,
atominti5@linux-1xez:~/Sakti_15487> ./a.out>euler.txt

8. Kemudian dilakukan plot data dengan cara,


atominti5@linux-1xez:~/Sakti_15487> gnuplot

9. Kemudian akan muncul,


G N U P L O T
Version 4.2 patchlevel 3
last modified Mar 2008
System: Linux 2.6.25.5-1.1-pae
Copyright (C) 1986 - 1993, 1998, 2004, 2007, 2008
Thomas Williams, Colin Kelley and many others
Type `help` to access the on-line reference manual.
The gnuplot FAQ is available from
http://www.gnuplot.info/faq/
Send bug reports and suggestions to
<http://sourceforge.net/projects/gnuplot>
Terminal type set to 'x11'
gnuplot>

10. Kemudian pada dilanjutkan dengan dimasukan data yang ingin diplot
hingga muncul plot yang diinginkan dengan cara,
Terminal type set to 'x11'
gnuplot> plot 'euler.txt' using 1:2,\
> 'euler.txt' using 1:3,\
> 'euler.txt' using 1:4
gnuplot>

IV.

HASIL EKSPERIMEN
A. Script
Soal 1
PROGRAM euler
IMPLICIT NONE
REAL :: h,k,m,t0,x0,v0,fv,fx,ti,xi,vi,tenaga
INTEGER i,n
k=1.0
m=1.0
t0=0.0

h=0.001
n=1000
x0=0.0
v0=2.0
fv=-k*x0/m
fx=v0
DO i= 1,n
ti=i*h
vi=v0+h*fv
xi=x0+h*fx
tenaga=m*vi**2/2.0+k*xi**2/2.0
PRINT 10,ti,xi,vi,tenaga
v0=vi
x0=xi
fv=-k*x0/m
fx=v0
END DO
10 FORMAT(1x,4f10.6)
END PROGRAM euler

Soal 2

PROGRAM euler4
IMPLICIT NONE
REAL :: h,k,m,t0,x0,v0,fv,fx,ti,xi,vi,tenaga,c
INTEGER i,n
k=1.0
c=0.3
m=1.0
t0=0.0
h=0.0001
n=100000
x0=0.0
v0=2.0
fv=(-k*x0/m)-(c*v0/m)
fx=v0
DO i= 1,n
ti=i*h
vi=v0+h*fv
xi=x0+h*fx
tenaga=m*vi**2/2.0+k*xi**2/2.0
PRINT 10,ti,xi,vi,tenaga
v0=vi
x0=xi
fv=(-k*x0/m)-(c*v0/m)
fx=v0
END DO
10 FORMAT(1x,4f10.6)
END PROGRAM euler4

Soal 3

PROGRAM euler5
IMPLICIT NONE
REAL ::
h,m,t0,x0,v0,fv,fx,ti,xi,vi,tenaga,g,l,pi
INTEGER i,n
pi=3.14159
g=9.81
l=1
m=1.0
t0=0.0
h=0.001
n=10000
x0=pi/2
v0=2.0
fv=(-g/l)*(sin(x0))
fx=v0
DO i= 1,n
ti=i*h
vi=v0+h*fv
xi=x0+h*fx
tenaga=m*vi**2*(l**2)/2.0-(m*g*l*cos(xi))
PRINT 10,ti,xi,vi,tenaga
v0=vi
x0=xi
fv=(-g/l)*(sin(x0))
fx=v0
END DO
10 FORMAT(1x,4f10.6)
END PROGRAM euler5

B. Data
1. Soal 1
Dengan h=0,1 dan n=50

Dengan h=0,001 dan n=1000

2. Soal 2
Dengan h=0,0001 dan n=1000000

Dengan h=0,0001 dan n=100000

3. Soal 3
Dengan h=0,001 dan n=10000

C. Grafik
1. Soal 1
Dengan h=0,1 dan n=50

Dengan h=0,001 dan h=1000

2. Soal 2
Dengan h=0,0001 dan n=1000000

Dengan n=0001 dan n=100000

3. Soal 3
Dengan n=0,001 dan n=10000

V.

PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan tiga kali perhitungan nilai kcepatan, percepatan, dan
energi. Pada soal pertama diketahui bahwa balok bermasa 1,0kg dikaitkan dengan
sebuah pegas dengan k=1,0 kemudian diberikan kecepatan awal sebesar 2,0m/s.
Untuk menghitung nilai kecepatan, percepatan, dan energi dapat digunakan
metode euler. Bila permasalahan tersebut dimasukan dalam sebuah program, maka
script yang didapat adalah,
PROGRAM euler

IMPLICIT NONE
REAL :: h,k,m,t0,x0,v0,fv,fx,ti,xi,vi,tenaga
INTEGER i,n
k=1.0
m=1.0
t0=0.0
h=0.001
n=1000
x0=0.0
v0=2.0
fv=-k*x0/m
fx=v0
DO i= 1,n
ti=i*h
vi=v0+h*fv
xi=x0+h*fx
tenaga=m*vi**2/2.0+k*xi**2/2.0
PRINT 10,ti,xi,vi,tenaga
v0=vi
x0=xi
fv=-k*x0/m
fx=v0
END DO
10 FORMAT(1x,4f10.6)
END PROGRAM euler

Jika script di compile dan di run, maka akan muncul hasil,


0.100000
0.200000
0.300000
0.400000

0.200000
0.400000
0.598000
0.792000

2.000000
1.980000
1.940000
1.880200

2.020000
2.040200
2.060602
2.081208

-2.493875 -0.320035
-2.525879 -0.070648
-2.532944 0.181940
-2.514750 0.435235
-2.471226 0.686710

3.160918
3.192528
3.224453
3.256698
3.289264

--4.600000
4.700000
4.800000
4.900000
5.000000

Saat nilai h=0,1 dan n=50, hasil yang didapat adalah nilai E semakin meningkat
(pada grafik 1) dari nilai E=2,02 hingga pada saat t=5 nilai E mencapai 3,29,
padahal apabila dihitung hasil yang didapat seharusnya adalah energi yang didapat
besarnya tetap. Untuk itu nilai h diperkecil dan nilai n diperbesar sehingga hasil
yang didapat nilai E nya bisa hampir tetap (grafik 2). Saat h=0,001 dan n=1000
hasilnya adalah,
0.001000
0.002000
0.003000
- - 0.998000
0.999000
1.000000

0.002000
0.004000
0.006000

2.000000
1.999998
1.999994

2.000002
2.000004
2.000006

1.681616
1.682700
1.683783

1.084508
1.082826
1.081144

2.001994
2.001997
2.001998

Maka dapat dipastikan nilai kecepatan, percepatan, dan energi saat t=1,0 adalah,
V =1,68378 ; a=1,081144 ; E=2,001998
Pada percobaan kedua, soalnya hampir sama namun
Sehingga apabila persoalan tersebut diinput dalam sebuah script menjadi,

PROGRAM euler4
IMPLICIT NONE
REAL :: h,k,m,t0,x0,v0,fv,fx,ti,xi,vi,tenaga,c
INTEGER i,n
k=1.0
c=0.3
m=1.0
t0=0.0
h=0.0001
n=100000
x0=0.0
v0=2.0
fv=(-k*x0/m)-(c*v0/m)
fx=v0
DO i= 1,n
ti=i*h
vi=v0+h*fv
xi=x0+h*fx
tenaga=m*vi**2/2.0+k*xi**2/2.0
PRINT 10,ti,xi,vi,tenaga
v0=vi
x0=xi
fv=(-k*x0/m)-(c*v0/m)
fx=v0
END DO
10 FORMAT(1x,4f10.6)
END PROGRAM euler4

Setelah script di compile dan di run saat nilai h=0,001 dan nilai n=1000000 maka
hasil yang muncul adalah,
0.000100 0.000200
0.000200 0.000400
0.000300 0.000600
- - 99.999794 -0.000001
99.999901 -0.000001
100.000000 -0.000001

1.999940
1.999880
1.999820

1.999880
1.999760
1.999640

0.000000
0.000000
0.000000

0.000000
0.000000
0.000000

Bila data diplot menjadi sebuah grafik hasil yang muncul adalah nilai kecepatan,
percepatan, dan energi sama-sama mengalami penurunan hingga mencapai nilai 0
saat nilai t=100. Saat nilai h dan nilai n diubah menjadi h=0,0001 dan nilai
n=100000 maka hasil yang muncul lebih bisa terlihat jelas.

Kemudian pada persoalan ketiga, diberikan sebuah bandul yang bermasa 1kg
dengan panjang tali pengikat 1m, ketika disimpangkan sebesar /2 dan
diberikan kecepatan awal sebesar 2m/s.

VI.

KESIMPULAN
Penentuan nilai integral suatu fungsi dapat menggunakan metode
simpson.
Nilai integral fungsi gamma adalah 0,99999869
Nilai integral fungsi gauss adalah 0,56049913
Nilai t saat,

=
2 adalah 0,7854 s
=

adalah 0,3927 s

adalah 0,1963 s

VII.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Pekik Nurwantoro, M. (2015). petunjuk praktikum fisika komputasi.


Dalam petunjuk praktikum fisika komputasi (hal. 69-72). yogyakarta:
lab.fisika komputasi FMIPA Universitas Gadjah Mada.
farhan, a. (2013). Dipetik 4 28, 2015, dari www.blogspot.com: http://
http://almer-farhan.blogspot.com/2012/03/komtek-integrasi-numeriksimpson-dan.html

RESUME BAB VI
Masalah Syarat Awal
Metode Euler

Anda mungkin juga menyukai