Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN
Komunikasi politik merupakan penyampaian pesan-pesan politik dari komunikator
kepada komunikan dalam arti luas. Berdasarkan pembatasan konsep komunikasi politik tersebut,
terdapat dua hal yang perlu mendapatkan penekanan dalam proses komunikasi politik. Pertama,
bahwa yang membedakan komunikasi politik dengan komunikasi yang lain terletak pada pesan
yang disampaikan berupa pesan-pesan politik. Kedua, pengertian dalam arti luas menunjuk
pada saluran yang digunakan dalam komunikasi politik dan level masyarakat. Artinya,
komunikasi politik dapt menggunakan saluran atau media apapun yang ada dalam masyarakat
dan dapat terjadi pada level manapun dalam masyarakat.
Ideologi adalah suatu pandangan hidup atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalamyang dipunyai
dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang bagaimana cara yang sebaiknyamengatur tingkah laku bersama
dalam segi kehidupan manusiawi (Alfian, 1980:109). Ideologi juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup,
filsafat hidup atau sikap menal yang dapatdimiliki oleh indivedu atau masyarakat dalam kehidupan bersama.
Ideologi selalu menjadi sumber yang pokok terjadinya kebebasan informasi dalamkomunikasi politik,
sehingga ideologi akan membentuk proses terbentuk dan terbinanya OpiniPublik suatu bangsa.

II.

PEMBAHASAN
KOMUNIKASI POLITIK DAN IDEOLOGI POLITIK
A. Komunis

Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang

ditulis

oleh Karl

Marx dan Friedrich

Engels,

sebuahmanifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan
masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu
gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Pada prinsipnya, menurut komunis semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh
karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara
merata, Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang
dilakukan

oleh

elit-elit

partai

komunis

oleh

karena

itu

sangat

membatasi

langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya
dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada
paham liberalisme.
Komunikasi Politik dan Ideologi Komunis
Suprastruktur komunikasi: sikap Elit Berkuasa,Kebijaksanaan Komunikasi, Sentralisasi sumber-sumber
Komunikasi
Sistem komunikasi pada negara-negara penganut ajaran Marxi selalu berdasar kepada produk-produk pemikiran
Karl Marx.
Elit politik sebagai elit suprastruktur terdiri dari pemerintah dan partai. Merekamenginterpretasikan simbol-simbol
ideologi ke dalam simbol-simbol kekuasaan, dan kedalam simbol-simbol masyarakat.
Proses komunikasi yang berlangsung dalam suasana suprastruktur komunikasi atausuprastruktur politik bersifat
monomorphic yaitu bersumber dari satu topik ideologi.
Produk-produk komunikasi nasional bersifat indoktrinatif, instruktif, regulatif dan
informatif.
Sumber-sumber komunikasi berada pada penguasa dan disentralisasikan ke dalampemerintahan pusat.
Komunikasi berlangsung secara vertikal, mengalir melalui struktur
formal.
Di negara-negara komunis khususnya Uni Soviet, maka publik-publik media massa,terutama surat kabar telah
ditentukan oleh pemerintah.

Suasana Infrastruktur Komunikasi: Kebebasan Berkomunikasi,Perkembangan PendapatUmum, serta di dalam


Mengelola Media MassaSuasana infrastruktur sebagai tolok ukur untuk memahami dalam sistem apa komunikasi
ituditerapkan.
Di dalam sistem totaliter komunis, maka infrastruktur komunikasi tidak memberi kontribusiterhadap
kelangsungan sistem, karena infrastruktur komunikasi telah dipola menurutkepentingan elit berkuasa.
B.

Pancasila
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia, baik
ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah.
Menurut Ir. Soekarno.Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia
Menurut PANITIA LIMA, Pancasila adala lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima
sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hubungan antara lima
asa erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri.

PADA LAMBANG NEGARA RI "GARUDA PANCASILA"


Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Komunikasi Politik dan Ideologi Pancasila
Pengelola sumber-sumber komunikasi lebih tinggi frekuensinya berada pada Presiden, baik
sebagai kepala pemerintahan (eksekutif) maupun sebagai kepala negara.
Kehidupan infrastruktur komunikasi berkembang sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai lembaga
input bagi suprastruktur komunikasi.
Pendapat umum dijamin oleh ketentuan peraturan yang berlaku, sesuai dengan sifatnyabahwa
Negara Indonesia adalah sebagai negara hukum (rachts staat).

Pengaturan hak-hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Halini
sebagai suatu identitas bahwa sistem komunikasi Indonesia berbeda dengan sistem lain.Dalam
hal kesertaan masyarakat di bidang media massa, maka masyarakat diberikesempatan untuk
mengelolanya.
Pers yang berorientasi, bersikap dan bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila danUndangUndang Dasar 1945 (Dewan Pers, 1984).
Hakekat pers Pancasila menurut dewan pers : pers yang bebas dan bertanggung jawab
dalammenjalankan

fungsinya

sebagai

penyebar

informasi

yang

benar

dan

objektif,

penyaluraspirasi rakyat dan control sosial yang konstruktif


Pers Pancasila dilatarbelakangi oleh filsafat Pancasila dan sistem sosial dan politik sertasistem
hukum sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945, hal ini menunjukkan bahwapers
Pancasila memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan sistem pers di negaralain. Pers
Pancasila diluar paham liberal dan otoriter yang dikenal luas di seluruh dunia
C.

LIBERALISME
Definisi liberalisme adalah suatu ideologi atau ajaran tentang negara, ekonomi, dan masyarakat
yang mengharapkan kemajuan di bidang budaya, hukum, ekonomi, serta tata kemasyarakatan
atas dasar kebebasan individu, agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya itu sebebas
mungkin. Inti pokok liberalisme adalah terjaminnya kemerdekaan individu mengingat
masyarakat dibentuk dari individu-individu.

Ciri Negara Penganut ideology Liberal


Berdasarkan pengertian liberalisme di atas, kita dapat membuat kesimpulan bahwa negara yang
menganut ideology liberal memiliki ciri-ciri:

Pertama, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.


Kedua, anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

Ketiga, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.Keputusan yang


dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan untuk diri
sendiri.

Keempat, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. Oleh
karena itu, pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyalahgunaan kekuasaan dapat
dicegah. Pendek kata, kekuasaan dicurigai sebagai hal yang cenderung disalahgunakan, dan
karena itu, sejauh mungkin dibatasi.

Kelima, suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian besar
individu berbahagia. Walau masyarakat secara keseluruhan berbahagia, kebahagian sebagian
besar individu belum tentu maksimal. Dengan demikian, kebaikan suatu masyarakat atau rezim
diukur dari seberapa tinggi indivivu berhasil mengembangkan kemampuan-kemampuan dan
bakat-bakatnya. Ideologi liberalisme ini dianut di Inggris dan koloni-koloninya termasuk
Amerika Serikat

Komunikasi Politik dan Ideologi Liberal


Dalam ideology Liberal Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Beritaberita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik
ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
komunikasi politik di negara yang menganut sistem politik demokrasi liberal mengalir dari
bawah (rakyat) ke atas (penguasa), karena media massa diletakkan jauh dari kekuasaan dan lebih
dekat dengan rakyat. Demokrasi liberal mengutamakan bentuk pulic relation yang mengandalkan
komunikasi dua arah. Hal ini dapat terjadi berkat adanya kebebasan informasi yang dimiliki oleh
media massa yang betul betul berkembang sebagai kekuatan pembentuk Opini Publik dalam
masyarakat yang demoktratis.
Setelah melewati sejarah yang panjang, ternyata sistem komunikasi politik otoritarian dan
libertarian mengalami perkembangan masing - masing dua variasi. Dalam sistem libertarian
muncul koreksi dengan lahirnya sistem tanggung jawab sosial pers dari media massa.
Kemudian dikoreksi lagi dengan munculnya sistem media demokratik parsisipan
D.

Fasis
Fasisme adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Fasis berusaha untuk
mengatur bangsa menurut perspektif korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan
ekonomi.

Berdasarkan dasar teori sebelumnya telah diketahui arti dari Ideologi dan Fasisme. Sehingga
dari kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Ideologi Fasisme merupakan sebuah paham
politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa
ideologi Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang
rendah bangsa lain. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat
terlihat.
Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, fasisme juga
bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai
tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda
bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau
bangsa).Hal tersebut dikarenakan menurut ideologi fasis, Negara bukan ciptaan rakyat
merupakan ciptaan orang kuat .Bila orang kuat sudah membentuk organisasi Negara, maka
negara wajim menggembleng/memaksakan dan mengisi jiwa rakyat. Fasisme sebagai ideologi
berkembang pada abad ke 20 ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada perang dunia.
Komunikasi Politik dan Ideologi Fasis
Dalam Ideologi Fasis, Komunikasi politik merupakan sesuatu yang penting selain dari kekerasan
fisik yang bersifat memaksa untuk mengikuti segala yang ditetapkan oleh pemimpin
tertinggi.karisma seorang pemimpin sangat penting yang harus menguasai teknik-teknik retorika
dan mampu bersimpati (tentu simpati sebagai bagian dari taktik politis) terhadap penderitaan
dan mengangkat mereka dari kubangan rasa malu dan rendah diri sebagai sebuah bangsa atau
ikatan entitas politis lainnya yang sedang bergerak menurun (dekaden); pemimpin yang
menguasai teknik-teknik memobilisasi massa dan juga menguasai cara-cara persuasi lewat media
massa dan media elektronik lainnya, mempunyai backingelite yaitu para pakar dan teknisi
(teknokrasi).
Pengelolah Sumber-sumber komunikasi sepenuhnya dipegang oleh pemimpin tertinggi suatu
Negara.Komunikasi politik berisi tentang propaganda dan pemberitaan tentang hal-hal yang baik
dari seorang pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai