Sop LKMM Wilayah Fix-1
Sop LKMM Wilayah Fix-1
b.
c.
d.
2. Target Peserta
a.
b.
Mahasiswa
yang
diberikan
kepercayaan
oleh
institusi
b. Sesi Bidang
Sesi bidang merupakan pertemuan para peserta di bidang yang sudah ditentukan
yaitu PSDM, Kastrat, Pengmas, Danus, Pendpro, Keshum, dan TIK setelah materi
Nasionalisme ISMKI. Pada saat sesi bidang peserta bebas memilih bidang yang
diinginkan. Peserta yang telah tergabung dalam satu bidang diharapkan dapat
berdiskusi untuk membuat rencana kegiatan ataupun program kerja yang akan
dilakukan sesuai dengan bidangnya. Selama berlangsungnya diskusi akan diawasi
oleh fasilitator dan juga narasumber yang memiliki kompetensi dalam bidang
tersebut.
c. Project Presentation
Pemaparan dari masing-masing bidang tentang rencana dan konsep kegiatan
ataupun program kerja yang akan dilaksanakan untuk membangun serta
memajukan ISMKI.
5. Standar Materi
Arahan Materi LKMM Wilayah
a.
Materi lebih ditekankan pada konsep dan aplikasi dalam hubungan antarinstitusi
di wilayah tersebut. Output yang diharapkan adalah : seseorang yang bisa menjadi
conseptor, applicator dan problem solver dalam menyelesaikan masalah-masalah
di tingkat wilayah.
b.
c.
d.
e.
Dalam hal ke-ISMKIan, lebih menekankan tentang urgensi dibentuk wilayah dan
peran wilayah dalam hubungan ke tingkat nasional, institusi dan hubungan
antarwilayah itu sendiri.
No
Materi
TIU
TIK
Sub Materi
Metode
.
1
IndikatorKeberh
Waktu
asilan
Urgensi
Menanam
Mahasiswa secara
1. Klasifikasi
Cerama
65% Mahasiswa
Jejarin
kan
massif
urgensi
memanfaatkan/mem
Organisasi
h,disku
mampu
si,
menyusun
Organis
dari
perkuat institusi
permai
sebuah sistem
90
asi
jejaring
sebagai komponen
nan
jejaring institusi
simulasi
organisasi
dari jejaring
bersama untuk
peran,
wilayah dalam
dan
organisasi.
perkembangan
proyek
wilayah
kreatif,
khususnya di
solusi
serta proyek
aplikati
kreatif dari
f dari
pergerakan
antar
RPO
serentak per
wilayah
dan
wilayah
meningka
tkan
kerjasama
2. Jejaring
organisasi
3. Konsep tender
bidang
institusi
kesehatan
150
60 materi
SWOT
2
RPO
Mahasisw
Mahasiswa dapat
dan
a dapat
memahami
SWOT
memaha
1. Definisi, peran,
Cerama
65% Mahasiswa
fungsi, tujuan,
h, tanya
mampu
pengertian, dasar-
dan urgensi
jawab,
membuat RPO
mi dan
dasar,fungsi, dan
RPO.
diskusi,
organisasi
30
memiliki
teknik perencanaan
2. Teori
permai
(institusi atau
diskusi
kedalama
pengembangan
nan
wilayah) secara
sebuah organisasi
organisasi.
peran,
aplikatif
pengetahu
kemahasiswaan.
3. Teknis,
an tentang
pengembangan,
RPO dan
dantindakan
SWOT.
RPO.
4. Defenisi, peran,
simulas
i
kelomp
ok.
150
60 materi
60 case
study
dan fungsi
SWOT.
5. Peranan SWOT
dalam
pengembangan
organisasi
3
Kemam
Memaha
Peserta mampu
puan
mi teknik-
menganalisis dan
Analisis
teknik
memanajemen serta
dalam
melakukan resolusi
Manaje
analisis,
konflik pendidikan,
men,
manajeme
profesionalisme,
dan
n, dan
Resolus
i
Konflik
(RPO).
1. Analisis
Cerama
65% mahasiswa
kebijakan.
h, tanya
mampu
2. Penyelidikan
jawab,
menentukan
diskusi,
sikap secara
90
permai
bijak dalam
simulasi
2.2 Sifat.
nan
menyikapi
kebijakan perguruan
2.3 Jenis.
peran,
konflik secara
resolusi
2.4 Karakter.
simulas
apllkatif
konflik.
organisasi
2.5 Model.
kemahasiswaan
3. Pemecahan
kelomp
(BEM-ISMKI)di
konflik.
ok.
institusi dan
4. Penanganan
wilayah.
konflik.
konflik.
2.1 Pengertian.
4.1 Manajemen
Konflik.
4.2 Resolusi
Konflik.
5. Lobby dan
negosiasi.
5.1 Definisi.
5.2 Manajemen
150
60 materi
Negosia
Memperk
Mahasiswa mampu
Teknik.
1. Definisi dari
Cerama
75% Mahasiswa
si
enalkan
menerapkan prinsip
negosiasi
h,kerja
mampu
tentang
negosiasi dalam
2. Negosiasi
kelomp
menerapkan
cara
simulasi dengan
organisasi
ok,Plen
simulasi teknik
30 kerja
bernegosi
prinsip-prinsip win-
ary-
negosiasi win-
kelompok
asi atau
win solution
Diskusi
win solution
(Lobyin
g)
proses
wilayah
3. Definisi dari
lobying
lobbying
4. Teknik-teknik
yang
lobying dalam
efektif.
permasalahan
180
60 materi
90
simulasi
Simulas
i
kesehatan
5
Pengem
Pemaham
Mahasiwa dapat
bangan
an dan
merancang suatu
penerapan
strategi kaderisasi
strategi
organisasi yang
kaderisasi
aplikatif
SDM
organisasi
wilayah
1. Urgensi
kaderisasi
2. Pengenalan
strategi PSDM
3. Tahap- tahap
kaderisasi
secara
terintegra
Cerama
65% mahasiswa
h, tugas
mampu
kelomp
merancang
ok,disk
strategi
30 tugas
kaderisasi
kelompok
usi
(arah
organisasi yang
terbalik
aplikatif , efisien
dan efektif
si
6.
Nasiona
lisme
ISMKI
Peserta
30 materi
150
diskusi
(arah
terbalik)
1. Menyatukan visi
1. Pembagian
Cerama
70%
diperkena
dan misi
wilayah dan
h, sesi
Mahasiswa
lkan
wilayah.
kedudukannya
bidang
faham akan
dengan
210
2. Meningkatkan
profil dan
peran mahasiswa
aktivitas
terhadap institusi
pada AD/ART.
2. Fungsi,
peranan, dan
120
20 materi
esensis adanya
45 sesi
wilayah dan
bidang
mampu
45
ISMKI.
(terutama
pergerakan
meningkatkan
project
mewarnai
wilayah.
peranya dalam
presentatio
aktifitas nyata
kegiatan
3. Profil ISMKI.
kemahasiswaan
dalam ruang
institusi dan
lingkup
Badan Semi
wilayah.
Otonom) dan
wilayah.
3. Meningkatkan
kerja sama
institusi dalam
ruang lingkup
wilayah.
6. Standar Pemateri
Pemateri dalam LKMM Wilayah berasal dari :
a. Internal Institusi
b. Eksternal institusi
c. ISMKI ( Alumni LKMM Wilayah atau LKMM Nasional )
d. Dosen
e. Pemerintahan Birokrat
Keterangan : Dengan syarat pemateri menguasai materi yang akan diberikan dan pernah
memberikan materi yang sama minimal 2 kali.
7. Standar Fasilitator
a. Delegasi PSDM Wilayah
b. Sistem open recruitment yang dilakukan oleh PSDM Wilayah dengan syarat sebagai
berikut :
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Pernah mengikuti LKMM Nasional, LKMM Wilayah atau LKMM Lokal
maksimal 2 tahun sebelumnya
8. Standar pembiayaan
Dalam hal pembiayaan kondisional tergantung kebutuhan wilayah.
9. Tempat pelaksanaan LKMM Wilayah
Tempat untuk pelaksanaan LKMM Wilayah dilakukan indoor dan outdoor disesuaikan
dengan kebutuhan Institusi.
dilakukan pembukaan warung sosial oleh alumni LKMM dan mahasiswa lain, yang bisa
dilaksanakan saat car free day atau di lokasi keramaian lain. Warung sosial ini juga bisa
diboomingkan kepada teman mahasiswa lainnya.
Dari ajang warung sosial pertama, masyarakat diajak untuk ikut jadi relawan pada
gerakan sosial inklusif. Jumlah relawan bisa disesuaikan dengan target peserta. Kemudian
masyarakat dijelaskan konsep gerakan ini. Dilain kesempatan sebagian alumni LKMM
menjaring masyarakat untuk melakukan aksi peduli dengan pembuatan video dan ide
kreatif lain sebagai ajakan kepada masyarakat luas yang nantinya akan diunggah ke
jejaring sosial, dengan konten ajakan untuk ikut berdonasi.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menginisiasi keceriaan peserta dengan kehadiran
relawan, dimana satu relawan akan mendampingi satu peserta sejak dimulainya acara
hingga berakhirnya acara. Peserta akan dibekali kertas gambar dan pensil warna untuk
diwarnai. Kemudian setelah mewarnai, bisa dilakukan inovasi kegiatan lain. Misalnya
lomba main layangan (bisa diubah). Video dan ide kreatif lainnya, dikirimkan ke staff LD
Nasional atau wilayah untuk dipublikasikan. Yang kemudian akan dikonfirmasi oleh CE
Nasional atau wilayah.
Hasil dari warung sosial disampaikan kepada masyarakat yang telah ditujukan
dengan melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan penerima bantuan atau donasi.
Diupayakan untuk mengadakan follow up kepada penerima donasi dengan memfokuskan
pada apa tujuan diberikannya donasi tersebut. Dan relawan yang telah mengikuti kegiatan
bisa lebih tergerak untuk mengawasi peserta yang menjadi dampingannya. Karena gerakan
sosial inklusif ini adalah teaser kepada masyarakat untuk ikut mengawasi dalam
meningkatkan kesehatan Indonesia dan lebih peduli terutama kepada anak autis.