DERMATITIS
TERMINOLOGI
Xerosis : kekeringan yang abnormal seperti pada mata, kulit atau mulut
Likenifikasi : suatu perubahan erupsi kulit misalnya eksema sehingga berwujud seperti liken,
kulit menjadi lebih tebal dan garis-garis kulit menjadi lebih jelas.
Makula hipopigmentasi : kelainan kulit yang sama tingginya dengan permukaan kulit dimana
adanya penurunan pigmen kulit yang abnormal
DERMATITIS
Definisi:
Peradangan kulit (epidermis dan dermis) yang disebabkan oleh faktor-faktor, seperti:
Alergi
Iritasi
Ultraviolet light
Makanan
Obat-obatan
Herediter
sinonim: ekzema
DERMATITIS ATOPI
Definisi :erupsi kulit yang bersifat kronik dan residif, disertai gatal, sering berhubungan
dengan peningkatan kadar Ig E dalam serum dan riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya.
Kata atopi pertama kali diperkenalkan oleh Coca dan Cooke (1923)
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Australia prevalensi DA pada anak 10%-20%, dewasa
1%-3%.
Di negara agraris, Cina, Eropa Timur, Asia Tengah prevalensi DA jauh lebih rendah.
Wanita Pria 1,3:1
ETIOLOGI
Terdapat 2 teori yang menjelaskan etiologi DA.
Teori kedua menyatakan adanya blokade reseptor beta adrenegik pada kulit. Namun,
kedua teori tersebut tidak adekuat untuk menjelaskan semua aspek penyakit DA
(Mulyono, 1986).
PATOFISIOLOGI
sisitem imunitas seluler, dimana sel TH2 akan memsekresi IL-4 yang akan merangsang sel B
untuk memproduksi IgE, dan IL-5 yang merangsang pembentukan eosinofil. Sebaliknya
jumlah sel T dalam sirkulasi menurun dan kepekaan terhadap alergen kontak menurun.
GAMBARAN KLINIS
DA tipe infantil (usia 2 bulan-2 tahun)
bentuk basah, berupa papula milier kemudian timbul eritem, papulovesikel yang bila pecah
akan menimbulkan erosi dan eksudasi.
Biasanya terjadi pada muka terutama pipi, dapat meluas ke dahi, kulit kepala, leher,
pergelangan tangan, ekstremitas bagian ekstensor dan bokong.
DA tipe anak-anak (usia 2 tahun-10 tahun)
Kelainan dapat berupa papula, likenifikasi, skuama, erosi dan krusta.
terjadi pada fossa poplitea, antekubiti, pergelangan tangan, muka dan leher.
DA tipe Dewasa (usia >10 tahun)
Kelainan yang ditemukan berupa bercak kering dengan likenifikasi, skuama halus dan
hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.
terjadi pada daerah ekstremitas bagian fleksor, leher, dahi dan mata.
DIAGNOSIS
Diagnosis DA berdasarkan kriteria menurut Hanifin dan Rajka diatas dibutuhkan sedikitnya
3 kriteria mayor ditambah 3 atau lebih kriteria minor.
KRITERIA MAYOR
Pruritus ( gatal ).
Morfologi sesuai umur dan distribusi lesi yang khas.
Bersifat kronik eksaserbasi.
Ada riwayat atopi individu atau keluarga.
KRITERIA MINOR
Hiperpigmentasi daerah periorbita
Tanda Dennie-Morgan
Keratokonus
Konjungtivitis rekuren
Katarak subkapsuler anterior
Cheilitis pada bibir
White dermatographisme
Pitiriasis Alba
Fissura pre aurikular
Dermatitis di lipatan leher anterior
Facial pallor
Hiperliniar palmaris
Keratosis palmaris
Papul perifokular hiperkeratosis
Xerotic
Iktiosis pada kaki
Eczema of the nipple
Gatal bila berkeringat
Awitan dini
Peningkatan Ig E serum
Reaktivitas kulit tipe cepat (tipe 2)
Kemudahan mendapat infeksi Stafilokokus dan Herpes Simpleks
Intoleransi makanan tertentu
Intoleransi beberapa jenis bulu binatang
Perjalanan penyakit dipengaruhi faktor lingkungan dan emosi
Tanda Hertoghe ( kerontokan pada alis bagian lateral).
Kriteria mayor dan minor yag diusulkan oleh Hanifin dan Rajka didasarkan pengalaman
klinis (hospital based).
Maka kriteria ini disederhanakan menjadi satu set kriteria
(Kriteria Wiliiam) :
Ada gatal, atau laporan orang tuanya bahwa anak suka menggaruk atau menggosok.
Ditambah 3 atau lebih kriteria berikut:
1. Riwayat terkenanya lipatan kulit, mis: lipat siku, belakang lutut, bag.depan
pergelangan kaki atau sekeliling leher (pipi pada anak usia <10 tahun)
2. Riwayat asma bronkial atau hay fever pada penderita (atau riwayat penyakit atopi
pada keluarga,anak <4tahun)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang DA menurut Mulyono tahun 1986 :
1. Pemeriksaan darah tepi : ditemukan adanya eosinofilia.
2. Pemeriksaan imunologi : didapatkan kadar Ig E yang meningkat.
Pemeriksaan Penunjang DA menurut Siregar tahun 1995 :
1. White dermatographisme : untuk melihat perubahan dari rangsangan goresan terhadap
kulit.
2. Percobaan Asetilkolin : akan menimbulkan vasokonstriksi kulit yang tampak sebagai garis
pucat selama 1 jam.
PENATALAKSANAAN
DERMATITIS SEBOROIKA
Dermatitis seboroik : bila dijumpai pada muka dan aksila akan
sulit dibedakan. Pada muka terdapat di sekitar alae nasi, alis mata dan di
belakang telinga.
DERMATITIS NUMULARIS
merupakan dermatitis yang bersifat kronik residif
dengan lesi berukuran sebesar uang logam dan umumnya berlokasi pada
sisi
ekstensor ekstremitas.
DERMATITIS KONTAK
Definisi :Dermatitis karena kontaktan eksternal, yang menimbulkan fenomen
sensitisasi (alergik) atau toksik (iritan)
Perbedaan dermatitis kontak iritan dan alergi:
NEURODERMATITIS
definisi: suatu peradangan menahun pada lapisan kulit paling atas yang
menimbulkan rasa gatal. bersifat kronis dan redisif, sering mengalami
iritasi atau sensitisasi.
--> bercak-bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan berwarna
lebih gelap, dengan bentuk lonjong atau tidak beraturan.
-->bisa terjadi sebagai akibat sesuatu (misalnya baju) yang bersentuhan
dengan kulit atau mengiritasi kulit sehingga seseorang menggaruk-garuk
daerah tersebut.
DD
DAFTAR PUSTAKA
Dermatitis dalam Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisah, S. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Ed:5., FKUI: Jakarta, 2007.
Siregar, R. S.,, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed:2., EGC:
Jakarta,2004.
Harahap, M. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta , 2000.