NPM : 260110130012
2. Mencit adalah hewan yang paling banyak digunakan dalam percobaan di laboratorium.
Mengapa?
Jawab : Karena mencit memiliki kesamaan secara fisiologi dengan manusia maupun
hewan lainnya, seperti hewan mamalia sehingga cocok digunakan sebagai hewan
penelitian. Selain itu mudah dalam penanganan, siklus hidup pendek, pengadaan hewan
yang tidak sulit, dan pola reproduksi mencit yang singkat.
eksperimen massal.
Tipe bentuk badan tikus kecil, mudah dipelihara dan obat yang digunakan di badannya
dapat relatif cepat termanifestasi
(Dian, 2007).
3. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam memilih spesies hewan percobaan yang
bersifat skrining ataupun pengujian suatu efek khusus.
Jawab :
- Variasi bobot badan dan ukuran
- Variasi biologik
- Status kesehatan
- Mudah untuk dipelihara
- Menggunakan hewan yang dapat berproduksi secara cepat dan banyak
- Perhitungan dewasa kelamin harus tepat
- Tingkat kematian hewan rendah
- Jumlah konsumsi pakan dan minum
- Memperhatikan umur penyapihan
- Memperhatikan rasio kawin
(Hutahean,2002).
4. Jelaskan secara spesifik dengan contoh-contoh, mengenai karakteristik lingkungan obat
dan tubuh.
A. Jumlah suplai darah yang berbeda :
Contoh : Suplai darah meningkat dan suplai darah menurun
Akibatnya : Distribusi obat ke seluruh tubuh cepat, distribusi obat ke seluruh tubuh
lambat
B. Struktur anatomi yang berbeda :
Contoh : Kulit katak yang licin dan basah
Akibatnya : Pemberian obat pada kulit dan penyebaran obat menjadi lebih cepat
C. Enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang berbeda.
Contoh : Tubu tidak memilki enzim yang mengaktivasi obat
Akibatnya : Obat tidak teraktivasi menjadi metabolit aktif
(Silalahi, 2015).
5. Uraikan secara tereperinci kondisi-kondisi penerimaan obat yang menentukan rute
pemberian obat yang dipilih
Jawab :
a. Pemberian obat peroral
Absorbsi obat melalui saluran cerna pada umumnya terjadi secara difusi pasif,
karena itu absobsi mudah terjadi bila obat dalam bentuk ion-ion dan mudah larut
dalam lemak. Absobsi obat selalu lebih cepat dibandingkan di lambung. Jadi,
peningkatan kecepatan pengosongan lambung biasanya akan meningkatkan
kecepatan absorbs obat.
b. Rute Parenteral
Dapat mempercepat kerja obat sehingga menurunkan barrier absorbs dan snagat
tergantung dan pasokan darah
c. Rute Inhalasi
Ukuran partikel suatu aerosol yang digunakan untk pembiusan misalnya harus
lebih kecil dari 3mm agar pemberian zat aktif dalam bentuk ini dapat mencapai
alveoli dan dapat menimbulkan efek sistemik setelah menembus kapiler alveolus.
d. Rute Rektal
Tidak melewti vena porta sehingga langsung dibawa ke jantung dan menghasilkan
kerja yang lebih cepat dan tidak melewati hati
e. Rute Dermal
Dipengaruhi oleh kondisi kulitsehingga pemberiannya harus diberihkan terlebih
dahulu pada kulit yang ingin dioati
(Anief, 1990).
6. Sebutkan implikasi-implikasi praktis dari rute pemberian obat (umpamanya persyaratan
sediaan farmasi yang diberikan dengan rute tertentu, dosis obat jika dipilih rute
Daftar Pustaka
Anief, Moh. 1990. Perjalanan dan Nasib Obat dalam Badan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press :
Fajriman.
2011.
Kebutuhan
Dasar
Manusia.
http://ocw.usu.ac.id/course/download/128-
KEBUTUHAN-DASAR-MANUSIA/kdm_slide_pemberian_obat-obatan.pdf
[Diakses
Memilih
Hewan
Uji.
Tersedia
online
di
2015.
Praktikum
Farmakologi.
Tersedia
online
di