penimbangan balita secara rutin tiap bulan. Sosialisasi ini dilakukan tiap bulan
dan tidak memerlukan biaya yang besar.
b. Pembuatan dan penyebaran media promosi 3-4x tiap tahun dilakukan untuk
mengatasi penyebab masalah berupa kurangnya pengetahuan masyarakat
terutama ibu balita mengenai manfaat penimbangan balita secara rutin dan
kurangnya promosi rutin. Media promosi yang digunakan dapat berupa leaflet,
banner, spanduk atau melalui media social internet. Penyebaran media
promosi ini hanya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat saja secara
satu arah, sulit menilai pengetahuan, kesadaran dan sikap masyarakat melalui
jalan keluar ini. Jalan keluar ini hanya mendukung jalan keluar lain yang
dilaksanakan karena masalah juga tidak cepat teratasi dengan hanya
menggunakan alternatif jalan keluar ini. Biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan ini tidak terlalu besar.
c. Meningkatkan koordinasi puskesmas dengan kader posyandu, dinas kesehatan
kota dan pelayanan kesehatan lain di wilayah kerja puskesmas yang melayani
penimbangan balita 2x tiap tahun. Koordinasi yang baik antara kader
posyandu, puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota dapat mengatasi penyebab
masalah berupa ketimpangan data antara pencatatan dan kenyataan di
lapangan mengenai jumlah dan sebaran balita di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota. Dengan adanya umpan balik laporan
yang baik antara kader, puskesmas dan dinas kesehatan, jumlah dan sebaran
balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dapat
terdata secara akurat sesuai kenyataan di lapangan sehingga dalam pencapaian
target program cakupan balita yang ditimbang (D/S) sehingga puskesmas dan
kader posyandu dapat menentukan strategi yang sesuai untuk dapat mencapai
target yang ada.
Koordinasi puskesmas dengan pelayanan kesehatan lain di wilayah kerja
puskesmas di lakukan untuk mendapatkan pendataan jumlah balita yang
dilayani/ditimbang di layanan kesehatan lain selain posyandu dan puskesmas.
Wilayah kerja puskesmas termasuk daerah perkotaan/pusat kota di mana
pelayanan
kesehatan
di
wilayah
kerja
puskesmas
dapat
MxIxV
C
Alternatif jalan keluar yang dipilih sebagai prioritas adalah yang memiliki
hasil perhitungan tertinggi. Hasil perhitungan alternatif jalan keluar yang ditawarkan
dapat diperhatikan pada tabel berikut.
Prioritas
Jalan Keluar:
P=(MxIxV)/C
15
2,67
25
12,8
15
2-3bulan
Membuat usaha dana mandiri dan
12
sponsorship
kader
posyandu
dan
meningkatkan
inovasi
kreativitas
dalam
2x
tiap
tahun,
diikuti
melakukan
sosialisasi/penyuluhan
rutin
berkelompok 1x tiap bulan dan pelatihan kader posyandu berkala 1x tiap 2-3bulan.
Selanjutnya urutan keempat penyelesaian masalah adalah meningkatkan inovasi dan
kreativitas dalam memberdayakan posyandu, diikuti membuat usaha dana mandiri
dan sponsorship dan pembuatan dan penyebaran media promosi 3-4x tiap tahun.