Makalah AKK - Analisis Kebijakan Kesehatan
Makalah AKK - Analisis Kebijakan Kesehatan
ANA SAFITRI
K11112270
Kesmas C
Universitas Hasanuddin
Fakultas Kesehatan Masyarakat
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dalam
bentuk yang sederhana baik bentuknya maupun isinya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Administrasi Kebijakan Kesehatan
yang mungkin dapat membantu teman-teman dalam mempelajari hal-hal dasar dalam
pelajaran Administrasi Kebijakan Kesehatan. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca semuanya. Penulis
juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
i
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan
juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan
dan papan. Dengan berkembangnya pelayanan kesehatan dewasa ini, memahami
etika Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Namun
dalam kehidupan kita tentu tidak lepas dari masalah kesehatan. Masalah kesehatan
yang dihadapi tentunya harus memiliki manajemen yang baik terkhusus kebijakan
kesehatan.
Dimana
Kebijakan
kesehatan
memiliki
peran
strategis
dalam
terhadap
pembangunan
kesehatan.
Melalui
perancangan
dan
Kesehatan?
Apa Peran, Fungsi, dan Tujuan dari Analisis Kebijakan Kesehatan ?
Apa Pendekatan Analisis Kebijakan ?
Apa itu Argumen Kebijakan dalam Analisis Kebijakan Kesehatan ?
Apa Bentuk Analisis Kebijakan ?
Apa Peranan Politik dalam Analisis Kebijakan Kesehatan ?
C. Tujuan
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai pemenuhan tugas
Dasar-dasar Administrasi Kebijakan Kesahatan. Disamping itu tujuan lainnya yaitu
diharapkan agar pembaca dapat menambah pengetahuan dalam lingkup Dasar
Administrasi
Kesehatan
Kebijakan
Kesehatan
khususnya
mengenai
Analisis
Kebijakan
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis kebijakan kesehatan mampu menganalisis multi disiplin ilmu. Satu disiplin
kebijakan dan kedua disiplin ilmu kesehatan. Pada peran ini analisis kebijakan
kesehatan menggabungkan keduanya yang kemudian menjadi sub kajian baru
dalam khazanah keilmuan.
Adanya analisis kebijakan kesehatan, pemerintah mampu memberikan jenis
tindakan kebijakan apakah yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah.
Memberikan kepastian dengan memberikan kebijakan/keputusan yang sesuai
atas suatu masalah yang awalnya tidak pasti.
Dan analisis kebijakan kesehatan juga menelaah fakta-fakta yang muncul
kemudian akibat dari produk kebijakan yang telah diputuskan/diundangkan.
Adapun tujuan analisis kebijakan negara secara umum adalah menyediakan
informasi untuk para pengambilan kebijakan yang digunakan sebagai pedoman
pemecahan masalah kebijakan secara praktis. Tujuan analisa kebijakan juga meliputi
evaluasi kebijakan dan anjuran kebijakan (Dunn, 1988). Selaras tujuan di atas, dapat
disimpulkan analisis kebijakan tidak hanya sekedar menghasilkan fakta, tetapi juga
menghasilkan informasi mengengai nilai dan arah tindakan yang lebih baik.
D. Pendekatan Analisis Kebijakan
Upaya untuk menghasilk informasi dan argumen, analis kebijakan dapat
menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: pendekatan Empiris, Evaluatif, dan
Normatif (Dunn, 1988).
1. Pendekatan Empiris, memusatkan perhatian pada masalah pokok, yaitu apakah
sesuatu itu ada (menyangkut fakta). Pendekatan ini lebih menekankan
penjelasan sebab akibat dari kebijakan publik. Contoh, Analisis dapat
menjelaskan
atau
meramalkan
pembelanjaan
negara
untuk
kesehatan,
Penyimpulan praktis, ditujukan untuk mencapai kesimpulan yang lebih dekat agar
masalah kebijakan dapat dipecahkan. Kata Praktis, lebih ditekankan pada dekatnya
hubungan kesimpulan yang diambil dengan nilai dan norma sosial. Pengertian ini
lebih ditujukan untuk menjawab kesalahpahaman mengenai makna Rekomendasi
yang sering diartikan pada informasi yang kurang operasional atau kurang praktis,
masih jauh dari fenomena yang sesungguhnya.
Bila metode analisis kebijakan dikaitkan dengan pendekatan empiris, evaluatif,
dan anjuran, maka metode analisis kebijakan dapat disusun menjadi 3 jenjang, yaitu:
1. Pendekatan modus operandi, dapat menghasilkan informasi dan argumen
dengan memanfaatkan 3 jenjang metode analisis, yaitu perumusan masalah,
peliputan, dan peramalan.
2. Pendekatan modus evaluatif, dapat menghasilkan informasi dan argumen
dengan memanfaatkan 4 jenjang metode analisis, yaitu perumusan masalah,
peliputan, peramalan, dan rekomendasi.
3. Pendekatan modus anjuran, dapat menghasilkan informasi dan argumen dengan
memanfaatkan seluruh (6) jenjang metode analisis, yaitu perumusan masalah,
peliputan, peramalan, evaluasi, rekomendasi, dan peyimpulan praktis.
E. Argumen Kebijakan
Analisis kebijakan tidak hanya sekedar menghimpun data dan menghasilkan
informasi. Analisis kebijakan juga harus memanfaatkan atau memindahkan informasi
sebagai bagian dari argumen yang bernalar mengenai kebijakan publik untuk
mencari solusi masalah kebijakan publik. Menurut Dunn (1988) struktur argumen
kebijakan menggambarkan bagaimana analis kebijakan dapat menggunakan alasan
dan bukti yang menuntun kepada pemecahan masalah kebijakan.
Berdasarkan struktur argumen, dapat diketahui bahwa seorang analisis kebijakan
dapat menempuh langkah yang benar, dengan memanfaatkan informasi dan
berbagai metode menuju kepada pemecahan masalah kebijakan; dan tidak sekedar
membenarkan alternatif kebijakan yang disukai.
F. Bentuk Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan terdiri dari beberapa bentuk, yang dapat dipilih dan digunakan.
Pilihan bentuk analisis yang tepat, menghendaki pemahaman masalah secara
untuk
mencapai
tujuan
dan
sasaran
khusus,
seperti
1. Kebijakan publik, merupakan serangkaian pilihan yang dibuat atau tidak dibuat
oleh badan atau kantor pemerintah, dipengaruhi atau mempengaruhi lingkungan
kebijakan dan kebijakan publik.
2. Pelaku kebijakan, adalah kelompok masyarakat, organisasi profensi, partai
politik, berbagai badan pemerintah, wakil rakyat, dan analis kebijakan yang
dipengaruhi atau mempengaruhi pelaku kebijakan dan kebijakan publik.
3. Lingkungan kebijakan, yakni suasana tertentu tempat kejadian di sekitar isu
kebijakan itu timbul, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pelaku kebijakan dan
kebijakan publik.
Sebelum melakukan analisis kebijakan kesehatan perlu dipahami terlebih dahulu
mengenai
sistem
kesehatan.
Bagaimana
pengambilan
kebijakan
dibidang
sebagai
aktor
kebijakan
yang
menciptakan
dan
sekaligus
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis kebijakan kesehatan adalah disiplin ilmu terapan yang menggunakan
berbagai
metode
pengkajian
dan
argumentasi
untuk
menghasilkan
dan
DAFTAR PUSTAKA