Anda di halaman 1dari 33

RESUME BLOK VI

SKENARIO 1

KELOMPOK B

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Erwin Maulana F P
Imas Ayu Arjianti Putri
Muhammad Abdul Rozaq
Arindra Prasetya
Harmas Suhendi
Andhika Yudha Arizki
Teksis Irena Hendrayati
Windradini R.A.
Apen Aryansyah
Arieska Putri Yonita
Emilia Puspita Sari
Rizky Imansari
Alvin Isnaini
Yulya Indi Krisnaningtyas
Cyntia Parasetiayu
Reza Kurniawan

(092010101007)
(092010101018)
(092010101020)
(092010101022)
(092010101023)
(092010101024)
(092010101025)
(092010101026)
(092010101027)
(092010101028)
(092010101029)
(092010101030)
(092010101031)
(092010101032)
(092010101019)
(092010101078)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
0

SKENARIO 1
Rombongan murid-murid kelas VI SD Gemarbelajar sedang mengadakan rekreasi ke
Bali. Siang hari sesuai acara jalan-jalan, mereka makan siang di sebuah resto, shrimplike resto.
Banyak sajian makanan dari udang yang disajikan, mulai dari udang goreng tepung, sate udang,
udang asam manis, udang masak kecap sampai the crunchy shrimp tersedia. Santi termasuk salah
seorang siswa yang ikut serta dalam rombongan itu. Sesuai acara makan siang mereka kembali
melanjutkan perjalanan. Namun sesaat sesudah itu Santi mulai merasakan sesuatu yang tidak
beres, dia merasa mual sedikit pusing, sesaat kemudian dia muntah.

TUJUAN BELAJAR
1. Mempelajari anatomi saluran pencernaan bagian atas beserta dinding abdomen
2. Mempelajari histologi saluran pencernaan bagian atas
3. Mempelajari fisiologi pencernaan bagian atas
4. Mempelajari pengaturan fungsi system pencernaan
5. Mempelajari factor-faktor penyebab muntah
6. Mempelajari patofisiologi muntah

RUMUSAN MASALAH
2

1. Anatomi

Saluran pencernaan
Cavum Oris
Oesofagus
Gaster

Dinding Abdomen

2. Histologi

Saluran cerna secara umum

Saluran cerna secara khusus:


Cavum oris :

Bibir

Lidah

Gingiva dan Dentis

Palatum

Oesofagus
Gaster

3. Fisiologi pencernaan

Secara umum

Secara khusus:
Cavum Oris:

Mengunyah

Sekresi air liur

Oesofagus:

Menelan

Gaster
3

Motilitas

Sekresi

Pengaturan fungsi system pencernaan

4. Patofisiologi mual dan muntah

Faktor-faktor yang menyebabkan muntah

Mekanisme terjadinya muntah

PEMBAHASAN
Anatomi Upper Gastrointestinal Tract
1. Saluran Pencernaan
1.1 Cavum Oris
Cavum oris dibagi menjadi 4 ruang :
- cavum oris propius : ruang mulut yang dibatasi oleh gigi, palatum dan dasar
mulut.
- Vestibulum oris : ruang pada mulut yang dibatasi oleh bibir, gigi dan mukosa
pipi.
1. Bibir
terdiri dari otot orbikularis dan jaringan ikat
memiliki fungsi sebagai penampung makanan dan membantu proses berbicara.
a. Permukaan luar bibir : mengandung folikel, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea.
b. Area transisional : tersusun atas epidermis transparan dan berwarna merah
karena terdapat banyak kapiler.
c. Permukaan dalam : terdapat membran mukosa dan pada dasar mulut terdapat
frenulum labia yang berfungsi untuk melekatkan mukosa dengan gusi.
2. Pipi
terdiri atas otot buccinator untuk mengunyah
pada bagian dalam terdapat lapisan epitelial pipi yang mudah berganti yang
disebabkan seringnya terjadi kerusakan.

3. Lidah
5

pada bagian bawah lidah terdapat frenulum lingua yang melekatkan lidah pada
dasar mulut
berfungsi untuk menggerakkan makanan , pengecapan, dan bicara
terdiri atas :
a. otot ekstrinsik
berorigo pada tulang hyoid dan berinsersio pada jaringan ikat lidah
berfungsi untuk pergerakkan dan posisi lidah keseluruhan
b. otot intrinsik
berorigo dan berinsersio pada jaringan ikat lidah sendiri
berfungsi untuk membentuk lidah
c. papila
elevasi pada jaringan mukosa dan jaringan ikat
terdiri dari
o papila filiformis : terdapat pada seluruh permukaan dorsal lidah
o papila fungiformis : letaknya tidak teratur dan terdapat taste bud
o papila foliata : merupakan muara dari duktus serosa
o papila sirkumvalata : pada bagian posterior dan terletak pada batas v
d. tonsil lingua
merupakan agregasi jaringan limfoid yang terletak pada 1/3 bagian lidah.
4. Kelenjar Saliva
Untuk sekresi saliva yang mengandung enzim dan mukus
Pada saliva terdapat amilase yang terdapat pada sekresi mukosa dan sekresi
mukus mengandung glikoprotein.
3 kelenjar saliva utama:
a. Kelenjar Parotid melalui duktus Parotid bermuara pada dekat 2 gigi molar
terakhir.
b. Kelenjar Submandibular melalui duktus Wharton bermuara pada dasar mulut.
c. Kelenjar Sublingual melalui duktus sublingua kecil bermuara pada lidah.

Berikut fungsi dari saliva :


- melarutkan makanan secara kimia
6

melembabkan dan melumasi makanan saat menelan


merubah amilum menjadi polisarakarida dan maltosa(disakarida)
eksresi zat buangan
sebagai antibodi dan antibakteri

5. Gigi
Tersusun dalam alveoli maksila dan mandibula
Pada keadaan normal gigi atas mendahului(overlapping) dengan gigi bawah
Terdapat 2 susunan gigi :
a. gigi primer : 2 incisivus, 1 caninus, 2 molar tiap kuadran mulut
b. gigi sekunder : 2 incsivus, 1 caninus, 2 premolar, 3 molar tiap kuadran
mulut
Struktur gigi
a. mahkota terdapat email yang terdiri dari kalsium fosfat
b. serviks dilapisi gingiva (gusi)
c. akar tertanam didalam alveolar rahang yang diselubungi oleh sementum
d. lapisan gigi
- Dentin : bagian terbesar gigi
- Membran periodontal melapisi alveolar dan melekat pada semen tum
- Rongga pulpa berisi pembuluh darah dan saraf yang membuka saluran
foramen apikal
Orofaring
Terletak pada bagian dorsal cavum oris
Terdapat muskulus pada faring :
a. m. contrictor pharingeus superior, inferior, medius( otot circular)
b. m. longitudinal
Terdapat tonsila palatina
1.2 Oesofagus

Merupakan tabung otot sepanjang 25 cm.


Oesophagus adalah penghubung pharynx dan gaster.

Masuk ke dalam abdomen lewat crus dextrum diafrgma dan memasuki lambung

di sebelah kanan.
Batas oesofagus :
7

1. Anterior : facia posterior lobus hepatis sinister


2. Posterior : crus sinistrum diafragma
Perdarahan
1. 1/3 atas : arteri dan vena tyroidea inferior
2. 1/3 tengah : aorta thoracica dan vena azygos
3. 1/3 bawah : arteri dan vena gastrica sinistra
Persarafan
1. Nervus vagus ( n. Gastrica anterior dan posterior)
2. Pars thoracalis truncus symphaticus
Terdapat 2 sphincter
1. Faringoesofagus : membatasi faring dan oesofagus
2. Gastrooesofagus : membatasi gaster dan oesofagus
1.3 Gaster
Gaster merupakan suatu pelebaran dalam tractus gastrointestinal yang berbentuk huruf J.
Gaster menghubungkan esofagus pars abdominalis dengan duodenum yang terletak sinistra
pada abdomen. Gaster berbemtuk berbeda-beda pada tiap orang. Untuk orang yang gemuk
dan kecil gaster lebuh tranversal sedangkan pada orang tinggi dak kurus gaster lebih
cenderung berbentuk lebih vertikal.
Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar dan berfungsi sebagai :

1. Penyimpanan makanan. Pada orang dewasa, gaster mempunyai kapasitas


1500mL.
2. Produksi chymus. Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya chymus
(massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan
mendorongnya ke dalam duodenum.
3. Digesti ptotein. Digesti penguraian molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
4. Produksi mucus. Untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari
sekresinya sendiri.
5. Produksi factor intriusik. Glikoprotein yang disekresi sel parietal. Vitamin B12
didapat dari makanan yang dicerna di lambung.
6. Absorpsi. Absorpsi nutrient di lambung hanya sedikit.
Gaster mempunyai 2 lubang:
1. Ostium cardium
2. Ostium pyloricum

: tempat esophagus masuk ke gaster


: dibentuk oleh canalis pyloricus.

Punya 2 curvatura :
8

1. Curvature major
2. Curvature minor

: bagian tepi lateral corpus gastricum yang konveks.


: bagian tepi medial corpus gastricum yang konkaf.

Gaster juga dibagi menjadi beberapa bagian ;

1. Fundus gastricum : berbentuk kubah. Menonjol ke atas terletak di sebelah


kiri ostium cardiacum, biasanya fundus berisi penuh udara.
2. Corpus gastricum : terbentang dari ostium cardiacum sampai incisura
angualis (suatu lekukan yang selalu ada pada bagian bawah kurvatura minor).
3. Anthrum pyloricum
: terbentang dari incisura angualis sampai pylorus.
4. Pylorus
: bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding otot
pylorus yang tebal membentuk musculus sphincter pyloricus. Rongga pylorus
dinamakan canalis pylorus.

fundus
cardiac

corpus

pilorus

2. Dinding Abdomen
Anatomi Musculus Dinding Abdomen
1. Dinding Anterior Abdomen
Musculus Obliquus Externus Abdominis
Merupakan otot yang lebar, tipis, dan berasal dari permukaan luar 8 costae bagian
bawah dan menyebar untuk berinsersio pada processus xyphoideus, linea alba,
crista pubica, tubercullum pubicum, dan separuh anterior crista iliaca.
a. Musculus Obliquus Internus Abdominis

pilorus

Terletak di profunda musculus obliquus externus abdominis. Serabutserabutnya terletak tegak lurus terhadap musculus obliquus externus
abdominis. Berasal dari fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 2/3 lateral
ligamentum inguinale. Otot ini berinsersio pada pinggir bawah tiga costae
bagian bawah dan cartilagines costalesnya, processus xyphoideus, linea alba,
dan xymphisis pubica.
b. Musculus Transversus Abdominis
Merupakan lembaran otot yang tipis dan terletak di profunda musculus
obliquus internus abdominis. Serabutnya berjalan horizontal ke depan. Berasal
dari permukaan dalam enam cartilagines costales bagian bawah, fascia
lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 1/3 lateral ligamentum inguinale.
c. Musculus Rectus Abdominis
Merupakan otot panjang yang kuat dan terbentang sepanjang seluruh dinding
anterior abdomen. Dipisahkan dari sisi lainnya oleh linea alba. otot ini
berinsersio pada cartilagines costales V, VI, XII, dan processus xyphoideus.
2. Dinding Posterior Abdomen
a) Musculus Psoas Major
Otot ini berasal dari pangkal processus transverses, pinggir corpus vertebrae,
dan discus intervertebralisdari vertebra thoracica XII lumbalis V.

b) Musculus Quadratus Lumborum


Merupakan otot pipih yang berbentuk segiempat yang terletak sepanjang sisi
columna vertebralis. Berasal dari bawah ligamentum iliolumbale, bagian iliaca
yang berdekatan, dan ujung-ujung processus transverses vertebrae lumbales
bagian bawah.
c) Musculus Iliacus
Otot ini berbentuk seperti kipas dan berasal dari bagian atas fossa iliaca.
Bersatu dengan sisi lateral tendo musculus psoas major untuk berinsersio pada
trochanter minor os femur, dan gabungan otot ini disebut musculus iliopsoas.
10

Vaskularisasi dinding abdomen:


1. Arteri epigastrica superior : merupakan cabang terminal dari arteri thoracica
interna dan berjalan ke vagina m.rectus abdominis kemudian beranastomosis
dengan arteri epigastrica inferior. Mempersarafi bagian atas tengah dinding
anterior abdomen.
2. Arteri epigastrica inferior : cabang dari arteri iliaca externa.
Arteri epigastrica externa berjalan ke atas dan medial menembus fascia transversa
masuk ke vagina m.rectus abdominis kemudian beranastomosis dengan arteri
epgastrica superior. Mempersarafi bagian bawah tengah dinding anterior
abdomen.
3. Arteri lumbalis cabang dari aorta abdominis bejalan ke depan bersama dengan 2
arteri intercostalis bawah memperdarahi bagian lateral dinding abdomen.

4. Darah vena di kumpulkan ke jalinan vena-vena yang memencar keluar dari


umbilicus. Jalinan vena tersebut di alirkan ke atas, ke vena axillaria melalui vena
thoracalis lateralis dank e bawah ke vena femoraslis melalui vena epigastrica
superficialis dan vena saphena magna. Beberapa vena kecil, vv.paraumbilicales,
11

menghubungkan jalinan vena melalui umbilicus dan sepanjang ligamen teres


hepatis ke vena porta. Mereka membentuk vena porta-vena sistemik yang sangat
penting.
Innervasi :
1. Nervus thoracalis 6-12
n.thoracalis 6-12 berjalan ke dalam, antara m.obliquus internus abdominis dan
m.transversus abdominis. Saraf ini mempersarafi kulit dinding anterior abdomen,
otot, dan peritoneum parietale. Kemudian nervus ini menembus dinding posterior
vagina m.rectus abdominis untuk mempersarafi m.rectus abdominis dan
m.pyramidalis (hanya T12). Saraf ini berakhir dengan menembus dinding anterior
vagina m.rectus abdominis dan mempersarafi kulit.
2. Nervus iliohypogastricus
3. Nervus ilioinguinalis

Peritoneum
Ada 2:
1. Peritoneum parietale : membatasi dinding abdomen dan rongga pelvis
2. Peritoneum viseralis : meliputi viscera abdomen dan pelvis
Lipatan pada peritoneum:
1. Mesentrium : melekatkan bagian usus ke dinding posterior abdomen
2. Omentum: melekatkan lambung ke organ berongga lainnya.
a. Omentum majus : melakt pada curvature major lambung dan menggantung
seperti tirai.
b. Omentum minus : menghubungkan curvatura minor lambung dengan
permukaan bawah hati
c. Omentum (ligamentum gastrolinealis) menghubungkan lambung dengan
limpa.
3. Ligamentum peritoneal : melekatkan viscera padat yang kurang dapat bergerak
ke dinding abdomen.

12

Histologi Upper Gastrointestinal Tract


1. Secara Umum
Terdiri dari 4 lapisan utama, yaitu :
1) Tunika mukosa
Dibagi menjadi 3 lapis :

Lapisan epitel
Tergantung fungsinya.
Jika fungsinya protektif dilapisi oleh epitel berlapis pipih tak bertanduk. Yaitu
pada pada bibir sampai dengan cardia dan anus bagian dalam.
Jika fungsinya sekretorik atau absorbtif, dilapisi oleh epitel selapis silindris.
Yaitu pada cardia sampai rectum.

Lamina propria
Terdiri atas jaringan ikat kendor yang berisi :
Pembuluh darah dan pembuluh lymfa
Kelenjar kelenjar :
13

Oesophageal cardiac gland pada oesophagus


Cardiac gland, fundic, dan pyloric gland pada lambung
Kripta dari Lieberkuhn pada usus halus dan usus besar.
Otot plos pada villi intestinalis dari usus halus

Muskularis mukosa
Terdiri dari 2 lapis otot polos :
Lapisan dalam : sirkuler
Lapisan luar : longitudinal

Kecuali pada: Oesophagus terdiri dari 1 lapisan : longitudinal


Lambung terdiri dari 3 lapisan : sirkuler, longitudinal, sirkuler.
2) Tunika submukosa
Terdiri dari jaringan ikat kendor yang didalamnya terdapat :
Plexus pembuluh darah : Plexus Heller
Plexus saraf : plexus submukosa dari Meissner
Ganglion para sympaticus
Infiltrasi sel-sel lymfosit
Kelenjar-kelenjar :
Oesophageal glan proper pada oesophagus
Kelenjar brunner pada duodenum
3) Tunika Muskularis eksterna
Terdiri atas 2 lapis otot polos, lapisan dalam arahnya sirkuler disebut musculus
sirkularis dan lapisan luar arahnya longitudinal disebur muskulus longitudinalis.
Diantara kedua lapis tersebut, terdapat ganglion otonom yang disebut Plexus dari
Auerbach Kecuali pada lambung terdiri dari 3 lapis.
14

4) Tunika Adventitia / serosa


Terdiri dari jaringan ikat kendor
Jika diliputi mesotelium ( epitel selapis pipih ), disebut seros
Fungsinya untuk fikasasi tractus digestivus dengan jaringan sekitarnya

2. Secara Khusus
1.1 Cavum Oris
1.1.1

Bibir

Tdd 3 lapisan:

epitel berlapis pipih

jaringan ikat fibro-elastis

jaringan otot bergaris

Tdd 3 bagian:

Pars kutanea : struktur kulit berbulu

Pars intermedia (merah bibir)

15

- peralihan kulit & mukosa


- stratum lucidum tebal & transparan
- dermis: dermal papil tinggi, banyak terdapat pleksus
pembuluh darah(sehingga bibir berwarna merah) & akhiran saraf
sensoris
- tidak terdapat folikel rambut, kelenjar lemak & kelenjar keringat

Pars mukosa

- epitel berlapis pipih tak bertanduk


- dermis: dermal papil tinggi, terdapat kelenjar labialis
1.1.2

Lidah
Tersusun atas otot polos yang tersebar dalam 3 bidang,
Lidah memiliki 2 bagian :

Ventral (bawah) : licin, dilapisi epitel berlapis pipih tak bertanduk

Dorsal (atas) : memiliki penonjolan propria dan epitel disebut papilla


16

Terdapat 4 jenis papilla.

Papilla viliformis: bentuk kerucut, dilapisi epitel berlapis pipih bertanduk,


memiliki papilla primer dan sekunder, tidak memiliki taste bud

Papilla fungiformis : bentuk jamur, dilapisi epitel berlapis pipih tak


bertanduk, memiliki papilla primer dan sekunder, memiliki sedikit taste
bud

Papilla sirkumvalata : merupakan papilla terbesar dilapisi epitel berlapis


pipih tak bertanduk, memiliki papilla primer dan sekunder,

memiliki

banyak taste bud di sepanjang sulkus terminalis, di ujung sulkus terminalis


terdapat muara dari kelenjar Von Ebner

17

Papilla foliata: rudimeter pada manusia, memiliki banyak taste bud

Kelenjar-kelenjar pada lidah:

Von Ebner :serous murni (gelap), terdapat di ujung sulkus terminalis di


dasar papilla sirkumvalata

1.1.3

Weber : mucous murni (terang), terdapat di dekat tonsil lingual

Blandin Nuhn : sero-mukos, terdapat di apek lidah

Gingiva dan Dentis

Gingiva=Gusi
Dilapisi ep. berlapis pipih bertanduk
Lamina propria tdd jar. ikat kuat, melekat erat dg periost atau periodontal
membran, submukosa (-)
Gingiva terdiri dari:
free gingiva

: tepi bebas ginggiva, propria papil (+)

attached gingiva

: merup. bag. ginggiva yg melekat pd

18

tulang alveolar
pada gingival terdapat struktur yang sisebut Atached Epitelial Cuff yang
terdiri dari sel epitel yg melapisi bagian gingiva yg menempel pd enamel,
terdiri dari beberapa lapis sel, propia papil (-)

Dentis=Gigi
Terdiri atas:
Mahkota gigi
Leher
Akar gigi

Komponen gigi:
Enamel
Dentin
Sementum
Pulpa gigi
ENAMEL
lapisan terluar
paling keras terdiri dari 96% anorganik dan 90% kalsium fosfat
tdd enamel prismata
grs pertumbuhan (+) : incremental lines of Retzius
DENTIN
19

melingkupi pulpa dentis, pd mahkota & akar gigi


bagian terbesar, tdd 69% mineral
tdd sabut2 kolagen & bahan dasar yg mengapur
kanalikuli dentinalis (+), berisi tomes fibers yang berfungsi untuk
menghantar impuls ke pulpa dentis
garis pertumbuhan (+), disebut contour lines of owen
PULPA DENTIS
rongga di dalam gigi, dibatasi sel-sel odontoblast berisi:
sel-sel: sel mesenchym
sabut kolagen, sabut retikuler
1 arteri, 2 vena, saraf

1.1.4

Palatum
Palatum durum
Dilapisi epitel spt ginggiva, propia papil tinggi, pemb. darah, memp. sub
mukosa kecuali di dekat gingiva & garis tengah (raphe), memp. sabut2
kolagen dg arah vertikal terikat kuat pd periost
Terdiri dari:
fatty zone 1/3 bag. anterior yg memp. jar.
lemak di dalam sub mukosa
glandular zone 2/3 posterior yg memp. kelj
mukus didalam sub mukosa

Palatum molle
Dilapisi ep. berlapis pipih tak bertanduk, dekat nasopharynx mjd epitel
berderet silindris bersilia & sel goblet, pd sisi oral: kelj mucous (+), sisi
pharyngeal: kelj. campur (+).

1.2 Oesofagus
20

1. Tunika Mukosa

Epitel berlapis pipih tak bertanduk


Lamina propria : Oesophagus cardiac gland, penghasil mukus untuk
mempermudah jalannya makanan melewati oesophagus dan melindungi
oesophagus dari iritasi makanan yang melewatinya
Muskularis mukosa: 1 lapis tebal, arah longitudinal
2. Tunika Submukosa
Oesophageal gland proper penghasil mukus untuk mempermudah jalannya
makanan melewati oesophagus dan melindungi oesophagus dari iritasi
makanan yang melewatinya

3. Tunika muskularis eksterna


Terdiri atas otot, lapisan dalam berupa otot yang berbentuk sirkuler, bagian
luar berupa otot yang tersusun longitudinal. Terdapat 3 jenis otot yang
berbeda berdasar lokasinya:
Oesophagus 1/3 atas: tdd otot bergaris
Oesophagus 1/3 tengah: tdd otot bergaris & otot polos
Oesophagus 1/3 bawah: tdd otot polos
4. Tunika adventisia atau serosa
Pada bagian superior oesophagus hingga batas oephagus sebelum masuk
rongga peritonium dilapisi oleh tunika adventisia
Bagian oesophagus yang memasuki rongga peritonium telah dilapisi oleh
tunika serosa.
1.3 Gaster
Pelebaran traktus digestivus, makanan dicerna secara kimiawi & mekanis

21

Makroskopis: tampak lipatan2 longitudinal (rugae), & cekungan2 (foveolae


gastricae atau gastric pits)
Lapisan2 lambung:
1. Tunika mukosa: ep. selapis silindris pucat (surface epithelium/mucous cap
2.
3.
4.
5.
6.

cells), sel goblet (-)


Lamina propria: kelj., bermuara di dasar gastric pits
Muskularis mukosa: 3 lapis otot polos circ-long-circ
Tunika submukosa: kelj. (-)
Tunika musk. eksterna: 3 lapis ot. polos obliq-circ-long
Tunika adventitia: tdd serosa

Pembagian lambung:
1. Cardia
2. Fundus/corpus
3. Pylorus
Lambung Cardia
1. Gastric pits spt huruf V, dangkal
2. Kelj. (+), bulat/lonjong, tidak rapat cardiac gland
3. Berupa tubulus bercabang ganda terutama di bag. atas kelj.

Lambung fundus/corpus
22

Gastric pits spt huruf U, dangkal

Lamina propria:

fundic gland, berupa tubulus, rapat sejajar, tegak lurus

permukaan

Jenis sel2 pd fundic gland:


1. chief cells/sel utama/zymogenic cells
pd bag. bwh kelj., butir2 zymogen (+) H.E larut vakuola (+)
2. mucous neck cells
pd bag. tgh kelj., memproduksi mucus sulit dibedakan dg chief cell, PAS (+)
3. sel parietal
tersebar antara chief cell & mucous neck cells besar, menonjol pd lumen, sitopl.
granuler, Eosin (+), memproduksi HCL bebas
4. sel argentafin/sel entero-endokrin
pd bwh kelj. Chromat/Ag impregnasi (+), sel endokrin hormon serotonin,
histamin, gastrin, enteroglukagon.
23

Lambung pylorus

Gastric pits berupa cekungan dalam yg dapat mencapai lamina propria

Lamina propria: kelj. dg bag. bwh menggelembung & bergelung pyloric


gland (+)

Sel kelj. 1 macam mucous neck cells

Musk. sirkularis, mukosa, & submukosa: penebalan sphincter pylori

24

Fisiologi Pencernaan
1. Secara Umum
Saluran pencernaan kita melaksanakan 4 proses pencernaan utama, yaitu motilitas,
sekresi, pencernaan, dan absorbsi atau penyerapan.
Motilitas
Proses ini berhubungan dengan kontraksi otot polos yang mampu untuk
mendorong dan mencampur makanan atau isi dari saluran pencernaan kita. Sama
halnya dengan Vaskuler, otot polos saluran pencernaan mampu untuk terus bias
berkontraksi walaupun dengan kecepatan yang rendah. Hal ini kita sebut sebagai
TONUS. Tonus ini penting karena dengan adanya tonus maka:
Menjaga agar tekanan isi saluran pencernaan kita tetap
Mencegah terjadinya peregangan secara permanen pada dinding
saluran pencernaan kita setelah engalami distensi
Terdapat 2 macam motilitas pada saluran pencernaan kita:
Propulsif
Gerakan mendorong isi saluran pencernaan ke arah depan dengan
kecepatan yang berbeda di setiap regionay bergantung pada fungsi atau
tugas dari region tersebut.
Mencampur

Kegiatan atau gerakan mencampur ini memiliki 2 fungsi utama,


yaitu:

Mencampur makan dengan getah pencernaan

25

Membantu proses pencernaan yaitu dengan memajankan seluruh


isi saluran pencernaan ke bagian penyerapan dari saluran
pencernaan

Sekresi
Sekresi disini mengacu pada kegiatan beberapa kelenjar-kelenjar eksokrin yang
memproduksi secret dan natinya akn dikeluarkan ke lumen dari saluran
pencernaan kita tentu atas perintah syaraf atau hormone yang sesuai.
Produk sekretotik tersebut tersusun atas air, elektrolit, dan beberapa konstituen
organic yang esensial bagi saluran pencernaan kita seperti enzim, garam empedu,
dan juga mucus. Dan bahan dasar dari produk sekretorik ini sebenarnya hasil
pinjaman sel-sel sekretorik ke plasma. Dimana sel-sel sekretorik mengekstraksi
sebagian air dan bahan-bahan mentah yang esensial bagi pembentukan secret dan
membawanya ke dalam sel dengan cara transport aktif.
Dalam keadaan normal nantinya bahan tersebut akan direabsorbsi dalam satu
bentuk atau bentuk yang lain dan dikembalikan ke pembuluh darah setelah
mengalami proses pencernaan sehingga bias dikembalikan ke plasma. Sehingga
jika terjadi kegagalan reabsorbsi missal karena diare ataupun muntah, maka akan
terjadi kegagalan pengembalian cairan yang dipinjam dari plasma.
Pencernaan
Pencernaan disini memiliki arti yaitu pemecahan makan menjadi molekul yang
sederhana yang tadinya mereka kita konsumsi dalam bentuk molekul yang
kompleks sehingga tubuh bias mencerna mereka dan mengabsorbsi secara
sempurna.
Pada proses ini kita membutuhkan bantuan enzim pencernaan. Dan peristiwanya
adalah Hidrolisis emzimatik. Karena pada proses ini kita kan menggunakan
bantuan H2O untuk memutuskan moleku-molekul kompleks ini menjadi molekul
yang sederhana.
Pencernaan ini bersifaar progresif dan bertahap karena:
26

Enzim pencernaan besifat spesifik tehadap ikatan kimia tertentu

Seiring berjalannya ke arah depan isi saluran pencernaan kita

Bahan yang diurai antara lain:

Karbohidrat dijadikan dalam bentuk Monosakarida

Protein dijadikan dalam bentuk Asam amino ataupun peptide sederhana

Lemak dijadikan dalam bentuk Asam lemak dan Gliserol

Penyerapan atau Absorbsi


Setelah bahan tersebut telah menjadi molekul sederhana makan bersama dengan
air, vitamin, dan elektrolit nantinya akan diserap di usus halus melewati dinding
slauran pencernaan dan akan dibawa ke limfe dan pembuluh darah.

2. Secara Khusus
2.1 Cavum Oris
Saliva

Penghasil saliva dibedakan menjadi 2, yaitu


1. Kelenjar saliva utama : kel.sublingual, submandibula, dan parotis
2. Kelenjar saliva minor : kel.bukal di lapisan mukosa pipi

Komposisi saliva adalah 99,5% H2O dan 0,5% protein (amilase, mukus, dan
lisozim)

Fungsi saliva adalah


1. Amilase liur adalah suatu enzim yang digunakan untuk memecah polisakarida
menjadi disakarida
2. Mukus yang kental dan licin digunakan sebagai pelumas makanan
3. Lisozim suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu
4. Saliva berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang
papail pengecap.
5. Untuk mempermudah gerakan bibir dan lidah.
27

6. Berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan


mulut dan gigi
7. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asm yang
dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies
(lubang) gigi.

Refleks saliva
1. Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau
reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap makanan.
Sewaktu diaktifkan, reseptor yang membawa informasi ke pusat saliva di
medula spinalis.
2. Refleks saliva didapat (terkondisi). Hanya berpikir, melihat, membaui, tatau
mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran air liur
melalui refleks ini.

Rangsangan dari saraf simpatis dan parasimpatis sama-sama meningkatkan


sekresi air liur, tetapi dengan jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berbeda.
1. Simpatis : volume lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus.
2. Parasimpatis : pengeluaran air liur encer dalam jumlah besar dan kaya enzim.

2.2 Oesofagus
Menelan dimulai ketika suatu bolus atau bola makanan secara sengaja di dorong oleh
lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang
reseptor tekanan di faring yang kenudian mengirim impils afektor ke pusat menelan
di medulla. Saat masu faring sewaktu menelan, bolus harus diarahkan ke esophagus
dan di cegah untuk masuk ke saluran lain. Dengan kata lain, makanan harus dicegah
untuk kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, dan masuk ke trakea. Semua itu
dilaksanakan melalui berbagai aktifitas berikut ini:

Makanan dicegah kembali masuk ke mulut selama menelan oleh posisi lidah
menekan dindidng langit-langit keras.
Selama menelan, pita suara melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan
berbicara. Kontraks otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu
28

sama lain, sehingga pintu masuk glotis terutup. Selain itu, bolus menyebabkan
epiglottis tertekan ke belakang menutupi glottis yang menambah proteksi untuk
mencegah makanan masuk ke saluran pencernaan.
Uvula terangkat dan tersangkut di bagian belakang tenggorokan sehingga saluran
hidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung.
Karena saluran pernafasan tertutup sementara saat menelan pernfasan terhambat
secara singkat.
Esophagus di jaga dikedua ujungnya oleh sfingter.sfingter adalah stuktur berotot
yang berbentuk cincin. Sfingter esophagus atas disebut sfingter faringoesofagus,
sfingter bawah disebut sfingter gastroesofag.

Selama menelan, sfingter faringoesofagus berkontraksi sehingga sfingter terbuka dan


bolus dapat lewat ke dalam esophagus. Setelah bolus berada di dalam esophagus,
sfingter feringoesofagus meutup kembali.
Tahap egofagus menelan sekarang di mulai. Pusat menelan memulai gelombang
peristaltic primer yang mengalir dari pangkal ujung esophagus, mendorong bolus ke
depannya melewati esophagus ke lambung. Dengan demikian pendorongan makanan
melalui esophagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Apabila
bolus berukuran besar atau lengkat tertelan, misalnya sepotong roti dengan dilapisi
selai kacang, dan tidak dapat terdorong ke lambung oleh gelombang peristaltic
primer, bolus yang tertahan tersebut akan meregangkan esophagus dan memmicu
reseptor tekanan di dalm dinding esophagus, menimbulkan gelombang peristaltic
kedua yang lebih kuat yang diperantai oleh pleksus saraf instriksik di tempat
peregangan. Gelombang peristaltic sekunder ini tidak melibatkan pusat menelan, dan
orang yang bersangkutan tidak akan
menyadari keberadaanya. Sfingter
gastroesofagus melemas secara reflex saat gelombang peristaltic mencapai bagian
bawah esophagus, sehingga bolus dapat masuk ke dalam lambung. Setelah bolus
masuk ke dalam lambung, sfingter gastroesofagus kembali berkontraksi.
2.3 Gaster
Proses yang sangat penting dalam lambung adalah barcampurnya makanan dengan
getah lambung yang bersifat asam. Disini juga terjadi proses pencampuran makanan
oleh gerakan kontraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung
mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur disebut dengan chymus.
Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja dengan baik
karena sifat keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di lambung ini hanya sekitar
29

10-30% dari pencernaan total protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna


kolagen yang merupakan unsur utama dari jaringan penyambung interseluler daging.
Proses ini penting untuk memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya.
Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat. Sedangkan pencernaan lemak
di lambung hanya proses minimal oleh enzim lipase lidah dari kelenjar sublingualis.

3. Pengaturan fungsi system pencernaan


Gastrointestinal memiliki system persarafan sendiri yaitu yang disebut dengan system
saraf enterik.
Sistem sraf enterik :
Letak : di dinding usus. Dari oesofagus-anus
Jumlah neuronnya + 100 juta
Fungsi : mengatur fungsi pergerakan dan sekresi GI
Ada 2 pleksus :
Mienterikus
Yaitu 1 pleksus bag.luar yang terletak antara lapisan longitudinal dan sirkular
Fungsinya mengatur pergerakan GI

Submukosa
Yaitu 1 pleksus bag.dalam yang terletak dalam mukosa
Fungsinya mengatur sekresi GI dan aliran darah lokal

Mekanisme:
Ujung-ujung saraf simpatis berasal dari epitelium GI mengirim serabut-serabut
aferen ke kedua pleksus sistem enterik
ke ganglia prevertebrata dari sistem saraf simpatis
ke medulla spinalis
ke dalam saraf vagus menuju ke batang otak
Saraf-saraf sensoris mengadakan refleks lokal dalam dinding usus :
Refleks yang seluruhnya terintegrasi di dalam sistem saraf enterik dinding
usus.Mengatur banyak sekresi GI, peristaltik, kontraksi mencampur, efek
penghambatan lokal
Refleks dari usus ke ganglia simpatis prevertebrata dan kemudian kembali
ke traktus GI.Refleks mengirim sinyal jarak jauh ke daerah traktus GI lain.
Contohnya, sinyal dari lambung untuk menyebakan pengosongan kolon,
sinyal dari kolon dan usus halus menghambat motilitas lambung dan
sekresi lambung, refleks dari kolon untuk menghambat pengosongan isi
ileum ke dalm kolon
Refleks-refleks dari usus ke medulla spinalis atau batang otak dan
kemudian kembali ke traktus GI.
30

Patologi Mual dan Muntah


1. Penyebab Muntah
o Infeksi Saluran Pernafasan
Contoh : diare yang disertai muntah
o Gangguan fungsional
1. Gangguan metabolisme karbohidrat dan protein
2. Gangguan saraf yang dipengaruhi juga oleh karena sfingter esofagus yang
belum terlalu kuat
o Psikis
Contoh : bau-bauan , gambar yang kurang menyenangkan
o Obat-obatan
Contoh : apomorfin, morfin
o Gerakan yang terlalu cepat
o Gangguan congenital saluran cerna
o Gangguan dapatan
Contoh : pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi dapat mengakibatkan
terjadinya sumbatan

2. Mekanisme Terjadinya Muntah

Muntah terjadi karena adanya rangsangan pada pusat muntah di

Medula

Oblongata dasar ventrikel 4 oleh korteks serebral, organ vestibular, CTZ


(Chemoreseptor Trigger Zone)
31

Jalannya: iritasi berlebihan duodenum impuls ditransmisi saraf aferen


vagal & saraf simpatis pusat muntah saraf kranial V, VII, IX, X, XII menuju
ke gastrointestinal bagian atas dan saraf spinalis menuju ke diafragma serta otot
abdomen efek muntah

32

Anda mungkin juga menyukai