SKENARIO 1
KELOMPOK B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Erwin Maulana F P
Imas Ayu Arjianti Putri
Muhammad Abdul Rozaq
Arindra Prasetya
Harmas Suhendi
Andhika Yudha Arizki
Teksis Irena Hendrayati
Windradini R.A.
Apen Aryansyah
Arieska Putri Yonita
Emilia Puspita Sari
Rizky Imansari
Alvin Isnaini
Yulya Indi Krisnaningtyas
Cyntia Parasetiayu
Reza Kurniawan
(092010101007)
(092010101018)
(092010101020)
(092010101022)
(092010101023)
(092010101024)
(092010101025)
(092010101026)
(092010101027)
(092010101028)
(092010101029)
(092010101030)
(092010101031)
(092010101032)
(092010101019)
(092010101078)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
0
SKENARIO 1
Rombongan murid-murid kelas VI SD Gemarbelajar sedang mengadakan rekreasi ke
Bali. Siang hari sesuai acara jalan-jalan, mereka makan siang di sebuah resto, shrimplike resto.
Banyak sajian makanan dari udang yang disajikan, mulai dari udang goreng tepung, sate udang,
udang asam manis, udang masak kecap sampai the crunchy shrimp tersedia. Santi termasuk salah
seorang siswa yang ikut serta dalam rombongan itu. Sesuai acara makan siang mereka kembali
melanjutkan perjalanan. Namun sesaat sesudah itu Santi mulai merasakan sesuatu yang tidak
beres, dia merasa mual sedikit pusing, sesaat kemudian dia muntah.
TUJUAN BELAJAR
1. Mempelajari anatomi saluran pencernaan bagian atas beserta dinding abdomen
2. Mempelajari histologi saluran pencernaan bagian atas
3. Mempelajari fisiologi pencernaan bagian atas
4. Mempelajari pengaturan fungsi system pencernaan
5. Mempelajari factor-faktor penyebab muntah
6. Mempelajari patofisiologi muntah
RUMUSAN MASALAH
2
1. Anatomi
Saluran pencernaan
Cavum Oris
Oesofagus
Gaster
Dinding Abdomen
2. Histologi
Bibir
Lidah
Palatum
Oesofagus
Gaster
3. Fisiologi pencernaan
Secara umum
Secara khusus:
Cavum Oris:
Mengunyah
Oesofagus:
Menelan
Gaster
3
Motilitas
Sekresi
PEMBAHASAN
Anatomi Upper Gastrointestinal Tract
1. Saluran Pencernaan
1.1 Cavum Oris
Cavum oris dibagi menjadi 4 ruang :
- cavum oris propius : ruang mulut yang dibatasi oleh gigi, palatum dan dasar
mulut.
- Vestibulum oris : ruang pada mulut yang dibatasi oleh bibir, gigi dan mukosa
pipi.
1. Bibir
terdiri dari otot orbikularis dan jaringan ikat
memiliki fungsi sebagai penampung makanan dan membantu proses berbicara.
a. Permukaan luar bibir : mengandung folikel, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea.
b. Area transisional : tersusun atas epidermis transparan dan berwarna merah
karena terdapat banyak kapiler.
c. Permukaan dalam : terdapat membran mukosa dan pada dasar mulut terdapat
frenulum labia yang berfungsi untuk melekatkan mukosa dengan gusi.
2. Pipi
terdiri atas otot buccinator untuk mengunyah
pada bagian dalam terdapat lapisan epitelial pipi yang mudah berganti yang
disebabkan seringnya terjadi kerusakan.
3. Lidah
5
pada bagian bawah lidah terdapat frenulum lingua yang melekatkan lidah pada
dasar mulut
berfungsi untuk menggerakkan makanan , pengecapan, dan bicara
terdiri atas :
a. otot ekstrinsik
berorigo pada tulang hyoid dan berinsersio pada jaringan ikat lidah
berfungsi untuk pergerakkan dan posisi lidah keseluruhan
b. otot intrinsik
berorigo dan berinsersio pada jaringan ikat lidah sendiri
berfungsi untuk membentuk lidah
c. papila
elevasi pada jaringan mukosa dan jaringan ikat
terdiri dari
o papila filiformis : terdapat pada seluruh permukaan dorsal lidah
o papila fungiformis : letaknya tidak teratur dan terdapat taste bud
o papila foliata : merupakan muara dari duktus serosa
o papila sirkumvalata : pada bagian posterior dan terletak pada batas v
d. tonsil lingua
merupakan agregasi jaringan limfoid yang terletak pada 1/3 bagian lidah.
4. Kelenjar Saliva
Untuk sekresi saliva yang mengandung enzim dan mukus
Pada saliva terdapat amilase yang terdapat pada sekresi mukosa dan sekresi
mukus mengandung glikoprotein.
3 kelenjar saliva utama:
a. Kelenjar Parotid melalui duktus Parotid bermuara pada dekat 2 gigi molar
terakhir.
b. Kelenjar Submandibular melalui duktus Wharton bermuara pada dasar mulut.
c. Kelenjar Sublingual melalui duktus sublingua kecil bermuara pada lidah.
5. Gigi
Tersusun dalam alveoli maksila dan mandibula
Pada keadaan normal gigi atas mendahului(overlapping) dengan gigi bawah
Terdapat 2 susunan gigi :
a. gigi primer : 2 incisivus, 1 caninus, 2 molar tiap kuadran mulut
b. gigi sekunder : 2 incsivus, 1 caninus, 2 premolar, 3 molar tiap kuadran
mulut
Struktur gigi
a. mahkota terdapat email yang terdiri dari kalsium fosfat
b. serviks dilapisi gingiva (gusi)
c. akar tertanam didalam alveolar rahang yang diselubungi oleh sementum
d. lapisan gigi
- Dentin : bagian terbesar gigi
- Membran periodontal melapisi alveolar dan melekat pada semen tum
- Rongga pulpa berisi pembuluh darah dan saraf yang membuka saluran
foramen apikal
Orofaring
Terletak pada bagian dorsal cavum oris
Terdapat muskulus pada faring :
a. m. contrictor pharingeus superior, inferior, medius( otot circular)
b. m. longitudinal
Terdapat tonsila palatina
1.2 Oesofagus
Masuk ke dalam abdomen lewat crus dextrum diafrgma dan memasuki lambung
di sebelah kanan.
Batas oesofagus :
7
Punya 2 curvatura :
8
1. Curvature major
2. Curvature minor
fundus
cardiac
corpus
pilorus
2. Dinding Abdomen
Anatomi Musculus Dinding Abdomen
1. Dinding Anterior Abdomen
Musculus Obliquus Externus Abdominis
Merupakan otot yang lebar, tipis, dan berasal dari permukaan luar 8 costae bagian
bawah dan menyebar untuk berinsersio pada processus xyphoideus, linea alba,
crista pubica, tubercullum pubicum, dan separuh anterior crista iliaca.
a. Musculus Obliquus Internus Abdominis
pilorus
Terletak di profunda musculus obliquus externus abdominis. Serabutserabutnya terletak tegak lurus terhadap musculus obliquus externus
abdominis. Berasal dari fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 2/3 lateral
ligamentum inguinale. Otot ini berinsersio pada pinggir bawah tiga costae
bagian bawah dan cartilagines costalesnya, processus xyphoideus, linea alba,
dan xymphisis pubica.
b. Musculus Transversus Abdominis
Merupakan lembaran otot yang tipis dan terletak di profunda musculus
obliquus internus abdominis. Serabutnya berjalan horizontal ke depan. Berasal
dari permukaan dalam enam cartilagines costales bagian bawah, fascia
lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 1/3 lateral ligamentum inguinale.
c. Musculus Rectus Abdominis
Merupakan otot panjang yang kuat dan terbentang sepanjang seluruh dinding
anterior abdomen. Dipisahkan dari sisi lainnya oleh linea alba. otot ini
berinsersio pada cartilagines costales V, VI, XII, dan processus xyphoideus.
2. Dinding Posterior Abdomen
a) Musculus Psoas Major
Otot ini berasal dari pangkal processus transverses, pinggir corpus vertebrae,
dan discus intervertebralisdari vertebra thoracica XII lumbalis V.
Peritoneum
Ada 2:
1. Peritoneum parietale : membatasi dinding abdomen dan rongga pelvis
2. Peritoneum viseralis : meliputi viscera abdomen dan pelvis
Lipatan pada peritoneum:
1. Mesentrium : melekatkan bagian usus ke dinding posterior abdomen
2. Omentum: melekatkan lambung ke organ berongga lainnya.
a. Omentum majus : melakt pada curvature major lambung dan menggantung
seperti tirai.
b. Omentum minus : menghubungkan curvatura minor lambung dengan
permukaan bawah hati
c. Omentum (ligamentum gastrolinealis) menghubungkan lambung dengan
limpa.
3. Ligamentum peritoneal : melekatkan viscera padat yang kurang dapat bergerak
ke dinding abdomen.
12
Lapisan epitel
Tergantung fungsinya.
Jika fungsinya protektif dilapisi oleh epitel berlapis pipih tak bertanduk. Yaitu
pada pada bibir sampai dengan cardia dan anus bagian dalam.
Jika fungsinya sekretorik atau absorbtif, dilapisi oleh epitel selapis silindris.
Yaitu pada cardia sampai rectum.
Lamina propria
Terdiri atas jaringan ikat kendor yang berisi :
Pembuluh darah dan pembuluh lymfa
Kelenjar kelenjar :
13
Muskularis mukosa
Terdiri dari 2 lapis otot polos :
Lapisan dalam : sirkuler
Lapisan luar : longitudinal
2. Secara Khusus
1.1 Cavum Oris
1.1.1
Bibir
Tdd 3 lapisan:
Tdd 3 bagian:
15
Pars mukosa
Lidah
Tersusun atas otot polos yang tersebar dalam 3 bidang,
Lidah memiliki 2 bagian :
memiliki
17
1.1.3
Gingiva=Gusi
Dilapisi ep. berlapis pipih bertanduk
Lamina propria tdd jar. ikat kuat, melekat erat dg periost atau periodontal
membran, submukosa (-)
Gingiva terdiri dari:
free gingiva
attached gingiva
18
tulang alveolar
pada gingival terdapat struktur yang sisebut Atached Epitelial Cuff yang
terdiri dari sel epitel yg melapisi bagian gingiva yg menempel pd enamel,
terdiri dari beberapa lapis sel, propia papil (-)
Dentis=Gigi
Terdiri atas:
Mahkota gigi
Leher
Akar gigi
Komponen gigi:
Enamel
Dentin
Sementum
Pulpa gigi
ENAMEL
lapisan terluar
paling keras terdiri dari 96% anorganik dan 90% kalsium fosfat
tdd enamel prismata
grs pertumbuhan (+) : incremental lines of Retzius
DENTIN
19
1.1.4
Palatum
Palatum durum
Dilapisi epitel spt ginggiva, propia papil tinggi, pemb. darah, memp. sub
mukosa kecuali di dekat gingiva & garis tengah (raphe), memp. sabut2
kolagen dg arah vertikal terikat kuat pd periost
Terdiri dari:
fatty zone 1/3 bag. anterior yg memp. jar.
lemak di dalam sub mukosa
glandular zone 2/3 posterior yg memp. kelj
mukus didalam sub mukosa
Palatum molle
Dilapisi ep. berlapis pipih tak bertanduk, dekat nasopharynx mjd epitel
berderet silindris bersilia & sel goblet, pd sisi oral: kelj mucous (+), sisi
pharyngeal: kelj. campur (+).
1.2 Oesofagus
20
1. Tunika Mukosa
21
Pembagian lambung:
1. Cardia
2. Fundus/corpus
3. Pylorus
Lambung Cardia
1. Gastric pits spt huruf V, dangkal
2. Kelj. (+), bulat/lonjong, tidak rapat cardiac gland
3. Berupa tubulus bercabang ganda terutama di bag. atas kelj.
Lambung fundus/corpus
22
Lamina propria:
permukaan
Lambung pylorus
24
Fisiologi Pencernaan
1. Secara Umum
Saluran pencernaan kita melaksanakan 4 proses pencernaan utama, yaitu motilitas,
sekresi, pencernaan, dan absorbsi atau penyerapan.
Motilitas
Proses ini berhubungan dengan kontraksi otot polos yang mampu untuk
mendorong dan mencampur makanan atau isi dari saluran pencernaan kita. Sama
halnya dengan Vaskuler, otot polos saluran pencernaan mampu untuk terus bias
berkontraksi walaupun dengan kecepatan yang rendah. Hal ini kita sebut sebagai
TONUS. Tonus ini penting karena dengan adanya tonus maka:
Menjaga agar tekanan isi saluran pencernaan kita tetap
Mencegah terjadinya peregangan secara permanen pada dinding
saluran pencernaan kita setelah engalami distensi
Terdapat 2 macam motilitas pada saluran pencernaan kita:
Propulsif
Gerakan mendorong isi saluran pencernaan ke arah depan dengan
kecepatan yang berbeda di setiap regionay bergantung pada fungsi atau
tugas dari region tersebut.
Mencampur
25
Sekresi
Sekresi disini mengacu pada kegiatan beberapa kelenjar-kelenjar eksokrin yang
memproduksi secret dan natinya akn dikeluarkan ke lumen dari saluran
pencernaan kita tentu atas perintah syaraf atau hormone yang sesuai.
Produk sekretotik tersebut tersusun atas air, elektrolit, dan beberapa konstituen
organic yang esensial bagi saluran pencernaan kita seperti enzim, garam empedu,
dan juga mucus. Dan bahan dasar dari produk sekretorik ini sebenarnya hasil
pinjaman sel-sel sekretorik ke plasma. Dimana sel-sel sekretorik mengekstraksi
sebagian air dan bahan-bahan mentah yang esensial bagi pembentukan secret dan
membawanya ke dalam sel dengan cara transport aktif.
Dalam keadaan normal nantinya bahan tersebut akan direabsorbsi dalam satu
bentuk atau bentuk yang lain dan dikembalikan ke pembuluh darah setelah
mengalami proses pencernaan sehingga bias dikembalikan ke plasma. Sehingga
jika terjadi kegagalan reabsorbsi missal karena diare ataupun muntah, maka akan
terjadi kegagalan pengembalian cairan yang dipinjam dari plasma.
Pencernaan
Pencernaan disini memiliki arti yaitu pemecahan makan menjadi molekul yang
sederhana yang tadinya mereka kita konsumsi dalam bentuk molekul yang
kompleks sehingga tubuh bias mencerna mereka dan mengabsorbsi secara
sempurna.
Pada proses ini kita membutuhkan bantuan enzim pencernaan. Dan peristiwanya
adalah Hidrolisis emzimatik. Karena pada proses ini kita kan menggunakan
bantuan H2O untuk memutuskan moleku-molekul kompleks ini menjadi molekul
yang sederhana.
Pencernaan ini bersifaar progresif dan bertahap karena:
26
2. Secara Khusus
2.1 Cavum Oris
Saliva
Komposisi saliva adalah 99,5% H2O dan 0,5% protein (amilase, mukus, dan
lisozim)
Refleks saliva
1. Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau
reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap makanan.
Sewaktu diaktifkan, reseptor yang membawa informasi ke pusat saliva di
medula spinalis.
2. Refleks saliva didapat (terkondisi). Hanya berpikir, melihat, membaui, tatau
mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran air liur
melalui refleks ini.
2.2 Oesofagus
Menelan dimulai ketika suatu bolus atau bola makanan secara sengaja di dorong oleh
lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang
reseptor tekanan di faring yang kenudian mengirim impils afektor ke pusat menelan
di medulla. Saat masu faring sewaktu menelan, bolus harus diarahkan ke esophagus
dan di cegah untuk masuk ke saluran lain. Dengan kata lain, makanan harus dicegah
untuk kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, dan masuk ke trakea. Semua itu
dilaksanakan melalui berbagai aktifitas berikut ini:
Makanan dicegah kembali masuk ke mulut selama menelan oleh posisi lidah
menekan dindidng langit-langit keras.
Selama menelan, pita suara melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan
berbicara. Kontraks otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu
28
sama lain, sehingga pintu masuk glotis terutup. Selain itu, bolus menyebabkan
epiglottis tertekan ke belakang menutupi glottis yang menambah proteksi untuk
mencegah makanan masuk ke saluran pencernaan.
Uvula terangkat dan tersangkut di bagian belakang tenggorokan sehingga saluran
hidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung.
Karena saluran pernafasan tertutup sementara saat menelan pernfasan terhambat
secara singkat.
Esophagus di jaga dikedua ujungnya oleh sfingter.sfingter adalah stuktur berotot
yang berbentuk cincin. Sfingter esophagus atas disebut sfingter faringoesofagus,
sfingter bawah disebut sfingter gastroesofag.
Submukosa
Yaitu 1 pleksus bag.dalam yang terletak dalam mukosa
Fungsinya mengatur sekresi GI dan aliran darah lokal
Mekanisme:
Ujung-ujung saraf simpatis berasal dari epitelium GI mengirim serabut-serabut
aferen ke kedua pleksus sistem enterik
ke ganglia prevertebrata dari sistem saraf simpatis
ke medulla spinalis
ke dalam saraf vagus menuju ke batang otak
Saraf-saraf sensoris mengadakan refleks lokal dalam dinding usus :
Refleks yang seluruhnya terintegrasi di dalam sistem saraf enterik dinding
usus.Mengatur banyak sekresi GI, peristaltik, kontraksi mencampur, efek
penghambatan lokal
Refleks dari usus ke ganglia simpatis prevertebrata dan kemudian kembali
ke traktus GI.Refleks mengirim sinyal jarak jauh ke daerah traktus GI lain.
Contohnya, sinyal dari lambung untuk menyebakan pengosongan kolon,
sinyal dari kolon dan usus halus menghambat motilitas lambung dan
sekresi lambung, refleks dari kolon untuk menghambat pengosongan isi
ileum ke dalm kolon
Refleks-refleks dari usus ke medulla spinalis atau batang otak dan
kemudian kembali ke traktus GI.
30
Medula
32