Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB

KARAKTERISTIK VI SEMIKONDUKTOR

Nama

: Raghda Novitaningrum

NPM

: 1306370322

Fakultas

: Teknik

Departemen

: Teknik Mesin

Kode Praktikum

: LR 03 KARAKTERISTIK VI SEMIKONDUKTOR

Tanggal Praktikum

: Kamis, 6 Maret 2013

Minggu Percobaan

: 2 (Dua)

Unit Pelaksanaan Ilmu Pengetahuan Dasar


(UPP-IPD)

Universitas Indonesia
1

KARAKTERISITIK VI SEMIKONDUKTOR

I.

Tujuan Praktikum
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor

II. Peralatan
1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomati

III. Landasan Teori


Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor
karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah
energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan konduktor,
sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom penyusun ke atom
penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberian
tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu semikonduktor bisa
bersifat setengah menghantar.
Berikut karakteristik VI bahan semikonduktor Semikonduktor elemental
terdiri atas unsur unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti silikon (Si),
Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam
bentuk kristal intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang
tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas
2

pada pembuatan semikonduktor laser. Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri


atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA
(valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6)
sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III
dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe
dan ZnS.
Tabel 1.1 Bahan Semi Konduktor

Tabel 1.2 Tabel Karakteristik Semi Konduktor

Berdasarkan mekanisme terbentuknya

gejala

semikonduktivitas,

semikonduktor terdiri atas:

Semikonduktor Intrinsik
Terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki ikatan kovalen
sempurna seperti Si, Ge, C dan sebagainya.

Semikonduktor Ekstrinsik
Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom
dopping sebagai penghasil elektron konduksi atau hole. Terdiri atas dua
tipe: Tipe N (Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe P (Silikon +
Boron, Galium atau Indium)
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan
menimbulkan disipasi panas. Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas
yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan
hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor ,
pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material
tersebut. Peristiwa dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi
konduktor ini saling berkaitan.

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena


konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikan materi lain
(biasa disebut Materi doping). Salah satu alasan utama kegunaan
semikonduktor dalam elektronik adala sifat aelktroniknya dapat diubah
banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil
ketidak murnian. Ketidakmurnia disepbut dopant.
4

Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan


konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu miliyar. Dalam sirkuit
terpadu modern, misalnya polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan

sebagai

pengganti

logam.

Alat

semikonduktor

atau

semiconductor devices adalah sejumlah komponen elketronik yang


menggunakan konduksi elektronik dalam bentuk padat (solid state),
bukannya bentuk hampa (vacuum state) atau bentuk gas (gaseous state).
Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk dicrete
(potongan) seperti transistor, diode, dll atau dapat juga ditemukan sebagai
bentuk terintegrasi dalam jumlah yang sangat besar (jutaan) dalam satu
keping silocon yang dinamakan sirkuit (IC)

IV. Prosedur Percobaan


1. Melakukan eksperimen R- Lab dengan membuka halama R-Lab
2. Mengaktifkan Webcam (mengklik icon video pada halaman web R- Lab)
3. Memerhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor
4. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V 1
5. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di
sebelahnya
6. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan
7. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V 2 hingga V 8
Catatan: data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi
beda potensial tertentu (misalkan V 1) dengan interval 1 detik antara data ke satu
dengan data berikutnya.

V2

V (Volt)
0.76
0.77
0.77

I (mA)
6.19
6.19
6.52

V.

0.77
0.73

6.19
5.87

V4

V (Volt)
1.83
1.83
1.83
1.83
1.83

I (mA)
15.31
15.31
15.64
15.64
15.64

V6

V (Volt)
2.81
2.81
2.80
2.80
2.80

I (mA)
25.42
25.42
26.07
26.07
26.07

V8

V (Volt)
3.60
3.59
3.59
3.58
3.57

I (mA)
35.52
36.17
36.17
36.82
37.47

Hasil dan Evaluasi Percobaan


a. Pengolahan Data
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

V1

V (Volt)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

I (mA)
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

V3

V (Volt)
1.29
1.29
1.29
1.29
1.29

I (mA)
10.75
10.75
10.75
10.75
10.43

V5

V (Volt)
2.15
2.15
2.15
2.15
2.15

I (mA)
18.25
18.90
18.90
18.90
18.90

V (Volt)

I (mA)

3.08
3.07
3.08
3.07
3.06

28.67
29.33
29.33
29.33
29.98

V7

Rata-rata beda potensial yang terukur tiap pengukuran adalah sebagai berikut :

Untuk V1
v1 =

0,0 + 0,0 +0,0+0,0+0,0


5

= 0,0

Untuk V2
v2 =

0,76+0,77+0,77 +0,77+0,73
5

= 0,76
6

Untuk V3
v3 =

= 1,29

1,83+1,83+1,83 +1,83+1,83
5

= 1, 83

Untuk V5
v5 =

Untuk V4
v4 =

1,29+1,29+1,29+1,29+1,29

2,15+2,15+2,15 +2,15+2,15
5

= 2,15

Untuk V6
v6 =

2,81+2,81+2,80 +2,80+2,80
5

= 2,80

Untuk V7
3,08+3,07+ 3,08+3,07+3,06
v7 =
= 3,07
5

Untuk V8
v8 =

3,60+3,59+3,59+3,58+3,57
5

= 3,58

Rata-rata dari Keseluruhan beda potensial adalah


=

0,0 + 0,76 + 1,29 + 1,83 + 2,15 + 2,80 + 3,07 + 3,58


= 1,93
8

Rata-rata arus yang terukur tiap pengukuran adalah sebagai berikut

Untuk I1
I1 =

= 6,19 mA

10,75+10,75+10,75 +10,75+10,43
5

= 10,68

15,31+15 ,31+15,64+15,64+15,64
5

= 15,50

18,25+18,90+18,90+18,90+18,90
5

= 18,77

Untuk I6
I6 =

Untuk I5
I5 =

6,19+6,19+6,52 +6,19+5,87

Untuk I4
I4 =

= 0,0

Untuk I3
I3 =

Untuk I2
I2 =

0,0 + 0,0 +0,0+0,0+0,0

25,42+25,42+26,07 +26,07+26,07
5

= 25,81

Untuk I7
28,67+29,33+29,33+29,33+29,98
I7 =
= 29,32
5

Untuk I8
I8 =

35,52+36,17+36,17 +36,82+37,47
5

= 36,43
7

Rata-rata dari Keseluruhan Arus listrik adalah:

0,0 + 6,19 + 10,68 + 15,50 + 18,77 + 25,81 + 29,32 + 36,43


= 17,83
8

Dari perhitungan diatas untuk mencari nilai hambatan yang didapat dari percobaan adalah
V=I xR

Dengan memasukkan nilai Vrata-rata dan Irata-rata maka didapat besar hambatannya adalah
sebagai berikut:
=

1,93
= 0,1082445317 = 0,11
17,83

Dibawah ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara beda potensial rata-rata setiap
Vn dan In (untuk n = 1,2,3,4,5, ...)

Grafik V vs I
40

y = 10,036x - 1,581

Arus Listrik (I) mA

35
30
25
20

15

I (Arus)

10

Linear (I (Arus))

0
1

Tegangan (V)

Tabel Data Grafik

V1
V2
V3

V (Tegangan)
0
0,76
1,29
8

I (Arus)
0
6,19
10,68

V4
V5
V6
V7
V8

1,83
2,15
2,8
3,07
3,58

Nilai kesalahan relatif pada percobaan ini:


V= I x R

y = bx a

15,5
18,77
25,81
29,32
36,43

b. Analisis
Percobaan
Percobaan karakteristik VI semikonduktor ini dilakukan dengan
menggunakan r- lab yaitu sebuah sistem yang dirancang secara khusus untuk
melakukan percobaan tanpa harus melakukannya di sebuah laboratorium.
Percobaan ini dilakukan secara online dengan menggunakan internet sehingga
bisa melakukan percobaan ini didalam ruang digital. Seluruh alat sudah
tersedia dan tersusun dengan rapih tanpa harus menyusunnya. Ketika
praktikan memulai percobaannya dengan menggunakan r- lab maka webcam
diaktifkan karena untuk melihat alat peraga yang digunakan. Data ya ng
dihasilkan dari percobaan r-lab ini tidak perlu dicatat karena telah disimpan
secara otomatis ketika selesai melakukan percobaan. Praktikan cukup
menyalin data tersebut dengan mengcopy nya. Ada beberapa kelebihan dan
kekurangan ketika melakukan percobaan dengan menggunakan r- lab ini.

10

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara arus listrik


dan

tegangan

pada semikonduktor.

Dimana

dalam perocobaan

ini

menggunakan beberapa macam variasi untuk beda potensial atau ketegangan,


seperti pada saat V1, V2 , V3, V4, V5, V6, V7, dan V8 begitu juga nanti akan
didapat arus listrik setiap Vn untuk n= 1,2,3, ... .
Seluruh prosedur percobaan telah dilakukan dengan baik ketika
melakukan percobaan ini. Tetapi tetap ada kesalahan-kesalahan yang mungkin
saja terjadi ketika melakukan percobaan baik kesalahan yang dilakukan secara
sadar maupun tidak sadar. Sedikit sekali kemungkinan apabila kesalahan yang
terjadi diakibatkan oleh manusia/praktikan karena ketika melakukan [ercobaan
praktikan hanya tinggal mengklik saja, seluruh pekerjaan dilakukan secara
otomatis oleh sebuah sistem yang telah mengaturnya. Jadi sangat kecil sekali
apabila kesalahan-kesalahan yang terjadi diakibatkan oleh praktikan
Percobaan LR 03 karakteristik VI semikonduktor ini bertujuan untuk
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor. Sebenarnya dengan data yang diperoleh ketika melakukan
percobaan melalui r- lab ini terkadang menyulitkan untuk dapat langsung
diolah. Mungkin ini dikarenakan tidak adanya briefing bersama asiste
percobaan ketika selesai percobaan. Sedangkan percobaan r- lab tidak ada
asisten yang mendampingi, jadi kebingungan sering kali muncul ketika ingin
mengolah data karena tidak tahu bagaimana cara untuk mengolah data yang
tepat.
Percobaan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup singkat dan data
hasil percobaan bisa langsung dilihat setelah melakukan percobaan. Ketika
seluruh percobaan sudah dilakukan dan seluruh data sudah diperoleh sesuai
dengan apa yang diinginkan maka alat-alat yang digunakan dalam melakukan
percobaan ini tidak perlu dibereskan hingga rapih tetapi cukup dengan
menutup lembaran kerja dengan mengklik logout maka secara otomatis akan
keluar dari halaman percobaan atau secara otomatis setiap 600 detik maka
akan tertutup secara sendirinya yang menandakan waktu percobaan telah
berakhir.

Hasil

11

Dari data pengamatan yang saya dapatkan, saya bisa memperoleh besar
hambatan semikonduktor dengan jalan memasukkan dat-data yang telah
didapatkan kedalam persamaan hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa
Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada
kedua ujung penghantar
V=I xR
=

1,93
= 0,1082445317 = 0,11
17,83

Pada semiklonduktor dapat digunakan rumus pada hukum Ohm karena


semikonduktor dapat bersifat sebagai isolator dan konduktor dan itu semua
bergantung pada suhu. Apabila sedang dalam kondisi sebagai konduktor maka
pada semikonduktor itu terdapat hambatan. Pengaruh temperatur pada
semikonduktor berpengaruh pada perhitungan konsentrasi dari elektron bebas
atau hole.
Dari grafik yang telah dibuat dapat dilihat hubungan antara beda
potensial dan arus. Grafik tersebut merupakan kurva linier. Semakin besar arus
yang diberikan maka beda potensialnya pun semakin besar. Hal ini
menyatakan bahwa arus berbanding lurus dengan beda potensial. Berdasarkan
grafik, kita dapat mengetahui nilai gradien dari kurva linier tersebut.
Disebutkan bahwa nilai gradien adalah 10,036. Nilai gradien disini
menunjukkan besar hambatan semikonduktornya yang kita cari.
Hasil yang didapat untuk percobaan ini memiliki kesalahan relatif yang
tidak begitu besar. Tetapi dengan adanya nilai kesalahan relatif menandakan
bahwa hasil yang diperoleh tidaklah valid hingga 100%, tetapi masih terdapat
beberapa kesalahan ketika melakukan percobaan ini.
Hal ini dapat terjadi, dimungkinkan karena adanya kesalahn dalam
pengolahan data mulai dari penyalinan data hingga perhitungannya, seperti
penggunaan rumus dan kalkulasi angka-angkanya.

12

Setiap hasil dalam percobaan ini cukup memuaskan tetapi tetap saja
ada kesalah relatif ketikan melakukan perhitungan. Dari percobaan ini tidak
ada kesalahan sistematik yang disebabkan oleh kesalahan membaca dan
kondisi dari alat yang digunakan karena percobaan ini dilakukan tanpa harus
menyentuh alat kerja dan juga tidak melibatkan pengukuran langsung saat
praktikumnya. Hasil yang diperoleh bisa langsung dilihat dalam table haisl
percobaan tanpa harus mengamati setiap detik percobaan ini. Jika melakukan
praktikum manual di dalam laboratorium maka kesalahan sistematik ini sering
dilakukan. Contohnya adalah ketika pengamat A dan C masing- maing
membaca terlalu kebawah dan keatas. Pembaca yang benar adalah apabila
pengamat membaca pada posisi mata sejajar dengan nilai yang ditunjukkan
oleh alat pengamatan.
Alasan mengapa melakukan percobaan dengan pengukuran berulang
adalah agar memperoleh variasi angka, yang diharapkan memberikan
informasi lebih banyak untuk nilai yang kita inginkan. Semakin banyka
pengkuruan yang dilakukan, maka nilai yang dihasilkan akan semakin kita
yakini kebenarannya atau ketepatannta. Untuk pengukuran yang dilakukan
secara berulang maka kesalahan dari hasil pengkuran tersebut diperoleh
dengan menganggap bahwa harga yang mendekati sebenarnya adalah harga
rata-rata yang dinamakan deviasi (penyimpangan). Dengan kata lain
pengukuran

yang

dilakukan

secara

berulang-ulang

lebih

baik

jika

dibandingkan dengan pengyukuran yang dilakukan hanya satu kali saja.


Semakin banyka pengukuran yang diulang maka semakin mendekati nilai
ketelitiannya.

VI. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
-

Semikonduktor merupakan bahan yang bersifat isolator maupun konduktor

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik karena nilai


konduktansinya yang dapat diubah dengan menyuntikkan materi lain

Untuk mencari besar hambatan pada semikonduktor dapat digunakan hukum


Ohm:

:
13

Hubungan antara beda potensial (V) dan Arus (I) adalah berbanding lurus.
=

Semakin besar beda potensial maka arus yang dihasilkan juga semakin besar.
-

Semikonduktor dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka sifat


konduktor menjadi lebih kuat, sebaliknya jika suhu rendah maka isolator yang
menjadi lebih kuat.

VII. REFERENSI

http://sitrampil7.ui.ac.id/lr03

UPPIPDUI, Pedoman Praktikum Fisika Dasar, Lab. Fakultas MIPA UI, Depok, 2014

Halliday, Reisnick, Walker; Fundamnetals of Physics, 7th edition, Extended Edition,


John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

http://www.slideshare.net/mansen3/dasar-semikonduktordioda

14

Anda mungkin juga menyukai