Anda di halaman 1dari 22

HIDUP SEHAT CARA

RASULULLAH

HR IBNU MAJAH DAN IBNU


HIBBAN
Anak

Adam tidak memenuhkan suatu


tempat yang lebih jelek dari perutnya.
Cukuplah beberapa suap yang dapat
memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak
ditemukan jalan lain, maka (ia dapat
mengisi perutnya) dengan sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk
minuman, dan sepertiganya lagi untuk
pernafasan

RIWAYAT KESEHATAN RASULULLAH :

Diriwayatkan bahwa Rasulullah hanya mengalami


dua kali sakit dalam hidupnya.
Untuk seseorang yang mampu bertahan hidup
puluhan tahun di kawasan Jazirah Arab yang
tergolong panas, tandus dan kurang bersahabat
plus berpuluh kali peperangan yang diikutinya,
maka bisa digambarkan bahwa Rasulullah
mempunyai kekuatan fisik dan daya tahan tubuh
yang luar biasa.

MENGAPA RASULULLAH JARANG SAKIT ?

Rasulullah mampu mencegah hal-hal yang


berpotensi mendatangkan penyakit ( At thib Al
wiqo`i)

Rasulullah lebih menekankan aspek pencegahan


daripada pengobatan (at thib al `ilaji).

CARA RASULULLAH MENJAGA


KESEHATAN

Selektif terhadap makanan.


Tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum
kenyang.
Makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan
tempo sedang.

Cepat tidur dan cepat bangun.

Istikamah melakukan saum sunnat, di luar saum Ramadhan

1. SELEKTIF TERHADAP MAKANAN


Tidak ada makanan yang masuk ke mulut
beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi
syarat halal dan thayyib (baik)
Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah
madu.
Beliau biasa meminum madu yang dicampur air
untuk membersihan air liur dan pencernaan.
Rasul bersabda, Hendaknya kalian
menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan
Alquran (HR. Ibnu Majah dan Hakim).

2. TIDAK MAKAN SEBELUM LAPAR DAN BERHENTI


MAKAN SEBELUM KENYANG

Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga


bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat),
sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi
untuk udara (gas)
Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang
lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka
beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya.
Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat
mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk
pernafasan (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

3. MAKAN DENGAN TENANG, TUMANINAH,


TIDAK TERGESA, DENGAN TEMPO SEDANG
Cara makan seperti ini akan menghindarkan
tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun
jadi lebih ringan.
Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik,
sehingga kerja organ pencernaan bisa berjalan
sempurna.
Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan
sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa
menimbulkan kanker di usus besar.

4. CEPAT TIDUR DAN CEPAT BANGUN.

Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam


kedua
Rasulullah saw bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai
waktu yang diizinkan Allah
Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula
menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan.
Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California
menarik untuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan
AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun
mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki
resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka
yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah biasa tidur selepas
Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari
8 jam

Cara tidur Rasulullah pun sarat makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam
buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan
memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga
matanya terasa berat.

Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk


kemudian kembali ke sebelah kanan

Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.

Pada makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga
dapat mengendap secara proporsional.

Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar proses pencernaan makanan


lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik
lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat
tersuplai dari lambung.
Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih
mudah bangun untuk shalat malam.

5. ISTIKAMAH MELAKUKAN SAUM SUNNAT, DI LUAR


SAUM RAMADHAN

Macam-macam saum sunnat : Senin Kamis,


Ayamul Bith, Saum Daud, Saum Enam Hari di
Bulan Syawal
Saum adalah perisai terhadap berbagai macam
penyakit jasmani maupun ruhani.
Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur
berbagai berbagai ampas makanan, manahan diri
dari makanan berbahaya sangat luar biasa.
Saum menjadi obat penenang bagi stamina dan
organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga.
Saum sangat ampuh untuk detoksifikasi
(pembersihan racun) yang sifatnya total dan
menyeluruh.

UPAYA LAIN YANG DILAKUKAN OLEH


RASULULLAH SAW DALAM MENJAGA KESEHATAN
Rasulullah sangat mantap dalam ibadah ritualnya,
khususnya dalam shalat.
Beliau pun memiliki keterampilan paripurna dalam
mengelola emosi, pikiran dan hati.

Penelitian-penelitian terkini dalam bidang


kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam
memenej hati, pikiran dan perasaan, serta
ketersambungan yang intens dengan Dzat Yang
Mahatinggi akan menentukan kualitas kesehatan
seseorang, jasmani maupun ruhani.

Hal pertama yang menjadi menu keseharian


Rasulullah adalah udara segar di subuh hari.
Sudah umum di ketahui bahwa udara pagi kaya
dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat
lain.

Ini ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap


vitalitas seseorang dalam aktifitasnya selama sehari
penuh. Maka tidak usah heran ketika kita tidak
bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu
malas untuk beraktifitas.
Selanjutnya Rasulullah menggunakan siwak untuk
menjaga kesehatan mulut dan giginya.

Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu


sarapannya dengan segelas air yang dicampur
dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa.
Dalam Al qur`an, kata syifa / kesembuhan, yang
dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim
nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh.
Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi
membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus,
menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan al
hafidz al amin, karena bisa menyembuhkan luka
bakar.

Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma


ajwa`/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh
butir korma, maka akan terlindungi dari racun.

Dan ini terbukti ketika seorang wanita yahudi menaruh racun


dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan
pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau
kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam
kurma. Bisyir ibnu al Barra`, salah seorang sahabat yang ikut
makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah
selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!
Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata
tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak
mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma
memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka
tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk
makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus
untuk kesehatan janin.

Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan


segelas susu dan korma, kemudian sholat
maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan
glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat
gula yang kering setelah seharian berpuasa.
Glukosa itu suadah cukup mengenyangkan,
sehingga setelah sholat maghrib, tidak akan
berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah
selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun.
Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak
zaitunnya saja, tetapi di konsumsi dengan
makanan pokok, seperti roti misalnya.
Manfaatnya banyak sekali, diantaranya
mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari
tua, melancarkan sembelit, menghancurkan
kolesterol dan memperlancar pencernaan. Ia
juga berfungsi untuk menncegah kanker dan
menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang
Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata at tin
hanya ada satu kali, sedangkan kata az zaytun di ulang sampai
tujuh kali.
Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya,
jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul
dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan
menghasilkan ahsni taqwim, atau tubuh yang sempurna,
sebagaimana tercantum dalam surat at tin. Subhanallah!
Syaikh Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin
mengkonsumsi jenis makanan ini, sehingga wajarlah beliau tetap
sehat, kuat dan begitu menggentarkan para yahudi, meskipun
lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali
sudah habis para yahudi Israel itu.

Di malam hari, menu utama Rasulullah


adalah sayur-sayuran.
Beberapa riwayat mengatakan, belaiau
selalu mengkonsumsi sana al makki dan
sanut. Anda kenal nama tersebut? Di mesir,
keduanya mirip dengan sabbath dan
ba`dunis.
Secara umum sayur-sayuran memiliki
kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu
memperkuat daya tahan tubuh dan
melindunginya dari serangan penyakit. Jadi,
asalkan namanya sayuran, sepanjang itu
halal, Insya Allah bergizi tinggi.

Disamping

menu wajib di atas, ada beberapa


jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi
beliau tidak rutin mengkonsumsinya.
Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti
dan daging dengan kuah air masak. Jadi ya
kira-kira seperti bubur ayam.

Kemudian

beliau juga senang makan buah


yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa
mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga
senang makan anggur dan hilbah.

Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam


alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang.
Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat
mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah
sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra,
para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling
bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan
bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba
menangis. Apa yang membuatmu menangis, wahai bunda? tanya
para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, dahulu Rasulullah
tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis
makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan
makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau
tidak akan makan roti.
Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis
makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam
penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan
lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Yang selanjutnya , Rasulullah tidak makan dua jenis


makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin
secara bersamaan.
Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu
waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan
malam, karena tidak baik bagi jantung.
Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging,
sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada
persendian dan ginjal.
Pesan Umar ra Jangan kau jadikan perutmu sebagai
kuburan bagi hewan-hewan ternak!.

Wallahu alam bishawab

Anda mungkin juga menyukai