177
1. PENDAHULUAN
Pergerakan air di dalam tanah merupakan aspek penting dalam
hubungannya dengan bidang pertanian. Beberapa proses penting, seperti
masuknya air ke dalam tanah, pergerakan air ke zona perakaran,
keluarnya air lebih (excess water) atau drainase, aliran permukaan, dan
evaporasi, sangat dipengaruhi oleh kemampuan tanah untuk melewatkan
air. Parameter atau ukuran yang dapat menggambarkan kemampuan
tanah dalam melewatkan air disebut sebagai konduktivitas hidrolik
(hydraulik conductivity) (Klute dan Dirksen, 1986).
Tingkat kemampuan tanah untuk melewatkan air sangat
dipengaruhi oleh kadar air tanah. Oleh karena itu, konduktivitas hidrolik
tanah dibedakan menjadi 2, yakni konduktivitas hidrolik dalam keadaan
tidak jenuh, dan dalam keadaan jenuh. Dalam bab ini dibahas
konduktivitas hidrolik tanah dalam keadaan jenuh, atau dikenal pula
dengan sebutan permeabilitas tanah (soil permeability).
Permeabilitas merupakan salah satu sifat lapisan tanah yang
sangat berpengaruh terhadap kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah
yang bersifat permeable (berpermeabilitas tinggi) relatif kurang peka
terhadap erosi dibandingkan dengan tanah yang permeabilitasnya rendah.
Beberapa model prediksi erosi, seperti USLE (Wischmeier dan Smith,
1978), WEPP (Flanagan dan Frankenberger, 2002), GUEST (Rose et al.,
1997), dan beberapa model erosi lainnya, menggunakan permeabilitas
tanah sebagai salah satu parameter untuk menduga besarnya erosi.
Namun demikian, nilai yang digunakan untuk input model-model tersebut
sebaiknya merupakan hasil pengukuran di lapangan, karena data yang
diperlukan adalah nilai permeabilitas dari suatu penampang tanah. Data
permeabilitas tanah juga merupakan salah satu data sifat fisik yang
sangat diperlukan dalam penilaian kesesuaian lahan (Sys, 1985;
Keersebilck dan Soeprapto dalam Prasetyo et al., 2004).
178
Dariah et al.
179
K s VL
At ( H
H1 )
(1)
180
Dariah et al.
181
contoh tanah
dalam tabung
saringan
Dariah et al.
182
3.3. Perhitungan
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan Darcy
(persamaan 1). Nilai simbol pada persamaan (1) yang dipakai di
2
Laboratorium Fisika, Balai Penelitian Tanah Bogor adalah: A = 45,72 cm ,
dan L=4 cm (ukuran ring yang digunakan adalah tinggi 4 cm dengan garis
tengah lingkar dalam 7,63 cm), h = 5 cm (tinggi air dari permukaan tanah
selama pengukuran, sesuai dengan rancangan alat), dan jangka waktu
yang digunakan untuk setiap kali pengukuran adalah 1 jam. Dengan
demikian, cara perhitungan dapat disederhanakan dengan menggunakan
persamaan berikut:
3
K Vcm 4cm
183
Permeabilitas
cm jam
Sangat lambat
Lambat
Agak lambat
Sedang
Agak cepat
Cepat
Sangat cepat
-1
<0,125
0,125-0,50
0,50-2,00
2,00-6,25
6,25-12,5
12,5-25,00
>25,00
3.4. Catatan
Proses perendaman dilakukan untuk mengkondisikan tanah
dalam keadaan jenuh, namun penjenuhan tidak atau kurang sempurna
bisa terjadi misalnya karena adanya udara yang terperangkap dalam poripori tanah. Adanya udara yang masih terperangkap dalam pori tanah
dapat menyebabkan hasil pengukuran permeabilitas tanah menjadi relatif
lebih kecil. Tingkat penjenuhan yang diperoleh pada masing-masing
contoh tanah bisa diperkirakan dengan membandingkan kadar air
berdasarkan volume dengan porositas total yang diperhitungkan dari
berat jenis dan berat volume. Apabila tingkat kejenuhan kurang dari 85%,
sebagian besar udara akan memasuki pori-pori tanah yang kosong,
dalam hal ini hukum Darcy tidak berlaku lagi. Ketika tingkat kejenuhan
lebih besar dari 85%, kebanyakan udara yang ada di tanah adalah dalam
bentuk gelembung-gelembung kecil, maka pada kondisi ini, Hukum Darcy
diperkirakan akan valid. Untuk kepentingan pengecekan ini, setelah
proses penetapan permeabilitas, lakukan penetapan kadar air contoh
tanah berdasarkan volume dan berat jenis tanah.
Ada beberapa kesalahan lain yang mungkin terjadi dalam
penetapan permeabilitas tanah di laboratorium, yaitu:
- Penggunaan contoh yang tidak mewakili kondisi lapangan yang
sebenarnya. Hal ini dapat dihindari dengan pengamatan yang seksama
di lapangan, perhatikan sampai detail (ambil contoh tanah tak
terganggu yang mewakili dan gunakan contoh/ulangan yang banyak).
- Kesalahan penggunaan tekanan hidrolik di laboratorium. Tekanan
hidrolik yang digunakan di laboratorium harus mewakilili tekanan
184
Dariah et al.
185