Gulma Pelawan Gulma
Gulma Pelawan Gulma
Disusun Oleh :
Avie Eldeka Putri
(H0713034)
PENDAHULUAN
Gulma adalah tanaman yang kehadirannya tidak diharapkan pada suatu
lahan. Pengertian gulma cukup luas, tidak hanya mengacu pada rumput-rumputan
atau tanaman menjalar yang tumbuh liar pada lahan tak terawat, tapi dapat juga
berupa tanaman yang biasanya dbudidayakan. Sebagai contoh, Pak Arif akan
menganggap pohon mangga sebagai gulma apabila tanaman tersebut tumbuh di
lahan karet miliknya.
Selama ini gulma sering dianggap sebelah mata oleh para petani.
Kehadirannya yang dianggap menganggu dan memberikan dampak yang buruk
membuat petani bermusuhan dengan gulma. Namun, apabila diteliti dan dikaji lebih
lanjut, gulma ternyata memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan baik
untuk kebutuhan manusia maupun untuk keseimbangan ekosistem. Hal ini
membuktikan bahwa segala yang diciptakan oleh Tuhan memiliki fungsi masingmasing, meskipun kita belum dapat merasakannya secara langsung.
Hal yang menjadi bahasan utama dalam makalah ini adalah bagaimana
seorang petani di Jepang bernama Tadashi Tomatsu berhasil menemukan suatu cara
untuk tidak serta-merta memusuhi gulma seperti petani yang lain, namun memilih
untuk bersahabat dengan alam dengan cara memanfaatkan gulma untuk
mengendalikan gulma yang lain.
panas, namun di musim dingin gandum menjadi komoditas utama karena tumbuh
dengan baik berkat adanya salju sebagai mulsa alami yang gratis.
Tahapan pemanfaatan Triticum vulgaris sebagai gulma pelawan gulma
adalah sebagai berikut. Benih rumput ditebar di setiap musim tanam sayur. Karena
ditanam bersamaan dengan tanaman utama, Tadashi memiliki 3 patokan yang harus
dipatuhi yaitu musim, jenis rumput, dan sentuhan teknis pasca tumbuh gulma. Biji
gandum yang telah ditebar akan berkecambah dan tumbuh layaknya rumput
penganggu. Setelah tumbuh sepanjang satu jengkal, rumpun-rumpun gandum
dibilas balok agar rebah. Balok kayu sepanjang rentangan tangan berukuran 15-20
cm diikat tali di kedua ujungnya sehingga dapat digerakkan dengan cara ditarik.
Batang gandum yang rapuh membuatnya gampang patah saat digilas balok.
Setelah patah, rumput gandum akan bertumpuk rapat sehingga tanah
dibawahnya seakan tertutup oleh mulsa. Lama kelamaan bagian atas gandum
seperti daun dan batang perlahan-lahan kering, mati, dan membusuk. Demikian
pula halnya dengan akar gandum yang terbendam dalam tanah. Lapukan gandum
tersebut menambah bahan organic tanah dan memperkaya unsur hara untuk musim
berikutnya. Selain itu, gandum juga berfungsi untuk menghalangi jenis gulma lain
yang ingin tumbuh. Jurus gulma melawan gulma ini jauh lebih hemat dibanding
memotong rumput secara rutin atau menyemprot dengan herbisida. Penggunaan
gulma sebagai pelawan gulma ini juga dapat menjaga kesuburan tanah karena
pemakaian herbisida secara terus-menerus dapat merusak kesuburan tanah.
Alasan-alasan pemanfaatan biomassa gulma adalah sebagai berikut.
Pertama, ketersediaan bahan organic dan pupuk hijau menurun karena terusmenerus digunakan. Kedua, pasokan unsur hara melalui pupuk anorganik
memerlukan biaya yang banyak dan tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Ketiga, sintesis agro-bahan kimia dan pupuk telah menyebabkan efek buruk pada
lingkungan berupa penurunan keanekaragaman hayati dan mengurangi kesehatan
tanah. Keempat, gulma memiliki nilai potensial yang tingi untuk dimanfaatkan
sebagai kompos bagi pertanian organic. Dan yang terakhir, aplikasi yang seimbang
antara kompos dan pupuk kimia sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan mempertahankan kesuburan tanah.
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
a. Gulma adalah tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan, yang
akan menguras apa yang ada di lingkungan tanaman dan menjadi competitor
tanaman untuk nutrisi, air dan cahaya sehingga mengurangi tingkat produksi
tanaman menghasilkan.
b. Aspek
menguntungkan
dari
gulma
yakni
sebagai:
pupuk
hijau,
DAFTAR PUSTAKA
Astrani, Dian. 2010. Pemanfaatan Gulma Babadotan dan Tembelekan dalam
Pengendalian Sitophillus sp. Pada Benih Jagung. Jurnal AgriSains 1(1):4356
Islam, M.M. dan Rahman, M. 2008. Hand Book on Agricultural Technologies of
Jute, Kenaf, and Mesta Crops. Bangladesh: Bangladesh Jute Rest. Inst
Kundu, B.C. 2010. Jute In India: Ministry for Food and Agriculture. New Delhi:
Govt. of India
Nanjudappa D, Reddy VC, Yogananda SB. 2003. Forage Yield of Napier Grass
As Influenced By Water Hyacinth and Polutry Waste. My Journal
Agriculture Science 37(2): 122-125
Priya, Veena, Pavithra AH, Divya Jothi. 2014. Prospect and Problems of
Utilization of Weed Biomass. Research and Reviews: Journal of Agriculture
and Allied Science 3(1): 1-11
Rajkhowa DJ. 2008. Utilizaton of Weed Biomass for Nitrogen Substitution in Rice
(Oryza sativa)-Rice System. Indian Journal Weed Science 40(1&2):27-32
LAMPIRAN
Tadhasi Tomatsu
Tritcum vulgaris