Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU GULMA

MELAWAN GULMA DENGAN GULMA

Disusun Oleh :
Avie Eldeka Putri

(H0713034)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

PENDAHULUAN
Gulma adalah tanaman yang kehadirannya tidak diharapkan pada suatu
lahan. Pengertian gulma cukup luas, tidak hanya mengacu pada rumput-rumputan
atau tanaman menjalar yang tumbuh liar pada lahan tak terawat, tapi dapat juga
berupa tanaman yang biasanya dbudidayakan. Sebagai contoh, Pak Arif akan
menganggap pohon mangga sebagai gulma apabila tanaman tersebut tumbuh di
lahan karet miliknya.
Selama ini gulma sering dianggap sebelah mata oleh para petani.
Kehadirannya yang dianggap menganggu dan memberikan dampak yang buruk
membuat petani bermusuhan dengan gulma. Namun, apabila diteliti dan dikaji lebih
lanjut, gulma ternyata memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan baik
untuk kebutuhan manusia maupun untuk keseimbangan ekosistem. Hal ini
membuktikan bahwa segala yang diciptakan oleh Tuhan memiliki fungsi masingmasing, meskipun kita belum dapat merasakannya secara langsung.
Hal yang menjadi bahasan utama dalam makalah ini adalah bagaimana
seorang petani di Jepang bernama Tadashi Tomatsu berhasil menemukan suatu cara
untuk tidak serta-merta memusuhi gulma seperti petani yang lain, namun memilih
untuk bersahabat dengan alam dengan cara memanfaatkan gulma untuk
mengendalikan gulma yang lain.

GULMA PELAWAN GULMA


Gulma merupakan tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan,
dimana di tempat tersebut gulma akan menguras apa yang ada di lingkungan
tanaman dan menjadi competitor tanaman untuk nutrisi, air dan cahaya sehingga
mengurangi tingkat produksi tanaman menghasilkan. Gulma yang ada di bumi
dalam jumlah besar memiliki lebih banyak daya vigor, ketangguhan, serta dapat
berkembang dalam kondisi iklim dan edafis yang ekstrim. Selain membahayakan
kehidupan tanaman budidaya, gulma juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan
dan juga bertanggung jawab dalam hilangnya keanekaragaman hayati.
Meskipun gulma dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar dalam
berbagai cara, gulma tidak dianggap sepenuhnya tidak berguna karena sudah
banyak keuntungan yang diperoleh dari gulma. Aspek menguntungkan gulma atau
etnobotani yakni sebagai: 1) pupuk hijau, pengomposan, dan vermicomposting, 2)
sayuran berdaun baik, 3) pakan untuk ternak, 4) pencegah erosi tanah, 5) daur unsur
hara, 6) dimanfaatkan untuk nilai medis, 7) purifikasi air, 8) sumber pestisida, 9)
sumber bahan bakar, serat, dan zat warna, serta 10) pemanfaaan ekonomi. Dalam
makalah ini, etnobotani yang akan dikupas lebih dalan adalah pemanfaatan gulma
sebagai pupuk hijau dan competitor bagi gulma lain.
Disaat petani yang lain sibuk menyiangi gulma, Tadashi Tomatsu, petani
kebun sayur organic di Nasu Karayuma, Jepang malah dengan sengaja menebar
benih gulma di lahan sayur miliknya. Bahkan melalui tindakan tersebut hasil panen
berupa terung, okra, dan aneka sesayur di lahan 7 hektar itupun meningkat sebanyak
20%. Apa yang dilakukan oleh Tadashi Tomatsu di kebun sayur organiknya adalah
teknik unik melawan gulma dengan gulma. Prinsip melawan gulma dengan gulma
ini mirip dengan pertanian tanpa penyiangan gulma.
Gulma yang dipakai oleh Tadashi adalah gandum Triticum vulgaris.
Gandum dipilih karena ia merupakan tanaman musim dingin. Meski dapat
berkecambah dan tumbuh di musim panas namun pertumbuhannya sangat lambat.
Jadi gandum Triticum vulgaris berperan sebagai gulma pelawan gulma di musim

panas, namun di musim dingin gandum menjadi komoditas utama karena tumbuh
dengan baik berkat adanya salju sebagai mulsa alami yang gratis.
Tahapan pemanfaatan Triticum vulgaris sebagai gulma pelawan gulma
adalah sebagai berikut. Benih rumput ditebar di setiap musim tanam sayur. Karena
ditanam bersamaan dengan tanaman utama, Tadashi memiliki 3 patokan yang harus
dipatuhi yaitu musim, jenis rumput, dan sentuhan teknis pasca tumbuh gulma. Biji
gandum yang telah ditebar akan berkecambah dan tumbuh layaknya rumput
penganggu. Setelah tumbuh sepanjang satu jengkal, rumpun-rumpun gandum
dibilas balok agar rebah. Balok kayu sepanjang rentangan tangan berukuran 15-20
cm diikat tali di kedua ujungnya sehingga dapat digerakkan dengan cara ditarik.
Batang gandum yang rapuh membuatnya gampang patah saat digilas balok.
Setelah patah, rumput gandum akan bertumpuk rapat sehingga tanah
dibawahnya seakan tertutup oleh mulsa. Lama kelamaan bagian atas gandum
seperti daun dan batang perlahan-lahan kering, mati, dan membusuk. Demikian
pula halnya dengan akar gandum yang terbendam dalam tanah. Lapukan gandum
tersebut menambah bahan organic tanah dan memperkaya unsur hara untuk musim
berikutnya. Selain itu, gandum juga berfungsi untuk menghalangi jenis gulma lain
yang ingin tumbuh. Jurus gulma melawan gulma ini jauh lebih hemat dibanding
memotong rumput secara rutin atau menyemprot dengan herbisida. Penggunaan
gulma sebagai pelawan gulma ini juga dapat menjaga kesuburan tanah karena
pemakaian herbisida secara terus-menerus dapat merusak kesuburan tanah.
Alasan-alasan pemanfaatan biomassa gulma adalah sebagai berikut.
Pertama, ketersediaan bahan organic dan pupuk hijau menurun karena terusmenerus digunakan. Kedua, pasokan unsur hara melalui pupuk anorganik
memerlukan biaya yang banyak dan tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Ketiga, sintesis agro-bahan kimia dan pupuk telah menyebabkan efek buruk pada
lingkungan berupa penurunan keanekaragaman hayati dan mengurangi kesehatan
tanah. Keempat, gulma memiliki nilai potensial yang tingi untuk dimanfaatkan
sebagai kompos bagi pertanian organic. Dan yang terakhir, aplikasi yang seimbang
antara kompos dan pupuk kimia sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan mempertahankan kesuburan tanah.

KESIMPULAN
1. Kesimpulan
a. Gulma adalah tanaman yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan, yang
akan menguras apa yang ada di lingkungan tanaman dan menjadi competitor
tanaman untuk nutrisi, air dan cahaya sehingga mengurangi tingkat produksi
tanaman menghasilkan.
b. Aspek

menguntungkan

dari

gulma

yakni

sebagai:

pupuk

hijau,

pengomposan, dan vermicomposting, sayuran berdaun baik, pakan untuk


ternak, pencegah erosi tanah, daur unsur hara, dimanfaatkan untuk nilai
medis, purifikasi air, sumber pestisida, sumber bahan bakar, serat, dan zat
warna, serta pemanfaaan ekonomi.
c. Gandum Triticum vulgaris berperan sebagai gulma pelawan gulma di musim
panas, namun di musim dingin gandum menjadi komoditas utama. Lapukan
gandum tersebut menambah bahan organic tanah dan memperkaya unsur
hara untuk musim berikutnya. Selain itu, gandum juga berfungsi untuk
menghalangi jenis gulma lain yang ingin tumbuh. Jurus gulma melawan
gulma ini jauh lebih hemat dibanding memotong rumput secara rutin atau
menyemprot dengan herbisida.
d. Pemanfaatan biomassa gulma dimanfaatkan karena ketersediaan bahan
organic dan pupuk hijau menurun karena terus-menerus digunakan. pasokan
unsur hara melalui pupuk anorganik memerlukan biaya yang banyak dan
tidak berkelanjutan dalam jangka panjang, sintesis agro-bahan kimia dan
pupuk telah menyebabkan efek buruk pada lingkungan berupa penurunan
keanekaragaman hayati dan mengurangi kesehatan tanah, gulma memiliki
nilai potensial yang tingi untuk dimanfaatkan sebagai kompos bagi pertanian
organic. Dan yang terakhir, aplikasi yang seimbang antara kompos dan
pupuk kimia sangat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan
mempertahankan kesuburan tanah.

DAFTAR PUSTAKA
Astrani, Dian. 2010. Pemanfaatan Gulma Babadotan dan Tembelekan dalam
Pengendalian Sitophillus sp. Pada Benih Jagung. Jurnal AgriSains 1(1):4356
Islam, M.M. dan Rahman, M. 2008. Hand Book on Agricultural Technologies of
Jute, Kenaf, and Mesta Crops. Bangladesh: Bangladesh Jute Rest. Inst
Kundu, B.C. 2010. Jute In India: Ministry for Food and Agriculture. New Delhi:
Govt. of India
Nanjudappa D, Reddy VC, Yogananda SB. 2003. Forage Yield of Napier Grass
As Influenced By Water Hyacinth and Polutry Waste. My Journal
Agriculture Science 37(2): 122-125
Priya, Veena, Pavithra AH, Divya Jothi. 2014. Prospect and Problems of
Utilization of Weed Biomass. Research and Reviews: Journal of Agriculture
and Allied Science 3(1): 1-11
Rajkhowa DJ. 2008. Utilizaton of Weed Biomass for Nitrogen Substitution in Rice
(Oryza sativa)-Rice System. Indian Journal Weed Science 40(1&2):27-32

LAMPIRAN

Tadhasi Tomatsu

Balok Penggilas Gulma

Tritcum vulgaris

Anda mungkin juga menyukai