Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR

FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN

Oleh :
Ricky Y Sigmatika
NIM A1L012149

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2015

Etilen (ethylene) dapat dihasilkan secara alami oleh tumbuhan, etilen


menimbulkan berbagai penyakit pada tumbuhan, meliputi klorosis, absisi daun,
epinasti, merangsang akar adventif, dan kematangan buah. Etilen juga
menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel, yang merupakan pengaruh
umum akibat infeksinya. Di lain pihak, etilen menyebabkan pembentukan
fitoaleksin pada beberapa jaringan dan merangsang sintetis atau aktifitas beberapa
enzim yang mungkin memeinkan peranan dalam meningkatkan ketahanan
tumbuhan terhadap infeksi. Etilen dapat dihasilkan oleh beberapa jamur dan
bakteri patogenik tumbuhan. Etilen juga terlihat dalam gejala epinasi daun dari
sindrom layu vaskular dan dalam pengguguran secara prematur yang ditemukan
pada beberapa jenis penyakit tumbuhan.
Banyak yang dapat kita lihat dari pengaruh etilen jika tersedia dalam kondisi
banyak. Berikut ini merupakan beberapa contoh dampak etilen terhadap produk
pertanian pasca panen.
1. Penguningan terhadap buah kubis

Gambar 1. Penguningan Kubis

Gas ini dapat menimbulkan daun cepat mengalami kekuningan. Bisa kita lihat
pada Gambar 1, disitu kita dapat membandingkan antara kubis yang terkena etilen
berlebih(sebelah kanan) dan kubis yang terkena etilen seimbang(sebelah kiri) pada
umur panen yang sama. Pada kubis sebelah kanan warnanya masih segar
sedangkan pada kubis yang sebelah kiri sudah berwarna kuning dan tidak enak
untuk dilihat. Hal ini disebabkan karena gas etilen mempercepat proses klorosis
pada daun kubis sehingga warna kubis lebih cepat menjadi kuning. Menurut
Prayitno J. dan U. Mathesius (2012) etilen adalah fitohormon yang berbentuk gas
yang memiliki pengaruh negatif terhadap perkembangan nodul Medicago
truncatula.
2. Pelunakan dan penguningan mentimun

Gambar 2. Pelunakan dan penguningan mentimun.


Mentimun yang terkena etilen berlebih akan mengalami pelunakan lebih
cepat. Hal tersebut dikarenakan kandungan etilen mempercepat penuaan dan
terpecahnya dinding-dinding sel dari buah mentimun yang menyebabkan

kandungan airnya berambah. Kandungan air yang bertambah menyebabkan buah


lembek dan cepat busuk karena lebih disukai oleh hama atau penyakit tertentu.
Etilen juga menyebabkan mentimun cepat kuning, karena mempercepat proses
pematangan serta memacu klorosis mentimun. Kita bisa lihat pada Gambar 2,
bahwa mentimun yang diberi etilen 1 ppm dengan buah yang tidak diberi etilen.
Buah yang diberi etilen 1 ppm mengalami penggemburan dan penguningan jika
dibandingkan buah mentimun tanpa pemberian etilen.
3. Penguningan brokoli.

Gambar 3. Penguningan brokoli.


Etilen yang menginduksi bunga seperti bunga brokoli juga dapat
menyebabkan penguningan baik pada bunga ataupun pada batang bunga.
Penguningan terjadi karena etilen menyebabkan absisi melalui percepatan
aktivitas enzim-enzim yang merusak dinding sel. Jadi ketika etilen ada maka
aktivitas enzim akan cepat yang menyebabkan absisi bunga dan produk akan turun

periode simpannya. Dari Gambar 3, kita bisa lihat beberapa bunga yang
mengalami penguningan. Bunga yang terkena etilen sedikit akan lama proses
penguningannya. Bunga yang terkena etilen banyak akan berwarna kuning
kecoklatan yang menggambarkan turunya kualitas bunga tersebut.

Anda mungkin juga menyukai