Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DEFINISI
Tetanus a/pykt dg tanda utama kekakuan otot tanpa disertai
gangguan kesadaran sbg dampak eksotoksin yg dihas kuman
Clostridium tetani pd sinaps sambungan sums tul
belakang,neuromusc junct dan saraf otonom.
Masa inkubasi 3-21 hari.
Spora kuman dpt bertebaran di debu jalan, tanah, lampu
operasi, alat suntik dan operasi.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit tetanus biasanya timbul di
daerah yang mudah terkontaminasi
dengan tanah dan dengan kebersihan
serta perawatan luka yang buruk.
Clostridium tetani
Anaerob murni, berspora, gram +,tak berkapsula
Bergerak, batang langsing, pukulan genderang atau
raket tenis ujungnya membentuk spora
Spora tahan antiseptik, pemanasan 100-120 derajat
selama 10-15 menit
Toksin: tetanolisin (hemolisis darah), tetanospasmin
(spamus)
Tersebar di tanah (tahan lama), debu, saluran
pencernaan kuda
Patogenesis
Kuman tidak invasif, masuk lewat (berbagai luka)
jejas potensial oksidasi-reduksi rendah (anaerob)
dalam bentuk spora
60% port d entri ada di kaki sebagai luka tusuk.
Spora berubah vegetatif, mengeluarkan eksotoksin:
tetanolisin dan tetanospasmin
Tetanospamin: protein toksik terhadap sel syaraf,
terabsorbsi oleh end organ saraf motorik diteruskan
ke sel saraf lain dan susunan saraf pusat, toksin tidak
bisa dinetralkan
..patogenesis
Saraf sensorik dan berdegenerasi tidak
mengabsorbsi toksin
Toksin bebas di darah mudah di netralkan
Tetanolisin: menghancurkan sel darah merah,
tidak menimbulkan tetanus, menambah
optimal kondisi lokal berkembang kuman
13
.patogenesis
Port d entri yang lain:
Uterus post partum
Abortus provokatus
Umbilikus (bayi)
Otitis media
Caries dentis
Luka lain
DERAJAT TETANUS
Tetanus ringan
Trismus 3 cm
Tanpa kejang umum
walau dirgs
Tetanus
sedang
Trismus < 3 cm
Kejang umum dg rgsan
Tetanus berat
Trismus 1 cm
Kejang umum spontan
15
Derajat Tetanus
Derajat
I : Ringan
Manifestasi Klinis
Trismus ringan sampai sedang;spastisitas umum tanpa spasme atau
gangguan pernapasan;tanpa disfagia atau disfagia ringan
II : Sedang
Trismus sedang; rigiditas dengan spasme ringan sampai sedang dalam waktu
singkat; laju napas>30x/menit; disfagia ringan
III: Berat
IV : Sangat berat
relatif dan bradikardia, dan salah satu keadaan tersebut dapat menetap
16
Manifestasi klinik
A. Tetanus lokal
Manifestasi: kekakuan sekelompok otot yang
dekat dengan tempat inokulasi kuman, nyeri
yang terus menerus.
Tetanus ringan
Mortalitas 1%
.manifestasi
B. Tetanus sefalik
Port d entri: kepala, leher, mata, telinga, pasca
tonsilektomi (jarang)
Waktu inkubasi pendek, biasanya tidak lebih
dari 1 atau 2 hari
Prognosa buruk
Kelumpuhan N II, IV, V,VI,VII, IX, X, XII
(sendiri/kombinasi)ad vitam jelek
.manifestasi klinis
3. Tetanus Generalisata
- Port dentre: luka tusuk dlm, furunkulosis,
cabut gigi, dekubitus, tusukan jarum tak steril,
fraktura komplikata (supuratif)
- Seluruh otot kaku, iritabel, trismus, risus
sardonikus, disfagia, kaku kuduk, opistotonus,
perut papan, fotofobia, kejang akibat
rangsangan (suara, angin, cahaya, dsb)
- Spasme otot laring dan pernafasan: obstruksi
- Sadar: sensorik dan fungsi korteks baik
DIAGNOSTIK DIFERENSIAL
KOMPLIKASI
Aspirasi
Asfiksia
Atelektasis
Fraktura kompresi : fraktura vertebra
Komplikasi tetanus
Sistem tubuh
Jalan napas
Komplikasi
Aspirasi*
Laringospasme/obstruksi*
Sedasi dihubungkan dengan obstruksi*
Respirasi
Apnea*
Hipoksia
Tipe I* (ateletaksis, aspirasi, pneumonia) dan tipe II* gagal napas (spasme laring, pemanjangan spasme
batang tubuh, sedasi berlebihan)
ARDS*
Penumotoraks
Spasme diafragma
Kardiovaskular
Hipotensi*, bradikardia*
Takiaritmia, bradiaritmia*Asistol* Gagal jantung*
25
Komplikasi tetanus
Sistem tubuh
Ginjal
Komplikasi
Gagal ginjal : fase oligouria dan poliuria
Stasis urin dan infeksi
Gastrointestinal
Stasis lambung
Ileus
Diare
Perdarahan*
Lain-lain
Status konvulsivus
Dehidrasi
Penurunan berat badan*
Tromboemboli*
Sepsis dan gagal organ multipel*
Fraktur vertebra selama spasme
Avulsi tendon selama spasme
26
PENGOBATAN
PENGOBATAN UMUM
- Kebutuhan cairan & nutrisi
- Menjaga kelancaran jalan napas
- Oksigenasi
- Mengatasi kejang
- Perawatan luka/portd entre lain yg diduga(OMSK/caries)
PENGOBATAN KHUSUS
- Antibiotika
- Serum anti tetanus
PERAWATAN UMUM
1. Mencukupi kebutuhan cairan & nutrisi
intravena,nutrisi parenteral,sonde lambung resiko
aspirasi
2. Menjaga saluran napas tetap bebas kasus berat perlu
trakeostomi
3. Tambahan oksigen sungkup/master
PENGOBATAN KHUSUS
1. Antibiotik
Lini I : Metronidazole iv/oral dosis inisial 15 mg/kgBB
dilanjutkan dg 30 mg/kgBB/hr interval tiap 6 jam , 7-10
hr.
Lini II : Penisilin procain 50.000-100.000 IU/kgBB/hr 7-10
hr . Jk alergi penproc usia > 8thn Tetrasiklin 50
mg/kgBB/hr
2. Anti serum
Dosis ATS yg dianjurkan 100.000 IU (50.000 i.m & 50.000 IU
iv) hati2 anafilaktik. + imunisasi DT stlh KRS. Bl mgk
HTIG 3.000-6.000 IU
PENCEGAHAN
a. Imunisasi aktif jadwal ? Dasar3x,18 bln, 5 thn, 12
thn . Wanita usia 12 thn, usia subur,ibu hamil.
Suntikan tetanus toxoid (eksotoksin yang sudah
dilemahkan) untuk merangsang antibodi tubuh
terhadap eksotoksin tetanus
b. Imunisasi pasif
1. Heterolog (ATS)
2. Homolog (hipertet)
c. Luka harus dibersihkan. Luka yang dalam perlu
dilebarkan kemudian dibersihkan dengan perhidrol 3%
serta diadakan drainase yang baik
PROGNOSIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Buruk bila:
Masa tunas yang pendek (<7 hari)
Usia yang sangat muda
Usia lanjut
Frekuensi kejang yang tinggi
Kenaikan suhu tubuh yang tinggi
Pengobatan terlambat
Periode onset pendek
Komplikasi, terutama spasme otot pernapasan dan
obstruksi saluran pernapasan
.prognosis
Angka mortalitas pada bayi mencapai 70%.
Pada kelompok usia lain 10-60%
TETANUS NEONATORUM
PATOGENESIS
Port d entri : tali pusat
Perjalanan penyakit = tetanus anak, namun
lebih cepat dan lebih berat
DIAGNOSIS
Anamnesis: sangat spesifik, tiba-tiba bayi demam,
tidak mau atau tidak dapat menetek yang biasanya
bisa menetek (trismus)
Gejala:
karpermond (khas), kejang, sianosis, suhu tinggi,
kaku kuduk-opistotonus
TERAPI
Prinsip awal sama. : nutrisi,cairan ,jalan napas,O2
1. Diasepam:
Dosis awal 10 mg/kgBB/hr IV dlm 24 jam/bolus tiap
3-6 jam (dg dosis 0,1-0,2 mg/kgBB/kali
pemberian)max 40 mg/kg/hr. stlh 5-7 hr dosis
dikurangi bertahap 5-10 mg/hr bs diberikan lwt ogt.
Kejang masih timbul: vencuronium +ventilasi
mekanik.
Klinis membaik : diasepam peroral.
TERAPI
2. HTIG 500 IU atau ATS 5.000 unit perhari selama 2
hr. test kulit.
3. Metronidazole / PP
Gejala sepsis: diobati seperti sepsis, K/P pungsi lumbal
(tx meningitis bakterial)
4. Tali pusat dibersihkan: alkohol 70% atau betadin.
5. Beri ibu imunisasi TT 0,5 ml u/melindungi ibu &by yg
dikandung) sebulan kmdn diberikan dosis kedua
6. Perhatikan jalan napas, diuresis dan tanda vital.
Banyak lendir: bersihkan, kalau perlu oksigen
7. Kekakuan : fisioterapi
PENCEGAHAN
Tetanus toxoid 3 kali berturut-turut pada trimester
ketiga kehamilan.
Perhatikan sterilitas pada waktu pemotongan tali
pusat dan perawatannya
Luka kemungkinan tidak kemasukan kuman:
Tdk perlu serum ATS
Perlu vaksin kalau luka tambah besar
Perlu perhatian ststus imunisasinya
..pencegahan
Belum pernah imunisasi: 1 dosis vaksin + selesaikan
imunisasi
Status imunisasi belum lengkap: 1 dosis serum + 1
dosis vaksin
Status imunisasi lengkap
Vaksinasi terakhir
Pencegahan
< 2 tahun
2 10 tahun
1 dosis vaksin
> 10 tahun
1 dosis vaksin + 1
dosis serum
KOMPLIKASI
Bronkopneumoni
Asfiksia
Sianosis
Sepsis neonatorum